Anda di halaman 1dari 1

BAB 1.

PENDAHULUAN

A. Pengertian Permanganometri
Titrasi permanganometri adalah suatu proses titrasi untuk penentuan
konsentrasi suatu reduktor dengan dengan menggunakan oksidator (KMnO₄) sebagai
larutan standar. Kalium permanganate merupakan oksidator kuat yyang dapat bereaksi
dengan cara yang berbeda-beda, tergantung dari pH larutannya. Kekuatannya sebagai
oksidator juga berbeda-beda sesuai dengan yang terjadi pada pH. yang berbeda itu.
Reaksi yang bermacam raga mini disebabkan oleh keragaman valensi mangan. Prinsip
titrasi permanganomet adalah reaksi oksidasi reduksi pada suasana asam yang
melibatkan electron dengan jumlah tertentu, dibutuhkan suasana asam (H₂SO₄) untuk
mencapai tingkat oksidasi dari KMnO₄ yang paling tinggi dan bilangan oksidasi +7
menjadi +2. Pada proses titrasi tidak dibutuhkan indicator lain. Karena KMnO₄ sudah
mampu memberikan perubahan warna saat titik akhir titrasi yang ditandai dengan
terbentuknya warna merah muda. Sifat dari KMnO₄ ini dikenal sebagai autoindikator.
(Tim Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 1995) Titrasi permanganometri dilakukan
dengan bantuan pemanasan ( 70ºC) untuk mempercepat reaksi. Pada awal reaksi
titrasi, warna merah mantap untuk beberapa saat yang menandakan reaksi
berlangsung lambat. Pada pembuatan titran selanjutnya, warna merah hilang makin
cepat karena ion mangan (II) yang terjadi berfungsi sebagai katalis untuk
mempercepat reaksi Selanjutnya titran ddapat ditambahkan lebih cepat sampai titik
akhir titrasi tercapai yaitu sampai pada tetesan dimana warna merah menjadi warna
merah jambu. (Harjadi,W.1990)
B. Dasar Teori
Titrasi permanganometri dilakukan dengan bantuan pemanasan ( 70ºC) untuk
memperceepat reaksi. Pada awal reaksi titrasi, warna merah mantap untuk beberapa
saat yang menandakan reaksi berlangsung lambat. Pada pembuatan titran selanjutnya,
warna merah hilang makin cepat karena ion mangan (II) yang terjadi berfungsi
sebagai katalis untuk mempercepat reaksi Selanjutnya titran ddapat ditambahkan lebih
cepat sampai titik akhir titrasi tercapai yaitu sampai pada tetesan dimana warna merah
menjadi warna merah jambu. (Harjadi,W.1990) Meskipun KMnO₄ dapat diperoleh
dalam keadaan murni, tetapi larutan titernya tidak dapat dibuat langsung dengan
menimbang seksama. Ini disebabkan waktu dilarutkan dalam air, ia akan bereaksi
dengan pengotoran yang mungkin ada dalam air atau pada dinding waddah. Karena
itu mula-mula dibuat larutan kira-kira sama dengan yang kemudian dibakukan,
misalnya dengan menggunakan natrium oksalat. Larutan permanganate yang akan
disimpan dibuat dengan pemanasan kemudian disaring dengan glasswall, krus atau
penyaring asbes. Bila larutan ini akan dipakai hanya untuk hari itu saja, maka
pemanasan ini tidak perlu.. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan endapan
MnO₂ yang dapat mempercepat penguraian larutan. Sejumlah baku primer tersedia
untuk pembakuan larutan kalium permanganate antara lain asam oksalat dihidrat dan
natrium oksalat. Larutan permanganate apabila larutan encer tidak stabil karena
adanya reaksi berikut : 4 KMn + 2H₂O 4 MnO₂ + 4 OH-+ 3O₂
file:///C:/Users/USER/Downloads/edoc.site_makalah-tentang-permanganometri.pdf

Anda mungkin juga menyukai