NIM : 201741036
Banyak pakar berpendapat bahwa pengaruh utama atas apokaliptik berasal dari kenabian
Perjanjian Lama. P.D. Hanson menegaskan bahwa “apokaliptik adalah bentuk yang dipakai
oleh eskatologi kenabian ketika eskatologi ini dialihkan ke suatu keadaan baru dan yang sama
sekali berbeda di dalam kehidupan umat setelah pembuangan. Otto Ploger yang juga menilai
demikian, menelusuri asal-usul apokaliptik sampai pada pengharapan eskatologis kenabian
dari abad ke-5 sM dan melalui tulisan-tulisan seperti Yesaya 24-27, Zakharia 12-14 dan Yoel
3-4 berkembang sepenuhnya dalam kitab Daniel pada abad ke- sM.
Berita-berita kenabian lewat nats-nats ( Yesaya 10:23, 28:22, Daniel 9:27) ini, ditegaskan oleh
R.E Clements bahwa apokalipsis tumbuh dari penyusunan kembali berita-berita kenabian
awal, yang diterapkan dan diedarkan kembali. Berita-berita kenabian ini dipercaya berisi
pengetahuan mengenai rahasia-rahasia penghakiman yang akan datang atas Israel dan bangsa-
bangsa lain, dan pada hakikatnya berbentuk suatu eskatologi yang bergaya apokaliptis.
Perkembangan yang demikian ini memperlihatkan bahwa ciri khas sastra apokaliptis
terbentuk melalui tangan para penafsir atau penyalin kitab.
Perbedaan
Yang membedakan sastra Apokaliptik dengan nubuat adalah pernyataan Allah yang diberikan
kepada para nabi disampaikan secara lisan kepada umat, sedangkan para penulis kitab
Apokaliptik menyampaikan pernyataan Allah yang diperoleh dari penglihatan dalam bentuk
tulisan
Persamaan