Anda di halaman 1dari 2

NAMA : HEZKI TANSUN MAMAREHE

NIM : 201941276

MK : PENGANTAR HERMENEUTIKA BIBLIKA

JAWABAN

1. Nama-nama tokoh :
- Mordekhai : Orarang Yahudi yang baik dan tulus. Dia menyelamatkan raja
dengan meberitahukan rencana jahat yang dimiliki oleh kedua orang sida raja.
- Raja Ahasyweros : Raja Persia yang suka memamerkan kekayaannya yang
dimilikinya.
- Haman : Pejabat Persia yang licik, yang merencanakan membunuh semua
orang Yahudi, termasuk Mordekhai.
- Bigtan dan Teresh : Sida–sida raja yang berencana jahat untuk membunuh raha
Ahasiwaros.

2. A. Raja mengingat perbuatan Mordekhai yang menyelamatkan raja dengan


memberitahukan rencana jahat yang dimiliki dua sida raja untuk membunuh raja.
B. Raja memberikan penghormatan kepada Mordekhai, selayaknya sebagai raja dengan
mengenakan pakaian kerajaan, makhota kerajaan dan kuda yang mengaraknya melewati
lapangan kota sehingga orang-orang menghormati Mordekhai.
C. Haman merasa sedih, karena rencana yang dimilikinya tidak terlaksana. Haman yang
menginginkan penghargaan atau penghormatan layaknya sebagai raja, hanya bisa
melihat hal itu dialami oleh Mordekhai.

3. Dilihat dari teks, narator sepertinya adalah orang yang tau tentang kehidupan para tokoh
yang ada dalam Ester 6:1-6. Bahkan kelihatanya narator merupkan orang yang tinggal di
Persia pada saat itu, sehingga dia menggetahui adat dan kebiasaan yang ada termasuk
kebiasaan yang dilakukan raja kepada Mordekhai dalam memberikan penghormatan
kepadanya karena telah menyelamatkan raja. Narator juga menceritakan secara baik dan
terperinci bagian teks ini mulai dari raja yang meminta membacakan kitab catatan
sejarah, raja yang bertanya kepada para biduan raja yang bertugas, bahkan sampai kepada
Haman mengenai penghormatan yang harus diterima Moredekhai. Narator juga
mengisahkan dengan jelas apa yang terjadi terhadap haman ketika dia kembali
kerumahnya dengan keadaan yang sedih.
4. Kitab ini berasal dari diaspora dan merupakan kehidupan dan perjuangan orang Yahudi
di negeri asing. Kontras dengan penanganan-penanganan Kitab Ezra, Nehemia, dan
Daniel identitas Yahudi tidaklah dijamin dengan pelaksanaan secara ketat kemurnian
aturan-aturan, tetapi dalam intervensi militan dan kecerdikan bagi orang Yahudi.
Meskipun dalam bahasa hiperbolis, Ester mencoba menunjukan bagaimana orang-orang
Yahudi di diaspora seharusnya bertingkah laku, khususnya pada situasis-situasi bahaya
ekstitensial yang ekstrem: dangan setia kepada negara dan kepercayaan absolut akan
perlindungan Allah. Secara historis tidak dapat ditentukan apakah suatu penindasan
tertentu atas komunitas-komunitas Yahudi telah menjadi latar belakang kitab ini. Sejauh
ini, tidak ada penindasan-penindasan sistematik terhadap orang-orang Yahudi yang dapat
dibuktikan menjadi periode Persia. Karena kitab ini tentunya berasal dari sebelum
periode Makabe, kitab ini juga tidak dapat disebabkan oleh tindakan-tindakan anti
Yahudi dari raja Suriah Antiokhius IV Epifanes (167 SM). Nyatanya Kitab ini
memaparkan penbebasan orang-orang Yahudi dari tanah asing, seperti dalam tradisi
Eksodus, mencirikan kitab ini. Dengan demikian, ki tab ini terbuka bagi resepsi
Kekristenan, yang sederap dengan akar-akar keyahudiannya, memahami dirinya sendiri
sebagai “umat Allah”, bukan dalam artian nasional geografis, melainkan berdasarkan pad
hubungan pribadi dengan Allah.
5. - Allah bekerja kepada orang yang dikasihi-Nya: Dalam pembacaan ini ketika raja tidak
bisa tidur pada malam itu, hal ini merupakan pekerjaan Allah sebab Allah mengetahui
jika raja Ahasiwaros tidak bisa tidur maka raja akan membaca kembali kitab pencatatan
sejarah. Campur tangan Tuhan terlihat ketika raja mulai bertanya mengenai kehormatan
apa yang akan diberikan kepada Mordekhai. Berawal dari pertanyaan raja tersebut, maka
Mordekhai pun menerima penghomatan dari raja. Modekhai diperkenankan menerima
dan merasakan bagaimana dia diperlakukan selayaknya raja, dia mengenakan baju raja,
dia mengelilingi kota dan dihormati oleh orang yang bukan Yahudi sekalipun.
- Jangan meredahkan seseorang: Walaupun Mordekhai hanya merupakan orang asing
yang datang ke Persia, tetapi dia dapat menghentikan rencana jahat kedua sida raja
yang berencana membunuh raja. Dan juga lewat apa yang dilakukan Mordekhai,
dapat menyelamatkan bangsanya yang terancam karena keputusan Haman untuk
membunuh semua orang Yahudi.
- Allah memberikan kekuasaan dan kehormatan bagi orang yang takut akan Dia:
Mordekhai merupakan orang Yahudi yang takut akan Tuhan dilihat dari pasal 3,
dimana raja menyuruh semua pegawai raja untuk sujud dan menyembah Haman.
Berbeda dengan Mordekhai, ia tidak mau sujud menyembah Haman. Walaupun
Haman memiliki rencana jahat kepada Mordekhai, tetapi rencana itu tidak terlaksana.
Mordekhai malahan dihormati dan diberikan kekuasaan oleh raja, seperti yang
tergambarkan dari jubah raja yang dikenakan yang memiliki arti kebesaran, kuda
yang biasa raja tunggangi serta makhota yang diberikan kepada Mordekhai memiliki
arti kekuasaan. Semua yang diterima Mordekhai itu dia d apatkan karena takut akan
Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai