Anda di halaman 1dari 15

BAB I SEGITIGA

I.1. Pengertian Segitiga


Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan mempunyai tiga
buah titik sudut. Segitiga dilambangkan dengan “Δ”. Perhatikan gambar berikut.

Sisi-sisi yang membentuk segitiga ABC berturut-turut adalah AB, BC, dan AC. Sudut-
sudut yang terdapat pada segitiga ABC sebagai berikut.
a. A atau ∠ BAC atau ∠ CAB.
b. B atau ∠ ABC atau ∠ CBA.
c. C atau ∠ ACB atau ∠ BCA.
Pada gambar tersebut menunjukkan segitiga ABC.
a. Jika alas = AB maka tinggi = CD (CD ⊥ AB).
b. Jika alas = BC maka tinggi = AE (AE ⊥ BC).
c. Jika alas = AC maka tinggi = BF (BF ⊥ AC).
⊥ Dibaca: tegak lurus.
Jadi, pada suatu segitiga setiap sisinya dapat dipandang sebagai alas, dimana tinggi
tegak lurus alas. Dapat disimpulkan bahwa,
Alas segitiga merupakan salah satu sisi dari suatu segitiga, sedangkan tingginya
adalah garis yang tegak lurus dengan sisi alas dan melalui titik sudut yang
berhadapan dengan sisi alas.

1 | S e g i ti g a
I.2. Jenis-Jenis Segitiga
Jenis-jenis suatu segitiga dapat ditinjau berdasarkan
 Ditinjau dari Panjang Sisinya
 Ukuran Sudutnya
 Berdasarkan Sifat-sifatnya

I.2.1 Ditinjau dari Panjang Sisinya

a) Segitiga sama sisi


Segitiga sama sisi adalah segitiga yang memiliki tiga buah sisi sama panjang
dan tiga buah sudut sama besar. Segitiga ABC pada Gambar merupakan
segitiga sama sisi.
b) Segitiga sama kaki
Segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai dua buah sisi sama
panjang. Pada Gambar di atas segitiga sama kaki DEF dengan DF = EF.
c) Segitiga sebarang
Segitiga sebarang adalah segitiga yang sisi-sisinya tidak sama panjang.
Pada Gambar di atas , PQ ≠ QR ≠ RP.
I.2.2 Ukuran Sudutnya
Secara umum ada tiga jenis sudut, yaitu
 sudut lancip (0o< x < 90o);
 sudut tumpul (90o< x < 180o);
 sudut refleks (180o < x < 360o).
Bedasarkan besar sudutnya, maka terdapat tiga jenis segitiga sebagai berikut,

2 | S e g i ti g a
a) Segitiga siku-siku
Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya merupakan
sudut siku-siku (besarnya 90o). Pada Gambar di atas, Δ ABC siku-siku di
titik C.
b) Segitiga tumpul
Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya merupakan
sudut tumpul. Pada Δ KLMdi samping, ∠ KLM adalah sudut tumpul.
c) Segitiga lancip
Segitiga lancip adalah segitiga yang ketiga sudutnya merupakan sudut
lancip, sehingga sudut-sudut yang terdapat pada segitiga tersebut
besarnya 0o< x < 90o . Pada gambar di atas, ketiga sudut pada ΔPQR
adalah sudut lancip.
I.2.3 Panjang Sisi dan Besar Sudutnya
Terdapat dua jenis segitiga jika di tinjau dari panjang sisi dan besar sudut.
a) Segitiga siku-siku sama kaki
Segitiga siku-siku sama kaki adalah segitiga yang kedua sisinya sama
panjang dan salah satu sudutnya merupakan sudut siku-siku (90o). ΔABC
siku-siku di titik A, dengan AB = AC.

a. Segitiga tumpul sama kaki


Segitiga tumpul sama kaki adalah segitiga yang kedua sisinya sama
panjang dan salah satu sudutnya merupakan sudut tumpul. Sudut tumpul
ΔABC pada adalah B, dengan AB = BC.

I.3. Sifat-Sifat Segitiga Istimawa


Segitiga istimewa adalah segitiga yang mempunyai sifat-sifat khusus (istimewa).
Berikut segitiga istimewa tersebut.

3 | S e g i ti g a
I.3.1 Segitiga Siku-Siku
Bangun ABCD merupakan persegi panjang dengan A = B = C = D = 90 o. Jika
persegi panjang dipotong maka akan terbententuk dua buah segitiga sama
besar. Perhatikan gambar di bawah ini.

Pada Δ ABC dan Δ ADC terbentuk sudut 90o, ∠ D dan ∠ B. Dapat


disimpulkan bahwa segitiga siku-siku adalah besar salah satu sudut pada
segitiga siku-siku adalah 90o.
I.3.2 Segitiga Sama Kaki
Pada segitiga sama kaki apabila kedua segitiga yang terbentuk tersebut di
impitkan, maka pada salah satu sisi siku-siku yang sama panjang. Tampak
bahwa akan terbentuk segitiga sama kaki. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa segitiga sama kaki dapat dibentuk dari dua buah segitiga siku-siku yang
sama besar dan sebangun.

Perhatikan gambar dibawah. Jika segitiga sama kaki PQR dilipat menurut garis
RS maka P akan menempati Q dan R akan menempati R. Dengan demikian,
PR = QR. Akibatnya, ∠ PQR = ∠ QPR.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa segitiga sama kaki mempunyai dua buah sisi
yang sama panjang dan dua buah sudut yang sama besar, serta mempunyai
sebuah sumbu simetri.

4 | S e g i ti g a
I.3.3 Segitiga Sama Sisi
Perhatikan Gambar dibawah. Gambar di bawah merupakan segitiga sama sisi
ABC dengan AB = BC = AC.
Kalian telah mengetahui bahwa segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga
sisinya sama panjang. Jika, Δ ABC dilipat menurut garis AE, ΔABE dan
ΔACE akan saling berimpit, sehingga AB akan menempati AC dan BE akan
menempati CE. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa AE merupakan sumbu
simetri dari Δ ABC. Jika ΔABC dilipat menurut garis CD, ABC dilipat
menurut garis CD, ΔACD dan Δ BCD akan saling berimpit, sehingga AC akan
menempati BC dan AD akan menempati BD. Berarti, CD merupakan sumbu
simetri.ΔABC. Demikian halnya jika ΔABC dilipat menurut garis BF. Dengan
mudah, pasti kalian dapat membuktikan bahwa BF merupakan sumbu simetri
dari ΔABC.

5 | S e g i ti g a
BAB II Jumlah Sudut-
Sudut Segitiga

II.1 Menunjukkan Jumlah Sudut-Sudut Segitiga adalah 180o


Jumlah sudut-sudut dalam sebuah segitiga adalah 180 o. Untuk membuktikan jumlah sudut-
sudut segitiga lakukanlah kegiatan berikut ini.
1. Buatlah sebarang segitiga dari kertas karton. Namailah ΔABC.
2. Potonglah masing-masing sudut segitiga tersebut menurut garis k, l, dan m.
3. Kemudian, letakkan masing-masing potongan sudut tersebut
4. hingga berimpit. Tampak bahwa ketiga sudut tersebut
5. membentuk garis lurus. Diskusikan dengan temanmu, berapakah jumlah ketiga sudut
tersebut?

Dari kegiatan diatas dapat disimpulkan bahwa,


Jumlah ketiga sudut pada segitiga adalah 180o

II.2 Menghitung Besar Salah Satu Sudut Segitiga Apabila


Dua Sudut Lainnya Diketahui

6 | S e g i ti g a
Kalian sudah mengetahui bawha jumlah sudut-sudut segitiga adalah 180o. dengan
begitu kalian dapat mengetahui sudutlainnya jjika besar sudut segitiga lainnya
diketahui. Contoh:
Diketahui pada ΔPQR, besar ∠ P = 48 dan ∠ Q = 72 Hitunglah besar ∠ R!
Penyelsain:
Diketahui ∠ P = 48o dan ∠ Q = 72 o. Pada Δ PQR, berlaku:
∠ P + ∠ Q +∠ R = 180 o
Sehingga: 48 o + 72 o + ∠ R = 180
120 o + ∠ R = 180 o
∠R = 180 o – 120 o
∠R = 60 o
Jadi, besar ∠ R = 60 o

7 | S e g i ti g a
Hubungan Panjang Sisi
BAB III dengan Besar Sudut
pada Segitiga

III.1 Ketidaksamaan Segitiga


Agar kalian memahami mengenai ketidaksamaan segitiga lakukan kegiatan berikut:
a. Buatlah sebarang segitiga dari kertas karton. Namailah dengan segitiga ABC.
Sisi di hadapan ∠ A, berilah nama sisi a. Sisi di hadapan ∠ B, berilah nama sisi
b. Demikian pula dengan sisi ∠ C.
b. Ukurlah panjang masing-masing sisinya.
c. Jumlahkan panjang sisi a dan b. Kemudian, bandingkan dengan panjang sisi c.
Manakah yang lebih besar? Bandingkan pula panjang sisi a + c dengan panjang
sisi b. Demikian pula, bandingkan panjang sisi b + c dengan panjang sisi a.

Jika kalian melakukan kegiatan tersebut dengan tepat, kalian akan memperoleh
kesimpulan seperti berikut.
Pada setiap segitiga selalu berlaku bahwa jumlah dua buah sisinya selalu lebih panjang
daripada sisi ketiga. Jika suatu segitiga memiliki sisi a, b, dan c maka berlaku salah
satu dari ketidaksamaan berikut.
(i) a+b>c

8 | S e g i ti g a
(ii) (ii) a + c > b
(iii) (iii) b + c > a
Ketidaksamaan tersebut disebut ketidaksamaan segitiga.

III.2 Hubungan Besar Sudut dan Panjang Sisi Suatu Segitiga


Untuk mengetahui hubungan besar sudut dan panjang sisi suati segitiga lakukanlah
petujunjuk dibawah ini.
a. Buatlah sebarang segitiga, misalnya segitiga ABC
b. Dengan menggunakan busur derajat, ukurlah panjang setiap sudutnya, yaitu ∠
A, ∠ B, ∠ C. Kemudian dengan menggunakan penggaris, ukurlah masing-
masing panjang sisinya, yaitu AB, BC, dan AC.
c. Amatilah besar sudut dan panjang sisi dari segitiga tersebut.
Jika kalian melakukannya dengan tepat, kalian akan memperoleh bahwa sudut
B merupakan sudut terbesar dan sisi di hadapannya, yaitu sisi AC merupakan
sisi terpanjang; sudut C merupakan sudut terkecil dan sisi di hadapannya, yaitu
sisi AB merupakan sisi terpendek.

Jika kalian melakukannya dengan tepat, kalian akan menyimpulkan seperti berikut.
Pada setiap segitiga berlaku sudut terbesar terletak berhadapan dengan sisi terpanjang,
sedangkan sudut terkecil terletak berhadapan dengan sisi terpendek.

III.3 Hubungan Sudut Dalam dan Sudut Luar Segitiga


Kalian telah mengetahui bahwa jumlah sudut dalam segitiga adalah 180o. Selanjutnya,
untuk memahami pengertian sudut luar segitiga, pelajari uraian berikut. Pada gambar
di bawah Δ ABC, sisi AB diperpanjang sehingga membentuk garis lurus ABD. Pada
segitiga ABC berlaku:

9 | S e g i ti g a
∠ BAC + ∠ ABC + ∠ ACB = 180 o (sudut dalam ΔABC)
∠ BAC + ∠ ACB = 180o – ∠ ABC ................. (i)
Akan tetapi,
∠ ABC + ∠ CBD = 180 o (berpelurus)
∠ CBD = 180 o –∠ ABC ................... (ii)
Selanjutnya ∠ CBD disebut sudut luar segitiga ABC. Berdasarkan persamaan (i) dan
(ii) diperoleh
∠ CBD =∠ BAC + ∠ ACB.
Dapat disimpulkan sebagai berikut.
Besar sudut luar suatu segitiga sama dengan jumlah dua sudut dalam yang tidak
berpelurus dengan sudut luar tersebut.

10 | S e g i ti g a
BAB IV Keliling dan
Luas Segitiga
IV.1 Keliling Segitiga
Keliling suatu bangun datar merupakan jumlah dari panjang sisi-sisi yang membatasinya,
sehingga untuk menghitung keliling dari sebuah segitiga dapat ditentukan dengan
menjumlahkan panjang dari setiap sisi segitiga tersebut.
Keliling ΔABC = AB + BC + AC
=c+a+b
=a+b+c
Jadi, keliling ΔABC adalah a + b + c.
Dapat disimpulkan bahwa suatu segitiga dengan panjang sisi a, b, dan c, kelilingnya adalah

K = a + b + c.
IV.2 Luas Segitiga
Perhatikan gambar di bawah. Dalam menentukan luas ΔABC di samping, dapat
dilakukan dengan membuat garis bantuan sehingga terbentuk persegi panjang ABFE
seperti pada gambar. Kalian akan memperoleh bahwa ΔADC sama dan sebangun
dengan Δ AEC dan Δ BDC sama dan sebangun dengan Δ BCF, sedemikian sehingga
diperoleh
1
luas ΔADC = x luas persegi panjang ADCE
2
1
luas ΔBDC = x luas persegi panjang BDCF.
2
Luas ΔABC = luas ΔADC + luas ΔBDC
1 1
= x luas ADCE + x luas BDCF
2 2
1 1
= x AD × CD + x BD × CD
2 2

11 | S e g i ti g a
1
= x CD × (AD + BD)
2
1
= x CD × AB2
2
Secara umum luas segitiga dengan panjang alas a dan tinggi t adalah,
1
L= xaxt
2

BAB V Melukis Segitiga


dan Garis-Garis
pada Segitiga
V.1 Melukis Segitiga
Sebelum melukis segitiga perlu mempersiapkan peralatan diantaranya jangka,
penggaris, dan busur. Adapun segitiga yang akan dilukis diantaranya adalah segitiga
siku-siku, segitiga samasisi, segitiga sama kaki.

V.1.1Segitiga Siku-Siku
Untuk bisa melukis segitiga siku-siku lakukan setiap langkah dibawah ini:
Gambarlah Segitiga siku-siku ABC dengan siku-siku di titik A dengan panjang
AB = 3 cm, BC = 4 cm dan AC = 5 cm.
Langkah-langkah menggambar segitiga siku-siku:
1. Lukis garis AB dengan panjang 3 cm
2. Pada titik B, buatlah sudut sebesar 90°, dan tandai titik C. Ukur panjang
BC =  4 cm.
3. Hubungkan titik A dan titik C.

12 | S e g i ti g a
Dengan begitu sudah dapat dipastikan anda dapat melukis segitiga siku-siku.

V.1.2Segitiga Samasisi
Gambarlah segitiga sama sisi KLM jika diketahui panjang sisinya 6 cm.
Langkah-langkah menggambar segitiga sama sisi
1. Lukislah garis KL
2. Pada titik L, buatlah sudut  KLM=60° dengan bususr derajad dan tandai
titik M.
3. Ukurlah sisi LM agar sama dengan sisi KL
4. Hubungkan titik K dengan titik M tersebut.

V.1.3Segitiga Samakaki
Gambarlah Segitiga sama kaki PQR dengan panjang PQ = PR = 5 cm dan PQR = 40°
Langkah-langkah menggambar segitiga sama kaki:
1. Lukislah sisi PQ
2. Pada titik Q buatlah PQR menggunakan busur derajad dengan ukuran
sembarang (sudut ini bisa tumpul atau lancip sesuai dengen ketentuan
yang diberikan) dan tandai titik R
3. Ukurlah sisi QR agar sama dengan sisi PQ
4. Hubungkan titik P dan titik R

V.2 Melukis Garis

V.2.1Garis Sumbu

13 | S e g i ti g a
Melukis (mengonstruksi) garis sumbu.
1. Tempatkan ujung jangka pada B dan buat busur di bagian atas dan di
bagian bawah .
2. Usahakan jari-jari sama, tempatkan ujung jangka pada A dan buat busur di
bagian atas dan bagian bawah
3. Label titik potong busur D dan E. Hubungkan titik D dan E, di mana AB
yang merupakan garis sumbu.

V.2.2Garis Bagi

Melukis (mengonstruksi) garis bagi dalam sudut B.


1. Untuk membagi sudut ABC, buat suatu busur yang memotong sisi-sisi
sudut. Sebut titik potong itu D dan E.
2. Dengan ujung jangka pada D dan dengan membuka jangka lebih dari
DE, buat suatu busur di bagian dalam sudut itu. Ulangi prosedur ini
dan usahakan setting sama tetapi dengan ujung jangka pada E. Label
perpotongan dari busur itu titik F.
3. Gambar . Maka membagi sudut ABC . Dengan cara yang sama, anda
dapat melukis (mengonstruksi) garis bagi lainnya dalam suatu segitiga
ABC.

V.2.3Garis Tinggi

Melukis (mengonstruksi) garis tinggi dari A.


1. Dengan titik A sebagi pusat dan jari-jari lebih besar jarak dari A ke ,
gambar suatu busur yang di dua titik D dan E.

14 | S e g i ti g a
2. Dengan D sebagai pusat dan jari-jari lebih dari DE, gambar suatu
busur di bagian atas. Gunakan jari-jari yang sama dan E sebagai pusat,
gambar busur lain yang memotong pada F.
3. Gambar tegak lurus terhadap.

V.2.4Garis Berat

Melukis (mengonstruksi) garis berat


1. Buka jangka sedemikian sehingga terbuka lebih dari
setengah panjang.
2. Tempatkan ujung jangka pada B dan buat busur di
bagian atas dan di bagian bawah .
3. Usahakan jari-jari sama, tempatkan ujung jangka pada
C dan buat busur di bagian atas dan di bagian bawah.
4. Label titik potong busur D dan E. Titik Q pada yang merupakan titik tengah.
5. Hubungkan titik A dengan titik Q, diperoleh yang merupakan garis berat dari
titik A ke dalam segitiga ABC. Dengan cara yang sama, anda dapat melukis
(mengonstruksi) garis berat lainnya dari segitiga ABC.

15 | S e g i ti g a

Anda mungkin juga menyukai