Anda di halaman 1dari 18

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN


PROGRAM PASCA SARJANA (S2)
TEKNIK GEOLOGI

TUGAS
GEODINAMIKA PANTAI

ABD. RAHIM
D062171002

MAKASSAR
2017

Tectonic Coastal 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang begitu melimpah sehingga dapat menyelesaikan
makalah asal mula mimyak dan gas bumi pada waktunya. Pada kesempatan ini,
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat bermanfaat
untuk penyempurnaan tulisan ini.

Akhir kata Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Penulis, 05 Septrmber 2017

Tectonic Coastal 2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................i

Daftar Isi............................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan

1.1. Latar
Belakang.......................................................................................3
1.2. Rumasan
Masalah..................................................................................3
1.3. Metode
Penulisan...................................................................................4
1.4. Tujuan
Umum........................................................................................4

Bab II Tinjauan Pustaka

2.1. Gerakan Epirogenesa.............................................................................5

2.2. Gerakan Orogenesa...............................................................................6

2.3. Klasifikasi tektonik pantai....................................................................10

Bab III Kesimpulan

3.1. Kesimpulan…………………………...…………………………….…16

3.2. Saran…………………………………………………………………..16

Referensi............................................................................................................

Tectonic Coastal 3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut teori Lempeng Tektonik, lapisan terluar bumi kita terbuat dari suatu

lempengan tipis dan keras yang masing-masing saling bergerak relatif

terhadap yang lain. Gerakan ini terjadi secara terus-menerus sejak bumi ini

tercipta hingga sekarang. Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-

an, dan hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa

geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga

tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra. Lempeng

tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak samudra

(oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earth’s mantle).

Kerak benua dan kerak samudra, beserta lapisan teratas mantel ini dinamakan

litosfer. Kepadatan material pada kerak samudra lebih tinggi dibanding

kepadatan pada kerak benua. Demikian pula, elemen-elemen zat pada kerak

samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak benua

(felsik).

1.2. Perumusan Masalah

Dalam penyusunannya, makalah ini dibatasi dengan pertanyaan :

1. Bagaimana cara pengklasifikasian jenis pantai-pantai tektonik ?

Tectonic Coastal 4
2. Komponen apa saja yang terdapat dalam efek tektonik dari perubahan

garis pantai ?

1.3. Metode Penulisan

Metode penyusunan makalah ini dengan dilakukan pengumpulan-

pengumpulan data mengenai faktor efek perubahan garis pantai terhadap

pengaruh tektonik dari beberapa jurnal internasional yang kemudian

ditranslite, Buku Referensi serta Internet.

1.4. Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun bertujuan:

1. Untuk mengetahui jenis-jenis klasifikasi pentai

2. Untuk mengetahui pengaruh tektonik terhadap garis pantai

3. Untuk mengetahui apa saja yang terjadi setelah proses tektonik.

Tectonic Coastal 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tektonisme merupakan perubahan letak lapisan bumi secara mendatar atau


vertikal. Pada umumnya bentuk hasil tenaga tektonisme ini berupa lipatan dan
patahan. Yang dimaksud dengan gerakan tektonik adalah semua gerak naik turun
yang menyebabkan perubahan bentuk kulit bumi. Gerak tektonik dibedakan
menjadi dua, yaitu gerak orogenesa dan gerak epirogenesa.

2.1. Gerak Epirogenesa


Gerak epirogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal
maupun vertikal akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang
terjadi sangat lambat, berlangsung sangat lama serta meliputi wilayah yang sangat
luas. Ada dua macam gerak epirogenetik, yaitu gerak epirogenetik positif dan
gerak epirogenetik negatif.

 Gerak epirogenetik positif adalah gerak turunnya daratan sehingga seolah –


olah permukaan air naik. Hal ini dapat ditemukan di pantai, atau di sungai.
Contoh :

1. Turunnya pulau – pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku


dari pulau – pulau di barat daya Maluku sampai ke pulau Banda)
2. Turunnya muara sungai Hudson di Amerika yang dapat terlihat hingga
kedalaman 1.700 meter.
3. Turunnya lembah sungai Kongo sampai 2.000 km di bawah permukaan
laut.

Tectonic Coastal 6
 Gerak epirogenetik negative adalah gerak naiknya daratan sehingga seolah –
olah permukaan air mengalami penurunan. Contoh :

1. Naiknya pulau Timor dan Pulau Button.


2. Naiknya dataran tinggi Colorado di Amerika
3. Naiknya pulau Simeulue di bagian utara saat gempa di Aceh 26 Desember
2004

2.2. Gerak orogenesa

Kata orogenesa berasal dari bahasa latin, yaitu Oros yang berarti pegunungan, dan
Gennao yang berarti pembentuk. Jadi secara sederhana kita dapat mengartikan
bahwa gerak orogenesa ini adlah gerak pembentuk pegunungan. Gerak orogenesa
sendiri merupakan gerak pada permukaan bumi baik secara horizontal maupun
secara vertical akibat dari pergerakkan lempeng bumi yang berupa
pangangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi secara sangat cepat
dan meliputi daerah yang sempit. Gerak orogenetik disebut juga dengan gerak
pembentu pegunungan. Geraka orogenesa ini dapat menimbulkan patahan dan
lipatan.

1. Lipatan

Lipatan adalah gerak tekanan horizontal yang menyebabkan kulit bumi yang
elastis mengalami pengerutan, pelipatan dan menghasilkan relief muka baru
berbentuk pegunungan. Bagian lipatan yang terlipat ke atas disebut punggung
lipatan (antiklinal) sedangkan yang melipat ke bawah disebut dengan lembah
lipatan (sinklinal). Sementara bidang yang dapat ditarik lurus dari anticlinal dan
sinklinal disebut dengan bidang aksial. 

Adapaun macam – macam lipatan adalah sebagai berikut :

1. Lipatan tegak (symmetrical folds), terjadi karena pengaruh tenaga


horizontal sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.

Tectonic Coastal 7
2. Lipatan miring (asymmetrical fold), terjadi karena arah tenaga horizontal
tidak sama.
3. Lipatan menutup (recumbent folds), terjadi Karena tenaga tangensial saja
yang bekerja.
4. Lipatan rebah (overturned folds), terjadi karena arah tenaga horizontal
dari satu arah.
5. Sesar sungkup (overthrust), terjadi karena adanya pergerakan pada
sepanjang kerak bumi.

2. Patahan
Patahan merupakan gerakan tekanan horizontal dan vertical yang menyebabkan
lapisan kulit bumi yang rapuh menjadi retak atau patah. Hal ini terjadi karena
tekanan yang kuat tersebut melampaui titik patah batuan dan berlangsung dengan
sangat cepat. tidak hanya retakan, batuanpun dapat terpisah. Berikut ini jenis
patahan :

1. Patahan Vertikal

Tectonic Coastal 8
Patahan vertikal adalah patahan yang terjadi akibat tenaga endogen. Patahan ini
menyebabkan sesar bergerak keatas dan ke bawah. Sesar sendiri dibagi menjadi
dua, yaitu sesar naik dan sesar turun. Sesar naik adalah patahan yang bergerak ke
atas. Sedangkan sesar turun adalah patahan yang bergerak ke bawah.

Patahan vertikal adalah salah satu penyebab relief di muka bumi memiliki tinggi
yang berbeda- beda. Patahan vertikal yang terkenal di indonesia adalah patahan
semangko. Patahan semangko berada di sumatra. Patahan ini membagi sumatra
menjadi bagian barat dan timur. Bentuk patahan vertikal dibagi menjadi empat,
yaitu Horst, Graben, Fault Scrap, dan Pegunungan Patahan.

1. Horst

Horst adalah dataran yang mengalami kenaikan akibat adanya tenaga endogen.
Kenaikan dataran ini akibat adanya gerakan tektogenesa vertikal. Gerakan
tektogenesa adalah gerakan yang berasal dari dalam bumi. Gerakan tektogenesa
memusat dan mendorong sesar melalui dua titik ke arah atas. Hal ini
menyebabkan sesar terangkat ke atas dan menyebabkan patahan di kanan dan kiri
sesar. Horst berbentuk seperti pematang yang lebih tinggi dari dataran di kanan
dan kirinya. Horst juga bisa disebut pematang atau lurah sesar. Horst adalah
puncak dari sesar yang terdorong ke atas. Contoh horst di indonesia adalah
dataran tinggi dieng dan dataran tinggi wonosari di yogyakarta.

2. Graben

Graben adalah dataran yang mengalami penurunan akibat dari tarikan tenaga
endogen. Penurunan ini terjadi secara cepat. Graben terjadi akibat dari gerakan
tektogenesa yang memusat, dan menarik sesar ke arah bawah melalui dua titik.
Graben menyebabkan patahan di kanan dan kiri sesar. Graben dapat berbentuk
lembah. Tekanan tenaga endogen yang berbeda, menyebabkan bentuk grabien
menjadi berbeda juga.

Tectonic Coastal 9
Tekanan yang memusat, membuat graben memiliki dasar yang lebih lebar dari
pada bagian atasnya. Sedangkan tekanan yang menyebar, membuat graben
memiliki permukaan yang lebih lebar dari pada bagian bawahnya. Graben juga
bisa disebut Slenk atau Terban. Graben yang terisi oleh air dapat menjadi danau.
Salah satu contoh graben di indonesia adalah danau toba di sumatra utara dan
danau tempe di sulawesi.

3. Fault Scrap

Fault scarp atau bisa disebut fleksur adalah bentuk patahan yang terjadi akibat
dorongan dari satu sisi saja. Dorongan ini menyebabkan salah satu bagian sesar
menjadi naik, sehingga membentuk dinding terjal yang posisinya lebih tinggi dari
pada daerah sekitar. Fault scarp juga biasa disebut sebagai Cliff atau tebing.

4. Pegunungan Patahan

Pegunungan patahan atau bisa disebut Step Faulting adalah bentuk patahan yang
berbentuk seperti tangga. Hal ini terjadi akibat adanya gerakan penurunan
beberapa sesar dengan tempo dan gerakan yang hampir sama. Sesar bentuk tangga
ini, menyebabkan gunung atau pegunungan memiliki tangga alami untuk dinaiki.

2. Patahan Horizontal

Patahan horizontal adalah bentuk patahan yang diakibatkan dari tekanan tenaga
endogen yang bergerak secara horiontal. Sesar yang patah, bergerak mendatar
atau ke kanan dan kekiri. Sehingga patahan ini tidak menyebabkan perubahan
tinggi dari sesar.

Patahan ini, biasanya hanya berbentuk garis- garis atau retakan- retakan besar
yang ada di dalam tanah. Garis- garis yang terjadi akibat patahan disebut

Tectonic Coastal 10
kelurusan. Kelurusan akan terlihat seperti garis lurus panjang melalui citra satelit.
Patahan horizontal, biasanya dapat ditemukan pada daerah- daerah yang
mengalami lipatan. Patahan horizontal dipisahkan menjadi dua, yaitu Dekstral dan
Sinistral.

1. Dekstral

Dekstral adalah patahan horizontal yang bergerak ke arah kanan. Dekstral dapat
diketahui dengan cara berdiri di depan potongan sesar yang besar. jika patahan
tersebut adalah dekstral, maka sesar tersebut akan bergerak ke kiri.

2. Sinistral

Sinistral adalah kebalikan dari Dekstral. Jika dekstral adalah patahan horizontal
yang bergerak kearah kanan, maka sinistral adalah patahan horizontal yang
bergerak ke arah kiri. Untuk mengetahu sinistral, caranya sama dengan dekstral.
Yaitu berdiri di depan potongan sesar yang besar. jika sesar tersebut bergerak ke
arah kiri, maka patahan tersebut adalah sinistral.

2.3. Klasifikasi Tektonik Pantai

Inman, D.L., dan Nordstrom, C.E., 1971, Pada klasifikasi tektonik dan morfologi

cloast: Journ.

Inman dan Nordstrom dengan fasih menggabungkan efek lingkungan tektonik

pada morfologi fitur pantai orde pertama dan kedua. Mereka menentukan fitur

orde pertama yang dikontrol secara tektonik dan memiliki dimensi panjang

sepanjang pantai sekitar 1000 km, dimensi lebar tegak lurus terhadap pantai

sekitar 100 km, dan relief sebanyak 10 km. Termasuk dalam dimensi spasial ini

adalah marjin kontinental, dataran pantai dan pegunungan pesisir. Fitur urutan

Tectonic Coastal 11
kedua, seperti teluk, delta, lapangan pasir, dan ngarai kapal selam, memiliki

dimensi berdiameter panjang lebar 100 km sejauh 10 km dengan 1 km dan

diproduksi oleh gletser, sungai, angin dan agen erosi atau pengendapan lainnya.

memodifikasi fitur pesanan pertama. Fitur urutan ketiga adalah komponen pantai

yang terbentuk dari modifikasi fitur urutan kedua di sepanjang zona pantai dengan

gelombang dan pasang surut. Klasifikasi Inman dan Nordstrom didasarkan pada

skala besar, urutan pertama dan kedua dari pantai dan dirangkum di bawah ini.

Gambar 1. Klasifikasi tektonik pantai (ditarik dari Inman dan Nordstrom, 1971)
Tabrakan pantai

Sebuah tabrakan biasanya terletak di sepanjang batas lempeng konvergen.


Namun, pengecualian dibuat untuk pesisir California. Meskipun saat ini terletak di
sepanjang batas transformasi, pantai California mempertahankan fitur yang
tercipta saat tabrakan dengan lempeng Farallon yang berakhir sekitar 20 juta tahun
yang lalu.
Tabrakan pantai terbagi menjadi dua jenis:

1. Benua tabrakan pantai: Sebuah margin kontinental yang terletak di sepanjang


batas tumbukan, seperti pantai barat Amerika Selatan.

Tectonic Coastal 12
2. Pulau tabrakan pantai: Sebuah pantai yang terletak di sepanjang tumbukan
margin busur pulau, seperti pulau-pulau di Pasifik barat.
Karakteristik tabrakan pantai:
a. Batu dilipat dan diangkat di sepanjang garis pantai yang membentuk
gunung lebih dari 10.000 kaki.
b. Pantai sering dikaitkan dengan dan dipengaruhi oleh gempa dan aktivitas
gunung berapi.
c. Pantai relatif lurus dengan rak kontinen sempit dan lereng curam.
d. Pegunungan tinggi yang bersebelahan dengan pantai berpotensi menjadi
sumber sedimen yang besar, namun rangka sempit menghasilkan kepala
ngarai kapal selam yang berada di dekat pantai. Akibatnya sebagian besar
sedimen yang tersimpan di sepanjang pantai akhirnya terkuras habis
melalui ngarai. Fitur urutan kedua seperti delta besar dan rantai pulau
penghalang biasanya kurang pada pantai sempit ini.

Gambar 2. Penampang melintang melalui pantai tumbukan kontinental dan pantai tepi
Amero-trailing, seperti yang terlihat di Amerika Selatan. Perhatikan bahwa bagian barat
membagi sebagian besar drainase kontinental dan akibatnya transportasi sedimen menuju
batas timur benua ini. Rak baratnya sempit dan curam sementara rak timurnya lebar dan
dangkal. Setelah Inman dan Nortstrum, 1971.

2.3.1.Tepi Pantai
Ada tiga subkategori tepi pantai:

Tectonic Coastal 13
1. Neo-trailing edge coast:
Coastline berkembang sepanjang marjin massa lahan yang baru rifting.
Karakteristik:
a. Pantai yang belum menghasilkan, serupa dengan banyak cara ke tabrakan
pantai.
b. Aktivitas vulkanisme dan seismik biasanya ada, menambah
ketidakstabilan di kawasan ini.
c. Topografi yang bersebelahan dengan pantai biasanya kasar dan meliputi
tebing, gunung, dan / atau dataran tinggi.
d. Coastlines kekurangan landas kontinen karena belum ada cukup waktu
untuk fitur pengendapan.
2. Tepian tepi pantai Amero:
Trailing edge coast dimana sisi berlawanan benua adalah tabrakan pantai.
Pengaturan ini mengarahkan drainase dan aliran sedimen dari sisi tumbukan
ke pantai trailing edge (gambar 2).
Karakteristik:
1. Pelepasan sistem drainase yang besar, persediaan sedimen
2. kematangan yang tinggi di pantai ini menghasilkan pembentukan
landas kontruksi yang luas (yaitu Pantai Timur di A.S. memiliki
ketebalan sedimen '10 km atau lebih di beberapa tempat) Garis pantai
didukung oleh dataran pantai yang luas dan relatif datar.
3. Kelimpahan fitur pengendali orde kedua seperti pulau penghalang,
delta, rawa, rawa bakau, dan dataran pasang surut.
4. Delta besar dan kompleks pulau penghalang mungkin hilang di daerah
yang glaciated.
Insisi luar oleh ngarai kapal selam dibatasi pada lereng kontinental.
3. Afro-trailing edge coast:
Trailing edge coast dimana sisi berlawanan benua juga merupakan trailing
edge. (Contoh: Greenland dan Afrika)
Karakteristik:

Tectonic Coastal 14
a. Banyak karakteristik yang mirip dengan pantai tepi yang mengikuti
jejak amster.
b. Namun sungai biasanya mengalir dari pedalaman benua. Cekungan
drainase sedikit lebih kecil dan suplai sedimen kurang menghasilkan
margin yang lebih sempit. Deltas dan pulau penghalang merupakan ciri
sekunder yang umum.
4. Garis pantai biasanya didukung oleh dataran tinggi
Pantai yang berada di lingkungan semi-protected. Contoh: Teluk Meksiko,
lereng utara Alaska, pantai di sepanjang Asia timur.
Jenis pantai laut marjinal :
a. terlindung oleh massa lahan sekitarnya
b. terlindung oleh busur pulau
c. terlindung oleh pak es
Karakteristik:
a. rak kontinental yang luas
b. pantai dipanggang oleh daerah berbukit atau dataran rendah
c. biasanya tektonik tidak aktif
d. energi gelombang rendah

Ringkasan: Efek dari pengaturan tektonik

1. Pengaturan tektonik mengendalikan ukuran, relief dan orientasi


cekungan drainase serta suplai sedimen dan arahan pengangkutan.
2. Faktor-faktor ini ditambah dengan umur pantai yang menentukan
lebar landas kontinen.
3. Energi gelombang sangat terdisipasi di rak kontinental yang luas.
Pantai tabrakan dengan margin sempit akan memiliki ombak yang
lebih tinggi sehingga pantai laut marjinal terlindung atau pantai
trailing edge dengan rak yang luas.
4. Semua faktor lainnya (ukuran dasar samudera, kedalaman, dll.)
Sama dengan luas landas kontinen semakin besar kisaran pasang
surut.

Tectonic Coastal 15
Keterbatasan klasifikasi tektonik

1. Bekerja paling baik untuk fitur orde pertama. Banyak fitur orde
kedua dan lebih tinggi, seperti terumbu karang, rawa bakau, dan
komposisi sedimen yang dikendalikan oleh iklim.
2. Lingkungan tektonik adalah jumlah daerah, seperti Laut Tengah,
tidak jelas.
3. Karena waktu yang dibutuhkan pantai untuk menyesuaikan diri
dengan setting baru, beberapa pantai mungkin mencerminkan
pengaturan tektonik terkini dan bukan yang sekarang. Misalnya
pantai barat California bukan lagi tabrakan pantai senso stricto,
namun tetap mempertahankan sebagian besar fitur yang diciptakan
oleh subduksi Pelat Farallon.
4. Fitur urutan kedua benar-benar dapat menutupi atau mendominasi
fitur pantai urutan pertama. Dalam contoh seperti itu, deskripsi
tradisional juga harus digunakan, seperti pantai yang glaciated,
pantai terumbu karang, pantai delta, dan lain-lain

Tectonic Coastal 16
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Tektonisme merupakan perubahan letak lapisan bumi secara mendatar atau


vertical. Gerak tektonik dibedakan menjadi dua, yaitu gerak orogenesa dan
gerak epirogenesa

Gerak epirogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal
maupun vertikal akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang
terjadi sangat lambat, berlangsung sangat lama serta meliputi wilayah yang
sangat luas

Gerak orogenesa adalah secara sederhana kita dapat mengartikan bahwa


gerak orogenesa ini adlah gerak pembentuk pegunungan. Geraka orogenesa
ini dapat menimbulkan patahan dan lipatan.
Ada tiga subkategori tepi pantai:
1. Neo-trailing edge coast
2. Tepian tepi pantai Amero
3. Afro-trailing edge coast
4. Garis pantai biasanya didukung oleh dataran tinggi

3.2. Saran

Kami sebagai penulis merasa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,

maka dari itu kami sangat berkenan bila pembaca memberikan masukan atau

Tectonic Coastal 17
saran dan kritik agar dalam pembuatan makalah berikutnya bisa lebih baik

lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Davis, R. A. (1994). The Evolving Coast, 241 pp. New York: Scientific American
Library. [A beautifully illustrated general book for the educated layperson].
Davis, R. A. (ed.), (1994). Geology of Holocene Barrier Island Systems, 464 pp
Heidelberg, Germany: Springer-Verlag. [A comprehensive volume on the
most important barrier island coasts of the world with emphasis on USA].
Davis, R. A. and Hayes, M. O. (1984). What is a wave-dominated coast? Marine

Geology, 60, 313-329. [Discussion on the interrelationships between wave


and tidal processes in coastal evolution].
Galloway, W. E. (1975) Process framework for describing the morphologic and
tratigraphic evolution of deltaic depositional systems. Deltas, Models for
Exploration, (ed. M. L. Broussard), 87-98. Houston, Texas, Houston Geological
Society.[Article that has become the standard for classifying deltas of the
world].
Inman, D. L. and Nordstrom, C. E. (1971) On the tectonic and morphologic
classification of coasts. Journal of Geology 79, 1-21.[Classic paper that
relates plate tectonics and coastal evolution].

Tectonic Coastal 18

Anda mungkin juga menyukai