SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar Sarjana (S1)
pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh
FELLIN PRAHESWARA
NPM 1510631080054
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengemukakan
beberapa permasalahan di antaranya yaitu sebagai berikut.
a. Bagaimana struktur yang terdapat dalam cerpen pilihan Kompas
tahun 2017?
b. Apa dan Bagaimana nilai-nilai budaya dalam cerpen pilihan
Kompas tahun 2017?
c. Bagaimana pemanfaatan cerpen pilihan Kompas tahun 2017
sebagai bahan ajar teks sastra di SMA kelas XI?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian
sebagai berikut.
a. Mendeskripsikan struktur yang terkandung dalam cerpen pilihan
Kompas tahun 2017.
b. Mendeskripsikan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam cerpen
pilihan Kompas tahun 2017.
c. Membuat dan mendeskripsikan bahan ajar bagi peserta didik di
SMA kelas XI.
E. Manfaat Penelitian
a. Teoretis
1) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan
tentang nilai budaya dalam cerpen pilihan Kompas tahun 2017.
2) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan
tentang pemilihan bahan ajar untuk peserta didik di SMA
dengan menggunakan cerpen pilihan Kompas tahun 2017.
3) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan
mengenai teori Fiksi Robert Stanton.
b. Praktis
1) Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan
kelimuan untuk penelitian relevan yang berikutnya.
2) Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan mampu menambah kreatif siswa
dalam bidang budaya serta melatih siswa dalam pembelajaran
berbasis budaya sehingga anak mampu memahami
pembelajaran tersebut dengan baik.
3) Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi guru untuk
mengajar dengan menggunakan nilai budaya pada cerpen
dengan tinjauan sosiologi sastra sebagai bahan ajar teks sastra
di sekolah.
4) Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan sumber belajar bagi siswa, guru
dan pembaca sebagai bahan belajar bidang sastra dari segi nilai
budaya dengan tinjauan sosiologi sastra.
5) Bagi Pembaca
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan sebagai referensi
pembaca untuk melakukan penelitian di bidang sastra
khususnya cerpen dari segi budaya dengan tinjauan sosiologi
sastra.
F. Definisi Operasional
Definisi Operasional digunakan untuk menghindari kesalahpahaman
dalam menafsirkan istilah atau kata yang terkait dengan judul atau kajian
dalam penelitian ini. Adapun pengertian atau istilah dalam penelitian
sebagai berikut:
1) Nilai Budaya
Suatu bentuk konsepsi umum yang dijadikan pedoman dan petunjuk di
dalam bertingkah laku baik secara individual, kelompok atau
masyarakat secara keseluruhan tentang baik buruk, benar salah, patut
atau tidak patut.
2) Cerita pendek
Jenis karya sastra berbentuk prosa dan bersifat fiktif yang
menceritakan atau menggambarkan suatu kisah yang dialami oleh
suatu tokoh secara ringkas disertai dengan berbagai konflik dan
terdapat penyelesaian atau solusi dari masalah yang dihadapi. Cerpen
juga cerita yang membatasi diri dalam membahas salah satu unsur fiksi
dalam aspeknya yang terkecil.
3) Bahan Ajar
Seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi
pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang di
desain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan
yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi
dengan segala kompleksitasnya.
4) Teks Sastra
Teks-teks yang disusun dengan tujuan artistik dengan menggunakan
bahasa. Teks sastra tersebut ada yang bersifat naratif dan nonnaratif,
dan teks tersebut digunakan dalam pembelajaran di sekolah baik
berupa cerpen, novel, dan lain-lain. Bahasa yang digunakan terdiri atas
bahasa lisan dan bahasa tulis.
5) Pendekatan Sosiologi Sastra
Pemahaman terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan aspek-
aspek kemasyarakatan, pemahaman terhadap karya sastra sekaligus
hubungannya dengan masyarakat yang melatarbelakanginya serta
hubungan dialektik antara sastra dengan masyarakat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis.
Pendekatan kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam melakukan
penelitian yang berorientasi pada gejala-gejala yang bersifat alamiah
karena orientasinya demikian, maka sifatnya naturalistik dan mendasar
atau bersifat kealamiahan serta tidak bisa dilakukan di laboratorium
melainkan harus terjun di lapangan (Nazir, 1986: 159).
Sehubungan dengan penelitian ini, maka peneliti menggunakan
pedoman pelaksanaan penelitian dengan menggunakan pendekatan
kualitatif, dimana yang dikumpulkan berupa pendapat, tanggapan,
informasi, konsep-konsep dan keterangan yang berbentuk uraian dalam
mengungkapkan masalah. Penelitian kualitatif adalah rangkain kegiatan
atau proses penyaringan data atau informasi yang bersifat sewajarnya
mengenai suatu masalah dalam kondisi, aspek atau bidang tertentu dalam
kehidupan objeknya (Nawawi, 1994: 176).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
analisis. Dalam metode ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-
fakta yang kemudian disusul dengan analisis (Ratna, 2004: 53). Secara
etimologis deskripsi dan analisis berarti menguraikan. Meskipun
demikian, analisis yang berasal dari bahasa yunani, analyein (‘ana’= atas,
‘lyein’= lepas, urai), telah diberikan arti tambahan, tidak semata-mata
menguraikan melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan
secukupnya.
Metode deskriptif analisis juga dapat digabungkan dengan metode
formal. Mula-mula data dideskripsikan, dengan maksud untuk menemukan
unsur-unsurnya, kemudian dianalisis, bahkan juga diperbandingkan. Yang
perlu dipertimbangkan adalah metode yang lebih khas merupakan metode
utama, misalnya metode formal atau analisis isi kemudian dilanjutkan
dengan metode yang lebih bersifat umum (Ratna, 2004: 53).
B. Data dan Objek penelitian
Data penelitian dalam penelitian ini adalah cerpen pilihan Kompas
tahun 2017. Cerpen tersebut dipilih sebanyak empat cerpen dari delapan
cerpen yang memiliki nilai budaya. Cerpen yang berjumlah delapan dan
memiliki nilai budaya tersebut penyaringan dari 21 cerpen di buku cerpen
pilihan Kompas tahun 2017 yang berjudul Kasur Tanah, diantaranya
a. “Kasur Tanah” karya Muna Masyari, tema yang diangkat dalam
cerpen ini mengenai kebudayaan menghaturkan berbagai macam
perabot pada seorang kiai sebagai sortana agar orang yang sudah
meninggal dengan melihat sortananya akan teringat pada orang
meninggal tersebut.
b. “Rumah Batu Kakek Songkok” karya Lina PW, cerpen ini
menggambarkan tentang kebudayaan rumah adat kayu yang tidak
ingin digantikan oleh rumah batu atau rumah yang sudah disemen.
c. “Sekuntum Melati Ibu” karya Miranda Seftiana, tema yang
diceritakan adalah kebudayaan merawat tanaman buah serta bunga
dari jaman dahulu yang membuat tanaman dan bunga tersebut
memiliki hasil yang bagus.
d. “Mbah Dlimo” karya A Muttaqin, tema yang diceritakan adalah
kebudayaan yang menggambarkan sosok seorang Mbah Dlimo yang
mengetahui banyak hal. Keempat cerpen ini merupakan cerpen pilihan
kompas yang di dalamnya memiliki nilai budaya. Pemilihan cerpen,
didasarkan atas nilai-nilai budaya yang diambil dari jumlah cerpen
sebelumnya yang berjumlah delapan cerpen.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh data yang
akurat. Data tersebut adalah data yang sesuai dengan penelitian yang
sedang dilakukan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
teknik studi pustaka (library research). Menurut Sugiyono (2016: 240)
studi pustaka berkaitan dengan kajian teoretis, referensi secara literasi
ilmiah lainnya yang berkaitan dengan nilai, budaya, dan norma yang
berkembang pada situasi sosial yang diteliti, selain itu studi kepustakan
sangat penting dalam melakukan penelitian, hal ini dikarenakan penelitian
tidak akan terlepas dari literasi-literasi ilmiah.
Menurut Danial dan Warsiah (2009: 30) bahwa stusdi kepustakaan
adalah penlitian yang dilakukan oleh penliti dengan mengumpulkan
sejumlah buku-buku, majalah, liflet yang berknaan dengan masalah dan
tujuan penelitian.
Teknik ini untuk mencari dan mengumpulkan berbagai macam
sumber data yang relevan dengan penelitian yang sesuai dengan
perencanaan, dalam hal ini kajian terhadap teks cerpen pilihan Kompas
tahun 2017 yang berjudul “Kasur Tanah”. Cerpen ini menjadi sumber
data utama atau sumber primer dalam penelitian ini, sedangkan data
sekunder dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan beberapa data dan
sumber data meliputi buku bacaan yang relevan, teori-teori sastra, bacaan
karya sastra dari berbagai media, artikel-artikel sastra, jurnal ilmiah yang
relevan dengan objek yang diteliti yaitu kajian nilai-nilai budaya dalam
cerpen.
D. Instrumen
Menurut Arikunto (2013: 260) instrumen penelitian merupakan
sesuatu yang terpenting dan strategis kedudukannya di dalam keseluruhan
kegiatan penelitian. Instrumen penelitian dapat diartikan sebagai alat untuk
mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara
sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau
menguji suatu hipotesis. Jadi, semua alat yang bisa mendukung suatu
penelitian bisa disebut instrumen penelitian.
Menurut Arikunto (2013: 265) instrumen adalah alat bantu yang
dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan
data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
Kegiatan yang dilakukan peneliti sehubungan dengan pengambilan
data yaitu kegiatan membaca teks cerpen pilihan Kompas tahun 2017
karena peneliti bertindak sebagai pembaca yang aktif untuk membaca,
menggali, dan mengidentifikasi satuan-satuan tutur yang merupakan
penanda dalam peristiwa yang di dalamnya terdapat gagasan-gagasan dan
pokok pikiran hingga menjadi sebuah kebutuhan makna.
Dalam penelitian ini, instrumen dibagi menjadi tiga instrumen
diantaranya sebagai berikut.
1. Tabel 3.1 Pedoman Analisis Struktur Cerita Pendek
menurut Robert Stanton
No Aspek Analisis Indikator
1 Fakta Cerita Tokoh atau Tokoh mengacu pada seseorang atau pemain
penokohan peran, sedangkan penokohan mengacu pada
perwatakan yang digambarkan oleh tokoh. Tokoh
yang terdapat dalam cerita ada tokoh utama, tokoh
tambahan, protagonis, antagonis, sederhana, bulat,
statis, berkembang, tipikal dan terakhr tokoh
netral. Semua tokoh yang terdapat dalam cerita
selalu ada dan memerankan perannya sesuai sifat
dan karakternya baik jahat maupun baik.
Alur Alur mengacu pada rangkaian peristiwa dalam
sebuah cerita yang secara logik dan kronologik
saling berkaitan dengan apa yang dialami oleh
tokoh-tokoh yang terdapat dalam sebuah cerita.
Karena alur merupakan tahapan peristiwa, jadi
alur memiliki tahapan-tahapan yang pertama tahap
situaiion, kedua generating circumstances,ke tiga
rising action, ke empat climax, dan terakhir
denouement. Tahapan alur menjabarkan dari awal
cerita sampai akhir atau menemukan jalan keluar.
Latar Latar menggambarkan kejadian peristiwa baik
dilihat dari segi tempat, waktu dan suasana
sehingga menghasilkan kesungguhan dalam
sebuah cerita. Latar tempat terbagi menjadi tiga,
yaitu latar yang menunjukkan dimana cerita
tersebut berada yaitu latar tempat (di sawah, di
hutan), latar yang menggambarkan kapan
terjadinya cerita tersebut berlangsung yaitu latar
waktu (pagi, malam hari), latar yang
menggambarkan keadaan masyarakatnya yaitu
latar sosial budaya (tradisi, adat istiadat).
Tema Tema menggambarkan makna yang dapat
merangkum semua bagian dalam sebuah cerita
dengan cara paling sederhana dan efektif dalam
menentukan tema, dengan mengamati secara teliti
setiap konflik yang ada dalam sebuah cerita.
Dalam menggambarkan makna cerita, biasanya
penulis menggambarkan maknanya dengan
menggunakan tema yang berbeda ada tema
tradisional maupun nontradisional. Ada tema yang
utama ada juga tema tambahan. Cerita yang
disajikan biasanya memberikan penafsiran yang
berbeda bagi setiap pembacanya.
Sarana cerita Sudut Sudut pandang menggambarkan cara atau teknik
pandang pengarang dalam memerankan atau
menyampaikan sesuau melalui tokoh-tokoh yang
ada dalam sebuah cerita tersebut. Sudut pandang
dalam cerita terbagi menjadi empat bagian yang
pertama sudut pandang ketiga dia, kedua sudut
pandang persona pertama aku, ketiga sudut
pandnag persona kedua kau, keempat sudut
pandnag campuran.
Gaya dan Gaya bahasa menggambarkan cara pengarang
Tone dalam menggunakan bahasa baik dalam
mengungkapkan pemikiran, perasaan, dan
mempergunakan bahasa sesuai dengan isi yang
disampaikan dengan penuh keindahan dan
keharmonisan. Gaya bahasa terbagi menjadi unsur
leksikal dan gramatikal, serta retorika yang terdiri
dari permajasan, citraan, kohesi, penyiasatan
struktur.
Simbolisme Menggambarkan emosi melalui simbol, lebih
menimbulkan persoalan bagi pembacanya. Dalam
fiksi simbolisme memunculkan tiga efek. Pertama,
sebuah simbol yang muncul pada satu kejadian
penting dalam cerita menunjukkan makna
peristiwa tersebut. Dua, simbol yang ditampilkan
berulang-ulang mengingatkan akan beberapa
elemen konstan dalam semesta cerita. Tiga,
sebuah simbol yang muncul pada konteks yang
berbeda-beda akan membantu menemukan tema.
Ironi Menggambarkan keadaan cerita yang diluar
perkiraan pembaca, sehingga akan menimbulkan
efek dramatis. Dalam fiksi, ada dua jenis ironi
yang dikenal luas yaitu ironi dramatis, dan tone
ironis.