Anda di halaman 1dari 12

TUGAS ANATOMI FISIOLOGI

Di Susun Oleh :
Nama : Sri Rahayu Burhan
Kelas :1B

POLTEKKES KEMENTRIAN KESEHATAN MALUKU


PROGRAM STUDI KEBIDANAN AMBON
TAHUN 2020
Istilah Istilah Dalam Deskripsi Anatomi

1. Medial dan Lateral


Bayangkan sebuah garis pada bidang sagital membagi 2 tubuh menjadi
bagian kanan dan kiri sama besar. Garis ini disebut
sebagai midline atau garis tengah tubuh.
 Medial merupakan istilah yang digunakan untuk struktur yang lebih
dekat dari midline.
 Lateral merupakan istilah yang digunakan untuk struktur yang lebih jauh
dari midline.
Contoh:
 Mata terletak lateral dari hidung
 Hidung terletak medial dari telinga
 Arteri brachialis terletak medial dari tendon biceps
2. Anterior dan Posterior
Anterior (ventral) merujuk kepada “depan” dan posterior (dorsal)
merujuk kepada “belakang”. Bila digunakan dalam konteks
anatomi, jantung terletak posterior dari sternum karena jantung berada di
belakang sternum. Begitu pula sebaliknya, sternum terletak anterior dari
jantung. Contoh lainnya adalah sebagai berikut:
 Pectoralis mayor terletak anterior dari m. Pectoralis minor
 Tripceps brachii terletak posterior dari m. Biceps brachii
 Patela berada di anterior dari os. Femur dan os. Tibia
3. Superior dan Inferior
Kedua istilah di atas merujuk kepada sumbu vertikal. Superior berarti
“lebih tinggi” sedangkan inferior berarti “lebih rendah”. Kepala terletak
superior dari leher. Umbilikus terletak inferior dari sternum.
Contohnya:
 Sendi shoulder terletak superior dibandingkan sendi elbow
 Paru-paru terletak superior dibanding hepar
 Appendiks terletak inferior dibandingkan colon transversa
Terdapat masalah kecil dalam penggunaan kedua istilah ini. Tungkai atas
dan tungkai bawah merupakan kedua struktur yang sangat mobile sehingga
sulit untuk untuk menentukan posisi struktur yang mana yang lebih superior
atau inferior dibanding dengan struktur lainnya. Untuk itu, terdapat satu
pasang istilah lainnya untuk membantu kita yaitu:

4. Proksimal dan Distal


Istilah proksimal dan distal digunakan pada struktur yang
dipertimbangkan memiliki awal dan akhir (seperti tungkai bawah, tungkai
atas, dan pembuluh darah). Istilah ini mendeskripsikan posisi struktur dengan
referensi terhadap asalnya. Proksimal berarti lebih dekat dari asalnya, distal
berarti lebih jauh.
Contohnya:
 Sendi wrist lebih distal dari sendi elbow
 Scaphoid terletak pada garis proksimal susunan ossa. Carpalia
 Sendi knee terletak proksimal dari sendi ankle
5. Fleksi dan Ekstensi
Fleksi dan Ekstensi adalah gerakan yang terjadi pada bidang sagital.
Mereka mengacu pada peningkatan dan penurunan sudut antara dua bagian
tubuh:
 Fleksi merujuk kepada gerakan yang menurunkan sudut antara dua
bagian tubuh. Fleksi siku menurunkan sudut antara os. Humerus dan os.
Ulna. Sedangkan ketika fleksi lutut, pergelangan kaki akan mendekati
bokong, dan sudut antara os. Femur dan os. Tibia menjadi lebih kecil.
 Ekstensi merupakan gerakan yang meningkatkan sudut antara dua bagian
tubuh. Ekstensi siku kan meningkatkan sudut antara os. Humerus dan os.
Ulna sedangkan ekstensi lutut akan meluruskan tungkai bawah.
6. Abduksi dan Adduksi
Abduksi dan adduksi merupakan dua istilah yang digunakan untuk
mendeskripsikan gerakan mendekati dan menjauhi midline tubuh.
 Abduksi merupakan gerakan menjauhi Seperti menjauhi seseorang.
Sebagai contoh, abduksi sendi bahu dengan mengayunkan tangan
menjauhi badan.
 Adduksi adalah gerakan mendekati Adduksi sendi panggul adalah
dengan menjauhkan kedua kaki.

Jari-jari tidak menggunakan midline tubuh sebagai acuan melainkan titik


tengah tangan dan kaki masing-masing. Sehingga abduksi jari-jari adalah
merentangkan mereka bersama-sama.

7. Rotasi Medial dan Rotasi lateral


Rotasi medial dan rotasi lateral menjelaskan pergerakan tungkai
disekitar sumbu panjangnya.
 Rotasi medial merupakan gerakan berputar menuju Terkadang
disebutjuga sebagai rotasi internal. Untuk memahaminya, kita dapat
menggunakan 2 skenario ini. Pertama, dengan kaki yang lurus coba
putar kaki menuju ke arah jempol. Ini adalah rotasi medial sendi
panggul. Kedua, bayangkan Anda membawa nampan teh di depan
Anda, dengan siku 90 derajat. Sekarang putar lengannya, arahkan
tangan ke arah pinggul yang berlawanan  (siku masih di 90 derajat).
Ini adalah rotasi internal bahu.
 Rotasi lateral adalah gerakan berputar menjauh Istilah ini digunakan
berlawanan arah dengan gerakan yang dijelaskan di atas.
8. Elevasi dan Depresi
Elevasi mengacu pada pergerakan ke arah yang superior (misalnya
mengangkat bahu), depresi mengacu pada pergerakan ke arah yang inferior.
9. Pronasi dan Supinasi
Isitilah ini dengan rotasi medial dan lateral sering membingungkan, namun
memiliki perbedaan. Banyangkan tangan Anda bertumpu pada meja di depan
Anda, dengan posisi bahu dan siku tetap, putar tangan Anda ke punggungnya,
telapak tangan ke atas. Ini adalah posisi telentang, jadi gerakan ini
adalah supinasi.
Sekali lagi, dengan siku dan bahu tetap, putar tangan Anda ke depannya,
telapak ke bawah. Ini adalah posisi telungkup, jadi gerakan ini
dinamakan pronasi.
Istilah ini juga berlaku untuk seluruh tubuh – saat berbaring telentang,
tubuh supinasi. Saat berbaring rata di bagian depan, tubuh pronasi.
10. Dorsofleksi dan Flantarfleksi
Dorsifleksi dan plantarflesi adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan gerakan pada pergelangan kaki. Mereka mengacu pada dua
permukaan kaki; dorsum (permukaan superior) dan permukaan plantar
(telapak kaki).
Dorsifleksi mengacu pada fleksi pada pergelangan kaki, sehingga titik kaki
lebih superior. Dorsifleksi tangan adalah istilah yang membingungkan, dan
jarang digunakan. Dorsum tangan adalah permukaan posterior, dan gerakan
ke arah itu adalah eksternsi. Oleh karena itu, kita bisa mengatakan bahwa
dorsofleksi pergelangan tangan sama dengan ekstensi.
Plantarfleksi merujuk ekstensi pada pergelangan kaki, sehingga titik kaki
berada di inferior. Demikian pula ada istilah untuk tangan, yaitu palmarfleksi.
11. Inversi dan Eversi
Inversi dan eversi adalah gerakan yang terjadi pada sendi pergelangan
kaki, mengacu pada rotasi kaki di sekitar sumbu panjangnya.
 Inversi melibatkan pergerakan telapak kaki menuju bidang median –
sehingga telapak kaki berada di arah medial.
 Eversi melibatkan pergerakan telapak kaki menjauhi dari bidang median
– sehingga telapak kaki berada dalam arah lateral.
Istilah Posisi Tidur Pada Anatomi

1. Posisi Fowler
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian
kepalatempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk
mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.

Tujuan
a) Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.
b) Meningkatkan rasa nyaman
c) Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga  meningkatnya ekspansi
dada dan ventilasi paru
d) Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap
Indikasi
a) Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan
b) Pada pasien yang mengalami imobilisasi
 Alat dan bahan :
a) Tempat tidur khusus
b) Selimut
Cara kerja :
a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b) Dudukkan pasien
c) Berikan sandaran atau bantal pada tempat tidur pasien atau aturr tempat
tidur.
d) Untuk posisi semifowler (30-45˚) dan untuk fowler (90˚).
e) Anjurkan pasien untuk tetam berbaring setengah duduk.
2. Posisi semi fowler
Semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk 15-60 derajat

Tujuan
a) Mobilisasi
b) Memerikan perasaan lega pada klien sesak nafas
c) Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan
Cara / prosedur:
a) Mengangkat kepala dari tempat tidur ke permukaan yang tepat ( 45-90
derajat)
b) Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan kepala klien jika tubuh
bagian atas klien lumpuh
c) Letakan bantal di bawah kepala klien sesuai dengan keinginan klien,
menaikan lutut dari tempat tidur yang rendah menghindari adanya teknan
di bawah jarak poplital ( di bawah lutut )
3. Posisi sim
Posisi sim adalah posisi miring ke kanan atau ke kiri, posisi ini dilakukan
untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat melalui anus (supositoria).

Tujuan :
a) Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot
pinggang
b) Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi
c) Memasukkan obat supositoria
d) Mencegah decubitus
Indikasi :
a) Untuk pasien yang akan di huknah
b) Untuk pasien yang akan diberikan obat melalui anus

Alat dan bahan :

a) Tempat tidur khusus


b) Selimut

Cara kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan


2. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan ke kiri dengan
posisi badan setengan telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan
ditekuk diarahkan ke dada.
3. Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan
diatas tempat tidur.
4. Bila pasien miring ke kanan dengan posisi badan setengan telungkup dan
kaki kanan lurus, lutut dan paha kiri ditekuk diarahakan ke dada.
5. Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kiri
diatas tempat tidur.
4. Posisi trendelenburg
Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih
rendah daripada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan
peredaran darah ke otak.

Alat dan bahan :


a) Tempat tidur khusus
b) Selimut.

Indikasi :

a) Pasien dengan pembedahan pada daerah perut


b) Pasien shock
c) Pasien hipotensi.
Alat dan bahan :
a) Tempat tidur khusus
b) Selimut

Cara kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan


2. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan ke kiri dengan
posisi badan setengan telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan
ditekuk diarahkan ke dada.
3. Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan
diatas tempat tidur.
4. Bila pasien miring ke kanan dengan posisi badan setengan telungkup dan
kaki kanan lurus, lutut dan paha kiri ditekuk diarahakan ke dada.
5. Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kiri
diatas tempat tidur

5. Posisi dorsal recumbent


Pada posisi ini pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut flexi
(ditarik atau direnggangkan) diatas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk
merawat dan memeriksa genetalia serta pada proses persalinan.

Tujuan :
Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan
punggung belakang.
Indikasi :
a) Pasien yang akan melakukan perawatan dan pemeriksaan genetalia
b) Untuk persalinan

Alat dan bahan :

a) Tempat tidur
b) Selimut

 Cara kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan


2. Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, letakkan bantal diantara kepala
dan ujung tempat tidur pasien dan berikan bantal dibawah lipatan lutut
3. Berikan balok penopang pada bagian kaki tempat tidur atau atur tempat
tidur khusus dengan meninggikan bagian kaki pasien.

6. Posisi Litotomi
Posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan
menariknya ke atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa
genitalia pada proses persalinan, dan memasang alat kontrasepsi.

Indikasi :
a) Untuk ibu hamil
b) Untuk persalinan
c) Untuk wanita yang ingin memasang alat kontrasepsi

Alat dan bahan :

a) Tempat tidur khusus


b) Selimut

Cara kerja:

1. Pasien dalam keadaan berbaring telentang, kemudian angkat kedua


paha dan tarik ke arah perut
2. Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
3. Letakkan bagian lutut/kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi
lithotomic
4. Pasang selimut

7. Posisi Genu pectrocal/ Knee chest


Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada
menempel pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk
memeriksa daerah rektum dan sigmoid.
Tujuan :
Memudahkan pemeriksaan daerah rektum, sigmoid, dan vagina.
Indikasi :
a) Pasien hemorrhoid
b) Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid dan vagina.

Cara kerja :

1. Anjurkan pasien untuk posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan
dada mencmpel pada kasur tempat tidur.
2. Pasang selimut pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai