Disusun Oleh:
Kelas E Kelompok VII
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas petunjuk dan hidayah-Nya sehingga kelompok kami
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Imunohistokimia. Dalam
pembuatan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena
itu, terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan
kami semata, namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-
pihak terkait. Kami sadar, tanpa adanya kerja sama, makalah ini pasti
tidak akan dapat terselesaikan.
Untuk itu dalam kesempatan yang paling baik ini, kami ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada
dosen pengampuh dan teman-teman kami yang juga ikut memberikan
masukan atau saran untuk makalah yang kami buat ini. Kami menyadari
bahwa makalah ini tidak lepas dari kesalahan dan kekhilafan baik dari
penulisan dan tata bahasa. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan
dan perbaikan makalah ini.
Demikian kata-kata yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya. Apabila ada kesalahan,
kami mohon maaf.
Kelompok VII
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Cover.....................................................................................................i
Kata Pengantar......................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................iii
Daftar Gambar.......................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................2
1.2 Rumusan Masalah......................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................4
2.1 Pengertian Estrogen Receptor...................................................4
2.2 Struktur Estrogen Receptor........................................................4
2.3 Imunohistokimia..........................................................................6
2.4 Metode Pengecatan Imunositokimia..........................................8
2.5 Pemeriksaan Preparat Ca Mamae.............................................12
BAB III PENUTUP.................................................................................18
5.1 Kesimpulan.................................................................................19
Daftar Pustaka.......................................................................................iv
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Struktur Estrogen Receptor ..........................................................5
2. Gambaran Dirrect dan Indirect Labelling .....................................9
3. Gambaran Metode Avidin Biotin Complex (ABC) ........................10
4. Gambarn Metode Streptavidin-Peroxidase...................................11
5. Gambaran Metode Peroxidase–antiperoxidase (PAP) ................12
6. Hasil Pengamatan Analisa Ekspesi Estrogen Receptor
menggunakan Immunohistochemistry..........................................15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
4
5
E. Inkubasi Antibodi
Antibodi merupakan suatu molekul yang dapat berikatan
dengan molekul kedua, yang disebut dengan antigen. Antibodi ini
nantinya akan berikatan secara spesifik dengan antigen atau
protein yang terdapat dalam jaringan. Antibodi yang digunakan
dalam pengecatan IHC dihasilkan dari hewan yang diinduksi secara
khusus dengan antigen tertentu untuk memunculkan respon imun.
Antibodi yang digunakan untuk menginkubasi dapat menggunakan
antibodi monoklonal maupun poliklonal (Dabbs, 2013).
2.4 Metode Pengecatan Imunohistokimia
Metode atau sistem deteksi dalam pengecatan IHC yang
dapat digunakan untuk melokalisasi dan menampilkan antigen
dalam jaringan (Bancroft dan Gamble, 2008) yaitu:
a. Metode langsung (Direct)
Metode yang hanya menggunakan satu jenis antibodi yang
berikatan secara kovalen pada antibodi primer (biosciense, 2010).
Antibodi primer yang telah berlabel akan bereaksi langsung dengan
antigen pada preparat sitologi maupun histologi untuk mengenali
antigen spesifiknya yang terdapat pada sel jaringan (Bancroft dan
Gamble, 2008). Salah satu contoh antibodi berlabel adalah
antiserum terkonjugasi Fluorescein isothiocyanate (FITC) dan
rodhamin. Kelemahan metode direct adalah amplifikasi sinyal atau
pewarnaan kurang memadai dan kurang sensitif untuk permintaan
diagnosa (Irawan, 2015).
b. Metode tidak langsung (Indirect)
Metode indirect lebih rumit dan lama pengerjaannya apabila
dibandingkan dengan metode direct yang digunakan dalam
pengecatan IHC (Howard dan Kaser, 2014). Metode indirect
labelling akan melekat secara kovalen pada antibodi sekunder,
dimana antibodi sekunder akan melekat dengan antibodi primer
saat proses immunoassay (Innova biosciense, 2010). Kelebihan
10
8. Blocking Buffer
9. Antibody Primer (ER)
10. Antibody Sekunder (Biotin Conjugate),
11. SA-HRP (Strep Avidin Horseradish Peroxidase)
12. Chromogen DAB (Diaminobenzidine)
13. Counterstain Mayer’s Hematoxilien
14. Entelan
B. Prosedur kerja
Langkah kerja dalam Analisis Ekspresi ER menggunakan
Immunohistochemistry (IHC) adalah sebagai berikut:
1. Deparafinasi
Slide dipanaskan pada suhu 60°C selama 60 menit. Kemudian
direndam dalam larutan-larutan di bawah ini secara berurutan;
a. Xilol (2 X 10 menit)
b. Ethanol absolut (2 X 10 menit)
c. Ethanol 90 % (1 X 5 menit)
d. Ethanol 80 % (1 X 5 menit)
e. Ethanol 70 % (1 X 5 menit)
f. Aquades steril (3 X 5 menit)
2. Antigen Retrieval
a. Rendam slide dalam chamber yang berisi buffer sitrat PH
6,0, kemudian kemudian dipanaskan dalam waterbath
suhu 95°C selama 20 menit.
b. Keluarkan slide dari waterbath, tunggu sampai suhu ruang
± 20 menit.
c. Cuci slide dengan PBS (3 X 5 menit).
3. Imunohistokimia
Hari ke-1
a. Blocking Endogen Peroksidase
1) Diteteskan 3% H2O2 (dalam methanol) inkubasi 20
menit pada suhu ruang.
15
e. Mounting Entelan
f. Diamati dibawah Mikroskop
4. Resep Larutan
a. PBS (Phosphate Buffer Saline)
NaCl 8 gr
Na2HPO4 1,44 gr
KH2HPO4 0,24 gr
KCl 0,2 gr
Aquades 1L
PH 7,4
b. Sodium Buffer Sitrat
Na3C6H5O7 2,94 gr
Dilarutkan dalam aquades 1L, di ukur pH 6,0 kemudian
ditambahkan 0,5 ml Tween 20.
c. Blocking Buffer
3% FBS + 0,25 Triton X-100 (dalam PBS).
C. Hasil Pengamatan
3.1 Kesimpulan
Estrogen receptor (ER) merupakan salah satu anggota reseptor
inti yang memperantarai aksi hormon estrogen didalam tubuh.
Estrogen memiliki peranan penting dalam perkembangan,
diferensiasi dan pada sistem reproduksi.
ER terdiri dari 6 domain (bagian) fungsional yaitu : Domain A/B,
merupakan bagian yang aktivasinya tidak tergantung ligan atau
disebut bagian transactivation fungtion 1 (AF 1), Domain C,
merupakan tempat berikatan dengan DNA (DNA binding domain).
Daerah ini memiliki kesaman asam amino sebesar 99 % pada kedua
ER, Domain D, merupakan bagian terdapatnya signal dengan
nukleus dan berhubungan dengan domain C, Domain EF adalah
bagian terminal yang merupakan bagian yang berikatan dengan
ligan, terjadinya dimerisasi atau proses penggabungan dua molekul
sejenis menjadi satu molekul yang lebih besar dan fungsi
transaktivasi yang tergantung ligan (AF2). Bagian ini memiliki
kesamaan asam amino sebesar lebih kurang 58 %.
Metode atau sistem deteksi dalam pengecatan IHC yang
dapat digunakan untuk melokalisasi dan menampilkan antigen dalam
jaringan yaitu:
1. Metode Indirect
2. Metode Direct
3. Metode Avidin-Biotin Complex (ABC)
4. Metode Streptavidin-Peroxidase
5. Metode Peroxidase-antiperoxida (PAP)
Prosedur pewarnaan Immunohistochemistry (IHC) pada
jaringan Ca mamae (Human Breast Tumor) sebagai berikut:
Deparaffinization dan Rehydration, Antigen Retrieval, Block
18
19
Howard GC dan Kaser MR. 2014. Making and Using Antibodies 2nd
Edition. Prancis: CRC Press p.303-9.
Intan, N., Wiguna, P., Studi, P., Dokter, P., Kedokteran, F., & Udayana, U.
(2012). Karakteristik Pemeriksaan Imunohistokimia Pada Pasien
Kanker Payudara Di Rsup Sanglah Periode 2003-2012.
Irawan. V, IHC Part 1: Antibody & Antigen, Fiksasi, Antigen Retrieval (AR),
Endogenus Biotin, Endogenus Peroxidase.
http://vetsciencereview.blogspot.co.id/2015/09/ihc-part-1
antibodyantigen fiksasi.html, 26 September 2015 (diakses 18 Maret
2020).
v
Petersen, K. & Pedersen, H.C., 2016. Detection Methods. Dako IHC
Guidebook, (6)
Vinod K.R, 2016. Antigen yang diinduksi secara sederhana dan efektif
metode pengambilan. MethodsX 3 : 315 – 319.
vi