Tim Pelaksana :
Ketua Tim : Takesi Arisandy, Ners., M.Kep.
Anggota :
1. Asa Sinta NIM: 2019.NS.A.07.002
2. Debby Fitri H NIM: 2019.NS.A.07.042
3. Dessi Ahirta NIM: 2019.NS.A.07.008
4. Elsi Solaika NIM: 2019.NS.B.07.009
5. Intan Kusuma F NIM: 2019.NS.B.07.095
6. Krisnoveliana NIM: 2019.NS.A.07.049
7. Monica Arianie NIM: 2019.NS.A.07.017
8. Septama Yoga NIM: 2019.NS.A.07.025
9. Taufik Rahman NIM: 2019.NS.B.07.028
10. Tiara Aprilianti NIM: 2019.NS.A.07.064
LEMBAR PERSETUJUAN
Tim Pelaksana :
Ketua Tim : Takesi Arisandy, Ners., M.Kep.
Anggota :
1. Asa Sinta NIM: 2019.NS.A.07.002
2. Debby Fitri H NIM: 2019.NS.A.07.042
3. Dessi Ahirta NIM: 2019.NS.A.07.008
4. Elsi Solaika NIM: 2019.NS.B.07.009
5. Intan Kusuma F NIM: 2019.NS.B.07.095
6. Krisnoveliana NIM: 2019.NS.A.07.049
7. Monica Arianie NIM: 2019.NS.A.07.017
8. Septama Yoga NIM: 2019.NS.A.07.025
9. Taufik Rahman NIM: 2019.NS.B.07.028
10. Tiara Aprilianti NIM: 2019.NS.A.07.064
PEMBIMBING PRAKTIK
Pembimbing Akademik
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Esa, atas berkat dan anugerah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan Proposal dengan judul Pendidikan
Kesehatan Pada Persiapan Kehamilan Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kota Palangka Raya.
Proposal ini disusun untuk menjalankan tugas pada mata kuliah Keperawatan Komunitas.
Proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd,M.Kes. selaku Ketua STIKES Eka Harap Palangka
Raya
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners,M.Kep. selaku KPU Program Studi Ners STIKES Eka
Harap Palangka Raya
3. Dosen Pembimbing Takesi Arisandy, Ners., M.Kep. selaku pembimbing akademik
yang telah banyak memberi saran dan bimbingannya dalam menyelesaikan asuhan
keperawatan komunitas ini.
4. 4. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan.
Kami menyadari bahwa Proposal ini mungkin masih jauh dari kata sempurna dan
mungkin masih terdapat banyak kesalahan dalam pembuatan Proposal ini. Oleh karena itu
kami, mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca dan diharapkan
Proposal ini bermanfaat menambah wawasan bagi kita semua.
Penyusun
4
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA
5
BAB 1
PENDAHULUAN
kasih sayang dan perhatian dari keluarga sehingga rentan terhadap perilaku
menyimpang seperti penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Namun menurut
kepala BNN Irjen Pol Anang Iskandar (detiknews, 2013), saat ini penyalahgunaan
NAPZA bukan hanya terjadi pada remaja yang memiliki masalah dengan keluarga,
akan tetapi remaja yang memiliki keluarga harmonis dapat menjadi penyalahguna
NAPZA . Pernyataan tersebut dikuatkan oleh penelitian yang telah dilakukan oleh
Zulfa (2014) di kota sragen, bahwa pola keluarga harmonis dapat menjadikan remaja
berisiko menyalahgunakan NAPZA.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah pada proposal ini adalah “Bagaimana
Proses Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang NAPZA pada masyarakat khususnya orang
tua Di Wilayah Kota Palangka Raya?”
BAB 2
RENCANA KEGIATAN
3.1 Definisi
Narkoba adalah narkotik dan obat-obatan berbahaya yang disebut juga Napza
(Narkotik, Alkohol dan Zat Aktif).
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan (Martono, 2000)
Narkotika menurut UU No. 22 tahun 1997 adalah zat atau obat berbahaya yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat
menyebabkan penurunan maupun perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Wresniwiro dkk. 1999).
Menurut Kepmenkes RI No. 996/MENKES/SK/VIII/2002, psikotropika adalah zat
atau obat, baik sintesis maupun semisintesis yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental
dan perilaku.
Zat adiktif lainnya adalah zat, bahan kimia, dan biologi dalam bentuk tunggal
maupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan lingkungan hidup secara langsung
dan tidak langsung yang mempunyai sifat karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif, dan
iritasi.
NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/ zat/ obat yang
bila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/ susunan saraf
pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik,psikis, dan fungsi sosialnya krn trjd
kebiasaan, ketagihan, dan ketergantungan.
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang dilakukan tidak untuk
maksud pengobatan, tetapi ingin menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebih yang
secara kurang teratur dan berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan gangguan fisik,
mental, dan kehidupan sosialnya (Joewono, 2004).
11
3.2.3 Faktor Ketersediaan Narkoba. Narkoba itu sendiri menjadi faktor pendorong bagi
seseorang untuk memakai narkoba karena :
1. Narkoba semakin mudah didapat dan dibeli.
2. Harga narkoba semakin murah dan dijangkau oleh daya beli masyarakat.
3. Narkoba semakin beragam dalam jenis, cara pemakaian, dan bentuk kemasan.
4. Modus Operandi Tindak pidana narkoba makin sulit diungkap aparat hukum
5. Masih banyak laboratorium gelap narkoba yang belum terungkap.
13
6. Sulit terungkapnya kejahatan computer dan pencucian uang yang bisa membantu
7. Bisnis perdagangan gelap narkoba.
8. Semakin mudahnya akses internet yang memberikan informasi pembuatan narkoba.
9. Bisnis narkoba menjanjikan keuntugan yang besar
10. Perdagangan narkoba dikendalikan oleh sindikat yagn kuat dan professional.
3.4 Penggolongan narkotiba, psikotropika, dan zat adiktik lainnya menurut WHO
didasarkan atas pengaruhnya terhadap tubuh manusia antara lain :
1. Opioida : mengurangi rasa nyeri dan menyebabkan mengantuk atau turunnya
kesadaran. Contoh : opium, morfin, heroin dan petidin.
2. Ganja : menyebabkan perasaan riang, meningkatkan daya khayal, dan perubahan
perasaan waktu. Contoh : mariyuana, hasis.
3. kokain dan daun koka, tergolong stimulansia (meningkatkan aktivitas otak/fungsi
organ tubuh lain).
4. Golongan amfetamin, tergolong stimulansia. Contoh : ekstasi, sabu.
5. Alkohol, yang terdapat pada minuman keras.
6. Halusinogen, memberikan halusinasi (khayal). Contoh : Lysergic Acid (LSD) sering
disebut acid, red dragon, blue heaven, sugar cuber, trips dan tabs.
7. Sedativa dan Hipnotika (obat penenang/obat tidur, seperti pil BK, MG)
8. Solven dan inhalasi : gas atau uap yang dihirup. Contoh : tiner dan lem
9. Nikotin, terdapat pada tembakau (termasuk stimulansia).
10. Kafein, terdapat dalam kopi, berbagai jenis obat penghilang rasa sakit atau nyeri, dan
minuman kola (termasuk stimulansia).
15
1. Pengaruh jangka pendek : segera setelah pemakaian akan timbul rasa cemas,
gembira, banyak bicara, tertawa cekikikan, halusinasi, dan berubahnya perasaan
waktu (lama dikira sebentar) dan ruang (jauh dikira dekat), peningkatan denyut
jantung, mata merah, mulut dan tenggorokan kering, selera makan meningkat.
2. Pengaruh jangka panjang : daya pikir berkurang, motivasi belajar turun, perhatian ke
sekitarnya berkurang, daya tahan terhadap infeksi menurun, aliran darah ke jantung
berkurang dan perubahan pada sel-sel otak.
3.6.3 Kokain
1. Pengaruh jangka pendek : rasa percaya diri meningkat, banyak bicara, rasa lelah
hilang, kebutuhan tidur berkurang, minat seksual meningkat, halusinasi visual dan
taktil (seperti ada serangga merayap), waham curiga dan waham kebesaran.
2. Pengaruh jangka panjang : kurang gizi, anemia, sekat hidung rusak/berlubang, dan
gangguan jiwa psikotik.
3.6.4 Alkohol
1. Pengaruh jangka pendek : alkohol dapat menyebabkan mabuk, jalan sempoyongan,
bicara cadel, kekerasan atau perbuatan merusak, ketidakmampuan belajar dan
mengingat dan menyababkan kecelakaan karena mengendarai dalam keadaan mabuk.
2. Pengaruh jangka panjang : menyebabkan kerusakan pada hati, kelenjar getah
lambung, saraf tepi, otak, gangguan jantung, meningkatkan risiko kanker, dan bayi
lahir cacat dari ibu pecandu alkohol.
3.6.5 Golongan amfetamin
1. Pengaruh jangka pendek : tidak tidur (terjaga), rasa riang, perasaan melambung (fly),
rasa nyaman, meningkatkan keakraban. Namun setelah itu timbul rasa tidak enak,
murung, nafsu makan hilang, berkeringat, rasa haus, rahang kaku dan bergerak-
gerak, badan gemetar, jantung berdebar dan tekanan darah meningkat.
2. Pengaruh jangka panjang : kurang gizi, anemia, penyakit jantung, dan gangguan
jiwa. Pembuluh darah otak dapat pecah sehingga mengalami stroke atau gagal
jantung yang dapat menyebabkan kematian.
3.6.6 Halusinogen (lysergic acid)
17
1. Pengaruh jangka pendek : pengaruh LSD tak dapat diduga dimana sensasi dan
perasaan berubah secara dramatis, mengalami flasbacks dan bad trips (halusinasi)
secara berulang tanpa peringatan sebelumnya, pupil melebar, tidak dapat tidur, selera
makan hilang, suhu tubuh meningkat, berkeringat, denyut nadi dan tekanan darah
meningkat.
2. Pengaruh jangka panjang : merusak sel otak, gangguan daya ingat, dan pemusatan
perhatian, meningkatnya resiko kejang, kegagalan pernafasan dan jantung.
3.6.7 Sedativa dan hipnotika (obat penenang dan obat tidur)
1. Pengaruh jangka pendek : perasaan tenang dan otot-otot mengendur. Pada dosis lebih
besar dapat terjadi gangguan bicara (pelo), persepsi terganggu, dan jalan
sempoyongan, untuk dosis lebih tinggi mengakibatkan tertekannya pernafasan,
koma, dan kematian.
2. Pengaruh jangka panjang : gejala ketergantungan.
3.6.8 Solven dan inhalasi
1. Pengaruh jangka pendek : dapat mengakibatkan kematian mendadak karena otak
kekurangan oksigen atau karena ilusi, halusinasi dan persepsi salah (merasa bisa
terbang sehingga mati ketika terjun dari tempat tinggi).
2. Pengaruh jangka panjang : kerusakan otak, paru-paru, ginjal, sumsum tulang dan
jantung.
3.6.9 Nikotin
1. Menyebabkan kanker paru, penyempitan pembuluh darah, penyakit jantung dan
tekanan darah tinggi.
menghormati pihak lain. Banyak diantara mereka menjadi pengedar atau pencuri barang
milik teman atau karyawan sekolah.
4. Bersikap selektif terhadap acara televisi dan film yang ditonton annak.
3.8.3 Memiliki pengetahuan tentang narkoba dan tanda-tanda penyalahgunaannya, jika
menemukan gejala segera mengambil langkah yang diperlukan, dengan cara :
1. Mempelajari luasnya permasalahan penyalahgunaan narkoba di lingkungannya dan
di sekolah anaknya.
2. Terampil mengenal tanda-tanda penyalahgunaan narkoba
3. Jika anak diduga menyalahgunakan narkoba membahas hal itu dengan tenang
bersama anak, tidak pada saat anak memakai narkoba, membuat peraturan yang
dapat menjauhkan anak dari lingkungan yang memungkinkan terjadinya
penyalahgunaan narkoba.
4. Bersama para orang tua membahas masalah penyalahgunaan narkoba di sekolah,
menciptakan mekanisme informasi mengenai penyalahgunaan narkoba.
3.8.4 Mendukung kebijakan sekolah bebas narkoba dengan :
1. Mendukung mereka yang giat dibidang penanggulangan penyalahgunaan narkoba.
2. Membantu sekolah memonitor kehadiran siswa, merencanakan dan mendukung
kegiatan-kegiatan yang disponsori sekolah.
3. Berkomunikasi teratur dengan sekolah perihal perilaku anaknya.
22
Daftar Pustaka