Anda di halaman 1dari 5

Rumah EBW (Energi Belimbing Wuluh) sebagai Solusi Anak Putus Sekolah

di Madura.
A. Latar Belakang

Madura dikenal sebagai pulau penghasil dan pengekspor garam di Indonesia. Selain itu,
luas madura hanya 10 % dari luas dataran Jawa Timur menyimpan berbagai sumber daya alam
yang melimpah. Di samping kekayaan yang melimpah, Madura menyimpan berbagai masalah di
bidang pendidikan. Salah satunya masalah putus sekolah di Kabupaten Sampang, mencatat
sebanyak 1302 anak yang putus sekolah; SD/MI 657 siswa; SMP/MTS 500 siswa; dan 145 siswa
SMK/SMA/MA. (www.Bangsaku.web.id)
Buruknya angka putus sekolah menjadikan pulau yang kaya dengan hasil alam ini
minim dengan masalah sumber daya manusianya. Akibatnya, masyarakatnya belum mampu
mengolahnya semaksimal mungkin. Penanganan anak putus sekolah cenderung tidak
menghasilkan hasil yang mamuaskan. Pasalnya, banyak anak yang kurang minat untuk belajar ke
jenjang yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh faktor ekonomi, rendahnya kesadaran diri,
keluarga, dan lingkungan.
Selain dari permasalahan di atas, sebenarnya pulau Madura ini masih menyimpan
kekayaan alam tersendiri. Kekayaan tersebut menjadi sebuah kearifan lokal yang mampu
menunjang perekonomian masyarakat sekitar. Salah satunya, memiliki persebaran tanaman yang
tumbuh di dataran rendah yaitu blimbing wuluh . Blimbing wulung dapat hidup pada ketinggian
5-500 meter di atas permukaan laut, yang kadang tumbuh liar atau ditanam sebagai pohon buah.
Pohon ini tumbuh di tempat yang terkena cahaya matahari langsung dan cukup lembab (Lintari,
2014: 27). Masyarakat di sana menggunakan blimbing wuluh diolah untuk makanan. Sedangkan
blimbing wuluh yang sudah matang banyak menguning, terjatuh, dan membusuk ke dalam tanah.
Padahal, blimbing wuluh yang jatuh ke tanah memiliki berbagai manfaat yang berpengaruh
terhadap lingkungan dan juga mampu mengatasi masalah pendidikan dan ekonomi masyarakat
sekitar.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, dibutuhkan solusi kreatif yang mampu
mengatasi masalah lingkungan dan juga pendidikan. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul
“Rumah EBW (Energi Buah Blimbing) sebagai Solusi Alternatif Anak Putus Sekolah di
Madura”
Rumah EBW merupakan rumah belajar berbasis minta dan bakat siswa. Bakat yang dimiliki
seseorang tidak sama antara yang satu dengan yang lainnya. Ada orang yang berbakat pada ilmu
alam tetapi tidak berbakat pada ilmu sosial , ada yang berbakat di bidang olahraga tetapi tida
berbakat pada kesenian ,ada yang berbakat di kesenian tetapi tidak berbakat di keterampilan.
Jadi, rumah EBW ini merupakan rumah belajar yang mengacu pada multiple intelegent atau
kecerdasan majemuk. Selain itu, rumah EBW ini ramah lingkungan, sebab memanfaatkan
belimbing wuluh sebagai energi alternatif di dalam rumah tersebut, sehingga buah belimbing
yang sudah jatuh tidak terbuang percuma, dikumpulkan dan disatukan untuk dijadikan energi
listrik. Energi listrik disalurkan untuk penerangan, untuk menyalakan barang-barang elektronik
dan lain-lain, sehingga rumah EBW ini ramah lingkungan dan mampu membantu perekonomian
masyarakat sekitar.
Bukan hanya itu, rumah EBW juga terdapat program yang menyesuaikan dengan pola
pikir dan perkembangan siswa tentang ilmu pengetahuan yang didasarkan hasil percobaan,
pembuatan, dan praktek tentang bagaimana cara mengolah dan mendaur ulang barang terbuang
menjadi barang bermanfaat atau inquiry learning. Salah satunya cara mengolah blimbing wuluh
menjadi sebuah energi alternatif yang ramah lingkungan.

Pembahasan
Bab 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman belimbing wuluh banyak tersebar luas di Indonesia, karena
Belimbing wuluh adalah tanaman yang tumbuh di daerah tropis dan ditanam di
dataran rendah. Hal ini diperkuat oleh pendapat Liantari(2014:27)menyatakan
bahwa Belimbing wuluh merupakan salah satu jenis tanaman tropis yang dapat
berbuah sepanjang tahun. Belimbing wuluh atau belimbing sayur dapat hidup pada
ketinggian 5-500 meter di atas permukaan laut, yang kadang tumbuh liar atau
ditanam sebagai pohon buah.
Sebagian orang banyak digunakan sebagai sayuran dan berbagai jenis
masakan. Contohnya sayur asam,acar ikan,dll. Belimbing yang digunakan untuk
sayur atau masakan warnanya hijau dan ukurannya kecil atau sedang. Akan tetapi,
belimbing wuluh yang berwarna kuning jatuh dengan sendirinya dan dibiarkan
membusuk.
Sebaliknya, belimbing yang berjatuhan dapat dimanfaatkan sebagai energi
alternatif yang ramah bagi lingkungan. Salah satu energi yang ramah bagi
lingkungan dapat diubah menjadi energi listrik yaitu melalui cairan asam pada
belimbing wuluh. Tingkat keasamannya yang tinggi pada belimbing wuluh mampu
menghasilkan proton dan elektron.
Di Madura belimbing wuluh disebut dengan bkalingbing bula
(Rukmana,2006:6). Tanaman ini tumbuh di halaman rumah para warga. Akan
tetapi, warga tidak dapat memanfaatkan buah ini dengan baik. Sepengetahuan
mereka buah ini hanya dapat digunakan sebagai sayuran dan masakan saja. Hal itu
didasarkan oleh kurangnya pengetahuan pada sumber daya manusia menyebabkan
belimbing wuluh tidak dapat dimanfaatkan secara baik.
Kurangnya sumber daya manusia dibuktikan dengan angka anak putus
sekolah di Madura yang tiap tahunnya tidak mengalami penurunan. Salah satunya
masalah putus sekolah di Kabupaten Sampang, mencatat sebanyak 1302 anak yang
putus sekolah; SD/MI 657 siswa; SMP/MTS 500 siswa; dan 145 siswa
SMK/SMA/MA. Berdasarkan data tersebut anak yang putus sekolah di Madura
disebabkan karena faktor ekonomi, rendahnya kesadaran diri, keluarga, dan
lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan Kabid Kurikulum Disdik
Sampang menyatakan bahwa angka putus sekolah masih cukup tinggi karena
faktor ekonomi dan mengikuti orang tua merantau.(www.faktualnews.com)
Faktor ekonomi, rendahnya kesadaran diri, keluarga, dan lingkungan
mempunyai hubungan yang saling berkaitan. Berdasarkan pendapat Kabid
Kurikulum Disdik Sampang.

Tumbuhan ini setiap hari menghasilkan berapa buah setiap sepanjang tahun
Kerabat dekat belimbing manis adalah belimbing wuluh atau belimbing
asam .Ciri khas
Buah belimbing wuluh adalah bentuknya lonjong ,ukurannya kecil ,berwarna
hijau ,daging buahnya banyak mengandung air , dan rasanya asam .
Belimbing wuluh yang dalam bahasa latin dikenal dengan nama avverhoa bilimbi
.Belimbing wuluh merupakan tumbuhan berbatang keras yang memiliki letinggian
mencapai 11 m.Biasanya ditanam di tempat yang cukupmendapatkan sinar
matahari .Batangnya keras dan tidak bercabng banyak .Buahnya berwarna hijau
muda,berbentuk lonjong sebesar ibu jari dan rasanya asam ,buahnya juga sering
dipakai untuk memasak,sehingga sering disebut juga belimbing sayur.

Danyang paling penting ,Belimbing wuluh yang tumbuh subur di pekarangan


rumah ini dapat disulap menjadi zat pengurai yang mampu menghasilkan energi
listrik alternatif .Karena belimbing wuluh memiliki tingkat keasaman yang tinggi
hingga dapat menghantarkan ion dan elektron yang ada pada lempengan tembaga
dan seng ,sehingga terciptalah arus listrik (majalahenergi.com2011).

Kandungan dan khasiat Belimbing wuluh bermanfaat sebagai anti radang karena
mengandung flavon.Selain itu,kaliumnya melancarkan keluarnya air seni(diuretik)
sehingga dapat menurunkan tekanan darah .Belimbing wuluh juga mampu
mengeluarkan dahak dan menurunkan panas .Buahnya mengandung zat: asam-
kalium-akolat.Ini adalah salah satu kegunaan dari belimbing wuluh diluar sebagai
sumber energi alternatif .

Belimbing wuluh yang tumbuh subur di pekarangan rumah ,dapat disulap menjadi
zat pengurai yang mampu menghasilkan tenaga listrik alternatif ,di tengah keluhan
warga akan kenaikan tarif dasar listrik(TDL).Untuk menciptakan energi listrik
tersebut,awalnya belimbing yang biasa digunakan sebagai sayuran yang dihaluskan
untuk diambil airnya .Selanjutnya ,dengan menggunakan media tanah yang ditaruh
dalam gelas bekas air mineral ini ,air belimbing disuntik secukupnya .

Selanjutnya, masing-masing gelas berisi tanah bercampur sari air belimbing ini
dihubungkan dengan rangkaian kawat lempengan tembaga dan seng, guna
mengalirkan arus listrik .Hailnya, energi listrikpun tercipta dengan tegangan yang
lumayan, yakni hingga mencapai 5 volt, cukup untuk menghidupkan lampu
penerangan.Tegangan yang dihasilkan ini juga lebih besar dari tegangan satu buah
batu baterai.

Alat dan Bahan yang diperlukan:


1)Belimbing wuluh
2)Blender
3)Gelas plastic
4)Tanah
5)Air
6)Lempengan tembaga (sebagai elektroda positif

Anda mungkin juga menyukai