Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA


FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG
JURNAL BELAJAR

A. Identitas Jurnal

Nama : Husniyah Sofdita


NPM : 1813024010
Nomor : 3 (Tiga)
Mata Kuliah : Desain Pembelajaran Biologi
Bobot (SKS) : 3 (2-1)
Dosen Pengampu : 1. Dr.Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si.
2. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd.
3. Nadya Meriza, S.Pd., M.Pd.
Disusun : Senin, 26 Oktober 2020 pukul 23.15 WIB

B. Pengantar
Pada hari kamis, 22 Oktober 2020. Saya menghadiri perkuliahan Desain Pembelajaran
Biologi pertemuan ke-4, perkuliahan tidak dilakukan secara tatap muka melainkan secara
daring dikarenakan masih menyebarnya wabah virus Covid-19. Oleh karena itu untuk
memutus rantai virus tersebut kami disarankan untuk melakukan kegiatan perkuliahan secara
online melalu via whatsapp dan virtual class unila di rumah masing-masing. Pada pertemuan
perkuliahan kali ini yang memberikan materi adalah Ibu Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd.
Yang dibahas pada pertemuan kali ini adalah mengenai silabus pembelajaran.

C. Catatan Kuliah

1.Pengertian Silabus

Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan


penilaian yang disusun secara sistematis yang memuat komponen-komponen yang saling
berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.

Silabus dapat juga diartikan sebagai penjabaran kompetensi inti dan kompetensi dasar ke
dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian.Silabus menjadi seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.

Dengan demikian, silabus berisikan komponen pokok yang dapat menjawab pertanyaan
berikut.

1. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan
pembelajaran
2. kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan kompetensi tersebut
3. Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah
dimiliki peserta didik

Silabus dikembangkan berdasarkan standar kompetensi, lulusan dan standar isi untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun tertentu.

Berikut ini adalah beberapa fungsi umum dari silabus.

1. Silabus dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan buku siswa. Buku siswa memuat
tentang materi pelajaran, aktivitas peserta didik, dan evaluasi pembelajaran.
2. Silabus menjadi acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran, untuk semua kajian
mata pelajaran, atau pun pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan
penilaian hasil pembelajaran.
3. Hasil pengembangan Silabus dalam bentuk perangkat pembelajaran berfungsi sebagai
alat untuk aktualisasi kurikulum secara operasional pada tingkat satuan pendidikan,
sehingga memudahkan guru melakukan pembelajaran.

Komponen Silabus

Secara garis besar, silabus mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi
pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran.

Hubungan logis antar berbagai komponen dalam silabus dari setiap mata pelajaran
merupakan langkah yang harus dipersiapkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

Beberapa komponen yang harus ada dalam silabus adalah sebagai berikut.

1. Identitas Mata Pelajaran


2. Identitas Sekolah, memuat nama satuan pendidikan dan kelas.
3. Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran mengenai kompetensi dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari oleh peserta didik untuk
jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran.
4. Kompetensi Dasar (KD), merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran.
5. Indikator pencapaian kompetensi, adalah perilaku yang dapat diukur atau diamati
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran.
6. Materi Pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedut yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indicator pencapaian kompetensi.
7. Pembelajaran, adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan.
8. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
9. Alokasi Waktu, sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk
satu semester atau satu tahun.
10. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau
sumber belajar lain yang relevan.
Langkah-langkah Pengembangan Silabus

Silabus dikembangkan melalui langkah-langkah berikut.

1. Mengkaji Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji KI dan KD sebagai berikut.

 Urutan KI dan KD berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat


kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi.
 Keterkaitan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
 Keterkaitan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.

2. Mengidentifikasi materi pokok pelajaran

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi materi pokok untuk pencapaian
kompetensi dasar adalah sebagai berikut.

 Potensi peserta didik.


 Relevansi dengan karakteristik daerah, tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional,
sosial, dan spritual peserta didik.
 Kebermanfaatan bagi peserta didik.
 Struktur keilmuan.
 Sktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran.
 Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.
 Alokasi waktu.

3. Mengembangkan Kegiatan

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah


sebagai berikut.

 Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya
guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
 Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik
secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
 Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi
pembelajaran.
 Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri
yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.

4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Indikator
dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan,
potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

5. Menentukan Jenis Penilaian


Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator yang
sudah ditetapkan.

Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun
lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek
dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah sebagai berikut.

 Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.


 Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan
posisi seseorang terhadap kelompoknya.
 Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan
dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan
kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui
kesulitan siswa.
 Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensi di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi
peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
 Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam
proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas
observasi lapangan, maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan
proses), contohnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi
lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

6. Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu
efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah
kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan
kompetensi dasar.Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan
waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang
beragam.

7. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik,
alam, sosial, dan budaya.
D. Identifikasi Masalah
Berikut adalah pembahasan dosen yang menjadi bahan diskusi saat di Forum via Virtual
Class Unila dan Google Meeting :
1. Menjelaskan pengertian dan manfaat silabus.
2. Menjelaskan landasan pengembangan silabus.
3. Menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator.

E. Catatan Ulasan Dosen


Pada pertemuan kali ini lewat via google meet dosen menjelaskan tentang pengertian silabus,
manfaat silabus, landasan pengembangan silabus, dan kompetensi dasar menjadi indikator.
Lalu kami diminta untuk membuat PPT terkait penjelasan silabus untuk berdiskusi di Vclass
Unila. Penjabaran mengenai silabus saya jabarkan dalam catatan kuliah pada pertemuan ke-4
ini.

F. Refleksi Diri
Tuliskan penjelasan Anda untuk pertanyaan-pertanyaan berikut:
1) Apakah Anda benar-benar telah belajar tentang topik perkuliahan hari ini? disertai
fakta konkret.
Jawab : Ya, saya telah mengikuti pembelajaran tentang materi Silabus. Namun saya
mencoba untuk dapat memahami materi yang telah dipaparkan di via virtual class.
Fakta konkretnya adalah cukup sulit untuk memahami dan harus sering membaca dan
melihat referensi mungkin dikarenakan terkendala karena sistem perkuliahan daring.
2) Apakah Anda dapat mengikuti kegiatan belajar? disertai fakta konkret.
Jawab : Ya, saya dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik. Namun ada kendala
saya sulit untuk memahami tapi tetap berusaha untuk memahami.
3) Jika tidak, mengapa Anda tidak dapat belajar dengan baik? Apa penyebabnya?
Bagaimana alternatif solusinya
Jawab : -
4) Bagaimana usaha dosen dalam mendorong mahasiswa yang tidak aktif untuk belajar?
Jawab : Usaha dosen dalam mendorong mahasiswa yang tidak aktif untuk belajar
sangatlah baik. Dosen memberikan kesempatan Mahasiswa untuk bertanya dan Dosen
pun menanyakan balik kepada Mahasiswa tentang materiperkuliahan, oleh karena itu
Mahasiswa dianjurkan untuk membaca sebelum bertanya. Agar saat Dosen membahas
Mahasiswa lebih mudah untuk mengerti.
5) Pembelajaran berharga apa yang dapat dipetik dari observasi pembelajaran ini?
Jawab : Pembelajaran berharga yang dapat dipetik dari pembelajaran secara online ini
adalah belajar lebih santai namun harus lebih sering membaca, karena dosen tidak
menjelaskan secara langsung atau tatap muka.

Anda mungkin juga menyukai