Anda di halaman 1dari 6

AYAT TENTANG BEKERJA

BY

MIMI KHADIJAH
MUHAMMAD IZMAIL
SHINDY SAFIRA PUTERI
Dalam Kamus besar bahasa Indonesia susunan

PENGERTIAN M.K. Abdullah, S.Pd mengemukakan bahwa kerja


adalah “perbuatan melakukan sesuatu, Kegiatan

BEKERJA
yang bertujuan mendapatkan hasil”.

Menurut KH. Toto Tasmara dalam “bekerja


adalah aktivitas yang dinamis dan mempunyai
tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu
(jasmani dan rohani) dan di dalam mencapai
tujuannya tersebut dia berupaya dengan penuh
kesungguhan untuk mewujudkan prestasi yang
optimal
sebagai bukti pengabdian dirinya kepada Allah
SWT”
AYAT TENTANG BEKERJA

surat At-Taubah : 105

‫ﺴ َﻴ َﺮى ﷲﱠُ َﻋ َﻤﻠَﻜُ ْﻢ‬


َ َ
‫ﻓ‬ ‫ﻮا‬ُ ‫ﻠ‬‫ﻤ‬َ ‫اﻋ‬
ْ ‫ﻞ‬ ُ
ِ ‫َو‬
‫ﻗ‬

‫ﺐ‬ ‫ﻴ‬
ِ ْ َ
‫ﻐ‬ ْ
‫اﻟ‬ ِ‫ِﻢ‬ ‫ﻟ‬‫ﺎ‬‫ﻋ‬َ ‫ﱃ‬ َ ‫إ‬ َ
‫ﱡون‬
‫د‬ ‫ﺮ‬
َ ُ
‫ﺘ‬ ‫ﺳ‬
َ ‫و‬
َ ۖ َ
‫ﻮن‬‫ﻨ‬ُ ِ‫ﻣ‬‫ﺆ‬ْ ‫ﻤ‬
ُ ْ
‫اﻟ‬‫و‬َ ُ
‫ﻪ‬ ُ ‫ﻮﻟ‬‫ﺳ‬ُ ‫ر‬
َ ‫و‬
َ
ٰ ِ
َ ُ‫اﻟﺸ َﻬﺎ َد ِة َﻓ ُﻴ َﻨﺒﱢ ُﺌﻜُ ْﻢ ﺑ ِ َﻤﺎ ُﻛ ْﻨ ُﺘ ْﻢ ﺗَ ْﻌ َﻤﻠ‬
‫ﻮن‬ ‫َو ﱠ‬
"Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan
RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu,
 dan kamu akan dikembalikan
 kepada (Allah) yang mengetahui
 akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa
yang telah kamu kerjakan".
Surat An-Naml : 88

ۚ ‫ﺎب‬
ِ َ ‫ﺤ‬‫اﻟﺴ‬
‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﺮ‬‫ﻣ‬َ ‫ﱡ‬ ‫ﺮ‬‫ﻤ‬ُ َ ‫ﺗ‬ ‫ﻲ‬ ِ‫ﻫ‬‫و‬َ ً
‫َة‬‫ﺪ‬ ِ‫ﺎﻣ‬‫ﺟ‬
َ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬َ ‫ﺒ‬
ُ ‫ﺴ‬
َ ‫ﺤ‬
ْ َ ‫ﺗ‬ َ‫ﺎل‬‫ﺒ‬ ‫ﺠ‬
َ ِ ْ
‫اﻟ‬ ‫ى‬‫ﺮ‬
َ َ ‫َوﺗ‬
َ
َ ُ ‫ﺧ ِﺒ ْﻴﺮ ٌ ﺑ ِ َﻤﺎ ﺗَ ْﻔ َﻌﻠ‬
‫ﻮن‬ َ ‫ﻲ ٍۚء ِإﻧ ﱠ ُﻪ‬
ْ َ
‫ﺷ‬

Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya,
padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah)  perbuatan
 Allah yang membuat dengan  kokoh tiap-tiap  sesuatu;  Sesungguhnya
 Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Surat An-Nisa : 32
‫ﻦ‬ ْ ‫ﺎت ۚ ﻓ َﻤ‬َ ٌ ‫ﻮﻣ‬ ُ ‫ﻠ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻣ‬
ْ َ ٌ ُ ‫ﺮ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﺷ‬ ْ َ ‫أ‬ ‫ﺞ‬
‫َ ﱡ‬ ‫ﺤ‬ ْ
‫اﻟ‬
َ
‫ﺞ‬ ْ ‫ﻮق َو َﻻ ِﺟﺪَالَ ﻓِﻲ‬
‫اﻟﺤَ ﱢ‬ َ ‫ﺴ‬ ُ ‫ﻓ‬ُ ‫ﻻ‬َ ‫و‬َ ‫ﺚ‬ َ َ
‫ﻓ‬ ‫ر‬
َ ‫ﻼ‬ َ َ
‫ﻓ‬ ‫ﺞ‬ ‫ﱠ‬ َ ‫ﺤ‬ ْ
‫اﻟ‬ ‫ﻦ‬‫ﱠ‬ ‫ِﻴﻬ‬
ِ ‫ﻓ‬ ‫ض‬ َ ‫ﺮ‬
َ َ
‫ﻓ‬
‫ﺧ ْﻴ ﺮ ٍ ﻳَ ْﻌ ﻠَ ْﻤ ُﻪ ﷲﱠُ ۗ َو ﺗَ َﺰ ﱠو دُوا َﻓ ِﺈ ﱠ‬
ۗ‫ن‬ َ ‫ﻦ‬ ْ ِ‫َو َﻣ ﺎ ﺗَ ْﻔ َﻌ ﻠُﻮا ﻣ‬
‫ﺎب‬ ‫ﺒ‬ ْ
‫ﻟ‬ َ ْ
‫اﻷ‬ ‫ِﻲ‬ ‫ﻟ‬ ‫و‬ُ ‫أ‬ ‫ﺎ‬ َ ‫ﻳ‬ ‫ﻮن‬ ُ
‫ﻘ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﺗ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ۚ ‫ى‬ ‫ﻮ‬ ْ
‫ﻘ‬ ‫ﱠ‬
‫ﺘ‬ ‫اﻟ‬ ‫د‬
ِ ‫ا‬ ‫ﱠ‬ ‫ﺰ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻴ‬ َ
‫ﺧ‬
ِ َ ِ َ ٰ َ َ ْ

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang


menetapkan niatnya dalam bulan itu akan  mengerjakan   haji,  maka  tidak  boleh
 rafats, berbuat  fasik dan  berbantah-bantahan  di dalam  masa mengerjakan haji.
dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya.
Berbekallah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah
kepada-Ku hai orang-orang yang berakal”.

Anda mungkin juga menyukai