Anatomi Lidah
Anatomi Lidah
Lidah adalah massa otot lurik yang ditutupi oleh membrane mucosa. Dua
pertiga bagian anteriornya terletak di dalam mulut, dan sepertiga bagian
posteriornya terletak di pharynx. Otot-otot melekatkan lidah ke processus
styloideus dan palatum molle di sebelah atas serta mandibula dan os hyoideum di
sebelah bawah. Lidah dibagi menjadi belahan kanan dan kiri oleh septum
fibrosum mediana.
Sumber : http://www.doctorspiller.com/oral%20anatomy.htm
Membrane mucosa bagian atas lidah dapat dibagi menjadi bagian anterior dan
posterior oleh sulcus berbentuk V, yaitu sulcus terminalis. Apex dari sulcus
menonjol ke belakang dan ditandai oleh lubang kecil, foramen cecum. Sulcus
membagi lidah menjadi dua pertiga bagian anterior atau pars oralis dan sepertiga
bagian posterior atau pars pharyngealis. Foramen ceccum adalah sisa embriologis
dan menandakan tempat dari ujung atas ductus thyroglossus.
1
Sumber : (Snell 2006, hal. 793)
Pada permukaan atas dua pertiga bagian anterior lidah terdapat 3 jenis papilla:
a) Papilla filiformis
b) Papilla fungiformis
c) Papilla vallata
Membrane mucosa yang meliputi sepertiga posterior lidah tidak mempunyai
papilla, tetapi permukaannya berbenjol-benjol tidak teratur, yang disebabkan oleh
adanya nodi lymphoidei di bawahnya, yaitu tonsila linguae.
Membrane mucosa permukaan bawah lidah berstruktur licin dan melipat dari
lidah ke dasar mulut. Di garis tengah anterior, permukaan bawah lidah
2
berhubungan dengan dasar mulut melalui lipatan membrane mucosa yang disebut
frenulum linguae. Pada sisi lateral frenulum terdapat v. lingualis profundus yang
dapat dilihaat melalui membrane mucosa. Lateral terhadap v. lingualis terdapat
lipatan membrane mucosa yang disebut plica fimbriata.
Sumber: http://medical-
dictionary.thefreedictionary.com/tongue
2. Otot-otot lidah
a) Intrinsik
b) Ekstrinsik
3
Sumber : (Snell 2006, hal. 795)
Otot-otot ekstrinsik melekat pada tulang dan palatum molle. Terdiri atas m.
genioglossus, m. hyoglossus, dan m. styloglossus, yang diuraikan pada region
submandibularis, dan m. palatoglossus yang berhubungan dengan palatum molle.
4
5
6
Sumber : Sobotta
3. Pendarahan
4. Aliran limfe
5. Persarafan sensoris
Membrane mucosa yang meliputi dua pertiga anterior lidah dipersarafi oleh n.
lingualis untuk sensasi umum. Serabut pengecap dari dua pertiga anterior lidah,
kecuali papilla vallatae berjalan di dalam chorda tympani n. facialis.
Sumber : Sobotta
Sensasi umum dan pengecap dari sepertiga posterior lidah, termasuk papilla
vallatae dihantarkan oleh n. glossopharyngeus.
7
6. Gerakan lidah
7. Perubahan bentuk
8
HISTOLOGI LIDAH
Adalah organ berotot di rongga mulut. Bagian tengan lidah terdiri atas
jaringan ikat dan berkas-berkas serat otot rangka. Penyebaran dan orientasi
masing-masing serat otot rangka. Penyebaran dan orientasi masing-masing serat
otot rangka lidah yang acak memungkinkan lidah bergerak bebas selama
mengunyah, menelan, dan berbicara.
a) Papila
Epitel permukaan dorsal lidah tidak teratur dan kasar karena adanya banyak
tonjolan yang disebut papilla. Papilla ini terindentasi oleh jaringan ikat di
bawahnya yaitu lamina propria. Semua papilla lidah dilapisi oleh epitel berlapis
gepeng yang memperlihatkan keratinisasi parsial atau inkomplit. Sebaliknya,
epitel permukaan ventral lidah tampak licin.
9
Ada 4 jenia papilla di lidah yaitu : filiformis, fungiformis, sirkumvalata, dan
foliate.
a.2.Papilla fungiformis : yang lebih sedikit namun lebih besar, tinggi, dan
lebar daripada papilla filiformis. Papilla ini
berbentuk seperti jamur dan lebih banyak di bagian
anterior lidah. Papilla fungiformis terselip di antara
papilla filiformis. (papillae fungiformes)
10
a.4.Papilla foliate : papilla ini berkembang baik pada hewan tertentu,
tetapi rudimeter atau kurang berkembang pada
manusia. (papillae foliatae)
b) Kuncup Kecap
11
sustenans) penunjang yang memanjang. Sel ini bukan sel sensorik. Di dalam
setiap kuncup kecap terdapat sel basal (epitheliocytus basalis). Sel-sel ini belum
berdiferensiasi dan dianggap sebagai sel induk bagi sel-sel khusus di kuncup
kecap.
12
FISIOLOGI LIDAH
Massa lidah dibentuk dari sintesis otot yang rumit. Empat otot intrinsik
lidah mengubah bentuknya dengan mudah. Muskulus longitudinalis superior dan
inferior memperpendek lidah serta meninggikan dan merendahkan ujungnya.
Muskulus vertikalis mendatarkan lidah, dan muskulus transversalis menyempitkan
dan memanjangkan lidah.
Serabut saraf sensorik bekerja untuk sensasi umum (tekanan, nyeri, panas,
dingin, dll) dan sensasi khusus. Sensasi umum dalam dua pertiga anterior lidah
diangkut oleh saraf otak V, nervus lingualis. Sensasi khusus (pengecapan)
berjalan di serabut otak VII, berjalan dalam nervus lingualis sebagai korda
13
timpani. Dalam sepertiga posterior lidah (basis lingua) sensasi umum dan khusus
diangkut oleh saraf otak ke IX, nervus glosofaringeus.
Ada empat sensasi dasar pengecapan yaitu manis, asin, asam, dan pahit.
Rasa manis dideteksi pada ujung lidah, rasa asin dideteksi pada tepi lateral lidah,
rasa asam dan pahit dirasakan pada aspek posterior lidah. Sedangkan sinergi rumit
gerakan lidah dengan gerakan rahang, faring dan laring dalam fonasi dan menelan
dilakukan oleh otot ekstrinsik lidah.
14
DAFTAR PUSTAKA
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC (alih
bahasa, James Veldman; editor edisi Bahasa Indonesia Palupi Widyastuti).
Gibson, John. 2002. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat Edisi 2.
Jakarta : EGC.
Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik Edisi 6. Jakarta : EGC (alih bahasa,
Liliana Sugiarto; editor edisi bahasa Indonesia, Huriawati Hartanto).
15