NIM : 1851700007
Kelas : Non Reguler Semester V ( Kesling)
Mata Kuliah : Dasar K3 ( Resume)
Dosen : Nur Ani S.K.M., M.K.K.K.
Pengertian Resiko
Risiko (Arthur & Richard, M.H) adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi
selama periode tertentu.
Risiko (Soekarto) adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
Risiko (Herman Darmawi) adalah probabilitas sesuatu hasil/outcome yang berbeda
dengan yang diharapkan.
Macam – macam Resiko Menurut Sifatnya :
Risiko murni adalah risiko yg apabila terjadi tentu menimbulkan kerugian & tanpa
disengaja, misalnya: kebakaran, bencana alam, pencurian
Risiko spekulatif adalah risiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan, agar
terjadi ketidakpastian memberikan keuntungan kepadanya, misalnya: risiko hutang
piutang, perjudian
Risiko fundamental adalah risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada
seseorang & yg menderita tidak hanya satu misalnya: banjir, angin topan
Risiko khusus adalah risiko yang bersumber pada peristiwa mandiri & umumnya mudah
diketahui penyebabnya, misalnya: kapal kandas, peswat jatuh
Risiko dinamis adalah risiko yang timbul karena kemajuan masyarakat dibidang
ekonomi, ilmu & teknologi.Kebalikannya Risiko statis seperti hari tua, risiko kematian
Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah segala proses kegiatan yang dilakukan semata untuk
meminimalkan bahkan mencegah terjadinya risiko perusahaan. Di dalamnya ada kegiatan
identifikasi, perencanaan, strategi, tindakan, pengawasan dan evaluasi terhadap hal-hal negatif
yang kemungkinan akan menimpa usaha.
Identifikasi Resiko
Proses ini meliputi identifikasi resiko yang mungkin terjadi dalam suatu aktivitas usaha.
Identifikasi resiko secara akurat dan komplet sangatlah vital dalam manajemen resiko.
Salah satu aspek penting dalam identifikasi resiko adalah mendaftar resiko yang
mungkin terjadi sebanyak mungkin.
Teknik teknik yang dapat digunakan dalam identifikasi resiko antara lain Brainstorming,
Survei, Wawancara,Informasi historis, Kelompok kerja dll
Anaisis Resiko
Stlh melakukan identifikasi resiko m/ tahap berikutnya ada pengukuran resiko dgn cara
melihat potensial terjadinya seberapa besar severity kerusakan & probabilitas terjdnya
risiko.
Penentuan probabilitas terjdnya suatu event sangatlah subyektif & berdasarkan nalar/
pengalaman. Beberapa risiko memang mdh u/ diukur namun sangatlah sulit untuk
memastikan probabilitas suatu kejadian yg sgt jarang terjadi.
Shg pd tahap ini sangatlah penting u/ menentukan dugaan yg terbaik agar nantinya kita
dapat memprioritaskan dengan baik dalam implementasi perencanaan manajemen resiko
Pengeloaan Resiko
Beberapa jenis cara mengelola resiko :
Risk avoidance Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung
resiko sama sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya maka harus
dipertimbangkan potensial keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan oleh
suatu aktivitas
Risk reduction Disebut juga risk mitigation yaitu mrpk metode yg mengurangi
kemungkinan terjadinya suatu risiko/pun mengurangi dampak kerusakan yang
dihasilkan oleh suatu risiko
Risk transfer Yaitu memindahkan resiko kepada pihak lain, umumnya melalui suatu
kontrak asuransi maupun hedging
Risk deferral Dampak suatu resiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda
aspek suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya resiko tersebut kecil
Risk retentionWalaupun risiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurangi
maupun mentransfernya namun beberapa resiko harus tetap diterima sebagai bagian
penting dari aktivitas
Penanganan Risiko
RISIKO
HIGH HIGH
DIHINDARI/DITR
PROBABILITY IMPACT
ANSFER
Monitoring Risiko
Kerugian a/ membutuhkan suatu perubahan dlm renc. & keputusan mengenai
penanganan suatu risiko utk itu penting utk dilakukan monitor.
Pasal 4 NAB iklim kerja menggunakan parameter ISBB sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Inomor 1 PeraturanMenteri ini.
Pasal (1) NAB kebisingan ditetapkan sebesar 85 decibel A (dBA).(2) Kebisingan yang
melampaui NAB, waktu pemaparan ditetapkan sebagaimanatercantum dalam Lampiran I
nomor 2 Peraturan Menteri ini.
Pasal 6(1) NAB getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada
lengan dantangan tenaga kerja ditetapkan sebesar 4 meter per detik kuadrat (m/det2).(2)
Getaran yang melampaui NAB, waktu pemaparan ditetapkan sebagaimana
tercantumdalam Lampiran I nomor 3 Peraturan Menteri ini.
Pasal 7 NAB getaran yang kontak langsung maupun tidak langsung pada seluruh tubuh
ditetapkan sebesar 0,5 meter per detik kuadrat (m/det2)
Pasal 8 NAB radiasi frekuensi radio dan gelombang mikro ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I nomor 4 Peraturan Menteri ini
EFEK PENCAHAYAAN :
A. BAIK
Semangat kerja meningkat
Produktifitas meningkat
Minimalisir Kesalahan
Meningkatkan Housekeeping
Menciptakan kenyamanan
Mencegah kecelakaan
B. BURUK
Kelelahan mata
Sakit kepala
Daya lihat berkurang
Memicu kecelakaan kerja
VENTILASI
=> proses penyediaan udara segar ke dalam dan pengeluaran udara kotor dari suatu ruangan
tertutup secara alamiah maupun mekanis
MANFAAT VENTILASI
1. Mensuplai udara bersih
2. Membebaskan udara ruangan dari bau-bauan, asap, debu dan zat pencemar
3. Mensuplai panas agar panas badan seimbang
4. Mensuplai panas akibat hilangnya panas ruangan
5. Mengeluarkan kelebihan udara panas yg disebabkan radiasi tubuh, kondisi, evaporasi
Mendisfungsikan suhu udara secara merata