Anda di halaman 1dari 15

FORM PELAPORAN BENCANA BANJIR BANDANG DAN TANAH LONGSOR DI

SULAWESI UTARA
( Dosen Pengampu : Fiqi Nurbaya, S.K.M., M.Kes)

Disusun Oleh :
Nama : Fatkhuri Rizki A
NIM : 1851700040
Kelas : Non Reguler Alih Jenis
Semester :3
Peminatan : Kesehatan Lingkungan

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
2019
DATA BERITA DARI BNPB

Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Barnji Bandang dan Longsor Landa Sumut dan Sumbar, 22 Meninggal


Sabtu, 13 Oktober 2018 17:17 WIB
      

Banjir dan longsor landa Kabupaten Mandailing Natal, Kota Sibolga, Kabupaten Tanah Datar
dan Kabupaten Pasaman Barat.
(CAKAPLAH) - Hujan deras yang melanda wilayah di Sumatera Utara dan Sumatera Barat
selama Kamis dan Jumat, 11-12 Oktober 2018, telah menyebabkan bencana banjir, banjir
bandang dan longsor di beberapa tempat. Dampak yang ditimbulkan cukup besar.
Data sementara yang dilaporkan BPBD Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat, banjir
dan longsor menyebabkan 20 orang meninggal dunia, 15 orang hilang dan puluhan orang
luka-luka di 4 wilayah yaitu di Kabupaten Mandailing Natal, Kota Sibolga, Kabupaten Tanah
Datar dan Kabupaten Pasaman Barat.warga yang mengungsi 95.840 jiwa atau 25.244
kk.Korban mengungsi di Balai Noposo Nauli Bulung,Kelurahan Hutagodang,Ulu
Pungkut,Mandailing Natal
Banjir dan longsor melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal Provinsi
Sumatera Utara yaitu Kecamatan Natal, Lingga Bayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang,
Panyambungan Utara, Bukit Malintang, Ulu Pungkut, Kota Nopan dan Batang Natal pada
Jumat, 12 Oktober 2018, pagi dan sore hari.
"Data sementara tercatat 13 orang meninggal dunia dan 10 orang hilang di Mandailing Natal,"
kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu, 13
Oktober 2018.
Sutopo menuturkan 11 murid madrasah di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut,
Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, meninggal dunia tertimpa bangunan yang
hancur diterjang banjir bandang pada Jumat, 12 Oktober 2018 sore saat jam pelajaran sedang
berlangsung. Diperkirakan 10 orang hilang.
"Kejadian berlangsung mendadak. Sungai Aek Saladi tiba-tiba mengalir dengan debit besar
dan membawa lumpur dan meluap sehingga menerjang madrasah. Jumlah korban hilang
masih dapat berubah karena belum dapat dipastikan. Korban tertimbun lumpur dan material
tembok yang roboh," ujarnya.
Sementara itu, lanjut Sutopo, pada Sabtu, 13 Oktober 2018 pagi, ditemukan dua korban
meninggal lagi akibat kendaraan masuk sungai dan hanyut. Korban meninggal adalah satu
orang polisi dari Polsek dan satu orang pegawai PT. Bank Sumut. "Dua orang berhasil
diselamatkan dari kendaraan yang hanyut," kata dia.
Sutopo mengatakan dampak banjir bandang dan longsor di Mandailing Natal lain adalah 17
unit rumah roboh, lima unit rumah hanyut, ratusan rumah terendam banjir dengan ketinggian
1-2 meter di Kecamatan Natal dan Muara Batang Gadis. Sebanyak delapan titik longsor
berada di Kecamatatan Batang Natal.
"Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban masih dilakukan," kata dia.
Dia menambahkan kondisi medan berat karena desa-desa terdampak berada di pegunungan,
pinggir hutan dan akses sulit dijangkau karena rusak. BPBD Mandailing Natal, BPBD
Provinsi Sumatera Utara, TNI, Polri, SAR Daerah, SKPD, PMI, dan relawan menangani
darurat bencana.
"Bupati telah menetapkan status tanggap darurat banjir dan longsor di Kab Mandailing Natal
Sumatera Utara selama tujuh hari (12-18 Oktober 2018). Kebutuhan mendesak adalah bahan
makanan pokok dan alat berat," katanya.
Sutopo melanjutkan hujan juga menyebabkan longsor di beberapa daerah di Kota Sibolga,
Sumatera Utara pada Kamis, 11 Oktober 2018, pukul 16.30 WIB. Longsor menyebabkan
empat orang meninggal dunia, satu orang luka berat, dan tiga orang luka ringan. Kerugian
material meliputi 25 rumah rusak berat, empat unit rumah rusak sedang dan sekitar 100 rumah
terendam banjir dengan tinggi 60-80 sentimeter.
Sementara itu, banjir bandang juga terjadi di Nagari Tanjung Bonai, Jorong Kalo-Kalo,
Jorong Ranah Batu di Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat
pada Kamis, 11 Oktober 2018, pukul 20.30 WIB. Banjir bandang menyebabkan empat orang
meninggal dunia dan tiga orang hilang.
Terdapat korban anak-anak atas nama Anis (2,5) dan W.Efendi (10) yang hanyut akibat banjir
bandang. Korban meninggal lain adalah Roni (30) dan Yerinda (56). Sedangkan 3 korban
hilang adalah Erizal (55), Daswirman (58) dan Yusrizal (45).
Selain terdapat enam orang luka-luka, enam unit rumah rusak berat, tiga kedai rusak berat,
satu ruko rusak berat dan 2 jembatan rusak berat. BPBD Tanah Datar bersama TNI, Polri,
SKPD, relawan dan masyarakat melakukan evakuasi dan pencarian korban. Pencarian
dilakukan menyusuri sungai yang ada. Alat berat digunakan untuk membantu pencarian
korban dan membersihkan lumpur.
"Bupati Tanah Datar telah menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari (12-18
Oktober 2018). Pembukaan dapur umum untuk relawan dan masyarakat terdampak telah
didirikan," kata Sutopo.
Sutopo menyatakan beberapa wilayah di Kabupaten Pasaman Barat juga terjadi longsor dan
banjir pada Kamis, 11 Oktober 2018, pukul 19.30 WIB. Wilayah yang mengalami bencana
adalah Kecamatan Pasaman, Ranah Batan, Koto Balingka, Sei Beremas, Lembah Melintang,
Gunung Tuleh, Talamau, Sasak dan Kinali.
Korban satu orang meninggal dunia dan dua orang hilang. Kerusakan meliputi sekitar 500
unit terendam banjir, tiga unit jembatan gantung roboh dan dua unit rumah hanyut.
"BPBD Kabupaten Pasaman Barat bersama aparat lain melakukan penanganan darurat. BPBD
menyalurkan bantuan logistik untuk korban terdampak. Kebutuhan mendesak alat berat,
sembako, selimut dan pakaian. Bupati telah menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh
hari (11-17 Oktober 2018)," tuturnya.
Editor : Ali
Sumber : VIVA.co.id
Kategori : Nasional, Peristiwa, Lingkungan
FORM PELAPORAN AWAL KEJADIAN BENCANA
(FORM B-1)

A. JENIS BENCANA
Banjir Bandang Dan Tanah Longsor

B. DESKRIPSI BENCANA
Hujan deras yang melanda wilayah di Sumatera Utara dan Sumatera Barat selama
Kamis dan Jumat, 11-12 Oktober 2018, telah menyebabkan bencana banjir, banjir
bandang dan longsor di beberapa tempat.

C. LOKASI BENCANA
1. Kecamatan : Natal, Lingga Bayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang,
Panyambungan Utara, Bukit Malintang, Ulu Pungkut, Kota Nopan dan Batang
Natal
2. Kabupaten/Kota : Mandailing Natal.
3. Propinsi : Sumatra Utara
4. Letak Geografi : Pesisir

D. WAKTU KEJADIAN
11-12 Oktober 2018
Pukul : pukul 16.30 WIB

E. JUMLAH KORBAN
1. Meninggal : 22 Jiwa
2. Hilang : 15 Jiwa
3. Luka Berat :-
4. Luka Ringan :-
5. Pengungsi : 95.840 jiwa atau 25.244 KK.
Lokasi Pengungsian : Balai Noposo Nauli Bulung,Kelurahan
Hutagodang,Ulu Pungkut,Mandailing Natal
F. FASILITAS UMUM
1. Akses ke lokasi kejadian bencana : Sukar, karena Sarana tertutup dan saluran listrik
terputus
2. Jalur komunikasi yang masih dapat digunakan: HP dan HT
3. Keadaan jaringan listrik : Terputus

G. SARANA KESEHATAN YANG RUSAK


1. Jumlah dan Jenis Fasilitas Kesehatan
Sarana Kondisi Bangunan Fungsi Pelayanan
Kesehatan Rusak Tidak Ya Tidak
a. RS
b.Puskesmas
c. Pustu
d. Gudang
Farmasi
e. Polindes √ √

2. Sumber air bersih yang digunakan : Kurang

H. UPAYA PENANGGULANGAN YANG TELAH DILAKUKAN


1. BPBD menyalurkan bantuan logistik untuk korban terdampak.Kebutuhan
mendesak alat berat,sembako,selimut dan pakain.

13 Oktober 2018
Kepala BPDB

Sutopo Purwo Nugroho


FORM PELAPORAN PENILAIAN KEBUTUHAN CEPAT KESEHATAN
(FORM B-2)

A. JENIS BENCANA
Banjir Bandang dan Tanah Longsor

B. DESKRIPSI BENCANA
Hujan deras yang melanda wilayah di Sumatera Utara dan Sumatera Barat selama
Kamis dan Jumat, 11-12 Oktober 2018, telah menyebabkan bencana banjir, banjir
bandang dan longsor di beberapa tempat

C. LOKASI BENCANA
1. Kecamatan : Natal, Lingga Bayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang,
Panyambungan Utara, Bukit Malintang, Ulu Pungkut, Kota Nopan dan Batang
Natal
2. Kabupaten/Kota : Mandailing Natal.
3. Propinsi : Sumatra Utara
4. Letak Geografi : Pesisir

D. WAKTU KEJADIAN BENCANA : 11-12 Oktober 2018 Pukul 16.30 WIB


E. JUMLAH PENDUDUK YANG TERANCAM 95.840 jiwa atau 25.244 KK
F. JUMLAH KORBAN
1. Meninggal : 22 Jiwa
2. Hilang : 15 Jiwa
3. Luka Berat :-
4. Luka Ringan :-
5. Pengungsi : 95.840 jiwa atau 25.244 KK
6. Lokasi Pengungsian : Balai Noposo Nauli Bulung,Kelurahan
Hutagodang,Ulu Pungkut,Mandailing Natal.
7. Jumlah kelompok rentan pada pengungsi :
a. Bayi : 18 Jiwa
b. Balita : 55 Jiwa
c. Ibu Hamil : 7 Jiwa
d. Ibu Menyusui : 10 Jiwa
e. Lansia : 400 Jiwa
8. Jumlah Korban yang di rujuk ke :
a. Puskesmas Mandailing Natal.
Jumlah : - Jiwa
b. Rumah Sakit Sumatra Utara
Jumlah : 22 Jiwa
G. SARANA KESEHATAN YANG RUSAK
1. Jumlah dan Jenis Fasilitas Kesehatan
Sarana Kesehatan Kondisi Bangunan Fungsi Pelayanan
Rusak Tidak Ya Tidak
a. RS
b. Puskesmas
c. Pustu
d. Gudang Farmasi
e. Polindes √ √

2. Sumber Air Bersih :


a. Sumur Gali : 3 buah
b. SPT : - Buah
c. PMA : - Buah
d. PAH : - Buah
e. Perpipaan : 50 Buah
f. Penampungan Air : - Buah
3. Sarana Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
a. Jamban Keluarga : 430 Buah
b. MCK : 160 Buah
c. Jamban Porteble : 100 Buah
H. FASILITAS UMUM
1. Akses ke lokasi kejadian bencana : Sukar, karena Sarana tertutup dan saluran listrik
terputus
2. Jalur komunikasi yang masih dapat digunakan HP dan HT
3. Keadaan jaringan listrik : Terputus
I. KONDISI SANITASI DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI LOKASI
PENAMPUNGAN PENGUNGSI
No Jenis Fasilitas Kondisi
1. Jenis tempat penampungan Bangunan darurat
Kapasitas penampungan Memadai (min.10m3/or)
2.
pengungsi
3. Kapasitas penyediaan air bersih Memadai (min.20L/or/hr)
4. Sarana MCK Memadai (min.20or/1mck)
5. Tempat pembuangan sampah Memadai (min 3m3/60 or)
6. Sarana SPAL Memadai (min 4m dr penampungan)
7. Penerangan Ada

J. KESIAPAN LOGISTIK
1. Obat dan Bahan Habis Pakai : Cukup
2. Alat Kesehatan : Kurang
3. Bahan Sanitasi
a. Kaporit : Kurang
b. PAC : Cukup
c. Aquatab : Cukup
d. Kantong sampah : Kurang
e. Repellent lalat : Kurang
4. Ketersediaan pangan : Kurang

K. SARANA PENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN


1. Transportasi operasional pelayanan kesehatan : Cukup
2. Alat Komunikasi : Kurang
3. Sarana listrik untuk pelayanan kesehatan : Cukup

L. UPAYA PENANGGULANGAN YANG TELAH DILAKUKAN


BPBD menyalurkan bantuan logistik untuk korban terdampak.Kebutuhan
mendesak alat berat,sembako,selimut dan pakaian

M. BANTUAN YANG DIPERLUKAN


1. Bantal, Guling, dan Selimut untuk para pengungsi.
2. MPASI untuk bayi dan balita
3. Kebutuhan mendesak adalah air bersih, pembersihan lingkungan, sandang, layanan
kesehatan, serta peralatan bersih-bersih.
N. RENCANA TINDAK LANJUT
1. Mengkoordinasikan pemenuhan permintaan bantuan yang diajukan oleh Dinkes
Provinsi Sumatra Utara.
2. Pengendalian dan pengawasan bersama terhadap bantuan makanan oleh LSM
3. Melakukan penilaian kerusakan, kerugian dan kebutuhan bidang kesehatan.

15 Oktober 2018
Mengetahui,
Petugas yang melapor Kepala Dinkes Provinsi Sulawesi Utara

Sutopo Purwo Nugroho dr.Alwi Mujahit, M.Kes


FORM PELAPORAN PERKEMBANGAN
(FORM B-3)

A. Tanggal/Bulan/Tahun : 11-12 Oktober 2018


B. Jenis Bencana : Banjir bandang dan Tanah longsor
Lokasi Bencana : Natal, Lingga Bayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang,
Panyambungan Utara, Bukit Malintang, Ulu Pungkut, Kota Nopan dan Batang Natal
C. Waktu Bencana : 16.30 WIB
D. JUMLAH KORBAN
1. Meninggal : 22 Jiwa
2. Hilang : 15 Jiwa
3. Luka Berat :-
4. Luka Ringan :-
5. Pengungsi : 95.840 jiwa atau 25.244 KK
Lokasi Pengungsian : Balai Noposo Nauli Bulung,Kelurahan
Hutagodang,Ulu Pungkut,Mandailing Natal. .
6. Jumlah kelompok rentan pada pengungsi :
a. Bayi : 18 Jiwa
b. Balita : 55 Jiwa
c. Ibu Hamil : 7 Jiwa
d. Ibu Menyusui : 10 Jiwa
7. Jumlah Korban yang di rujuk ke :
Puskesmas Mandailing Natal.
Jumlah : - Jiwa
8. Rumah Sakit Sumatra Utara
Jumlah : 22 Jiwa

E. PERKEMBANGAN KONDISI KESEHATAN KORBAN


1. Jumlah Korban
Fasilitas Korban masih Korban Korban Korban Ket
kesehatan Dirawat meninggal pulang dirujuk
RS - 22 Orang - - -
2. Jenis Penyakit Rawat Jalan di Fasilitas Kesehatan (RS, Puskesmas, Posko Kesehatan)

No Diagnosa Umur Sex


0-5th > 5th Jumlah L P Jumlah
1. Ispa - - - - - -
2. Dermatitis - - - - - -
3. Maag - - - - - -
4. Luka Tususk - - - - - -
Jumlah - - - - - -

3. Jenis Penyakit Rawat Inap di Fasilitas Kesehatan (RS, Puskesmas, Posko Kesehatan)

o Diagnosa Umur Sex


  0-5th > 5th jumlah L P Jumlah
1. - - - - - - -
Jumlah          

M. UPAYA PENANGGULANGAN YANG TELAH DILAKUKAN


BPBD menyalurkan bantuan logistik untuk korban terdampak.Kebutuhan mendesak
alat berat,sembako,selimut dan pakaian

N. BANTUAN YANG DIPERLUKAN


1. Bantal, Guling, dan Selimut untuk para pengungsi.
2. MPASI untuk bayi dan balita
3. Kebutuhan mendesak adalah air bersih, pembersihan lingkungan, sandang,
layanan kesehatan, serta peralatan bersih-bersih.

O. RENCANA TINDAK LANJUT


1. Mengkoordinasikan pemenuhan permintaan bantuan yang diajukan oleh Dinkes
Provinsi Sumatra Utara.
2. Pengendalian dan pengawasan bersama terhadap bantuan makanan oleh LSM
3. Melakukan penilaian kerusakan, kerugian dan kebutuhan bidang kesehatan.

15 Oktober 2018
Mengetahui,
Petugas yang melapor Kepala Dinkes Provinsi Sulawesi Utara

Sutopo Purwo Nugroho dr.Alwi Mujahit, M.Kes


FORM PELAPORAN KEJADIAN BENCANA MELALUI SMS (FORM B-4)

Tanggal/bulan/tahun (TBT) : 11-12 Oktober 2018.


Jenis Bencana (JB) : Banjir Bandang dan Tanah Longsor.
Lokasi Bencana (LOK) : Natal, Lingga Bayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang,
Panyambungan Utara, Bukit Malintang, Ulu Pungkut,
Kota Nopan dan Batang Natal.
Waktu Kejadian Bencana (PKL) : 16.30 WIB.
Jml Penduduk Terancam (PAR) : 95.840 jiwa atau 25.244 KK Jml Korban.
a. Meninggal (MGL) : 22 orang
b. Hilang (HLG) : 15 orang
c. Luka Berat (LB) : 1 orang
d. Luka Ringan (LR) : 3 orang
e. Di Rawat
- Puskesmas (RWP) : - orang
- Rumah Sakit (RWS) : 1 orang
DAFTAR PUSTAKA

https://www.cakaplah.com/berita/baca/2018/10/13/banjir-bandang-dan-longsor-landa-sumut-
dan-sumbar-22-meninggal/#sthash.cfiqbf1y.tpCgYDvk.dpbs

Anda mungkin juga menyukai