Anda di halaman 1dari 41

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat, karunia
serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun LAPORAN SUCCESS STORY

DIPA

SATUAN KERJA (SATKER) BAPPEDA KABUPATEN GUNUNGKIDUL MELALUI DANA TUGAS


PEMBANTUAN DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TAHUN ANGGARAN 2016 .

Success Story ini dapat disusun sebagai evaluasi serta acuan kegiatan Tugas
Pembantuan

DIPA

Satker

Dinas

Tanaman

Pangan

dan

Hortikultura

Kabupaten

Gunungkidul, guna mendukung kegiatan selanjutnya, sehubungan dengan berakhirnya


Program PLKSDA-BM di Kabupaten Gunungkidul yang merupakan tahun ke- 5 (Lima),
maka diperlukan perencanaan maupun langkah-langkah operasional guna keberlanjutan
program berdasarkan pedoman umum yang telah dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri.
Laporan ini disusun guna memberikan gambaran singkat tentang evaluasi kegiatan
yang dilaksanakan, terdiri dari pendahuluan, Profil Lokasi pelaksanaan kegiatan, Output,
hambatan dan upaya pemecahannya serta penutup.
Semoga laporan yang sangat sederhana ini dapat dijadikan bahan pertimbangan
serta acuan guna perencanaan selanjutnya serta dukungan dalam pengambilan langkah
kebijakan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani.
Demikian success story ini kami sampaikan untuk dapat dipergunakan sebagai bahan
seperlunya.
Wonosari, November 2016
Kepala Dinas/Kuasa pengguna
Anggaran,
ttd
Ir. AZMAN LATIF
NIP. 19600202 198903 1 010

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

BAB. I

I. 1. PENDAHULUAN
erilaku manusia dalam pemanfaatan lahan yang tidak tepat menyebabkan
terjadinya degradasi kualitas sumber daya alam, salah satu diantaranya
adalah penurunan kualitas tata air ( Hidrologi ) yang akan menyebabkan
terjadinya penurunan kapasitas sumber daya air. Terjadinya penurunan tata air
tersebut dapat dilihat dari menurunnya debit sumber mata air, volume air sungai dan
volume air telaga

yang ada, sehingga apabila tidak segera ditangani akan

menyebabkan bencana kekeringan, seperti yangi pernah terjadi di Kabupaten


Gunungkidul pada tahun 1960an. Pada saat itu Kabupaten Gunungkidul terkenal
sebagai daerah tandus yang penduduknya sangat miskin dan menderita kekurangan
gizi (HO).
Untuk mencegah terjadinya bencana kekeringan di Kabupaten Gunungkidul
telah dilakukan upaya-upaya rehabilitasi hutan dan lahan. Saat ini luas Hutan rakyat
30.576 ha dan luas kawasan Hutan Negara 13.221,5 ha. Sedangkan luas lahan
potensial kritis yang perlu ditangani seluas 42.178,3087 ha. Untuk itu diperlukan
penanganan yang tepat khususnya di kawasan daerah tangkapan sumber mata air,
sungai dan telaga baik di atas maupun dibawah permukaan tanah agar terjaga
kelestariaannya. Lahan Kritis seluas: 15.611 Ha berada di kawasan Pegunungan Batur
Agung maupun Pegunungan seribu merupakan permasalahan dalam pelestarian
sumber daya air.
Dalam melaksanakan kegiatan konservasi dan rehabilitasi lahan kritis perlu
dukungan dari semua pihak yang terkait terutama masyarakat setempat. Peran
masyarakat

sangat

penting

mengingat

merekalah

pelaku

utama

pelaksana

program/kegiatan sekaligus sebagai pemanfaat hasil program/kegiatan. Dalam rangka

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

menggerakkan peran masyarakat pada program penanganan lahan kritis dilakukan


melalui tiga pendekatan, yaitu:
a. Kelola Kelembagaan: penguatan kelompok tani dan sumber daya manusia
b. Kelola Kawasan/lahan: penataan kawasan/lahan dan perencanaan kegiatan
pengelolaan serta penanganan lahan
c. Kelola Usaha: pengembangan usaha ekonomi produktif sebagai penyangga kegiatan
penanganan lahan kritis dan rehabilitasi lahan serta konservasi Sumber Daya Alam.

I.2. Gambaran Umum Wilayah

ilayah pesisir Kabupaten Gunungkidul secara administratif merupakan wilayah


bagian Kabupaten Gunungkidul yang dibatasi oleh :
Sebelah Barat

: Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman


Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebelah Timur

: Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah

Sebelah Utara

: Kabupaten Klaten dan Sukoharjo

Sebelah Selatan

: Samudera Hindia.

Berdasarkan kondisi topografi Kabupaten Gunungkidul dibagi menjadi 3 (tiga)


zona pengembangan, yaitu :
1. Zona Utara disebut wilayah Batur Agung dengan ketinggian 200m - 700m di atas
permukaan laut. Keadaannya berbukit-bukit terdapat sumber-sumber air tanah
kedalaman

6m 12m dari permukaan tanah. Jenis tanah didominasi latosol

dengan batuan induk vulkanik dan sedimen taufan. Wilayah ini meliputi
Kecamatan Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin, dan Ponjong bagian
utara.
2. Zona Tengah

disebut wilayah

pengembangan

Ledok

Wonosari, dengan

ketinggian 150m 200m di atas permukaan laut. Jenis tanah didominasi oleh

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

asosiasi mediteran merah dan grumosol hitam dengan bahan induk batu kapur.
Sehingga meskipun musim kemarau panjang, partikel-partikel air masih mampu
bertahan. Terdapat sungai di atas tanah, tetapi di musim kemarau kering.
Kedalaman air tanah berkisar antara 60m 120m di bawah permukaan tanah.
Wilayah ini meliputi Kecamatan Playen, Wonosari, Karangmojo, Ponjong bagian
tengah, dan Semanu bagian utara.
3. Zona Selatan disebut wilayah pengembangan Gunung Seribu (Duizon gebergton
atau Zuider gebergton), dengan ketinggian 0m 300m di atas permukaan laut.
Batuan dasar pembentuknya adalah batu kapur dengan ciri khas bukit-bukit
kerucut (Conical limestone) dan merupakan kawasan karst. Pada wilayah ini
banyak dijumpai sungai bawah tanah. Zone Selatan ini meliputi kecamatan
Saptosari, Paliyan, Girisubo, Tanjungsari, Tepus, Rongkop, Purwosari, Panggang,
Ponjong bagian selatan, dan Semanu bagian selatan.

I.2. Maksud danTujuan


Maksud dan tujuan kegiatan yang diusulkan melalui kegiatan ini adalah:
a. Rehabilitasi lahan kritis dan peningkatan kualitas serta kesuburan lahan;
b. Peningkatan daya dukung lahan di kawasan daerah resapan air terhadap
pelestarian sumber daya air: mata air, sungai dan telaga;
c. Peningkatan

pengetahuan

masyarakat

dalam

pemanfaatan

lahan

secara

konservatif;
d. Peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya rehabilitasi lahan kritis dan
konservasi sumber daya air;
e. Peningkatan pendapatan ekonomi petani pengelola lahan kritis.

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

I.3. Kelompok Tani PLKSDA-BM Kabupaten Gunungkidul


NO.
NAMA KELOMPOK
1. SIDO MUNCUL 1

KETUA
Ngatimin

ALAMAT
Desa
Ngalanggeran
Kec.Patuk

Luas Lahan
7 Ha

2.

SEDYO MULYO

Sunardi

Desa Melikan
Kec. Rongkop

3 Ha

3.

BATARA

Suwarno

Desa Pilangrejo
Kec.Nglipar

10 Ha

4.

NGUDI MULYO

Mujiyono

Desa Bleberan
Kec.Playen

4 Ha

5.

NGUDI MAKMUR

Sukirjo

Desa Girikarto,
Kec.Panggang

7 Ha

6.

TIRTO AGUNG II

Muryadi Lestari

Desa Giritirto,
Kec.Purwosari

3 Ha

7.

MANUNGGAL

Sartono

Desa Ponjong,
Kec.Ponjong

4 Ha

8.

MANDIRI

Suratno

Desa Semugih,
Kec.Rongkop

4 Ha

9.

NGUDI MULYO

Sutikno

Desa Tileng,
Kec.Girisubo

4 Ha

10.

SIDO MUNCUL 2

Samidin

Desa
Nglanggeran
Kec.Patuk

6 Ha

11.

NGUDI MULYO

Paino

Desa Pilangrejo
Kec.Nglipar

5 Ha

12.

SUMILIR

Ponijo

Desa Natah Kec.


Nglipar

5 Ha

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

BAB. II

PROFIL WILAYAH DESA LOKASI KEGIATAN

I. Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk


Wilayah Desa Nglanggeran Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul secara administratif
merupakan wilayah bagian Kabupaten Gunungkidul yang dibatasi oleh:
Sebelah Barat

: Desa Salam Kecamatan Patuk

Sebelah Timur

: Desa Nglegi Kecamatan Patuk

Sebelah Utara

: Desa Ngoro Oro Kecamatan Patuk

Sebelah Selatan

: Desa Putat Kecamatan Patuk

Desa Nglanggeran Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu Desa
yang mempunyai obyek wisata yaitu kawasan Gunung Api Purba seluas 48 Ha, yang berjarak
11 Km dari Ibukota Kecamatan, 22 Km dari Ibukota Kabupaten serta 25 Km dari Kota
Yogyakarta. Mayoritas masyarakatnya adalah 90% (Sembilan puluh persen) adalah Petani
dengan jumlah penduduk sebesar 2.560 jiwa, dengan perincian perempuan 1.241 jiwa dan lakilaki 1.319 jiwa.
Luas wilayah menurut penggunaan di Desa Nglanggeran dapat disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Luas Wilayah Desa Nglanggeran Menurut Penggunaan Lahan
No.

URAIAN

LUAS (Ha)

Permukiman

106,9800

Persawahan

85,3800

Perkebunan

108,9100

Kuburan

0,80000

Perkantoran

0,50000

Prasarana umum lainnya


Jumlah

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

419,5400

Berdasarkan kondisi topografi Desa Nglanggeran Kecamatan Patuk Kabupaten


Gunungkidul merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit-bukit, dengan rata-rata
tingkat kemiringan tanah adalah 30
II. Desa Bleberan, Kecamatan Playen
Desa Bleberan merupakan salah satu dari 13 desa di wilayah Kecamatan Playen
Kabupaten Gunungkidul yang berada di sektor barat. Jarak dengan ibukota Kabupaten adalah
10 km sedangkan jarak dari ibukota provinsi adalah 40 km.
Secara administratif Desa Bleberan dibatasi oleh :
Sebelah Utara

: Desa Getas dan Desa Dengok

Sebelah Barat

: Desa Banyusoco dan Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul

Sebelah Selatan

: Desa Plembutan

Sebelah Timur

: Desa Dengok dan Desa Plembutan

Luas wilayah Desa Bleberan secara keseluruhan 1.626,10 Ha dengan perincian seperti
yang terdapat pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Luas Desa Bleberan Menurut Penggunaan Lahan
No.

URAIAN

LUAS (Ha)

Tanah Sawah

69,5000

Tegalan

422,6000

Bangunan

179,5000

Hutan Rakyat

Lainnya

18,0000
936,5000
Jumlah

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

1.626,1000

III.

Desa Ponjong, Kecamatan Ponjong


Wilayah Desa Ponjong, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul secara administratif

merupakan wilayah bagian Kabupaten Gunungkidul yang dibatasi oleh:


Sebelah Barat

: Desa Sidorejo

Sebelah Timur

: Desa Kenteng dan Desa Karangasem

Sebelah Utara

: Desa Genjahan dan Desa Sumbergiri

Sebelah Selatan

: Desa Sidorejo dan Desa Bedoyo

Desa Ponjong berjarak + 14 Km dari Wonosari ibukota Kabupaten Gunungkidul yang


terdiri dari 11 Padukuhan dengan jumlah penduduk 5.350 jiwa dengan perincian 2.747 jiwa
perempuan dan 2.603 jiwa laki-laki.
Luas wilayah menurut penggunaan di Desa Ponjong dapat disajikan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Luas Wilayah Desa Ponjong Menurut Penggunaan Lahan
No.

URAIAN

LUAS (Ha)

Permukiman

173,7030

Persawahan

43,1495

Perkebunan

16,5675

Kuburan

Perkarangan

53,8350

Perkantoran

2,8640

Prasarana umum lainnya

336,5610

Jumlah

628,0420

1,3620

Dilihat dari kondisi topografinya, wilayah Desa Ponjong secara umum berupa
dataran, sebagian kecil bergelombang. Bentang lahan dari utara ke selatan meliputi:
lahan pertanian lahan kering, persawahan dan permukinan berselang-seling.
Sedangkan kondisi hidrologi Desa Ponjong masuk dalam satuan hidrologi Plateu
Baturagung, dengan potensi air tanah kecil dan hanya beberapa tempat yang
mempunyai potensi air tanah yang besar. Keberadaan air permukaan di wilayah
perencanaan terdistribusi dari Sumber Air (Sumber Ponjong) di sebelah utara kantor

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

desa dan kolam-kolam penduduk. Sumber air tersebut tidak mengalami kekeringan
pada musim kemarau, airnya dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari
baik untuk rumah tangga maupun pertanian.

IV.

Desa Tileng, Kecamatan Girisubo


Desa Tileng merupakan salah satu dari 8 Desa yang ada di Kecamatan Girisubo yang

terdiri dari 16 padukuhan dengan batas wilayah :


Sebelah Utara

: Desa Nglindur

Sebelah Selatan

: Samudera Hindia

Sebelah Barat

: Desa Karangawen

Sebelah Timur

: Desa Pucung

Jarak Desa Tileng dengan ibukota Kabupaten Gunungkidul sejauh 39 km dengan jumlah
penduduk 4.429 jiwa dengan perincian 2.186 jiwa penduduk laki-laki dan 2.243 jiwa penduduk
perempuan
Luas wilayah menurut penggunaan di Desa Tileng dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini
:
Tabel 3.4. Luas Wilayah Desa Tileng Menurut Penggunaan Lahan
No.

URAIAN

LUAS (Ha)

Tanah Kering

1.080,4

Bangunan

57,7

Hutan Rakyat

464

Lainnya

97,7
Jumlah 1.699,8

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

V. Desa Semugih, Kecamatan Rongkop


Wilayah Desa Semugih, secara administratif merupakan wilayah bagian Kecamatan
Rongkop Kabupaten Gunungkidul yang dibatasi oleh :
Sebelah Barat

: Desa Petir

Sebelah Timur

: Desa Melikan

Sebelah Utara

: Desa Karangwuni

Sebelah Selatan

: Desa Pringombo dan Desa Nglindur Kecamatan Girisubo

Desa Semugih berjarak 2 km dari ibukota Kecamatan Rongkop dan 25 km dari Wonosari
ibukota Kabupaten Gunungkidul yang terdiri dari 13 Padukuhan dengan jumlah penduduk 5.024
jiwa dengan perincian 2.570 jiwa perempuan dan 2.454 jiwa laki-laki.
Luas wilayah menurut penggunaan di Desa Semugih dapat disajikan pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Luas Wilayah Desa Semugih Menurut Penggunaan Lahan
No.

URAIAN

LUAS (Ha)

Tegal/Ladang

821,2800

Permukiman

192,4600

Pekarangan

36,6700

Lain-lain

30,3600
Jumlah

VI.

1.081,4000

Desa Giritirto, Kecamatan Purwosari


Desa Giritirto Kecamatan Purwosari, secara administratif merupakan wilayah bagian

Kecamatan Purwosari Kabupaten Gunungkidul yang dibatasi oleh :


Sebelah Barat

: Desa Giriasih

Sebelah Timur

: Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang

Sebelah Utara

: Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri Kabupaten


Bantul

Sebelah Selatan

: Desa Giripurwo

Desa Giritirto berjarak 40 Km dari Wonosari ibukota Kabupaten Gunungkidul dengan


jumlah penduduk 4.138 jiwa dengan perincian 2.156 jiwa perempuan dan 1982 jiwa laki-laki.

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

Luas wilayah menurut penggunaan di Desa Giritirto disajikan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Luas Wilayah Desa Ponjong Menurut Penggunaan Lahan
No.

URAIAN

LUAS (Ha)

Permukiman

88,8560

Persawahan

43,8020

Tegalan

360,7550

Kuburan

0,6400

Perkarangan

598,4880

Perkantoran

3,450
Jumlah

VII.

1.095,9910

Desa Girikarto, Kecamatan Panggang


Desa Girikarto Kecamatan Panggang secara administratif merupakan wilayah bagian

Kecamatan Panggang Kabupaten Gunungkidul yang dibatasi oleh :


Sebelah Barat

: Desa Girimulyo

Sebelah Timur

: Desa Krambilsawit, Kecamatan Saptosari

Sebelah Utara

: Desa Girimulyo dan Girisekar

Sebelah Selatan

: Samudera Hindia

Desa Girikarto berjarak 7 km dari ibukota Kecamatan Panggang dan 25 km dari


Wonosari ibukota Kabupaten Gunungkidul yang terdiri dari 8 Padukuhan dengan jumlah
penduduk 3.928 jiwa dengan perincian 1.977 jiwa perempuan dan 1.951 jiwa laki-laki.
Luas wilayah menurut penggunaan di Desa Girikarto dapat disajikan pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7. Luas Wilayah Desa Girikarto Menurut Penggunaan Lahan
No.

URAIAN

LUAS (Ha)

Tegal/Ladang

821,2800

Permukiman

192,4600

Pekarangan

36,6700

Lain-lain

30,3600
Jumlah

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

1.081,4000

Pilangrejo, Nglipar
15 Ha
Nglanggeran, Patuk
13 Ha

Bleberan, Playen
4 Ha
Giritirto, Purwosari
4 Ha

Ponjong, Ponjong
5 Ha

Ponjong, Ponjong
4 Ha

Semugih, Rongkop
4 Ha

Girikarto, Panggang
15 Ha

Tileng, Girisubo
4 Ha

Gambar 3.1. Peta Lokasi Penanganan Lahan Kritis Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat
Kabupaten Gunungkidul

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

BAB. III
Success Story Kegiatan PLKSDA-BM Kabupaten Gunungkidul
a. Swadaya masyarakat Kegiatan PLKSDA-BM Tahun 2012
No.

Uraian

Volume

Nilai (Rp)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8

Bak Terpal (Penampung Air)


Bibit Sulaman jeruk
Botol Infus (Irigasi Tetes)
Furadan
Air (@125.000/tangki)
Naungan daun kelapa
Jalan 3 x 70 m
Bibit tanaman Durian

4 Buah
50 Buah
800 Buah
15 Kg
4 Tangki (20.000Ltr)
210 m
50

2.700.000,1.000.000,160.000,195.000,500.000,320.000,4.850.000,
1.750.000,-

JUMLAH TOTAL

16.325.000,-

b. Swadaya masyarakat Kegiatan PLKSDA-BM Tahun 2013


No.

Uraian

Volume

Nilai (Rp)

1.
2.

Saung (Tempat pertemuan)


Ajir dari bambu

2 Unit
10.000 Batang

10.000.000,5.000.000,-

JUMLAH

c. Permasalahan

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

15.000.000,-

1.

Untuk Lokasi PLKSDA-BM di Desa Girikarto Kecamatan Panggang, karena


lokasi berada di pesisir pantai (pilot project di lahan pesisir), khusus untuk
tanaman buah yg berada di bibir tebing, tiupan angin laut yang membawa
sifat garam mempengaruhi pertumbuhan pucuk daun.

2.

Mengingat kegiatan pemeliharaan terkait 10 (sepuluh) lokasi dari 12 lokasi


yang ada belum selesai maka untuk menunjang keberhasilan masih
diharapkan program ini berlanjut, karena sangat dirasakan manfaatnya oleh
para petani.

d. Upaya Pemecahan Masalah


1. Perlu adanya tanaman perindang sepadan pantai seperti tanaman nyamplung
dan cemara udang yang tahan terhadap angin laut.
2. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura akan selalu melakukan pembinaan dan bimbingan teknis terkait
pemeliharaan tanaman buah pada masing-masing lokasi program.

KONDISI TERAKHIR TANAMAN PLKSDA-BM


KAB. GUNUNGKIDUL TH.2016

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

HASIL TANAMAN SELA PLKSDA-BM


KAB. GUNUNGKIDUL TH.2015

BAB. IV

IV. P E N U T U P
Diharapkan dengan adanya Program Penanganan Lahan Kritis Sumber Daya Air
Berbasis Masyarakat akan memudahkan para stakeholders (Pemerintah, Swasta dan
Masyarakat/petani) untuk melakukan perencanaan kedepan dalam satu rangkaian
kegiatan penanganan lahan kritis.
Dengan terbentuknya pemberdayaan petani (masyarakat), di dalam pengelolaan
lahan kritis, maka diharapkan akan meningkatkan pendapatan petani khususnya
penggarap yang pada akhirnya akan mensejahterakan petani.

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

PETA LOKASI PLKSDA-BM


BERDASARKAN LOKASI KECAMATAN
DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DOKUMENTASI
KEGIATAN
DI LAPANGAN
KELOMPOK SIDO MUNCUL

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

SOSIALISASI PROGRAM PLKSDA-BM

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

STUDY BANDING GUNUNGPATI SEMARANG

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

SURVEI AWAL PLKSDA-BM

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

PERSIAPAN LAHAN DAN PEMBUATAN LUBANG

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

PENYERAHAN HOK (UPAH KERJA)


(T.A.2012)

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

DROPING PUPUK DAN BENIH


TANAMAN SELA

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

KONDISI BIBIT SIAP SALUR

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

KEGIATAN SIPIL TEKNIS

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

MONEV DITJEN BANGDA

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

SUCCESS STORY PLKSDA-BM

Reward = Kambing 24 Ekor + Kandang Tahun 2015


Saat ini sudah berkembang menjadi 57 Ekor

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

Success Story PLKSDA-BM Kab.Gn.Kidul

Anda mungkin juga menyukai