Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat, karunia
serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun LAPORAN SUCCESS STORY
DIPA
Success Story ini dapat disusun sebagai evaluasi serta acuan kegiatan Tugas
Pembantuan
DIPA
Satker
Dinas
Tanaman
Pangan
dan
Hortikultura
Kabupaten
BAB. I
I. 1. PENDAHULUAN
erilaku manusia dalam pemanfaatan lahan yang tidak tepat menyebabkan
terjadinya degradasi kualitas sumber daya alam, salah satu diantaranya
adalah penurunan kualitas tata air ( Hidrologi ) yang akan menyebabkan
terjadinya penurunan kapasitas sumber daya air. Terjadinya penurunan tata air
tersebut dapat dilihat dari menurunnya debit sumber mata air, volume air sungai dan
volume air telaga
sangat
penting
mengingat
merekalah
pelaku
utama
pelaksana
Sebelah Timur
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
: Samudera Hindia.
dengan batuan induk vulkanik dan sedimen taufan. Wilayah ini meliputi
Kecamatan Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin, dan Ponjong bagian
utara.
2. Zona Tengah
disebut wilayah
pengembangan
Ledok
Wonosari, dengan
ketinggian 150m 200m di atas permukaan laut. Jenis tanah didominasi oleh
asosiasi mediteran merah dan grumosol hitam dengan bahan induk batu kapur.
Sehingga meskipun musim kemarau panjang, partikel-partikel air masih mampu
bertahan. Terdapat sungai di atas tanah, tetapi di musim kemarau kering.
Kedalaman air tanah berkisar antara 60m 120m di bawah permukaan tanah.
Wilayah ini meliputi Kecamatan Playen, Wonosari, Karangmojo, Ponjong bagian
tengah, dan Semanu bagian utara.
3. Zona Selatan disebut wilayah pengembangan Gunung Seribu (Duizon gebergton
atau Zuider gebergton), dengan ketinggian 0m 300m di atas permukaan laut.
Batuan dasar pembentuknya adalah batu kapur dengan ciri khas bukit-bukit
kerucut (Conical limestone) dan merupakan kawasan karst. Pada wilayah ini
banyak dijumpai sungai bawah tanah. Zone Selatan ini meliputi kecamatan
Saptosari, Paliyan, Girisubo, Tanjungsari, Tepus, Rongkop, Purwosari, Panggang,
Ponjong bagian selatan, dan Semanu bagian selatan.
pengetahuan
masyarakat
dalam
pemanfaatan
lahan
secara
konservatif;
d. Peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya rehabilitasi lahan kritis dan
konservasi sumber daya air;
e. Peningkatan pendapatan ekonomi petani pengelola lahan kritis.
KETUA
Ngatimin
ALAMAT
Desa
Ngalanggeran
Kec.Patuk
Luas Lahan
7 Ha
2.
SEDYO MULYO
Sunardi
Desa Melikan
Kec. Rongkop
3 Ha
3.
BATARA
Suwarno
Desa Pilangrejo
Kec.Nglipar
10 Ha
4.
NGUDI MULYO
Mujiyono
Desa Bleberan
Kec.Playen
4 Ha
5.
NGUDI MAKMUR
Sukirjo
Desa Girikarto,
Kec.Panggang
7 Ha
6.
TIRTO AGUNG II
Muryadi Lestari
Desa Giritirto,
Kec.Purwosari
3 Ha
7.
MANUNGGAL
Sartono
Desa Ponjong,
Kec.Ponjong
4 Ha
8.
MANDIRI
Suratno
Desa Semugih,
Kec.Rongkop
4 Ha
9.
NGUDI MULYO
Sutikno
Desa Tileng,
Kec.Girisubo
4 Ha
10.
SIDO MUNCUL 2
Samidin
Desa
Nglanggeran
Kec.Patuk
6 Ha
11.
NGUDI MULYO
Paino
Desa Pilangrejo
Kec.Nglipar
5 Ha
12.
SUMILIR
Ponijo
5 Ha
BAB. II
Sebelah Timur
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Desa Nglanggeran Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu Desa
yang mempunyai obyek wisata yaitu kawasan Gunung Api Purba seluas 48 Ha, yang berjarak
11 Km dari Ibukota Kecamatan, 22 Km dari Ibukota Kabupaten serta 25 Km dari Kota
Yogyakarta. Mayoritas masyarakatnya adalah 90% (Sembilan puluh persen) adalah Petani
dengan jumlah penduduk sebesar 2.560 jiwa, dengan perincian perempuan 1.241 jiwa dan lakilaki 1.319 jiwa.
Luas wilayah menurut penggunaan di Desa Nglanggeran dapat disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Luas Wilayah Desa Nglanggeran Menurut Penggunaan Lahan
No.
URAIAN
LUAS (Ha)
Permukiman
106,9800
Persawahan
85,3800
Perkebunan
108,9100
Kuburan
0,80000
Perkantoran
0,50000
419,5400
Sebelah Barat
Sebelah Selatan
: Desa Plembutan
Sebelah Timur
Luas wilayah Desa Bleberan secara keseluruhan 1.626,10 Ha dengan perincian seperti
yang terdapat pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Luas Desa Bleberan Menurut Penggunaan Lahan
No.
URAIAN
LUAS (Ha)
Tanah Sawah
69,5000
Tegalan
422,6000
Bangunan
179,5000
Hutan Rakyat
Lainnya
18,0000
936,5000
Jumlah
1.626,1000
III.
: Desa Sidorejo
Sebelah Timur
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
URAIAN
LUAS (Ha)
Permukiman
173,7030
Persawahan
43,1495
Perkebunan
16,5675
Kuburan
Perkarangan
53,8350
Perkantoran
2,8640
336,5610
Jumlah
628,0420
1,3620
Dilihat dari kondisi topografinya, wilayah Desa Ponjong secara umum berupa
dataran, sebagian kecil bergelombang. Bentang lahan dari utara ke selatan meliputi:
lahan pertanian lahan kering, persawahan dan permukinan berselang-seling.
Sedangkan kondisi hidrologi Desa Ponjong masuk dalam satuan hidrologi Plateu
Baturagung, dengan potensi air tanah kecil dan hanya beberapa tempat yang
mempunyai potensi air tanah yang besar. Keberadaan air permukaan di wilayah
perencanaan terdistribusi dari Sumber Air (Sumber Ponjong) di sebelah utara kantor
desa dan kolam-kolam penduduk. Sumber air tersebut tidak mengalami kekeringan
pada musim kemarau, airnya dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari
baik untuk rumah tangga maupun pertanian.
IV.
: Desa Nglindur
Sebelah Selatan
: Samudera Hindia
Sebelah Barat
: Desa Karangawen
Sebelah Timur
: Desa Pucung
Jarak Desa Tileng dengan ibukota Kabupaten Gunungkidul sejauh 39 km dengan jumlah
penduduk 4.429 jiwa dengan perincian 2.186 jiwa penduduk laki-laki dan 2.243 jiwa penduduk
perempuan
Luas wilayah menurut penggunaan di Desa Tileng dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini
:
Tabel 3.4. Luas Wilayah Desa Tileng Menurut Penggunaan Lahan
No.
URAIAN
LUAS (Ha)
Tanah Kering
1.080,4
Bangunan
57,7
Hutan Rakyat
464
Lainnya
97,7
Jumlah 1.699,8
: Desa Petir
Sebelah Timur
: Desa Melikan
Sebelah Utara
: Desa Karangwuni
Sebelah Selatan
Desa Semugih berjarak 2 km dari ibukota Kecamatan Rongkop dan 25 km dari Wonosari
ibukota Kabupaten Gunungkidul yang terdiri dari 13 Padukuhan dengan jumlah penduduk 5.024
jiwa dengan perincian 2.570 jiwa perempuan dan 2.454 jiwa laki-laki.
Luas wilayah menurut penggunaan di Desa Semugih dapat disajikan pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Luas Wilayah Desa Semugih Menurut Penggunaan Lahan
No.
URAIAN
LUAS (Ha)
Tegal/Ladang
821,2800
Permukiman
192,4600
Pekarangan
36,6700
Lain-lain
30,3600
Jumlah
VI.
1.081,4000
: Desa Giriasih
Sebelah Timur
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
: Desa Giripurwo
Luas wilayah menurut penggunaan di Desa Giritirto disajikan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Luas Wilayah Desa Ponjong Menurut Penggunaan Lahan
No.
URAIAN
LUAS (Ha)
Permukiman
88,8560
Persawahan
43,8020
Tegalan
360,7550
Kuburan
0,6400
Perkarangan
598,4880
Perkantoran
3,450
Jumlah
VII.
1.095,9910
: Desa Girimulyo
Sebelah Timur
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
: Samudera Hindia
URAIAN
LUAS (Ha)
Tegal/Ladang
821,2800
Permukiman
192,4600
Pekarangan
36,6700
Lain-lain
30,3600
Jumlah
1.081,4000
Pilangrejo, Nglipar
15 Ha
Nglanggeran, Patuk
13 Ha
Bleberan, Playen
4 Ha
Giritirto, Purwosari
4 Ha
Ponjong, Ponjong
5 Ha
Ponjong, Ponjong
4 Ha
Semugih, Rongkop
4 Ha
Girikarto, Panggang
15 Ha
Tileng, Girisubo
4 Ha
Gambar 3.1. Peta Lokasi Penanganan Lahan Kritis Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat
Kabupaten Gunungkidul
BAB. III
Success Story Kegiatan PLKSDA-BM Kabupaten Gunungkidul
a. Swadaya masyarakat Kegiatan PLKSDA-BM Tahun 2012
No.
Uraian
Volume
Nilai (Rp)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
4 Buah
50 Buah
800 Buah
15 Kg
4 Tangki (20.000Ltr)
210 m
50
2.700.000,1.000.000,160.000,195.000,500.000,320.000,4.850.000,
1.750.000,-
JUMLAH TOTAL
16.325.000,-
Uraian
Volume
Nilai (Rp)
1.
2.
2 Unit
10.000 Batang
10.000.000,5.000.000,-
JUMLAH
c. Permasalahan
15.000.000,-
1.
2.
BAB. IV
IV. P E N U T U P
Diharapkan dengan adanya Program Penanganan Lahan Kritis Sumber Daya Air
Berbasis Masyarakat akan memudahkan para stakeholders (Pemerintah, Swasta dan
Masyarakat/petani) untuk melakukan perencanaan kedepan dalam satu rangkaian
kegiatan penanganan lahan kritis.
Dengan terbentuknya pemberdayaan petani (masyarakat), di dalam pengelolaan
lahan kritis, maka diharapkan akan meningkatkan pendapatan petani khususnya
penggarap yang pada akhirnya akan mensejahterakan petani.
DOKUMENTASI
KEGIATAN
DI LAPANGAN
KELOMPOK SIDO MUNCUL