KABUPATEN PEMALANG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan
inayahNya, sehingga Bappeda Kabupaten Pemalang dapat menyelesaikan Succes Story
Program PLKSDA-BM Desa Belik Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah. Succes
Story ini dibuat dalam bentuk pengalaman terhadap pembinaan kelompok tani terutama
dalam pemanfaatan lahan bengkok yang kritis berbagai jenis sayuran, buah-buahan dan
tanaman pangan lainnya. Semoga buku Succes Story ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mengembangkan
lahan yang kritis.
Harapan kami semoga Succes Story ini dapat membantu dalam menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga dapat memperbaiki bentuk
maupun isi Succes Story sehingga dapat lebih baik dimasa mendatang.
Succes Story ini kami akui masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
berharap kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan demi
penyempurnaan buku ini.
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
DAFTAR ISI
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
DAFTAR TABEL
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Peta lokasi kelompok tani Lestari I ........................................................... 8
Gambar 2.2 : Peta lokasi kelompok tani Lestari II ........................................................ 8
Gambar 2.3 : Foto lokasi awal sebelum program PLKSDA-BM ................................. 9
Gambar 2.4 : Foto pendampingan kelompok tani .......................................................... 13
Gambar 2.5 : Foto pelatihan kelompok tani ..................................................................... 14
Gambar 2.6 : Foto-foto embung ............................................................................................. 15
Gambar 2.7 : Foto pembagian pupuk .................................................................................. 15
Gambar 2.8 : Foto lahan yang ditanami nanas ................................................................ 16
Gambar 2.9 : Foto panen nanas ............................................................................................. 18
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberadaan lahan dan sumber daya air merupakan aspek penting dan
strategis dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Akan tetapi
persoalan lahan kritis dan sumber daya air (SDA) di Indonesia sampai sekarang
terus menjadi masalah seiring bertambahnya jumlah penduduk dan terus
berlangsungnya kegiatan pembangunan. Berbagai usaha untuk memperbaiki
kondisi lingkungan telah dilaksanakan oleh berbagai pihak, namun jumlah, luas
dan penyebarannya makin bertambah.
Kabupaten Pemalang mempunyai lahan kritis seluas 2.107 Ha, agak kritis
12.919 Ha, dan potensial kritis seluas 26.785 Ha. Penanganan lahan kritis telah
dilakukan, secara terus menerus, dengan rehabilitasi lahan baik secara vegetatif
maupun upaya sipil teknis (bangunan konservasi tanah), namun dalam realita
lapangan jumlahnya bukan berkurang, tetapi makin bertambah luas.
Salah satu hambatan dalam keberhasilan upaya penanganan lahan kritis
adalah tingkat kesadaran pemangku kepentingan yang belum optimal, tingkat
kemiskinan petani juga ikut andil dalam kerusakan lingkungan. Para petani
melaksanakan kegiatan penanaman pohon kayuan, hanya untuk kepentingan
ekonomi, mereka menebang tanaman kayu-kayuan sesuai dengan kebutuhan,
tidak berdasar acuan tehnis. Setelah penebangan, belum tentu petani menanam
tanaman kembali, akibat dari pola tebang pohon yang dilakukan oleh masyarakat,
sementara rehabilitasi hutan dan konservasi belum berhasil secara optimal
menyebabkan lahan kembali kritis dan rawan kritis.
Dari kondisi tersebut diatas, dilaksanakan usaha bersama yang terkoneksi
dan terpadu dari berbagai sektor yang
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
berbasis
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
BAB II
KISAH KEBERHASILAN
2.1 Lokasi Obyek
Kisah keberhasilan pada Succes Story ini ada di Desa Belik Kecamatan Belik
Kabupaten Pemalang. Terdapat 2 (dua) kelompok di Desa Belik, yaitu Kelompok
Tani Lestari I dan Kelompok Tani Lestari II. Luasan lahan yang dikelola kelompok
tani Lestari I ada 26 Ha dengan petani sebanyak 202 orang dan 19 ha luasan yang
dikelola kelompok tani Lestari II dengan jumlah petani penggarap 121 orang.
2.2
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
sehingga saat ini era tahun 2000 lahan sudah banyak yang kritis, sumber air jauh
berkurang, bahkan untuk wilayah Belik atas sudah kekerangan sumber air.
Berikut peta lokasi Desa Belik Kelompok Tani Lestari I :
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
10
2.3.2
Sosial Ekonomi
Petani pengarap lahan bengkok di Desa Belik pada umumnya adalah
warga setempat, yang berprofesi sebagai buruh tani. Para petani mengolah
lahannya berdasarkan sistem sewa lahan dengan jangka waktu 1 (satu)
tahun, sehingga pada tahun berikutnya petani tersebut belum tentu menjadi
penggarap/ penyewa lahan karena bergantung pada kebijakan Kepala Desa.
Dengan pola sewa lahan yang seperti itu, petani pengelola hanya berpikir
untuk mendapatkan hasil sebanyak-banyaknya, disamping jangka waktunya
pendek, sebagian hasilnya juga digunakan untuk membayar sewa lahan dan
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Masyarakat Desa Belik tergolong masyarakat petani yang turun
temurun, namun dari pengelolaan lahan pertaniannya masih tergolong
tradisional. Budidaya tanaman yang dikelola berdasarkan pada kebiasaan
sejak dulu, belum berusaha secara teknis yang hasilnya lebih baik. Budidaya
yang dikelola berupa tanaman semusim, yaitu jagung dan ketela pohon yang
merupakan tanaman mudah dipanen dan telah dilakukan secara turun
temurun. Dari hasil tanaman yaitu jagung dengan hasil 2.000 kg/ ha dengan
harga Rp. 2.500 rata-rata pendapatan per petani adalah Rp 625.000/tahun,
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
11
produksi lahan yang sangat ninim. Dengan berbagai upaya,usaha dan perjuangan
yang tidak mengenal lelah, serta adanya intervensi berbagai pihak, terutama dari
pemerintah, melalui program Penanganan Lahan Kritis, Sumber Daya Air Berbasiss
Masyarakat (PLKSDA-BM) Ditjend Bina Bangda Kemendagri, selama lima tahun
secara bertahap hasilnya sangat menjanjikan.
2.4.1
tantangan dan permasalahan yang ada, terutama dari masyarakat dan aparatur
setempat, secara teknis lahan kritis cukup sulit untuk bisa ditanami tanaman
tahunan. Beberapa tantangan yang paling utama kami uraikan sebagai berikut :
a.
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
12
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
13
2.4.2
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
14
c.
permasalahan
keterbatasan
kemampuan
finansial
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
15
d.
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
16
e. Kunci keberhasilan
Adanya kesempatan kepada kelompok tani untuk mengelola lahan
selama
mulai
dapat
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
17
Perubahan pola pikir dan perilaku petani; Pada awalnya petani masih
perorangan/individu,
saat
ini
sudah
berkelompok.Para
petani
menggunakan cara
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
18
T. III
T. IV
Tahun 2016
T. I
Kel. Tani Lestari I
Kel. Tani Lestari II
T. II
Kel. Tani Lestari I
Kel. Tani Lestari II
Hasil
Panen
30.200
17.297
35.750
37.297
Harga
Perbuah
2.500
2.500
2.500
2.500
53.300
30.800
80.800
79.600
2.500
2.500
2.500
2.500
Hasil
Rp. 75.500.000
Rp. 43.242.500
Rp. 89.375.000
Rp. 93.242.500
Rp. 133.250.000
Rp. 77.000.000
Rp. 202.000.000
Rp. 199.000.000
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
19
c.
Walaupun sampai saat ini belum mendapatkan hasil dari tanaman pokok,
namun diprediksi 2 tahun lagi tanaman pokok sudah berproduksi. Dari
jumlah kapasitas tanam sebanyak 2600 batang kelengkeng dan 1500
batang alpukat, saat ini yang hidup subur sebanyak 2487 batang
kelengkeng dan 1213 batang alpukat, dari jumlah tersebut, apabila sudah
berbuah paling tidak dapat menghasilkan buah kelengkeng sebanyak
7.800 kg dan alpukat sebanyak 6065 kg, harga buah kelengkeng
dipasaran umum sekitar Rp30.000,-/kg dan buah alpukat Rp6.500,-/kg
Atau mempunyai potensi hasil panen per tahun sebesar untuk buah
kelengkeng Rp234.000.000,- dan buah alpukat Rp39.422.500,-.
d.
Pada saat sebelum ikut program penutupan lahan di 2 lokasi Desa Belik
hanya sekitar 10 % dari pohon sengon, albasia yang dtanam petani, saat
ini hapir 90 % permukaan lahan sudah tertutup oleh pohon kelengkeng,
alpukat dan nanas. Dengan penutupan lahan seperti ini, secara otomatis,
erosi yang dulunya dari percikan dan aliran sekarang sudah mendekati 0
%.
e.
Sebagai pilot project dan motivator kelompok lain; banyak kelompok lain
dari daerah sekitar yang ingin belajar dan mengembangkan program
sejenis karena melihat keberhasilan para petani.
f.
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
20
BAB III
PENUTUP
Setelah program berlangsung selama empat tahun lebih atau lima tahun berjalan
di desa belik kec. Belik kab. Pemalang peningkatan pendapatan para petani penggarap
sangat terlihat dan budidaya tanaman juga sudah sangat baik mereka sudah berfikir
bagaimana caranya bercocok tanam dari hanya sekedar buat makan sekarang mereka
lebih fokus bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan hasil sebanyak-banyaknya.
Untuk itu kami perlu menyusun kisah-kasih keberhasilan ini supaya bisa menjadi
referensi untuk lokasi lain serta memberikan gambaran pemerintah bahwa program
PLKSDA-BM yang sudah dilaksanakan berhasil untuk meningkatkan kesejahteraan para
petani penggarap serta mengembalikan fungsi lahan secara utuh. Dan kedepannya
program PLKSDA-BM bisa terus dilaksanakan untuk konservasi lahan dan yang paling
penting bisa menolong masyarakat yang tidak mampu menjadi masyarakat yang mampu
dan mandiri secara ekonomi dan juga bisa bekerja secara terukur dan terorganisir
dalam hal bercocok tanam. Kemudian kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam program ini terutama pemerintah dalam hal ini Dirjen Bina
Bangda Kementerian Dalam Negeri yang sudah memberikan program PLKSDA-BM yang
sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh para petani penggarap dan penduduk sekitar
lokasi program.
SUCCESS STORY
KABUPATEN PEMALANG
21