Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Penentuan Lokasi Industri Garam NTT


Disusun Guna: untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Lokasi dan Pola Ruang

Dosen Pengampu: Sariffuddin, MT.

Disusun oleh :
Kelompok 2B
Gita Prandita Sari 21040114120008
Pipit Prayogo 21040114120022
Abid Affandi Wedatama 21040114120028
Intan Hapsari Surya Putri 21040114130080
Netanya Perwitasari 21040114130090
Dania Dwi Febriani 21040114130120

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik


Universitas Diponegoro
Semarang
2015
Daftar Isi

BAB I Pendahuluan ................................................................................................................................................................. 1


1.1. Latar belakang ....................................................................................................................................................... 1
1.2. Tujuan ....................................................................................................................................................................... 1
1.3. Ruang LIngkup ...................................................................................................................................................... 1
1.4. Sistematika Penulisan ........................................................................................................................................ 1
BAB II Metode Penulisan ...................................................................................................................................................... 2
2.1. Sintesa Literatur ................................................................................................................................................... 2
1. Teori Lokasi Industri .......................................................................................................................................... 2
2. Faktor-faktor lokasi............................................................................................................................................. 3
2.2. Deskripsi data ........................................................................................................................................................ 3
BAB III Fakta dan Analisis .................................................................................................................................................... 4
3.1. Gambaran Umum Wilayah ............................................................................................................................... 4
1. Kondisi Topografis............................................................................................................................................... 4
2. Kondisi Iklim .......................................................................................................................................................... 4
3. Potensi Daerah ...................................................................................................................................................... 5
3.2. Pembahasan ........................................................................................................................................................... 5
3.3. Kesimpulan ............................................................................................................................................................. 6
BAB IV Daftar Pustaka ........................................................................................................................................................... 7

i
BAB I baik lokasi industri, peralatan industri atau
Pendahuluan tahapannya. Hal lain yang berpengaruh
pada kuantitas dan kualitas adalah cuaca,
1.1. Latar belakang angin, iklim serta sumber daya air itu
Pembangunan di suatu negara sendiri yang dinilai baik, seperti kadar
harus terus dikembangkan seiring dengan garam, derajat keasaman (pH) sampai pada
perkembangan zaman yang saat ini terus minimnya polusi air. Sebuah tempat akan
berkembang. Salah satu pembangunan dipilih menjadi tambak garam jika
yang sangat penting adalah pembangunan memenuhi syarat-syarat tersebut karena
di bidang industri, khususnya industri dengan kesesuaian lokasi tambak kuantitas
kimia. Saat ini sebagian besar produk kimia dan kualitas yang dihasilkan akan
di Indonesia merupakan hasil import dari bertambah karena kurangnya biaya
negara lain. Dengan terus mengembangkan produksi dan faktor pendukung produksi
pembangunan industri kimia dapat yang baik.
mengurangi pengeluaran devisa untuk
mengimport bahan-bahan kimia yang 1.2. Tujuan
dibutuhkan oleh negara, sehingga Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
Indonesia dapat menjadi negara mandiri 1. Mengetahui perkembangan industri
yang tidak bergantung dengan produk luar garam dapur di Indonesia
negeri. Produk kimia yang sangat penting 2. Mengetahui faktor dan syarat-syarat
dikembangkan adalah garam dapur (NaCl). dalam pembangunan sebuah industri
Garam dapur merupakan salah satu garam dapur
kebutuhan pangan yang sangat penting dan 3. Mengetahui lokasi yang tepat untuk
merupakan sumber elektrolit bagi tubuh membangun industri garam dapur
manusia. Di Indonesia terdapat beberapa
industri garam dapur, namun seperti kita 1.3. Ruang LIngkup
ketahui kurangnya kualitas garam yang Ruang lingkup dalam laporan kegiatan ini
dimiliki Indonesia membuat nilai impor adalah seluruh daerah di Provinsi Nusa
garam tinggi karena kualitas garam impor Tenggara Timur.
yang lebih berkualitas tinggi. Mengingat
permintaan garam dapur di Indonesia yang 1.4. Sistematika Penulisan
terus meningkat maka Indonesia harus 1. Bab 1 Pendahuluan
menambah industri garam dapur untuk Bab ini berisi latar belakang, tujuan,
menaikan hasil atau kuantitas sehingga ruang lingkup wilayah, dan sistematis
dapat memenuhi permintaan tersebut dan penulisan laporan.
berusaha meningkatkan kualitas. Dalam 2. Bab 2 Metode Penulisan
pembangunan industri garam dapur, Bab ini berisi tentang metode yang
Indonesia diuntungkan karena sebagian digunakan dalam analisis yang berupa
besar wilayah Indonesia berupa lautan. metode sintesa literatur, dan deskripsi
Salah satu daerah yang berpotensi dalam data.
pembangunan industri garam dapur ini 3. Bab 3 Fakta dan Analisis
adalah provinsi Nusa Tenggara Timur. Bab 3 berisi tentang gambaran umum
Kaitannya dengan pemilihan lokasi wilayah yaitu provinsi NTT,
industri daerah pesisir provinsi Nusa pembahasan mengenai lokasi kawasan
Tenggara Timur merupakan daerah yang industri, dan kesimpulan hasil analisis.
memilki potensi untuk berkembang. 4. Bab 4 Daftar Pustaka
Dengan kondisi ekologis yang baik dan Bab ini berisi sumber-sumber literatur
mendukung seharusnya NTT bisa menjadi yang digunakan untuk membantu
penghasil garam yang produktif namun proses analisis.
pengolahannya belum memenuhi standar,

1
BAB II melakukan persaingan
Metode Penulisan untuk memperoleh pasar dan
keuntungan yang lebih besar.
Metode penulisan yang digunakan o Manusia selalu berfikir rasional
dalam menyusun makalah ini yaitu dengan untuk pengembangan industri.
menggunakan metode sintesa literatur dan Weber juga menyusun
deskripsi data. Sintesa literatur yaitu sebuah model yang dikenal dengan
melakukan dan mengumpulkan literatur atau istilah segitiga lokasional (locational
bahan bacaan yang mendukung penyusunan triangle), yang didasarkan pada
makalah, sedangkan deskripsi data yaitu asumsi yaitu :
mendeskripsikan data-data yang terkait dengan o Bahwa daerah yang menjadi
isi makalah. Adapun literatur yang diperoleh obyek penelitian adalah daerah
antara lain berasal dari internet. yang terisolasi. Konsumennya
2.1. Sintesa Literatur terpusat pada pusat-pusat
1. Teori Lokasi Industri tertentu. Semua unit perusahaan
a. Teori Lokasi Industri Weber dapat memasuki pasar yang
Weber memiliki teori yang tidak terbatas dan persaingan
berkaitan dengan least costlocation. sempurna.
Teori tersebut menyebutkan bahwa o Semua sumber daya alam
lokasi industri sebaiknya diletakkan tersedia secara tidak terbatas.
di tempatyang menyebutkan bahwa o Barang-barang lainnya seperti
lokasi industri sebaiknya diletakkan minyak bumi dan mineral adalah
ditempat yang memiliki biaya yang sporadik tersedia secara
memiliki sewa lahan paling minimal. terbatas pada sejumlah tempat.
Tempat yang memiliki total biaya o Tenaga kerja tidak tersedia
transportasi dantenaga kerja yang secara luas, ada yang menetap
minimal dan cenderung identik tetapi ada juga yang
dengan tingkat keuntungan yang mobilitasnya tinggi.
maksimal.
Weber mengemukakan enam b. Teori Lokasi Industri Losch (Theory
teori sebagai berikut: of Optimal Industrial Location)
o Wilayah yang seragam dalam hal Teori Losch berasumsi suatu
topografi, iklim dan daerah yang homogen dengan
penduduknya. distribusi sumber bahan mentah dan
o Sumber daya dan bahan mentah. sarana angkutan yang merata serta
Tidak semua jenis sumber daya selera konsumen yang sama.
alam terdapat disetiaptempat. Kegiatanekonomi yang terdapat di
o Upah tenaga kerja. Ada upah daerah tersebut merupakan
yang baku yang telah ditetapkan pertanian berskala kecil yang
sehingga jumlahnya sama padadasarnya ditujukan bagi
disetiap tempat, tetapi ada pula pemenuhan kebutuhan petani
upah yang merupakan hasil masing-masing. Selain itu,
persaingan antar penduduk. untuk mencapai keseimbangan,
o Biaya transportasi. Besarnya ekonomi ruang losch harus
biaya transportasi tergantung memenuhi beberapa syarat
pada massa bahan baku serta sebagai berikut :
jarak dari asal bahan baku ke 1. Setiap lokasi industri harus
lokasi pabrik. menjamin keuntungan maksimum
o Terdapat kompetisi antar bagi penjual maupun pembeli.
industri. Setiap industri pasti

2
2. Terdapat cukup banyak usaha
pertanian dengan penyebaran
cukup merata sehingga
seluruh permintaan yang ada
dapat dilayani.
3. Terdapat free entry dan tak ada
petani yang memperoleh super-
normal propfit sehingga tak ada
rangsangan bagi petani dari luar
untuk masuk dan menjual barang
yang sama di daerah tersebut.
4. Daerah penawaran adalah
sedemikian sehingga
memungkinkan petani yang ada
untuk mencapai besar optimum.
5. Konsumen bersikap indifferent
terhadap penjual manapun dan
satu-satunya pertimbangan untuk
membeli adalah harga yang
rendah

2. Faktor-faktor lokasi
Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi penentuan lokasi
kegiatan industri antara lain :
o Lahan
o Modal
o Tenaga kerja
o Pengelolaan
o Transportasi
o Pasar
o Manusia dan kesempatan faktor
o Politik

2.2. Deskripsi data


Metode ini untuk mendeskripsikan
data-data yang ada terkait dengan
penyusunan makalah ini. Data-data
tersebut antara lain:
o Data sektor ekonomi NTT
o Data kondisi topografis
o Data kondisi iklim
o Data kebutuhan garam
o Data luas lahan potensial di NTT
o Data luas lahan yang diusahakan di
NTT
o Data produksi garam di NTT.

3
BAB III geomorfologis yang demikian
Fakta dan Analisis menyebabkan pertanan pada daratan
sangat terbatas baik pertanian basah
3.1. Gambaran Umum Wilayah maupun lahan kering. Pertanian lahan
Provinsi Nusa Tenggara Timur kering banyak dilkukan pada daerah-
berada di Kepulauan Nusa Tenggara, daerah dengan kemiringan yang curam
provinsi ini dibentuk pada tahun 1958. sehingga produktivitas menjadi
Secara administrasi pemerintahan sampai rendah. Memilki sebanyak 40 sungai
dengan tahun 2014, Provinsi Nusa dengan panjang berkisar antara ±
Tenggara Timur terdiri dari 1 Kota dan 21 25s/d 118 km. Di daratan Flores dan
Kabupaten, 306 Kecamatan, 318 Kelurahan daratan Alor terdapat 11 gunung
dan 2.950 Desa. berapi dengan ketinggian berkisar
antara ± 637 s/d 2.149 m di atas
permukaan laut, yang sejak tahun
1881 sampai dengan Tahun 2004
tercatat semua gunung berapi yang
ada pernah mengalami letusan.
2. Kondisi Iklim
Provinsi Nusa Tenggara Timur
dikenal 2 musim yaitu musim kemarau
dan musim hujan. Pada bulan Juni –
September arus angin berasal dari
Australia dan tidak banyak
mengandung uap air sehingga
mengakibatkan musim kemarau.
Sebaliknya pada bulan Desember –
Maret arus angin banyak mengandung
banyak uap air yang dari Asia Samudra
1. Kondisi Topografis Pasifik sehingga terjadi musim hujan.
Sebagian besar wilayah Keadaan seperti ini berganti setiap
Provinsi Nusa Tenggara Timur berada setengah tahun setelah melewati masa
pada rentang ketinggian 100 s/d 500 peralihan pada bulan April – Mei dan
meter di atas permukaan laut dengan Oktober – November.
luas ± 2.309.747 Ha, sedangkan Walaupun demikian Provinsi
sebagian kecil atau 3,65% wilayah Nusa Tenggara Timur dekat dengan
Provinsi Nusa tenggara Timur berada Australia, arus angin yang banyak
pada ketinggian ± 1.000 m di atas mengandung uap air dari Asia dan
permukaan laut. Lahan dengan Samudra Pasifik sampai di wilayah
Kemiringan ± 15 s/d 40% mencapai NTT kandungan uap air sudah
38,07% dan lahan dengan kemiringan berkurang yang menyebabkan volume
>40 % mencapai 35,46%. hujan lebih sedikit di banding dekat
Keadaan topografis Nusa dengan Asia. Hal ini menjadikan NTT
Tenggara Timur berbukit-bukit dengan sebagai wilayah yang tergolong kering
daratan tersear secara sporadic pada di mana hanya 4 bulan (Januari –
gugusan yang sempit. Pada semua Maret, dan Desembar) yang keadaan
pulau dominan permukaannya relatif basah dan 8 bulan sisanya relatif
berbukit dan bergunung-gunung, kering. Suhu udara maksimum rata-
diapit daratan tinggi atau perbukitan. rata berkisar antara 30 s/d 36ºC dan
Lahan dengan kemirigan 15º s/d 40º suhu udara minimum berkisar antara
mencapai luasan 38,07%. Kondisis

4
21 s/d 24,5ºC,dengan curah hujan lebih panjang antara 7-8 bulan dalam
rata-rata adalah 1.164 mm/tahun. setahun sehingga mampu
3. Potensi Daerah meningkatkan produksi garam yang
Tiga sektor ekonomi terbesar ditargetkan sampai 1,3 juta ton per
dalam struktur perekonomian Provinsi tahun.
NTT adalah sector pertanian, sector
jasa-jasa dan sector PHR. Sementara
porsi sektor industri pengolahan
dalam perekonomian hanya sebesar
1,42%. Hal tersebut mengindikasikan
ketergantungan NTT terhadap suplai
produk olahan dari daerah lain sangat
tinggi. Oleh sebab itu, industri
pengolahan berbasis pengembangan.
Sumber Daya Alam perlu ditingkatkan
dengan optimalisasi potensi alam NTT.

3.2. Pembahasan
Wilayah studi pada makalah ini
adalah Provinsi seribu pulau atau yang
lebih dikenal Provinsi Nusa Tenggara
Timur yang merupakan provinsi dengan
Data tahun 2002 tercatat curah hujan yang sangat rendah dan lama
jumlah kebutuhan garam di Nusa berlangsungnya kemarau di Provinsi NTT
Tenggara Timur sebangak 12.435,074 terjadi hampir sepanjang tahun. Provinsi
ton, sementara produksi baru NTT menyiapkan lahan seluas 11.000
mencapai 7.692,800 ton. Ini berarti hektare untuk industri garam. Hal tersebut
pada tahun tersebut masih terjadi disambut baik oleh masyarakat sekitar
kekurangan sebesar 4.742,274 ton, karena investor akan membantu
untuk tingkat nasional besar garam masyarakat sekitar dengan kemudahan
yang diimpor untuk memenuhi yang diberikan. Adapun kabupaten atau
permintaan garam dalam negeri kota yang menjadi kawasan industri garam
mencapai 1,2 juta ton. terdapat di 12 kabupaten diantaranya;
Wilayah NTT memiliki potensi Kupang, Alor, Flores Timur, Ende, Lembata,
area lahan yang dapat dikembangkan Nagakeo, Manggarai, dll.
sebagai lahan pertambakan garam Faktor penentu lokasi merupakan
yang potensial. Luas lahan keseluruhan kualitas suatu wilayah yang terkait dengan
seluas 8.953,25 Ha dan luas yang telah daya tarik wilayah tersebut terhadap
dieksploitasi seluas 151 Ha. NTT keputusan investasi dari calon investor
memiliki musim kemarau yang relatif yang sudah ada. Banyak faktor yang

5
digunakan sebagai bahan pertimbangan Proses produksi merupakan
untuk menentukan dimanakah seharusnya usaha untuk mentransformasikan bahan
lokasi industri yang tepat. baku kedalam hasil akhir yang memiliki
Suatu kegiatan yang produktif akan nilai lebih tinggi. Jarak antara lokasi
memilih lokasi yang dapat memperoleh pabrik dengan ketersediaan bahan baku
input secara efisien. Input tersebut tidak mempengaruhi biaya pengangkutan.
hanya berbentuk fisik, tetapi juga Industri garam yang bahan bakunya
berbentuk jasa, seperti jasa prasarana dan berupa air laut dan membutuhkan
sarana, institusi pendukung, maupun lokasi yang luas untuk proses
kualitas sumber daya manusia. Adapun pegkristalan air laut menjadi butiran
faktor-faktor yang diperhatikan dalam garam melalui energi yang disalurkan
memilih lokasi industri menurut Weber oleh matahari.
adalah: Hal-hal tersebut akan sangat
1. Biaya Transportasi mendukung industri garam untuk garam
Biaya transportasi bertambah rumah tangga terlebih lagi garam industri,
secara proporsional dengan jarak dimana tidak semua daerah penghasil
sehingga titik terendah untuk biaya garam di Indonesia memiliki kondisi yang
transportasi adalah titik yang mendukung seperti di NTT.
menunjukkan biaya minimum untuk
angkutan bahan baku dan distribusi 3.3. Kesimpulan
hasil produksi. Konsep titik minimum Provinsi NTT memiliki potensi
tersebut dinyatakan sebagai segitiga dalam meningkatkan industri garam di
lokasi. Indonesia. Penentuan lokasi industri di
2. Biaya Upah NTT dipengaruhi oleh beberapa faktor,
Produsen cenderung mencari yaitu biaya transportasi, biaya upah, faktor
lokasi dengan tingkat upah tenaga kerja endowment, bahan baku dan energi.
yang lebih rendah dalam melakukan Kawasan pantai NTT yang cukup luas dan
aktivitas ekonomi sedangkan tenaga cuaca yang cocok untuk lokasi industri
kerja cenderung mencari lokasi dengan garam yang produktif. Sumber daya alam
konsentrasi upah yang lebih tinggi. dan energi untuk digunakan dalam proses
Berikut ini adalah faktor-faktor industri garam juga yang sangat mudah
yang mempengaruhi lokasi industri, yaitu: diperoleh di provinsi NTT, yaitu air laut
1. Faktor Endowment dan sinar matahari. Lokasi yang sesuai
Tersedianya faktor produksi untuk industri garam adalah lokasi yang
secara kualitatif dan kuantitatif di suatu memiliki kawasan pantai yang luas dengan
daerah, berupa tanah (topografi, ketersediaan sumber daya yang banyak dan
struktur tanah, cuaca, harga tanah), cuaca yang mendukung untuk proses
tenaga dan manajemen (fringe benefit, pengkristalan garam, contohnya kawasan
labour turn over, absenteeism, techno- pesisir di NTT.
structure), dan modal (industrial inertia,
industrial nursery). Pada faktor ini
Provinsi NTT memiliki kawasan pantai
yang dapat dijadikan industri garam
yang cukup luas, disamping itu terdapat
pula cuaca yang mendukung proses
pembuatan garam, serta 11.000 hektare
tanah yang disiapkan pemerintah untuk
industri garam.
2. Bahan Baku dan Energi

6
BAB IV
Daftar Pustaka

Bank Indonesia. 2011. Potensi Pengembangan


Garam Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dalam
http://www.bi.go.id/id/publikasi/kajia
n-ekonomi
regional/ntt/Documents/3920e124f775
4885850d064ec33d1f1fBoks1PotensiPe
ngembanganGaramProvinsiNusaTengga
raT.pdf. Diakses pada hari Sabtu, 31
Oktober 2015.
Nahib, Irmadi et al. Tanpa tahun. “Potensi
Garam di Kupang : Sumberdaya yang
Melimpah dan Tinggal Ambil”. Dalam
http://www.bakosurtanal.go.id/artikel/
show/potensi-garam-di-kupang-
sumberdaya-yang-melimpah-dan-
tinggal-ambil. Diakses pada hari Minggu,
1 November 2015.
Pemerintah Provinsi NTT. 2015. Kondisi
Geografis. Dalam
http://nttprov.go.id/ntt/kondisi-
geografis/. Diakses pada hari Sabtu, 31
Oktober 2015.
Tamariska, Vania. Tanpa tahun. “Teori Lokasi
Industri”. Dalam
https://www.academia.edu/4668789/T
EORI_LOKASI_INDUSTRI. Diakses pada
hari Jumat, 30 Oktober 2015.

Anda mungkin juga menyukai