Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RENCANA KEGIATAN (LRK) MONODISIPLIN

KULIAH KERJA NYATA (KKN) TIM I

TAHUN 2019

KELURAHAN/DESA : DESA KARIMUNJAWA


KECAMATAN : KARIMUNJAWA
KABUPATEN : JEPARA

Disusun oleh :
All Denicko Roynaldi
NIM. 21040115120051

PUSAT PELAYANAN KULIAH KERJA NYATA (P2KKN)


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Proses identifikasi masalah dilakukan untuk mengkaji persoalan atau problem dan jugapotensi
yang terdapat di Desa Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Identifikasi
masalah termasuk dalam perumusan masalah yang ada untuk ditentukan prioritas dan lingkup yang
akan dikerjakan. Proses identifikasi masalah juga untuk menentukan solusi yang tepat untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut. Identifikasi permasalah dalam menentukan rencana
kegiatan KKN ini dilakukan dengan menggunakan data primer berdasarkan hasil survey primer
yang dilakukan sebelum kegiatan KKN dilaksanakan. Survei primer dilakukan dengan pengamatan
langsung (observasi) maupun wawancara dengan stakeholder terkait.
Permasalahan yang ada di pesisir Karimunjawa atau di Desa Karimunjawa seperti halnya
kekurangan air bersih. Wilayah pesisir ini rentan terhadap air bersih karena wilayah yang dekat
dengan laut yang akan membuat air terkadang tercampur dengan air laut. Hal ini juga didukung
dari adanya PDAM yang belum merata disetiap daerah pesisir Desa Karimunjawa ini.
Permasalahan lainnya yaitu di desa Karimunjawa yang basis nya adalah wilayah pesisir
menjadikan belum adanya pemetaan di wilayah pantai untuk wisatawan. Hal ini menjadikan
wisatawan menjadi kurang mengetahui lokasi karean fasilitas tersebut tidak ada disekitar pantai.
Berikut adalah tabel penjelasan masalah dalam rekapitulasi permasalahan tingkat desa.

Rekapitulasi Identifikasi Permasalahan Tingkat Desa Karimunjawa


Sumber
No. Masalah Lingkup/ Lokasi (P/M/D)*

1 Tersedianya peta desa dalam bentuk Desa Karimunjawa P, M, D


foto cetak dikelurahan tetapi tidak
terdapat peta tematik yang
menunjukkan tentang pola ruang
wisata yang ada
2 Minimnya pengetahuan masyarakat/ Desa Karimunjawa P, M
aparat desa dalam membuat peta desa
3 Kurangnya kesadaran masyarakat Desa Karimunjawa P, M
atau pemerintah desa mengenai
pentingnya peta untuk menunjukkan
lokasi wisata
4 Terancamnya krisis air bersih karena Desa Karimunjawa P, M
beberapa faktor teknis seperti
penurunan kualitas lingkungan
5 Ketimpangan infrastruktur yang ada Desa Karimunjawa P, M, D
untuk mendukung penyediaan air
bersih
Sumber: Identifikasi penulis, 2019
*) P= Perangkat desa, M= Masyarakat, D= Dinas terkait/stakeholder

B. PRIORITAS PERMASALAHAN
Berdasarkan hasil survei didapatkan beberapa masalah yang ditemukan pada Desa
Karimunjawa. Masalah yang banyak tersebut harus dikerucutkan menjadi spesifik untuk dapat
memudahkan dalam penentuan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Prioritas permasalahan
ini perlu dilakukan koodinasi dengan pihak tertentu seperti kepala desa dan jajarannya serta
masyarakat. Sehingga hal ini menjadi benar-benar bermanfaat nantinya baik untuk pemerintah
maupun masyarakat. Kebutuhan desa, ketersediaan waktu, dana yang dibutuhkan, dan
keberlanjutan program merupakan indikator dalam penetapan prioritas masalah. Dari hasil diskusi
dan pertimbangan tersebut, diperoleh prioritas permasalahan seperti yang terdapat dalam tabel
berikut ini.
Tabel Rekapitulasi Prioritas Pemilihan Permasalahan Tingkat Desa Karimunjawa
No. Permasalahan Alasan Pemilihan Permasalahan
1 Belum terdapatnya peta Berdasarkan diskusi dengan pemangku kepentingan
tematik terkait dengan wisata dan atas dasar kebutuhan desa tersebut dalam
alam pesisir Karimunjawa pengembangan wisata yang ada di Desa Karimunjawa,
yang menyatakan bahwa hal ini perlu sebuah hal kecil
tetapi dapat membantu wisatawan yaitu peta tematik
wisata. Hal ini menjadi prioritas permasalahan yang
akan dikembangkan ke dalam rencana kegiatan. Peta
wisata ini bermanfaat untuk mengetahui lokasi-lokasi
potensi wisata yang ada dan sebagai sambutan
terhadap wisatawan yang datang dari arah pelabuhan.
Hal ini akan memudahkan orang mencari informasi
lokasi penting dari tujuan mereka..
2 Tidak adanya fasilitas untuk Desa Karimunjawa terancam pada krisis air bersih
mencegah ancaman kekritisan mengingat bahwa pada lokasi tertentu ada yang
air bersih berbukit dan ada yang dekat dengan laut yang airnya
kerap terdegradasi dari air laut. Hal ini menjadi sukar
air bersih didapatkan. Basisnya wisata pesisir yang
sering dikunjungi wisatawan ini tentu menjadi poin
penting yang harus diperhatikan. Berdasarkan diskusi
mengenai masalah ini dengan pihak desa maupun
dengan masyarakat untuk mengembangkan ini dan
melatih warga untuk membuatnya.
Sumber: Identifikasi penulis, 2019

C. ANALISIS SITUASI
1. Profil
Desa Karimunjawa terletak di pulau terbesar yaitu Pulau Karimun. Desa ini memilik
ketinggian ± 500 meter di atas permukaan air laut. Luas wilayah ini sekitar 4624 Ha dengan
pembangian guna lahan sebagian besar sebagai permukiman. Secara administrasi, wilayah ini
memiliki 24 RT dan 6 RW dengan jumlah penduduk sekitar 4742 jiwa pada tahun 2016 dengan
kepadatan penduduk sekitar 103 jiwa/ km2. Desa Karimunjawa memiliki sejumlah potensi
terutama potensi wisata pesisir yang di datangi sering oleh wisatawan.
2. Kondisi Khalayak Sasaran
a. Kondisi dan Potensi Fisik
Desa Karimunjawa menjadi daerah pesisir yang memiliki potensi fisik alam yang baik.
Tujuan orang datang untuk berlibur ke desa ini sangat banyak. Hal ini menjadi potensi
yang besar untuk pengembangan wilayah kedepannya. Desa ini juga memiliki potensi
topografi yang landai juga berbukit yang akan dapat dijadikan objek wisata dari atas.
Pulau-pulau disekitarnya yang indah dan kejernihan laut menjadi potensi secara fisik.
b. Kondisi dan Potensi Sosial
Masyarakat merupakan objek sekaligus subjek pembangunan di kawasan Taman Nasional
Karimunjawa. Hal ini menjadi potensi untuk pengembangan SDM lokal menjadi peduli
terhadap lingkungan sekitar termasuk menjaga keanekaragaman hayati di daerah tersebut.
Mata pencaharian masyarakat lainnya sangat beragam seperti sebagai nelayan dan
pembudidaya ikan. Pekerjaan yang menduduki posisi kedua sebagai sumber mata
pencaharian masyarakat Karimunjawa adalah sebagai petani. Profesi sebagai pegawai
negeri dan buruh tani menduduki posisi ketiga dan keempat sebagai sumber mata
pencaharian masyarakat. Sumber mata pencaharian yang paling sedikit dilakukan oleh
masyarakat Desa Karimunjawa adalah Dokter. Masyarakat yang dikenal santun dengan
adanya variasi suku seperti Jawa, Madura, Bugis, Bajo, dan Mandar.
c. Kondisi dan Potensi Ekonomi
Masyarakat Desa Karimunjawa sebagian besar masyarakatnya adalah nelayan dan sebagai
tour guide. Potensi ekonomi ini menjanjikan bagi masyarakat tersebut karena wilayah ini
sering dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun non domestik. Potensi ekonomi
lainnya yaitu dari perikanan tangkap yang dilakukan oleh para nelayan. Perikanan tangkap
ini menjadi potensi ekonomi karena dapat dijual secara langsung ke masyarakat maupun
di jual dalam bentuk masakan. Seperti halnya di alun-alun menurut informasi pemerintah,
ramai dan relatif banyak penjual ikan bakar.
d. Kondisi dan Potensi Lingkungan
Pulau Karimunjawa tidak hanya menawarkan wisata pantai, wisata bahari, dan wisata
religi akan tetapi juga memiliki hasil industri yang layak menjadi penunjang wisata dan
buah tangan untuk para wisatawan. Lingkungan yang masih asri di desa ini harus tetap
dijaga dan lestarikan. Tidak hanya lingkungan darat tetapi juga lingkungan laut karena laut
di Desa Karimunjawa memiliki keindahan ekosistem terumbu karang dan rumput laut yang
dapat dijadikan sumber penghidupan.

D. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN


1. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan rencana kegiatan monodisiplin dalam KKN Tim I Tahun 2019 di Desa
Karimunjawa adalah menginventarisir potensi-potensi wisata secara terstruktur dan sistematis
melalui pemetaan tematik dan menjadikan desa tersebut tanggung terhadap kekrisisan air
bersih.
2. Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan yang diharapkan yaitu :
a. Wisatawan dapat mengetahui lokasi-lokasi wisata disekitarnya dan dapat mencari
informasi secara langsung ditempat melalui peta tematik di daerah wisata
b. Masyarakat dapat membangun kemampuan dalam mengelola air bersih secara swadaya
dengan langkah praktis melalui teknik rainwater harvesting.
- Melalui teknik ini diasumsikan masyarakat menjadi tanggung menghadapi krisis air
bersih
- Masyaakat mampu membuat, mengoperasikan, dan mengelola rainwater harvesting

E. RENCANA KEGIATAN DAN KELUARAN


Prioritas permasalahan yang telah ditetapkan kemudian dijadikan sebagai rencana program
kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang fokus pada monodisiplin. Agar saat pelaksanaan KKN
berlangsung serta program kerja menjadi lebih terkoordinir dan mudah, rencana program kerja
dibuat lebih rinci. Rincian tersebut berupa uraian kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai
penyelesaian dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. Diperoleh
rekapitulasi rencana program kerja berikut dalam tabel di bawah ini.
Rekapitulasi Rencana Program Monodisiplin KKN Tim I Tahun 2019 Undip Desa
Karimunjawa Kecamatan Karimunjawa

Alokasi Waktu
Keterangan
Output/
No. Program Kegiatan
Hari/ Total Jumlah Sumber Outcome
Jam
Kali Jam (Orang) Dana
1 Pembuatan Peta Wisata/ Mhs
Tematics Maps Desa KKN
Karimunjawa
a. Sosialisasi kegiatan ke 2 kali 2 4 10 orang Masyarakat
warga terkait pentingnya atau memahami
Peta Wisata memenuhi pentingnya dan
kriteria langkah dalam
tertentu mengelola
wisata melalui
penyediaan
peta wisata
b. Mencari kontribusi 2 hari 2 4 4 orang Sda beberapa
stakeholder terkait untuk stakeholder
kerjasama untuk
kerjasama
dalam bidang
pemetaan
c. Perizinan survei lokasi 2 hari 1 2 3 orang Izin survey
d. Melakukan survei lokasi 5 hari 3 15 6 orang Masyarakayt
bersama stakeholder atau
terkait stakeholder
memahami
lokasi dan
dapat
menunjukkan
potensi lokasi
e. Melakukan olah data 7 hari 4 28 4 orang Stakeholder
beserta pelatihan untuk dalam
pemuda atau pemerintah memahami
untuk pembuatan peta pembuatan
wisata (tematik) peta wisata
f. Penyerahan kepada 1 kali 1 1 Perwakilan Pemerintah
pemerintah desa desa desa dapat
menerapkan
peta yang telah
dibuat untuk
ditempatkan
pada lokasi
tertentu
Alokasi Waktu
Keterangan
Output/
No. Program Kegiatan
Hari/ Total Jumlah Sumber Outcome
Jam
Kali Jam (Orang) Dana
2 Pembuatan Rain Water Mhs
Harvesting untuk Memanen KKN dan
Air Hujan Swadaya
a. Sosialisasi kepada warga 2 kali 2 4 20 orang Masyarakat
terhadap pentingnya dan atau memahami
langkah-langkah memenuhi pentingnya dan
pengelolaan air bersih kriteria langkah dalma
secara bersama-sama tertentu mengelola air
(swadaya) bersih melalui
rainwater
harvesting
b. Pelatihan dan demo 2 hari 2 4 4 orang Tebangunnya
pembuatan teknik 1 titik sampel
memanen air hujan di lokasi yang
bersama masyarakat berbeda alat
rainwater
harvesting
Total jam kerja/ kegiatan 62
Sumber: Rekapitulasi Individu, 2019

F. RELEVANSI KEILMUAN

Program kegiatan yang akan dilaksanakan dalam KKN Tim I Tahun 2019 oleh individu ini
sangat revelan dengan bidang ilmu jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK). Program
pemetaan adalah basis dari jurusan tersebut sehingga dapat dikatakan bahwa pemetaan menjadi
relevan dalam program ini. Pemetaan termasuk dalam lingkup geomatika yang didasarkan pada
analisis spasial atau keruangan. Selain itu, dalam jurusan PWK ini memiliki lingkup yaitu
partisipasi masyakat dalam melakukan sesuatu. Hal ini didukung dengan adanya pembuatan rain
harvesting melalui swadaya diharapkan masyakat dapat berpartisipasi membangun ketangguhan
dalam menghadapi krisis air bersih. Partisipasi masyarakat merupakan keikutsertaan masyarakat
dalam proses identifikasi masalah hingga proses pemecahan masalah. Hal ini dibutuhkan dalam
perencanaan wilayah dan kota sebagai langkah dalam membangun program secara berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai