Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN LENGKAP MATA KULIAH PERENCANAAN

PEMBANGUNAN WILAYAH KEPESISIRAN DAN PEDALAMAN

‘’POTENSI DAN PERMASALAHAN SERTA STRATEGI KEBIJAKAN


PENGEMBANGAN DI DESA MALALANDA KABUPATEN BUTON UTARA’’

Disusun Oleh :
DILANA SAPUTRA
D1A120076
Kelas B

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat meyekesaikan penyusunan penulisan
Laporan Penelitian. Shalawat sertasa lam di haturkan kepada baginda Nabi ALLAH
Muhammad SAW, yang telah memberikan teladan kepada kitasemua.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan dalam mata
kuliah Perecanaan Pembangunan Wilayah Kepesisiran dan Pedalaman dengan judul besarnya
yaitu “Laporan Penelitian Potensi dan Masalah serta Strategi Kebijakan Pengembangan desa
malalanda tepatnya di kabupaten buton utara ”.
Penysun/Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam isi dari laproran
penelitian ini.Oleh karena itu, dibutuhkan kritik dan saran yang membangun agar penyusun
laporan ini menjadi evaluasi untuk laporan laporan yang akan disusun selanjutnya.

Kendari, 12 Mei 2023

Dilan saputra
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perdesaan (rural) didefenisikan sebagai wilayah yang mempunyai kegiatan utama
pertanian, termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tempat pemukiman pedesaan, pelayanan jasa, pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan
ekonomi berskala desa atau beberapa desa. Perdesaan juga merupakan suatu wilayah
homogen baik dari sisi penduduk, penggunaan lahan maupun history yang terdiri dari
beberapa desa dengan Penduduk yang umumnya memiliki kekerabatan yang erat. Sedangkan
dari sisi penggunaan lahannya, wilayah perdesaan didominasi oleh kawasan pertanian baik
pertanian lahan kering maupun pertanian lahan basah. Di Indonesia, pertanian di wilayah
perdesaaan umumnya masih bersifat primitif dengan sistem ladang berpindah ataupun
ketergantungan yang besar terhadap kondisi alam (Jayadinata, J.T :67).
Keterkaitan dari proses industrialisasi pada masyarakat agraris tidak terlepas dari
proses pembangunan masyarakat desa yang mana masyarakat agraris sangat identik dengan
pedesaan yang kebanyakan dari mereka bekerja di sektor pertanian, pedesaan yang
mengalami industrialisasi juga akan mengalami suatu pembangunan atau sering disebut juga
dengan pembangunan masyarakat desa. Pembangunan masyarakat desa ini merupakan salah
satu proses dari perubahan sosial yang direncanakan yang bertujuan untuk mengubah
keadaan yang tidak 2 dikehendaki ke arah yang dikehendaki dan lebih baik, dan
pembangunan masyarakat desa ini merupakan bagian dari pembangunan nasional..
Di wilayah pesisir, terdapat banyak sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan
seperti hasil perikanan dan pariwisata, dan. Potensi sumber daya alam ini dapat meningkatkan
pendapatan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut. Selain itu, pengembangan pariwisata di
wilayah pesisir juga dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan ke Indonesia yang akan berdampak pada pendapatan negara.
Sedangkan di pedalaman, terdapat potensi sumber daya alam yang berlimpah seperti
pertanian, perkebunan. Potensi sumber daya alam ini dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan pangan, energi, dan bahan baku industri. Pengembangan sektor pertanian di
wilayah pedalaman juga dapat meningkatkan produksi pangan nasional dan mengurangi
ketergantungan terhadap impor bahan pangan.
Namun demikian, pengembangan pesisir dan pedalaman juga memiliki risiko
terhadap lingkungan dan keberlangsungan hidup masyarakat. Salah satu dampak negatif dari
pengembangan pesisir dan pedalaman adalah terjadinya kerusakan lingkungan yang dapat
mengakibatkan terganggunya ekosistem dan kehidupan masyarakat di sekitarnya. Oleh
karena itu, pengembangan pesisir dan pedalaman perlu dilakukan dengan hati-hati dan
berkelanjutan untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat
setempat.
Dalam pengembangan pesisir dan laut, pemerintah perlu memperhatikan konservasi
lingkungan dan keberlanjutan ekonomi. Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan dan sosial yang signifikan. Oleh karena itu,
pengembangan sektor pesisir dan laut harus berlangsung secara berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan, termasuk penerapan teknologi ramah lingkungan dan upaya
konservasi.
Pembangunan potensi wilayah pedalaman menjadi penting karena wilayah pedalaman
biasanya memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dalam hal aksesibilitas, infrastruktur,
dan sarana pendidikan serta kesehatan. Oleh karena itu, pengembangan potensi wilayah
pedalaman menjadi suatu hal yang sangat penting agar masyarakat di wilayah tersebut dapat
memiliki akses yang lebih baik terhadap fasilitas dan kebutuhan penting yang dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan melakukan pengembangan potensi wilayah pedalaman, diharapkan
masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut dapat merasakan manfaatnya secara langsung
dengan adanya peningkatan kesejahteraan dan meningkatkan taraf hidup. Selain itu, dapat
pula mengurangi kesenjangan pembangunan antara wilayah yang lebih maju dan wilayah
pedalaman yang masih terbelakang. Jadi, pokok – pokok yang akan dibahas dalam laporan ini
adalah potensi dan masalah wilayah desa liya Mawi
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam laporan ini adalah untuk dapat mengetahui potensi dan masalah
serta strategi kebijakan pengembangan wilayah dan sumber-sumber daya di Desa malalanda
kab buton utara.
1.3 Manfaat Peneltian
Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai penambah
wawasan dan solusi serta strategi kita dalam membangun desa – desa diwilayah pedalaman
dan pesisir berdasarkan potensi dan masalah yang ada didesa tersebut.
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI
2.1 Goegrafis desa malalanda
Desa malalanda merupakan pulau yang berada di kabupaten buton utara provinsi
Sulawesi Tenggara, dengan koordinat -4.8376,122.1409 dengan jumlah penduduk 158.830
(DKCS 2022), dengan luas wilayah 3. 293,97 km. desaa malalanda adalah wilayah pesisir
dan sebagaian juga bermata pencarian sebagai pengusaha, guru, pelaut, pegawai, petani, dan
lain sebagainya. Desa malalanda memiliki lembaga adat yang cukup kental yang telah
diwariskan dari generasi sebelumnnya.
2.2 Sumber Daya
a. Sumber daya alam
Desa malalanda memiliki kekayaan alam yang bisa dibilang sangat melimpah dimulai
dari hutan yang memiliki hasil - hasil yang banyak mulai dari pohon – pohon yang bernilai
tinggi seperti pohon jati dan lain –lain, dengan bentang lahan yang cukup luas serta tanah
yang berkualitas cocok untuk kegiatan pertanian atau perkebunan, dan sumber daya laut yang
baik mulai dari hasil – hasil luat seperti rumput laut, ikan, udang dan terumbu karang dan
lain sebagainya. Desa malalanda memiliki pesisir yang cukup luas yang digunakan warga
sebagai aktivitas ekonmi mereka yaitu sebagai tempat kegiatan pemanfaatan rumput laut dan
tempat parawisata.
b. Sumber Daya Ekonomi Wilayah
desa malalanda memiliki matapencaharian yang cukup banyak mulai dari kegiatan
petani rumput laut/nelayan, petani, pedagang, hingga perternak. Pendapatannya cukup
beragam karna sumber ekonomi disana cukup beragam juga.
c. Sumber Daya Sosial dan Budaya dan Kelembagaan
desa malalanda memiliki tenaga kerja yang cukup banyak jika dilihat dari usia
produktif warga desa malalanda. Pendidikan didesa malalanda cukup baik karna didesa
malalanda terdapat 3 TK, dua sekolah dasar, satu sekolah menengah pertama, dan satu
sekolah menangah atas. Kesehatan didesa malalanda cukup memadai karena ada satu
puskemas dan posyandu sebagai yang mefasilitas kesehatan warga desa malalanda. Lembaga
adat cukup kental karena masih memegang teguh warisan para leluhurnya.
d. Sumber Daya Lingkungan
Kondisi lingkungan desa malalanda cukup baik karna memiliki banyak tempat
pembuangan sampah. Pencemaran didesa malalanda cukup bermasalah karena warga d belum
memiliki kesadaran pentingnya menjaga lingkungan masih membuang limbah rumah tangga
dengan sembarangan. Beberapa masalah lingkungan yang sering dikemukakan adalah
pemanasan global, penurunan kualitas udara, deforestasi, kerusakan ekosistem laut,
penggunaan bahan kimia berbahaya, dan banyak lagi. Dengan melakukan upaya untuk
mengatasi masalah lingkungan ini, seperti menjalankan program penghematan energi,
mempromosikan energi terbarukan, melakukan pengekangan deforestasi, dan memperketat
regulasi seputar penggunaan bahan kimia berbahaya. Namun, penyelamatan lingkungan
adalah masalah yang kompleks dan memerlukan kerja sama yang kuat dari semua pihak
untuk memastikan bahwa bumi yang kita huni akan lestari bagi generasi mendatang.
e. Sumber Daya Infrastruktur
Jalan di desa malalanda sudah cukup baik dimana untuk jalan utama sudah diaspal
dan untuk jalan lainnya dilakukan pengerasan. Tanggul laut adalah sebagai penahan ombak
dari abrasi pantai mengingat desa malalanda adalah wilayah pesisir yang setiap tahunnya
musim barat selalu datang dan juga tanggul laut cukup panjang dan juga sebagai sudah
hancur karena sudah lama berdiri dan tidak dilakukannya berbaikan mengingat biaya
pemabngunan tanggul laut cukup mahal.
BAB III
INDENTIFIKASI POTENSI DAN MASALAH

3.1 Identifikasi Potensi Sumber Daya di desa malalanda kab buton utara
a. Sumber Daya Fisik Alam Wilayah. memiliki bentang lahan yang memiliki potensi
yang dapat dimanfaatkan lahan menjadi lahan pertanian, peternakan serta perikanan
dan juga perumahan yang nyaman. Tanah memiliki potensi yang baik karena kondisi
tanah yang baik dan berkualitias dapat digunakan sebagai kegiatan perkebunan,
peternakan, serta perikanan. SDA didesa malalanda memiliki potensi yang cukup baik
karena Desa malalanda, memiliki potensi SDA seperti kondisi kegiatan pertanian,
perikanan, serta kehutanan yang baik serta memiliki keragaman hasil alam yang
melimpah. Potensi SDL cukup baik karena memili hasil laut yang melimpah
b. Sumber Daya Ekonomi Wilayah. memiliki potensi matapencaharian yang cukup baik
karena peluang yang besar dalam kegiatan pertanian, peternakan, serta perikanan dan
pedagang yang memiliki prospek yang baik disetiap aspeknya. Pendapatan didesa liya
mawi memiliki potensi yang cukup baik karena adanya sumber pendapatan yang
banyak misalnya Perkebunan, perternakan, perikanan serta penjualan hasil bumi.
Pasar didesa malalanda memiliki potensi yang baik karena banyaknya hasil – hasil
pasar dari perkebunan, peterrnakan, perikanan serta produk olahan lainnya. Potensi
Lembaga cukup baik karenal adanaya lembaga koperasi.
c. Sumber Daya Sosial Budaya dan Kelembagaan. memiliki potensi tenaga kerja yang
baik karena banyak warga yang sudah cukup umur memasuki dunia kerja dan juga
tersedianya sumber kerja misalnya petani dan nelayan. Pendidikan didesa malalanda
memiliki potensi yang cukup baik karena tingginya minat ingin belajar dari anak –
anak serta terjangkaunya fasilitias sekolah tingkat rendah maupun tinggi. Kesehatan
didesa memiliki potensi yang baik karena taraf kesehatan yang maju melalui fasilitas
medis yang cukup dan mendorong kesadaran pentingnya hidup sehat. Potensi
lembaga adat cukup baik karena menjaga kerukunan masyarakat pulau.
d. Sumber Daya Lingkungan. Kondisi lingkungan memiliki potensi yang baik karena
adanya sumber air, lahan pertanian serta wisita alam jika dimanfaatkan dengan baik.
Potensi pencemaran dapat terjadi melalui pencemaran air, udara, dan ekpoloitasi
hutan,
e. Sumber Daya Infrastruktur. memiliki potensi jalan yang baik karena adanya
kebutuhan transportasi, adanya kegiatan ekonomi, dan dukungan pemerintah melalui
anggaran daerah. Tanggul laut didesa malalanda memiliki potensi diadakan karena
permukiman penduduk kebanyakan di sekitar pantai dan tanah yang mudah abrasi
atau erosi.
3.2 Indentifikasi Masalah Sumber Daya di desa malalanda kab buton utara
1. Sumber Daya Fisik Alam Wilayah. memiliki masalah – masalah pada sumber daya
fisik alam wilayah meliputi ketimpangan distribusi lahan yang luas antara masyarakat
setempat, konfilik antara petani atau pemilik lahan dengan pihak pengembang
infrastruktur konfilik yang membawa pemilik lahan menjual tanahnya, ekpoloitasi
hasil alam yang berlebihan, pengembilan hasil laut secara berlebihan serta
penggunaan alat tangkap yang merusak habitat dilaut.
2. Sumber Daya Ekonomi Wilayah. memiliki masalah – masalah pada sumber daya
ekonomi wilayah meliputi persaingan yang ketat disetiap bidang mata pencahrian,
kurangnya pelatihan agar berkerja dengan efesien dan kurangnya modal kerja,
minimnya keahlian dalam hal pemasaran dan kurangnya informasi tentang harga
pasar serta turunnya tingkat kesempatan kerja, kurangnya informasi pasar dalam hal
menjual hasil – hasil bumi serta kurangnya akses, tidak adanya kebijakan yang
mendukung pengembangan lembaga ekonomi tersebut.
3. Sumber Daya Sosial Budaya dan Kelembagaan. memiliki masalah – masalah pada
sumber daya sosial budaya dan kelembagaan meliputi kurangnya keterampilan kerja
dan kecenderungan masyarakat untuk berpindah ke kota untuk pekerjaan yang
penghasilan tinggi, keterbelakangan sistem pendidikan dan teknologi serta kurangnya
guru yang berkualitas, minimnya fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan, konfilik
kepentingan dan kurangnya ketidakadilan dalam memberikan keputusan.
4. Sumber Daya Lingkungan. memiliki masalah – masalah pada sumber daya
lingkungan meliputi kekurangan sarana sanitasi dan kekurangan pengetahuan tentang
menjaga lingkungan, dan kegiatan limbah domestik serta kurangnya kesedaran dalam
menjaga kondisi lingkungan kurangnya tempat pembungan sampah.
5. Sumber Daya Infrastruktur. memiliki masalah – masalah pada sumber daya
infrastruktur meliputi sebagian jalan rusak dan berlobang, kurangnya penerangan
(lampu jalan) serta ukuran jalan yang sempit, dan kurannya anggaran dari pemarintah
serta cuaca (musim barat) yang merusak sebagian tanggul laut.
BAB IV
ANALISIS POTENSI DAN MASALAH
4.1 Analisis Potensi Sumber Daya desa malalanda kab buton utara
1. Analisis Potensi Sumber Daya Fisik Alam Wilayah :
 Bentang Lahan. memiliki kondisi tanah tanah yang cukup subur dan produktif dengan
tipe tanah ultisol dan inceptisol, memilki iklim tropis dengan musim hujan dan musim
kemarau yang cukup reratur, memiliki topografi yang baik dapat dilakukan kegiatan
pertanian.
 Tanah memiliki kondisi tanah tanah yang cukup subur dan produktif dengan tipe
tanah ultisol dan inceptisol cocok untuk kegiatan perkebunan.
 Sumber Daya Alam. memiliki sumber daya hutan yang dimanfaatkan untuk kegiatan
ekowisata, memiliki potensi perkebunan seperti pisang dan jambu mete, dan juga
memiliki air tanah untuk keperluan kegiatan pertanian dan perkebunan.
 Sumber Daya Laut. memiliki kelestarian habitat laut yang cukup baik, memiliki
sumber hasil – hasil laut yang cukup memadai, serta dapat dilakukan kegiatan
pemanfaatan dan pengolahan ikan, rumput laut, dan lain – lain serta kegiatan
budidaya rumput laut dan terumbukarang yang beragam.
2. Analisis Potensi Sumber Daya Ekonomi Wilayah :
 Matapencharian memiliki potensi yang besar untuk pengembangan sektor perikanan.
Hal ini dikarenakan wilayah ini memiliki akses mudah terhadap sumber daya laut
seperti ikan, udang, dan kerrang dan terumbukarang, memiliki potensi untuk
pengembangan sektor pertanian. Karena cenderung lebih subur dibandingkan wilayah
lain, desa pesisir biasa digunakan untuk bercocok tanam seperti sayuran.
 Pendapatan. memiliki sektor perikanan, pariwisata, dan perdagangan. Sektor
perikanan menjadi sektor utama pendapatan bagi desa-desa pesisir karena letak
geografisnya yang berbatasan langsung dengan laut. Hasil tangkapan ikan yang cukup
banyak dihasilkan oleh nelayan di desa pesisir menjadikan sektor perikanan sebagai
potensi yang sangat besar.
 Pasar. meimiliki produk-produk seperti hasil perikanan, kerajinan tangan dari bahan-
bahan alami, makanan dan minuman khas dari daerah tersebut, serta pemandangan
atau atraksi wisata alam. Produk-produk ini dapat memiliki permintaan yang tinggi di
kalangan wisatawan lokal dan mancanegara yang ingin mengeksplorasi keunikan dari
daerah pesisir.
 Lembaga Ekonomi. memiliki potensi yang besar dalam bidang perikanan. Potensi ini
bisa membawa penghasilan yang besar bagi masyarakat desa pesisir sehinggi cocok
dibangun kantor koperasi dan gapoktan.
3. Analisi Potensi Sumber Daya Sosial Budaya Lingkungan dan Kelembagaan :
 Tenaga Kerja memiliki tenaga keja yang meiliputi nelayan, petani, dan pekerja sektor
pariwisata. Nelayan mempunyai potensi besar sebagai pemasok ikan dan hasil laut
lainnya, sedangkan petani meliputi penggarap tanah dan perkebunan.
 Pendidikan memiliki lokasi desa yang strategis sebagai tempat wisata pantai dapat
dimanfaatkan untuk membuka peluang kerja bagi siswa setelah lulus sekolah, Dan
juga tingginya minat anak – anak untuk bersekolah.
 Kesehatan memiliki fasilitas kesehatan yang cukup memadai dengan sarana dan
prasarana yang cukup untuk menunjak kesehatan waraga desa dan kegiatan
penanaman kesadaran pentingnya hidup sehat masyrakat pesisir.
 Lembaga Adat/Desa. memiliki lembaga adat sebagai pilar utama dalam menjaga
keberlangsungan budaya dan adat istiadat serta kearifan lokal masyarakat pesisir.
Lembaga adat memiliki tugas dan fungsi dalam menjaga serta mengatur tata
kehidupan masyarakat pesisir dalam segala aspek, meliputi adat istiadat, sosial,
ekonomi, dan agama.
4. Analisis Potensi Sumber Daya Lingkungan :
 Kondisi Lingkungan. memiliki potensi besar dalam bidang perikanan karena
wilayahnya yang berbatasan dengan laut. Hal ini menyebabkan terdapat berbagai jenis
ikan dan hasil laut lainnya yang dapat ditangkap dan dijual di pasar lokal maupun di
luar daerah.
 Pencemaran. memiliki potensi terjadinya pencemaran karena kurangnya fasilitas atau
tempat pembuangan sampah dan saluran sanitasi serta tingkat kesadaran yang kurang
dari waraga pesisir tentang pentingny lingkungan yang baik.
5. Analisis Potensi Sumber Daya Infrastruktur :
 Jalan. memiliki jalan yang sangat penting karena merupakan akses utama bagi
masyarakat dan pengunjung untuk mencapai wilayah tersebut yang merupkan juga
sebagai fasilitas mobilisasi dalam kegiatan ekonomi diwilyah pesisir.
 Tanggul Laut. memiliki potensi yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan
penduduk di sekitarnya seperti mencegah abrasi dan menyediakan sumber
penghidupan.
4.2 Analisis Masalah Sumber Daya di desa malalanda kab buton utara
1. Analisis Masalah Sumber Daya Fisik Alam Wilayah :
 Bentang Lahan. memiliki masalah unik sebagai desa pesisir karena menghadapi
tantangan unik dalam hal pengelolaan lahan. Salah satunya adalah potensi bencana
alam seperti banjir dan erosi. Isu lainnya adalah potensi konflik antar pemangku
kepentingan yang berbeda, seperti penduduk lokal, bisnis, dan instansi pemerintah.
 Tanah. memiliki masalah konfilik yang disebabkan oleh beberapa hal, seperti
ketidaksepakatan terkait harga, pembebasan lahan, dan perizinan antara pemilik lahan
dengan pengembang infraktrustur.
 Sumber Daya Alam. memiliki masalah seperti pertumbuhan populasi, kebijakan
pemerintah, dan perubahan iklim yang membuat keiatan ekspoloitasi hasil alam sering
dilkukan.
 Sumber Daya Laut. memiliki masalah penggunaan alat tangkap yang merusak habitat
laut memang menjadi masalah yang sering ditemui di daerah pesisir. Penggunaan alat
tangkap yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan laut dan
mengancam keberlangsungan sumber daya laut dikarenakan kurangnya pengawasan
dari pemerintah desa.
2. Analisis Masalah Sumber Daya Ekonomi Wilayah :
 Matapencharian. memiliki masalah seperti tergantung pada alam, tidak adanaya
pelatihan, infrastruktur yang kurang, pencemaran lingkungan, dan masih adanya
konfilik antar pelaku ini yang menyebabkan munculnya masalah baru seperti
persaingan yang ketat disetiap bidangnya.
 Pendapatan. memiliki masalah seperti Alat tangkap yang kurang modern, harga ikan
yang seringkali menurun, kurangnya akses dan infrastruktur roadmap sehinggaa
menyebabkan minimnya keahlian dalam hal pemasaran.
 Pasar. memiliki masalah seperti permintaan yang tidak stabil, keterbatasan
akstsesibilitas, dan kurangnya dukungan pemerintah sehingga menyebabkan
kurangnya informasi pasar.
 Lembaga Ekonomi. memiliki masalah seperti minimnya infrastruktur, peningkatan
kualitas produks, dan keterbatasan modal karena disebabkan tidak adanya kebijakan
pengembangan lembaga ekonomi desa.
3. Analisis Masalah Sumber Daya Sosial Budaya dan Kelembagaan :
 Tenaga Kerja. memiliki masalah seperti minimnya akses pendidikan dan pelatihan
sehingga tenaga kerja kurang berkualitas. Selain itu, kondisi infrastruktur yang belum
memadai juga menjadi hambatan, seperti transportasi yang terbatas sehingga sulit
untuk mencapai desa pesisir. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi
dan pendapatan yang rendah.
 Pendidikan memiliki masalah seperti kurangnya sumber daya, akses ke tempat belajar
yang jauh, faktor kemiskinan serta kekerasan dalam rumah tangga sehingga
menyebabkan keterbelakangan kegiatan pendidika.
 Kesehatan. memiliki masalah seperti gizi buruk dan kurangnya akses ke sumber
makanan yang sehat, ketersedian air bersih, dan tenaga medis yang terbatas sehingga
menyebabkan tingkat kesehatan kurang baik diDesa Liya Mawi
 Lembaga adat/desa. memiliki masalah seperti tidak adanaya pengakuan hukum untuk
lembaga adat, adanya modernisasi globalisasi, dan kurangnya pemahan lemabaga adat
sehingga menyebabkan konfilik kepentingan antar pemangku adat dengan warga.
4. Analisis Masalah Sumber Daya Lingkungan :
 Kondisi Lingkungan. memiliki masalah seperti kerusakan terumbu karang, dan laut
menjadi kotor ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan menjaga lingkungan
pesisir.
 Pencemeran. memiliki masalah seperti sampah plastik, dan pencemaran air limbah
demostik serta overfishing dikarenakan kurangnya kesadaran dalam menjaga
lingkugnan pesisir.
5. Analisis Masalah Sumber Daya Infrastruktur :
 Jalan memiliki masalah seperti kurangnya aksesibilitas, terbatasnya anggaran dan
dukungan, dan kurangnya perawatan dan pemiliharaan jalan ini disebakan kebijakan
khusus untuk proyek jalan dipesisir.
 Tanggul Laut. memiliki masalah seperti kerusakan tanggul laut, dampak lingkungan,
dan biaya pemabangungan ini disebabkan karena kurangnya anggran dan kondisi
alam.
BAB V
STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH

5.1 Rencana Program Pengembangan Wilayah desa malalanda kab buton utara
1. Sumber Daya Fisik Alam Wilayah :
a. Bentang Lahan. Rencana program pengembangan wilayah kepulauan masaloka raya
meiliputi melakukan kajian terhadap kondisi lingkungan dan sosial di wilayah pesisir,
Berkoordinasi dengan pemerintah dan masyarakat setempat dalam menentukan
rencana penggunaan lahan yang tepat dan berkelanjutan, menerapkan teknologi ramah
lingkungan dalam pengembangan bentang lahan di wilayah pesisir, memperhatikan
aspek keamanan dalam pengembangan bentang lahan di wilayah pesisir, seperti risiko
bencana alam dan keselamatan nelayan atau masyarakat pesisir, Meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pengembangan bentang lahan di wilayah pesisir.
b. Tanah. Rencana program pengembangan wilayah kepulauan masaloka raya meiliputi
penetapan kebijakan yang jelas dan tegas mengenai kepemilikan tanah di wilayah
pesisir, peningkatan koordinasi dan komunikasi antara pihak terkait, seperti
pemerintah, masyarakat, dan pengusah, mendorong partisipasi masyarakat dalam
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tanah di wilayah pesisir.
c. Sumber daya alam. Rencana program pengembangan wilayah meliputi
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang ada di desa pesisir dengan cara
yang berkelanjutan dan menjaga keseimbangan ekosistem setempat, menerapkan
sistem pengelolaan sumber daya alam yang terkoordinasi dengan baik, di mana
pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta bekerja sama dalam mengelola sumber
daya alam tersebut, memperkuat pengawasan dan penegakan hukum terhadap
pelanggaran terhadap pengelolaan sumber daya alam.
d. Sumber daya laut. Rencana program pengembangan wilayah meliputi Meningkatkan
kualitas sumber daya manusia di bidang kelautan dan perikanan melalui pelatihan dan
pendidikan, meningkatkan akses dan penggunaan teknologi yang tepat untuk aktivitas
kelautan dan perikanan, seperti penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan,
memperkuat sistem pengawasan dan pengelolaan sumber daya laut untuk mencegah
kerusakan lingkungan yang berlebihan, mendorong pengembangan industri kelautan
dan perikanan secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial,
dan lingkungan.
2. Sumber Daya Ekonomi Wilayah :
a. Matapencaharian. Rencana program pengembangan wilayah kepulauan masaloka raya
meliputi meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat lokal,
terutama dalam hal keterampilan yang dapat membantu mereka memperoleh
penghasilan lebih baik. Selain itu, pemerintah dapat membantu memfasilitasi akses ke
pasar dan sumber daya yang diperlukan untuk menciptakan usaha yang berkelanjutan.
b. Pendapatan. Rencana program pengembangan wilayah kepulauan masaloka raya
meliputi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) - Mendorong
pengembangan UMKM di desa pesisir dapat membantu meningkatkan pendapatan
penduduk setempat. Pemerintah dapat memberikan pelatihan dan pendampingan
kepada para pengusaha untuk meningkatkan kualitas produk dan pemasaran.
c. Pasar. Rencana program pengembangan wilayah kepulauan masaloka raya melputi
pengembangan infrastruktur pasar yang memadai serta aksesibilitas yang mudah bagi
para pedagang dan konsumen. pentingnya memperhatikan kebutuhan konsumen dan
mendorong produksi lokal. Dalam hal ini, desa Pesisir dapat mempromosikan produk-
produk unggulan yang dihasilkan oleh masyarakat setempat, sehingga dapat
meningkatkan daya saing dan keberlanjutan ekonomi desa.
d. Lembaga ekonomi. Rencana program pengembangan wilayah kepulauan masaloka
raya meliputi Mengembangkan program pelatihan dan pendidikan untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat di bidang usaha dan
manajemen. Membangun kemitraan antara lembaga ekonomi di desa Pesisir dengan
perusahaan atau organisasi lain yang dapat membantu meningkatkan pemasaran
produk dan jasa.
3. Sumber Daya Sosial Budaya dan Kelembagaan :
a. Tenaga kerja. Rencana program pengembangan wilayah kepulauan masaloka raya
meliputi meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat setempat.
Dengan peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, masyarakat di desa pesisir
akan memiliki keterampilan yang lebih baik dan lebih relevan dengan kebutuhan
pasar kerja saat ini. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat setempat, dan sektor
swasta juga sangat penting untuk mencapai pengembangan tenaga kerja yang optimal
di desa pesisir.
b. Pendidikan. Rencana program pengembangan wilayah kepulauan masaloka raya
meliputi Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, pemerintah dapat memperkuat
infrastruktur pendidikan yang memadai dan berkualitas, seperti membangun sekolah
baru, merehabilitasi sekolah yang sudah ada, dan meningkatkan kualitas guru.
c. Kesehatan. Rencana program pengembangan wilayah meliputi meningkatkan akses
masyarakat desa pesisir terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Hal ini bisa
dilakukan dengan membangun klinik atau posyandu di desa pesisir, dan memastikan
tenaga kesehatan yang ada di sana memiliki kualifikasi yang memadai.
d. Lembaga Adat/Desa. Rencana program pengembangan wilayah meliputi
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan
pengembangan lembaga adat. Memberdayakan lembaga adat sebagai mitra dalam
perencanaan dan pelaksanaan kebijakan pemerintah.
4. Sumber Daya Lingkungan :
a. Kondisi lingkungan. Rencana program pengembangan wilayah meliputi partisipasi
masyarakat sangat penting dalam mempromosikan pengembangan lingkungan yang
berkelanjutan. Dalam hal ini, masyarakat dapat dilibatkan dalam proyek-proyek
lingkungan, seperti penghijauan, pengelolaan sampah, dan pengurangan emisi.
b. Pencemaran. Rencana program pengembangan wilayah meliputi pemerintah dapat
melakukan kampanye edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya
pencemaran di lingkungan pesisir dan bagaimana cara mencegahnya. Hal ini dapat
dilakukan melalui media sosial, pemasangan spanduk, dan sejenisnya.
5. Sumber Daya Infrastruktur :
a. Jalan. Rencana program pengembangan wilayah meliputi melakukan pemeliharaan
rutin dapat membantu mencegah kerusakan lebih lanjut pada jalan. Hal ini dapat
mencakup perbaikan dan penggantian bagian jalan yang rusak serta membersihkan
saluran air yang tersumbat.
b. Tanggul laut. Rencana program pengembangan wilayah meliputi Menentukan
prioritas area yang akan diberikan perhatian khusus dalam pengembangan tanggul laut
berdasarkan tingkat kerentanan dan potensi dampak bencana alam. Memastikan
bahwa struktur tanggul laut dibangun dengan material yang kuat dan tahan lama agar
dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.Mencari solusi yang efektif dan efisien
untuk memantau dan memperbaiki kerusakan pada tanggul laut yang terjadi akibat
bencana alam atau erosi pantai.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Sumber Daya Fisik Alam Wilayah.desa malalanda kab buton utara memiliki bentang
lahan yang memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan lahan menjadi lahan pertanian,
peternakan serta perikanan dan juga perumahan yang nyaman. Sumber Daya Ekonomi
Wilayah desa malalanda kab buton utara memiliki potensi matapencaharian yang cukup baik
karena peluang yang besar dalam kegiatan pertanian, peternakan, serta perikanan dan
pedagang yang memiliki prospek yang baik disetiap aspeknya. Sumber Daya Sosial Budaya
dan Kelembagaan. Desa malalanda kab buton utara memiliki potensi tenaga kerja yang baik
karena banyak warga yang sudah cukup umur memasuki dunia kerja dan juga tersedianya
sumber kerja misalnya petani dan nelayan. Sumber Daya Lingkungan. Kondisi lingkungan di
desa malalanda kab buton utara memiliki potensi yang baik karena adanya sumber air, lahan
pertanian serta wisita alam jika dimanfaatkan dengan baik. Sumber Daya Infrastruktur. Desa
malalanda kab buton utara memiliki potensi jalan yang baik karena adanya kebutuhan
transportasi, adanya kegiatan ekonomi, dan dukungan pemerintah melalui anggaran daerah.
Adapun yang menjadi masalah dalam sumberdaya yang ada didesa malalanda kab
buton utara meiliputi ketimpangan distribusi lahan, konfil pemilik lahan dengan pihak
lainnya, ekpoloitasi hasil alam, ekpoloitasi hasil laut, persaingan yang ketat
dimatapencharian, kurangnya kesempatan kerja, kurangnya informasi pasar, kurangnya
ketermapilan kerja, minimnya guru yang berkualitas, minimnya tenaga kesehatan, adanya
konfilik kepentingan, kurangnya kesadaran dalam menjaga lingkungan yang baik dan sehat
dan kurangnya dukungan dari pemrintah baik itu berupa fasilitas maupun modal (anggaran)
Yang menjadi strategi penting disini adalah harus adanaya kalaborasi antara
pemeintah dengan masyarakat pesisir dalam hal bersama sama membangun wilayah melalui
penataan dan pemanfaatan sumberdaya yang ada didesa malalanda kab buton utara yang
disertai dengan membentuk rencana program pengembangan wilayah desa malalanda kab
buton utara dan pemerintah harus selalu mmeberikan bantuan baik itu berupa solusi maupun
finansial.
6.2 Saran
Adapun saran dalam penyusunan laporan ini adalah agar setiap permasalahan
sumberdaya di desa malalanda kab buton utara dapat teratasi dan memperhatikan
permasalahan yang ada didesa setempat baik dalam hal ekonomi maupun sosial, untuk
pemerintah dapat memberikan anggaran yang besar untuk pembangunan desa berkelanjutan
serta baik masalah maupun potensi yang ada didesa tersebut dapat dipecahkan bersama-sama
baik antar masyarakat maupun pemerintah
DAFTAR PUSTAKA

Yunita, A. 2019. Pemberdayaan Masyarakat Pesisir sebagai Strategi Pengembangan


Wilayah Pesisir. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nugroho,B. 2006. Strategi Pengembangan Daerah Pesisir. Jakarta: Kompas Gramedia.
Sari,I. P.2018. Pengembangan Wilayah Pesisir: Konsep dan Implementasi. Yogyakarta: CV.
Andi Offset.
Badan Pusat Statistik [BPS]. 2009. Kecamatan Abeli Dalam Angka

Bengen, B.G. 2000. Strategi dan Program Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan
Indonesia. Prosiding Pelatihan untuk Pelatih Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu.
Bogor, 21- 26 Februari 2000. Pusat Kajian Sumberdaya

Pesisir dan Lautan IPB dan Proyek Pesisir-Coastal Resources CenterUniversity of


Rhode Island.

Purwanto, E. 2017. Pengembangan Kawasan Pesisir dan Laut di Indonesia: Strategi,


Kebikajakan, dan Imlementasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
LAMPIRAN

1. Gambar perumahan di pesisir desa malalanda kab buton utara

2. gambar nelayan di desa malalanda kab buton utara

Anda mungkin juga menyukai