Abstrak. Kawasan Minapolitan adalah suatu bagian wilayah yang mempunyai fungsi
utama ekonomi yang terdiri dari sentra produksi, pengolahan, pemasaran komoditas perikanan,
pelayanan jasa dan kegiatan pendukung lainnya. Tujuan dari pengembangan kawasan
Minapolitan adalah untuk mendorong percepatan pengembangan wilayah dengan kegiatan
perikanan sebagai kegiatan utama dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat dengan mendorong keterkaitan Desa dan Kota dan berkembangnya sistem dan
usaha minabisnis yang berdaya saing berbasis kerakyatan, berkelanjutan (tidak merusak
lingkungan) dan terdesentralisasi (wewenang berada di pemerintah daerah dan masyarakat) di
kawasan Minapolitan. Kabupaten Minahasa Selatan merupakan wilayah pesisir, dengan
memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 168,59 Km dari Kecamatan Sinonsayang sampai
ke Kecamatan Tatapaan. Hal ini terlihat dalam kebijakan pemerintah pusat dalam
pengembangan kawasan pesisir Indonesia yang memiliki potensi yang sangat besar, berdasar
keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 35/KEPMEN-KP/2013
Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan di seluruh wilayah Indonesia. Dimana keputusan
tersebut Kabupaten Minahasa Selatan ditetapkan dua Kecamatan yaitu Kecamatan Tatapaan dan
Kecamatan Tumpaan. Hasil produksi perikanan tangkap Kecamatan Tatapaan dan Tumpaan
pada tahun 2015 sebesar 7.855,00 ton dan 7.892,00 ton. Kabupaten Minahasa Selatan yang
dimana masyarakatnya sebagian besar petani dan juga nelayan yang masih jauh dari tingkat
kesejakteraan sebagian nelayan yang miskin, maka daerah ini perlu adanya penangan khusus
untuk meningkatkan hasil perikanan yang ada agar dapat mendorong laju pertumbuhan
ekonomi lokal di daerah tersebut. Namun kendala yang dialami dalam pengembangan kawasan
Minapolitan dalam lingkup Kecamatan yaitu keterbatasan ketersediaan Prasarana Sarana dalam
pengembangan kawasan Minapolitan Kabupaten Minahasa Selatan. Maka dari itu ketersediaan
Prasara Sarana Kawasan Minapolitan sangatlah dibutuhkan.
23
Gambar 3. Peta Distribusi Aliran Barang
6 Kumelembuai 0,00 (perikanan) Kawasan Minapolitan Kab.
Minahasa Selatan
7 Motoling Barat 0,00
9 Sinonsayang 5.600,00
10 Tenga 6.021,00
11 Amurang 7.764,00
Sumber : Penulis, 2017
12 Amurang Barat 6.478,00
Analisis Kebijakan Pembangunan
13 Amurang Timur 5.802,00
Kebijakan pemerintah dalam
pengembangan pada sektor perikanan di
14 Tareran 0,00
Kabupaten Minahasa Selatan yaitu dengan
menyusun beberapa tahap pengembangan
15 Sulta 0,00 Kawasan Minapolitan diantaranya
“Pemilihan dan penetapan lokasi
16 Tumpaan 7.892,00 pengembangan kawasan Minapolitan,
penyusunan PokJa (kelompok keja)
17 Tatapaan 7.855,00 Minapolitan dan penyusunan masterplan
Minapolitan Kabupaten Minahasa Selatan
47.412,00 yang merupakan rencana pembangunan
Jumlah ton jangka panjang daerah (RPJP) 20 tahun
Sumber : Kabupaten Minahasa Selatan kedepan. Dengan menetapkan kawasan
Dalam A ngka, 2016 strategis Minapolitan pada 2 (dua) wilayah
Kecamatan pesisir di Kabupaten Minahasa
Pemasaran Hasil Tangkap Selatan.
24
2 Kategori sedang diberi nilai 3 (Jika 50 11. Bengkel Perahu 1 Rendah
– 79 % tingkat ketersediaan sarana dan Sumber : Hasil Analisis, 2017
prasarana)
3. Kategori rendah diberi nilai 1 (Jika < Tabel 5. Rekapitulasi Kategori
50 % tingkat ketersediaan sarana dan Ketersediaan Prasarana Kebutuhan
prasarana di Kawasan Minapolitan Kecamatan
Tatapaan
Tabel 3. Rekapitulasi Katagori No Variabel Nilai Kategori
Ketersediaan Prasarana kebutuhan di
kawasan Minapolitan Kecamatan 1. Jaringan Jalan 1 Rendah
Tumpaan Jaringan
2. 5 Tinggi
No Variabel Nilai Kategori Listrik
1. Jaringan Jalan 3 Sedang Jaringan Air
3. 5 Tinggi
2. Jaringan Listrik 5 Tinggi Bersih
Jaringan Air Jaringan
3. 5 Tinggi
Bersih
4. Telekomunikas 3 Sedang
Jaringan
4. 5 Tinggi i
Telekomunikasi
5. Jaringan Irigasi 1 Rendah 5. Jaringan Irigasi 1 Rendah
6. Dermaga 1 Rendah
6. Dermaga 1 Rendah
Sumber : Hasil Analisis, 2017
Sumber : Hasil Analisis, 2017
Tabel 4. Rekapitulasi Kategori
Ketersediaan Sarana Kebutuhan Tabel 6. Rekapitulasi Kategori
di Kawasan Minapolitan Kecamatan Ketersediaan Sarana Kebutuhan
Tumpaan di Kawasan Minapolitan Kecamatan
Nilai Tatapaan
Katego Nilai
No Variabel Kate N Kateg
ri Variabel Kateg
gori o ori
Lembaga ori
Masyarakat Lembaga
1. 1 Rendah Masyarakat Renda
(Kelompok 1. 1
tani/nelayan) (Kelompok h
Tempat tani/nelayan)
2. Pelelangan Ikan 3 Sedang Tempat
Renda
(TPI) 2. Pelelangan Ikan 1
h
Industri (TPI)
3. 1 Rendah Industri Renda
Pengolahan Ikan 3. 1
Lapangan Pengolahan Ikan h
4. Penjumuran 1 Rendah Lapangan
Renda
Jala/Ikan 4. Penjumuran 1
h
Jala/Ikan
5. Pabrik Es 1 Rendah
Renda
Lembaga 5. Pabrik Es 1
6. 5 Tinggi h
Keuangan Lembaga Renda
6. 1
7. SPBU/SPDN 1 Rendah Keuangan h
Gudang Renda
7. SPBU/SPDN 1
8. Pengolahan/Peng 1 Rendah h
epakan Gudang
Renda
Penyediaan 8. Pengolahan/Penge 1
9. 1 Rendah h
benih pakan
Lemari Renda
10. 1 Rendah 9. Penyediaan benih 1
Pendingin h
25
1 Renda untuk prasarana yang dibutukan yaitu
Lemari Pendingin 1
0. h jaringan air bersih pada desa matani
1 Renda yang rusak, jaringan telekomunikasi
Bengkel Perahu 1 untuk tower signal selain telkomsel dan
1. h
Sumber : Hasil Analisis, 2017 kebutuhan dermaga yang belum ada.
Sedangkan sarana yaitu kebutuhan
lembaga masyarakat (kelompok
PENUTUP tani/nelayan), untuk TPI hanya
diperlukan perbaikan infrastruktur,
Kesimpulan pengembangan industry pengolahan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan ikan, lapangan penjemuran jala/ikan,
di Kecamatan Tatapaan dan Kecamatan pabrik es, gudang pengolahan/
Tumpaan yang diarahkan sebagai kawasan pengepakkan, penyediaan benih, lemari
Minapolitan Kabupaten Minahasa Selatan, pendingin dan bengkel perahu.
maka dapat disimpulkan :
1. Hasil analisis rekapitulasi kategori
ketersediaan prasarana sarana Saran
kebutuhan pada kawasan Minapolitan Dengan hasil dari kesimpulan yang
di Kecamatan Tatapaan dapat diketahui ada melalui analisis, maka penulis
bahwa tingkat ketersediaan untuk mengemukakan saran sebagai berikut :
prasarana dikategorikan sedang dan 1. Untuk pemerintah daerah Kabupaten
sarana dikategori rendah dikarenakan Minahasa Selatan dalam rangka
prasarana sarana ada yang saat ini pada mendukung pengembangan kawasan
lokasi penelitian masih dalam tahap Minapolitan di Kecamatan Tatapaan
pengembangan dalam mendukung dan Tumpaan agar kiranya
kawasan Minapolitan sedangkan untuk melakukan peningkatan
ketersediaan prasarana sarana pembangunan prasarana sarana.
kebutuhan pada kawasan Minapolitan 2. Perlu adanya regulasi dari pemerintah
di Kecamatan Tumpaan dapat diketahui sebagai payung hukum dalam
bahwa tingkat ketersediaan untuk memperkuat posisi Kecamatan
prasarana dikategori sedang dan sarana Tatapaan sebagai daerah
dikategori rendah dikarenakan juga pengembangan kawasan Minapolitan
prasarana sarana ada saat ini pada di Kabupaten Minahasa Selatan
lokasi penelitian masih dalam tahap 3. Sebaiknya masyarakat yang bergerak
pengembangan dalam mendukung dalam bidang perikanan diberi
kawasan Minapolitan di Kabupaten peluang dalam mengembangkan
Minahasa Selatan. usahanya, hal ini sejalan dengan
2. Prasarana sarana yang dibutuhkan pengembangan kawasan Minapolitan
dalam mendukung pengembangan yang mampu mengakselerasi
kawasan Minapolitan Kecamatan perekonomian masyarakat dibidang
Tatapaan untuk prasarana yang perikanan.
dibutukan yaitu pembangunan jaringan 4. Untuk penelitian selanjutnya agar
jalan dapat dikembangkan pada jalan kira melakukan strategi pelaksanaan
tani, untuk jaringan telekomunikasi pengembangan prasarana sarana
perlu ditambah tower untuk jarinagan kedepan pada kawasan Minapolitan
hp pada beberapa desa, untuk jarinagn di Kecamatan Tatapaan dan
irigasi diperlukan perbaikan bendungan Tumpaan .
yang rusak dan kebutuhan dermaga
yang belum ada. Sedangkan sarana DAFTAR PUSTAKA
yaitu kebutuhan lembaga masyarakat
(kelompok tani/nelayan), TPI, industri Anonim, 2016. Badan Pusat Statistik (BPS).
pengolahan ikan, lapangan penjemuran, (2016). Kabupaten Minahasa Selatan
pabrik es, lembaga keuangan, Dalam Angka. 2016.
SPBU/SPDN, gedung
pengolahan/pengepakkan, penyediaan , 2016. Badan Pusat Statistik (BPS).
benih, lemari pendingin dan bengkel (2016). Kecamatan Tumpaan Dalam
perahu. Dan pada Kecamatan Tumpaan Angka. 2016.
26
, 2016. Badan Pusat Statistik (BPS).
(2016). Kecamatan Tatapaan Dalam
Angka. 2016
27