Anda di halaman 1dari 7

SISTIM PENERIMAAN DOKTER JAGA/UMUM

A. IDENTITAS :

1. NAMA : dr H ABDUL HARIS

2. UMUR : 46 tahun

3. PENGALAMAN KERJA:

a) Klinik Wadas Medika tahun: 2003-2016

b) RS Fikri Medika tahun: 2005-2016

c) Praktek Mandiri Ciranggon tahun; 2004-sekarang

d) Klinik Amanda Karawang tahun: 2016-2019

e) Klinik As syifa Cilamaya tahun: 2020-sekarang

4. Pelatihan yang pernah diikuti (di buktikan dengan sertifikat yang masih berlaku):

a) ATLS : ya / tidak

b) ACLS : ya / tidak

c) PPGD : ya / tidak

d) GELS : ya / tidak

e) FCCS : ya / tidak

f) Lain-lain: - Pelatihan Resusitasi Neonatus

- Hiperkes

5. PTT : Sudah / belum

Sudah di Klinik Wadas Medika tahun 2003

6. Tempat kerja lain : Praktek Mandiri Ciranggon, klinik As Syifa Cilamaya


B. KEWAJIBAN DOKTER JAGA

I. Kewajiban sebagai berikut :

a) Sebagai dokter jaga Bangsal dengan uraian tugas sbb :

1) Melakukan laporan pagi setiap hari untuk melaporkan kondisi pasien

ruangan.

2) Melakukan serah terima kepada dokter pengganti mengenai pasien – pasien

ruangan terutama yang perlu perhatian khusus.

3) Bertanggung jawab diruangan perawatan meliputi :

- Rawat inap

- VK

- OK dan Ruang Pemulihan

- ICU/HD

Melakukan konsultasi ke dokter spesialis yang on call untuk mendapatkan

terapi awal bagi pasien baru dari UGD atau Poliklinik, kecuali untuk pasien-

pasien yang secara emergensi memerlukan konsultasi secepatnya oleh dokter

UGD ataupun Poliklinik.

4) Melaksanakan visite dan pemantauan di ruang tersebut diatas untuk

memastikan kebutuhan medis pasien.

5) Melaksanakan visite pasien bilamana dokter spesialis yang merawat

berhalangan atau dokter rawatnya visite pasien pada malam hari.

6) Melakukan konsultasi kepada dokter spesialis yang merawat atas masalah

pasien diruangan.

7) Follow up instruksi dokter spesialis yang merawat, antara lain menuliskan

resep, menulis permintaan pemeriksaan penunjang medis, serta

memberitahukan hasilnya kepada dokter spesialis yang merawat.


8) Semua instruksi dokter spesialis termasuk resep obat harus ditulis / dicatat

dengan jelas di status pasien dan di paraf oleh dokter jaga bangsal.

Kesalahan menulis cukup dicoret dan tidak dibenarkan di Tip-ex. Semua

instruksi dibacakan atau dijelaskan kembali untuk pengecekan ulang.

9) Menghubungi dokter spesialis lain apabila ada konsul dari dokter spesialis

yang merawat.

10) Menggantikan dokter spesialis anak bila berhalangan, diruang operasi untuk

resusitasi bayi baru lahir dan memeriksa bayi baru lahir spontan.

11) Menghubungi RS lain apabila ada pasien yang akan dirujuk dan menentukan

layak atau tidak kondisi pasien saat dirujuk.

12) Melakukan tindakan emergensi di ruangan rawat.

13) Membantu dokter jaga UGD / Poli pada kondisi tertentu (KLB).

14) Mencatat dengan jelas dan detail ( mudah dibaca ) semua perkembangan

pasien, semua tindakan medis, hasil observasi kedalam status.

15) Bila tidak masuk kerja segera mencari pengganti dengan disetujui oleh

Koordinator dokter jaga/Ka.Bag. Medis disertai surat keterangan sakit dari

dokter bila berhalangan karena sakit.

b) Sebagai dokter jaga UGD dengan uraian tugas sbb :

1) Dokter jaga UGD harus melakukan tindakan life saving dengan anamnesis,

pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang ditulis dengan jelas serta

memberikan terapi sesuai dengan kompetensi sebagai dokter umum jaga

UGD.
2) Apabila memerlukan pemeriksaan oleh dokter spesialis, maka dokter jaga

UGD segera menghubungi dokter spesialis yang on call saat itu sesuai

dengan keahliannya dan mendapat persetujuan dari pasien/keluarga pasien.

Bila menolak sertakan surat penolakannya dan ditanda tangani oleh

pasien/keluarga pasien. Apabila pasien harus dirawat, pasien sudah dalam

kondisi stabil baru bisa dimasukan ke ruang perawatan.

3) Pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai dengan indikasi medis.

4) Tetap perhatikan kendali biaya dan kendali mutu.

5) Pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit lain / pulang paksa harus dengan

persetujuan pasien/keluarga pasien, dan bila dimungkinan kondisi pasien

dalam kondisi stabil.

6) Semua instruksi dokter spesialis termasuk resep obat harus ditulis/dicatat

dengan jelas distatus pasien dan di paraf oleh dokter jaga Bangsal. Kesalahan

menulis cukup dicoret serta diparaf di sampingnya dan tidak dibenarkan di

Tip-ex. Semua instruksi dari dokter spesialis dibacakan atau dijelaskan

kembali untuk pengencekan ulang.

7) Setiap tindakan mengandung resiko maka dokter jaga UGD wajib

menjelaskan tentang penyakit, resiko yang mungkin timbul, dan bila

disetujui maka wajib menandatangani surat persetujuan tindakan kedokteran

(inform consent). Bila pasien menolak maka pasien/keluarga pasien wajib

menandatangi surat penolakan.

8) Apabila pasien seorang diri dalam keadaan tidak sadar sedangkan sangat

perlu dilakukan tindakan medis untuk penyelamatan jiwanya, maka inform

consent tidak diperlukan ( PERMENKES RI NO 290 / MENKES / PER /

III / 2008 ).
9) Mencatat dengan jelas dan detail (mudah dibaca) semua perkembangan

pasien, semua tindakan medis, hasil observasi kedalam status.

10) Pemberian surat izin istirahat untuk pasien diberikan sesuai dengan indikasi

medis.

11) Bila tidak masuk kerja segera mencari pengganti dengan disetujui oleh

Koordinator dokter jaga/Ka.Bag. Medis disertai surat keterangan sakit dari

dokter bila berhalangan karena sakit.

c) Sebagai dokter Poli dengan uraian tugas sbb :

1) Dokter jaga Poli harus melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dicatat

dengan jelas dan detail serta memberikan terapi sesuai dengan kompetensi

dokter umum jaga Poli.

2) Pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai dengan indikasi medis.

3) Tetap memperhatikan kendali biaya dan kendali mutu.

4) Bila pasien tidak dapat ditangani dokter jaga Poli sebaiknya dikonsulkan

segera kepada dokter spesialis yang ada sesuai dengan penyakitnya.

5) Setiap tindakan medis yang mengandung resiko, maka dokter jaga Poli wajib

memberikan penjelasan tentang penyakit, resiko yang mungkin timbul, dan

bila setuju maka wajib menandatangani surat tindakan kedokteran (inform

consent). Bila pasien menolak maka pasien/keluarga pasien wajib

menandatangi surat penolakan.

6) Pemberian surat izin istirahat kepada pasien diberikan sesuai indikasi medis.

7) Mencatat dengan jelas dan detail (mudah dibaca) semua mengenai

perkembangan pasien dan semua tindakan medis kedalam status.


8) Bila tidak masuk kerja segera mencari pengganti dengan disetujui oleh

Koordinator dokter jaga/Ka.Bag. Medis disertai surat keterangan sakit dari

dokter bila berhalangan karena sakit.

II. JENIS TINDAKAN

1. Pemeriksaan pasien di UGD dan Poliklinik oleh dokter umum.

2. Visite pasien rawat inap di ruangan.

3. Irigasi mata.

4. Klisma.

5. Debridement ringan.

6. Debridement sedang.

7. Ekstraksi corpus alineum.

8. Cross incisi.

9. Hechting.

10. Pasang dan aff drainase.

11. Extirpasi tumor jinak.

12. Bilas lambung.

13. Pasang NGT.

14. Cabut kuku.

15. Pungsi pleura.

16. WSD.

17. Resusitasi neonates.

18. Resusitasi jantung paru.

19. Vena sectie.

20. Infuse umbilical.


21. Pasang ETT / Intubasi.

22. Sirkumsisi.

23. Amputasi tanpa komplikasi.

24. Menolong partus normal.

Cikarang, 14 November 2019

( dr H ABDUL HARIS)

Anda mungkin juga menyukai