Anda di halaman 1dari 19

DAMPAK PENGGUNAAN GADGET DENGAN KESEHATAN MATA PADA ANAK

USIA SEKOLAH

Makalah tugas strategi belajar

Oleh

Indah dewi septiani

Sumiati devi ardianti


Bab 1. Pendahuluan

Teknologi diciptakan untuk mempermudah urusan manusia. Berbagai macam


jenis teknologi yang tidak terhitung jumlahnya dapat di jumpai di zaman modern ini.
Salah satu teknologi yang sangat popular adalah gadget. Gadget dapat di temui
dimanapun, baik pada orang dewasa maupun anak-anak “Apalagi jangankan anak-
anak, orangtuapun ada yang sangat menyukai gadget sampai disebut gadget freak
(Surabaya: disertasi, universitas negeri Surabaya, 2016)

Perkembangan media dan teknologi sekarang ini menjadi tantangan terhadap


perkembangan anak. Banyak orang tua yang memberikan keleluasaan yang
sebebas bebasnya terhadap anaknya dengan membelikan gadget sejak usia dini.
Mereka beralasan bahwa tindakan tersebut akan lebih aman dan mudah dalam
pengawasan aktifitas anaknya. Sebetulnya banyak dampak negatif terhadap
kesehatan yang di sebabkan oleh penggunaan gadget pada anak- anak diantaranya
dapat mengganggu kesehatan anak khusunya mata dan mengganggu
perkembangan anak.

Gadget memiliki banyak manfaat, salah satu manfaatnya adalah kita bisa
dengan mudah mendapatkan informasi terbaru dengan cara mengakses internet dan
aplikasi lain, namun gadget juga memiliki dampak negative, yaitu menggunakan
gadget dapat menurunkan fungsi penglihatan, mata menjadi kering, kepala sakit dan
air mata selalu keluar akibat paparan sinar dari layar monitor.

Orangtua perlu menerapkan sejumlah aturan kepada anak anaknya dalam


menggunakan gadget. Untuk bisa memanfaatkan gadget dengan efektif harusnya
sebagai orangtua bisa memahami dan menjelaskan mengenai konten yang ada
pada gadget . tanpa adanya pendampingan dari orangtua pengguna gadget tidak
akan berfokus pada apa yang di ajarkan orangtuanya, biasanya justru akan
melenceng dari apa yang orangtua ajarkan (seminar internasional pendidikan anak
usia SD UIN Malang 2017dalam jurnal dinamika penelitian2017)

Efek bermain gadget pada mata sangat berbahaya, sebab secara fisik
paparan cahaya radiasi gadget dapat merusak saraf mata, saat asik bermain gadget
terkadang anak anak lupa makan dan terus memaksakan matanya untuk
menangkap sinyal gerak dalam layar gadget. Hal ini cenderung membuat mata lelah
dan menyebabkan penurunan ketajaman penglihatan, namun tetap terbuka karena
terpaksa. Pengaruh radiasi dari layar monitor adalah factor utama yang bisa
melelahkan mata. Terlebih jika di dukung efek pencahayaan yang di tampilkan
dalam sebuah game, semakin terang radiasi cahaya monitor, mata akan semakin
silau. Sebaliknya, semakin gelap cahayanya, dan mata juga akan tetap berusaha
menangkap gerak cahaya itu ( Kuliksera 2012)

Penggunaan gadget dalam jangka waktu yang lama, posisi tubuh yang
kurang baik saat menggunakan gadget dan pencahayaan yang kurang baik, akan
berdampak buruk terhadap kesehatan mata salah satunya yaitu penurunan
ketajaman penglihatan.

Gangguan ketajaman penglihatan yang terjadi pada anak usia sekolah


menjadi masalah kesehatan yang perlu di perhatikan, Miopia merupakan salah satu
penyebab penurunan tajam penglihatan pada anak usia 8-12 Tahun, ketika berusia
13-19 Tahun anak akan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dan
mengakibatkan myopia semakin buruk

Gadget berpengaruh pada perkembangan mata anak,penggunaan gadget


secara berlebihan dapat memperberat kerja otot mata dalam mengatur fokus dan
menimbulkan ketegangan mata. Hal ini dapat mempercepat timbulnya kelainan
myopia (mata minus) pada anak. Dikutip dari Tempo.com “ sekitar 80% anak yang
menggunakan kacamata karena penggunaan tekhnologi informasi “ kata Menteri
Pemberdayaan Perempuaan dan Perlindungan anak, Linda Amalia Sari. Tanpa
sadar orang tua tidak mengetahui bahwa kesehatan mata anak mereka terganggu
akibat gadget, penglihatan yang terganggu dapat memicu prestasi sekolah anak
menurun. Padahal Linda mengatakan mata adalah jendela dunia yang harus di jaga
dan di rawat. Gangguan penglihatan merupakan masalah kesehatan yang penting
pada anak, mengingat 80% informasi selama 12 tahun pertama kehidupan anak di
dapatkan melalui penglihatan, Mata adalah salah satu organ dalam tubuh manusia
yang memiliki fungsi penting bagi manusia yakni sebagai indera penglihatan serta
unsur estetis dalam tubuh untuk unsur kepercayaan diri. Hampir semua aktivitas
manusia memerlukan organ mata seperti membaca, menonton film, belajar dan
sebagainya. Mata membuat dapat membedakan gelap dan terang serta mengenal
warna. Bila mata sehat apapun aktivitasnya dapat dikerjakan, begitu pentingnya
kesehatan mata terutama saat akan beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari,
mengingat pentingnya fungsi organ mata, makan kita akan lebih serius lagi dalam
menjaga kesehatan mata

Berdasarkan fenomena di atas kelompok tertarik untuk mengkaji bagaimana


dampak yang di timbulkan terhadap penggunaan gadget terhadap kesehatan mata
pada anak usia sekolah. Hal tersebut perlu di lakukan karena banyaknya anak anak
usia sekolah yang menggunakan gadget dan orangtua terkesan membiarkan anak
anaknya menggunakan gadget tersebut..
Bab II. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian bermain gadget

Pengertian bermain menurut fadillah, dkk ( 2014) adalah merupakan aktifitas


yang membuat hati seseorang menjadi senang, nyaman dan semangat

Menurut Indrawan ( dalam Dewanti, Dkk, 2016) gadget adalah sebuah istilah
yang berasal dari bahasa inggris yang merujuk pada perangkat elektronik yang kecil
yang memiliki fungsi khusus untuk mengunduh informasi-infosrmasi terbaru dengan
berbagai teknologi maupun fitur terbaru, sehingga membuat hidup manusia menjadi
praktis.

Gadget juga dapat di artikan sebuah perangkat atau instrument elektronik yang
memiliki tujuan dan fungsi praktis terutama untuk membantu pekerjaan manusia.
Ada beberapa macam gadget yang saat ini sering di gunakan oleh anak anak seperti
smartphone, laptop, Tablet PC, dan Video Game (Iswidharmanjaya & agency, 2014)

2. Peran orang tua

Penggunaan Gadget pada anak dapat menghambat proses pembelajaran dan


proses interaksi bagi sang anak. Orangtua harusnya menjadi motivator bagi anaknya
dalam hal penggunaan gadget. Anak yang tidak di berikan gadget lebih peka
terhadap lingkungan sekitanya . Peran orangtua yang dahulunya sebagai teman
bermain untuk anaknya, sekarang telah berkurang karena hadirnya gadget dalam
kehidupan anak.

3. Aspek-aspek bermain gadget pada anak usia sekolah

(Menurut pininta 2015 ) menyampaikan bahwa bermain gadget pada anak usia
sekolah memiliki beberapa aspek seperti:

a. Menonton film
b. Mendengarkan lagu
c. Menonton video
d. Menonton program televise
e. Bermain game
f. Bermain atau sekedar membuka aplikasi yang terdapat dalam perangkat
gadget tersebut

4. Dampak Penggunaan Gadget


Menurut Iswidharmanjaya dan agency (2014), penggunaan gadget memiliki dampak
yang positif dan negatif bagi anak anak . dampak positif penggunaan gadget antara
lain:
a. Merangsang untuk mengikuti perkembangan teknologi
b. Mendukung aspek akademis
c. Meningkatkan kemampuan berbahasa
d. Meningkatkan ketrampilan mengetik
e. Mengurangi tingkat stress
f. Meningkatkan ketrampilan matematis

Dampak negatif penggunaan Gadget, diantaranya :

a. Menjadi pribadi yang tertutup


b. Kesehatan otak terganggu
c. Kesehatan mata terganggu
menggunakan gadget dapat menurunkan fungsi penglihatan, mata menjadi
kering, kepala sakit dan air mata selalu keluar akibat paparan sinar dari layar
monitor.

Saat ini Penggunaan gadget tidak hanya oleh kalangan remaja dan dewasa,
tapi juga di kalangan anak usia sekolah. Namun pengenalan gadget pada anak usia
sekolah masih terlalu awal. Pada usia ini permainan anak lebih di sarankan pada
permainan fisik, keterampilan intektual, fantasi serta terlibat dalam kelompok atau
tim. Penurunan ketajam penglihatan tergantung dari lamanya durasi paparan
dengan layar gadget, waktu yang di anjurkan bermain gadget bagi anak dan remaja ,
yaitu tidak lebih dari 2 jam setiap hari, hal tersebut bila terlalu lama terpapar layar
gadget mata akan hilang fokus dan akan menyebabkan gangguan pada mata.

5. Fungsi organ mata

Mata adalah salah satu organ dalam tubuh manusia yang memiliki fungsi penting
bagi manusia yakni sebagai indera penglihatan serta unsur estetis dalam tubuh
untuk unsur kepercayaan diri. Hampir semua aktivitas manusia memerlukan organ
mata seperti membaca, menonton film, belajar dan sebagainya. Mata membuat
dapat membedakan gelap dan terang serta mengenal warna. Bila mata sehat
apapun aktivitasnya dapat dikerjakan, begitu pentingnya kesehatan mata terutama
saat akan beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Ketajaman penglihatan biasa juga disebut dengan visual atau visus mata
(Tamboto 2015). Ketajaman penglihatan (visus) biasanya diukur dengan
menggunakan Snellen Chart untuk membandingkan skala kemampuan penglihatan
seseorang yang berada pada jarak 6 meter dengan seseorang yang tidak memiliki
gangguan ketajaman penglihatan. Nilai visus normal pada mata yaitu 6/6 yang
berarti seseorang dapat melihat dengan jelas benda yang berjarak 6 meter (Fachrian
2009)
Bab III Pembahasan

Karakter seorang anak di bentuk melalui pendidikan karakter, pendidikan


karakter yang utama dan pertama bagi anak adalah lingkungan keluarga, di dalam
lingkungan keluarga, seorang anak akan mempelajari dasar dasar perilaku yang
penting bagio kehidupannya. Karakter di pelajari anak melalui model para anggota
keluarga terutama orang tua. Adapun salah satu upaya membentuk karakter yang
baik dengan pendampingan orangtua yang berbentuk pola asuh, hendaknya
orangtua mempersiapkan dengan pengetahuan untuk menemukan pola asuh yang
tepat dalam mendidik anak.

Penggunaan gadget yang berlebihan akan berdampak buruk bagi anak. Sesuai
dengan hasil seminar pengaruh gadget terhadap perkembangan anak pada tanggal
25 September 2016 oleh Suwarsi ada beberapa perilaku anak terkait dengan gadget
ini yang harus di waspadai guru maupun orangtua yaitu:

a. Ketika keasyikan dengan gadget anak jadi kehilangan minat dalam kegiatan
lain
b. Anak tidak lagi suka bergaul atau bermain diluar rumah dengan teman
sebaya
c. Anak cenderung bersikap membela diri dan marah ketika ada upaya untuk
mengurangi atau menghentikan penggunaan games.
d. Anak berani berbohong atau mencuri-curi waktu untuk bermain gadget

Ada beberapa dampak negative karena berlebihan dalam penggunaan gadget pada
perkembangan anak yang membuat anak menjadi ketagihan atau kecanduan,
diantaranya:

a. Waktu terbuang sia – sia. Anak – anak akan sering lupa waktu ketika sedang
asyik bermain gadget.
b. Perkembangan otak. Terlalu lama penggunaan gadget dalam waktu yang
seluruh aktifitas sehari-hari akan mengganggu perkembangana otak.
Sehingga menimbulkan hambatan dalam kemampuan bicara ( tidak lancer
komunikasi), serta menghambat kemampuan dalam mengekspresikan
pikiran)
c. Banyaknya fitur atau aplikasi yang tidak sesuai dengan usia anak, miskin
akan nilai norma, edukasi dan agama.
d. Mengganggu kesehatan mata semakin sering menggunakan gadget akan
mengganggu kesehatan terutama pada mata. Selain itu akan mengurangi
minat baca anak karena terbiasa pada objek bergambar dan bergerak.
e. Menghilangkan ketertarikan pada aktifitas bermain atau melakukan kegiatan
lain, ini yang akan membuat mereka lebih bersifat individualis atau
menyendiri. Banyak dari mereka diakhir pekan di gunakan untuk bermain
gadget ketimbang bermain dengan teman bermain untuk sekedar bermain
bola di lapangan

Perubahan perilaku anak yang menggunakan gadget dan tidak menggunakan


gadget sangat berbeda. Pada zaman dahulu anak anak sangat aktif dalam
bermain kelompok sehingga terjalin hubungan social yang kuat. Perilaku anak
yang tidak menggunakan gadget akan lebih polos, mereka berinteraksi sesama
teman juga sangat baik, mereka saling peduli antar satu dengan yang lainnya.
Anak yang tidak menggunakan gadget masih memainkan permainan tradisional.

Sedangkan anak yang menggunakan gadget mempunyai cara berinteraksi


yang berbeda, mereka lebih tidak memperdulikan satu sama lain. Anak lebih
menguasai hal-hal modern, hambatan yang di rasakan oleh orang tua terhadap
anak adalah anak sering tidak memperdulikan apa yang orangtuanya
perintahkan.

Gangguan mata pada anak usia sekolah di sebabkan karena bermain game atau
menonton video di gadget dengan durasi yang cukup lama, maka otot siliaris akan
selalu mempengaruhi lensa menjadi cembung karena selalu melihat benda benda
dekat sehingga kurang peka terhadap benda jauh, hal tersebut yang menyebabkan
terjadinya gangguan ketajaman penglihatan.

Mata yang sering terakomodasi dalam waktu yang lama akan cepat menurunkan
kemampuan melihat jauh (akmad, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh widea
menyatakan bahwa ada pengaruh antara posisi menggunakan gadget terhadap
ketajaman penglihatan. Dimana penggunaan gadget dengan posisi yang tidak benar
mengalami penurunan ketajaman penglihatan sebesar 58.3% di bandingkan dengan
menggunakan gadget dengan posisi yang benar hanya mengalami penurunan
ketajaman penglihatan sebesar 41, 7% ( widea, 2015).

Kelainan pada nilai visus mata disebabkan oleh bermain gadget yang buruk,
bermain gadget yang buruk menimbulkan resiko mata mudah lelah. Saat tubuh tidak
bisa relaks karena otot mata akan menarik bola mata ke arah bawah, mengikuti letak
gadget yang sedang dimainkan. Gangguan mata pada anak akibat gadget semakin
bertambah. Hal yang dapat terjadi antara lain kelelahan pada mata (astenopia),
mata kering dan rabun jauh ( myopia). Mata lelah (astenopia) dapat terjadi karena
pada saat anak menggunakan gadget, mata anak akan berakomodasi, apabila mata
berakomodasi dalam waktu yang cukup lama, otot-otot mata akan mengalami
kelelahan. Kondisi mata lelah ini akan mengakibatkan gejala pusing, pandangan
buram, dan pandangan ganda( double). Mata kering terjadi karena saat
menggunakan gadget reflexs berkedip akan menurun. Hal ini mengakibatkan mata
menjadi pedih, berair, terasa panas , dan merah. Hal ini juga akan membuat
pandangan menjadi kabur.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari total 44 responden,


sebanyak 26 (59.1%) orang responden memiliki nilai mata visus normal dan
sebanyak 18 (40,9%) orang responden memiliki nilai visus mata tidak normal, jadi
dapat di simpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki nilai visus mata yang
normal. Berdasarkan penelitian, nilai visus mata normal berhubungan dengan posisi
duduk ketika bermain gadget, posisi duduk membuat mata tidak bekerja terlalu keras
dan menghindarkan mata dari kelelahan. Kelelahan mata merupakan ketidak
nyamanan penglihatan yang meliputi nyeri atau rasa berdenyut di sekitar mata,
pandangan ganda, pandangan kabur, kesulitan dalam memfokuskan penglihatan,
mata perih, mata merah, mata berair, hingga sakit kepala dan mual.

Penurunan ketajam penglihatan tergantung dari lamanya durasi paparan


dengan layar gadget, waktu yang di anjurkan bermain gadget bagi anak dan remaja ,
yaitu tidak lebih dari 2 jam setiap hari, hal tersebut bila terlalu lama terpapar layar
gadget mata akan hilang fokus dan akan menyebabkan gangguan pada mata

Berdasarkan jurnal skolastik keperawatan , tahun 2015, Sebagian besar dari


responden termasuk katagori durasi tidak normal saat bermain video game yaitu
melebihi 2 jam/hari atau lebih dari 14 jam/minggu sebanyak 44 orang (65,7%), lalu
Sebagian besar dari responden termasuk katagori ketajaman tidak normal dimana
nilai snellen chart (6/9 – 6/21) sebanyak 38 orang (65,7%). Dan terdapat hubungan
antara durasi bermain video game dengan ketajaman penglihatan pada Anak Usia
Sekolah (Kelas III - V) di SDN Majalaya 2 (Pvalue = 0,0001).

Kebiasaan menggunakan gadget dalam jangka waktu yang lama merupakan


kebiasaan yang kurang baik. Jika kebiasaan menggunakan gadget dalam waktu
yang lama dan terus menerus ini dibiarkan akan memberikan dampak negatif bagi
indra penglihatan. Menatap layar gadget dalam waktu yang lama dapat memberikan
tekanan tambahan pada mata dan susunan syaraf (Sindhi 2013). Ketika menatap
layar gawai secara terus menerus dengan frekuensi mengedip yang rendah dapat
menyebabkan mata menjadi kering karena tidak dibasahi oleh air mata. Fungsi dari
air mata yaitu untuk memberikan pelumasan (lubrikasi) pada bola mata,
membersihkan kotoran yang masuk ke mata, serta mengandung anti bakteri dan
antibodi. Kurangnya air mata akan menyebabkan mata mengalami kekurangan
nutrisi serta oksigen, sehingga akan menyebabkan gangguan penglihatan yang
menetap (Mangoenprasodjo 2005).

Berdasarkan jurnal keperawatan Muhammadiyah 2018, diketahui responden


yang menggunakan gawai dalam waktu 2-3 jam//hari sebanyak (66,2%), posisi
tubuh responden saat menggunakan gawai pada posisi duduk tegak sebanyak
(54,4%), responden menyatakan tidak pernah menggunakan gawai ketika cahaya
redup sebanyak (51,5%) dan responden menyatakan tidak menggunakan gawai
ketika tidak ada cahaya sebanyak (50%) dan kondisi mata responden berada dalam
kondisi normal sebanyak 54 orang (79,4%).

Penggunaan gadget yang salah seperti frekuensi penggunaan gadget yang


berlebihan, posisi yang tidak benar dan intensitas pencahayaan yang tidak baik,
akan berdampak terhadap penurunan tajam penglihatan. Penurunan tajam
penglihatan pada anak-anak akan berakibat pada kesulitan anak untuk melakukan
aktivitas sehariharinya. Semakin bertambahnya penurunan tajam penglihatan pada
anak, maka akan meningkatkan berbagai resiko komplikasi kebutaan, seperti
glukoma dan abrasi retina (Tiharyo dkk, 2008).

Berdasarkan jurnal proners, tahun 2015, Hasil pemeriksaan tajam penglihatan


dengan menggunakan kartu snellen, didapatkan responden yang menggunakan
gadget sebagian besar mempunyai nilai visus normal yaitu sebanyak 31 orang
(56,4%) dan penurunan 24 orang (43,6%), tapi Tidak ada pengaruh antara frekuensi
lamanya menggunakan gadget terhadap penurunan tajam penglihatan pada anak
usia sekolah (6-12 tahun) di SD Muhammadiyah 2 Pontianak Selatan tahun 2014.
Ada pengaruh antara posisi dan intensitas pencahayaan saat menggunakan gadget
terhadap penurunan tajam penglihatan pada anak usia sekolah (6-12 tahun) di SD
Muhammadiyah 2 Pontianak Selatan tahun 2014.

Dari banyaknya penelitian dari jurnal- jurnal di atas, makan sangat penting
menjaga kesehatan mata, yang perlu dibangun sejak dini. Mengingat mata
merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki fungsi penting yang digunakan
untuk menunjang kegiatan beraktivitas sehari-hari, Namun seiring berjalannya
perkembangan zaman akan kehadiran teknologi, kinerja organ mata pada tubuh
manusia semakin dipaksakan sehingga mengakibatkan adanya penurunan daya
penglihatan. Salah satu gangguan mata yang paling umum dialami orang modern
adalah mata lelah dan mata kering akibat penggunaan gadget yang terlalu sering.
Efek buruk penggunana gadget yang terlalu sering ini bukan hanya dialami oleh
orang dewasa, tapi juga anak-anak, terlebih gadget kini sudah menjadi mainan anak.
Lebih dari 90 persen anak-anak yang lulus sekolah di kota-kota besar Asia
mengalami miopia atau mata rabun. peningkatan tajam masalah ini karena para
siswa terlalu banyak belajar di sekolah dan di rumah. Saat senggang, para siswa
juga lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain komputer dan menonton
televisi di rumah.

Ada banyak hal yang dapat dilakukan orang tua untuk ikut menjaga
kesehatan mata pada anak mereka. Selain banyak makan buah dan sayur, serta
melakukan pemeriksaan mata ke dokter hal yang dapat diajarkan orang tua kepada
anak adalah melakukan olahraga senam mata, Sebagian orang sering beralasan
tidak punya banyak waktu luang, malas, atau tidak berolahraga karena tidak ada
teman yang menemaninya. Padahal olahraga senam mata tidak memerlukan waktu
yang lama untuk dilakukan dan dapat dilakukan seorang diri maupun bersamasama.

Senam mata adalah kontraksi dari suatu otot dan persendian serta menolong
untuk membangun otot dan tenaga. Senam mata bisa dilakukan dalam posisi berdiri,
duduk, berbaring, maupun dalam kondisi mata terpejam. Senam mata bisa dilakukan
oleh siapa saja yang ingin melatih matanya, dari usia anak-anak sampai orang tua,
lelaki maupun perempuan. Senam mata mempunyai banyak manfaat( Oei, G.D,
2006, p. 59). Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut :

- Mengurangi atau menghilangkan penyakit mata.

- Mencegah timbulnya tumor dibelakang mata dan dikelenjar hipofisis (pituitari).

- Menghilangkan lingkaran dan bengkak dibawah mata atau menghilangkan kantong


mata.

- Mengurangi keriput di sekitar mata.

- Membuat otot-otot mata dan sekitarnya menjadi elastis dan kuat.

- Mempertajam penglihatan.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Menjadi orangtua di zaman sekarang yang serba membutuhkan barang


teknologi yang canggih, peran orang tua sangatlah penting, terhadap perkembangan
anak-anaknya. Kehidupan anak anak zaman sekarang lebih terpengaruh oleh
teknologi yang serba canggih.namun dampak dari kemajuan teknologi ini
berpengaruh pada anak juga. Pengaruh positifnya yaitu: gadget dapat membantu
anak dalam proses belajar, mudah mendapatkan informasi terbaru dengan cara
mengakses internet dan aplikasi lain, Dampak negatifnya yaitu menggunakan
gadget dapat menurunkan fungsi penglihatan, mata menjadi kering, kepala sakit dan
air mata selalu keluar akibat paparan sinar dari layar monitor.

Perawat dapat memberikan pendidikan kesehatan dalam upaya menjaga


ketajaman penglihatan anak. Perawat juga dapat memberikan intervensi
keperawatan yang sesuai dengan tugas perkembangan psikososial anak usia
sekolah. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Erickson, pada tahap ini anak
mulai keluar dari lingkungan keluarga ke lingkungan sekolah sehingga semua aspek
memiliki peran penting seperti guru, orangtua dan teman. Oleh karena itu, intervensi
yang dapat dilakukan yaitu menyarankan orangtua agar memberikan gadget kepada
anak jika anak dapat menjaga nilainya disekolah dengan baik dan beperilaku yang
sopan. Gadget dapat diberikan hanya pada waktu tertentu saja seperti pada hari
libur, tidak memberikan gadget pada anak dan tidak membiarkan anak
menggunakan gadget tanpa pengawasan orang tua, dan perbanyak aktivitas anak di
luar rumah dan bekerja sama dengan pihak sekolah dengan membuat program baru
berupa ekstakulikuler semenarik mungkinyang membuat anak tertarik untuk
mengalihkan kegiatan siswa bermain gadget

Orangtua juga memperhatikan makanan yang diberikan kepada anak,


disarankan agar memberikan makanan yang mengandung banyak Vitamin A.
Intervensi lain yaitu bekerjasama dengan pihak sekolah mengadakan pemeriksaan
tajam penglihatan secara rutin dengan mengundang ahli Refraksionis Optisien.

Salah satu cara yang bisa di lakukan untuk menjaga kesehatan mata, yaitu
dengan Latihan senam mata , Senam mata bisa dilakukan dalam posisi berdiri,
duduk, berbaring, maupun dalam kondisi mata terpejam. Senam mata bisa dilakukan
oleh siapa saja yang ingin melatih matanya, dari usia anak-anak sampai orang tua,
lelaki maupun perempuan.

Adapun cara-cara melakukan senam mata sebagai berikut :

- Kepala tegak, mata melihat ke atas (langitlangit), kemudian melihat ke


lantai. Ulangi 5-10 kali.

Gambar 9. Olahraga senam mata langkah 1


Sumber : Oei, G.D. (2006, p.59)

- Gerakan Bola mata kekanan dan kekiri. Usahakan seperti ingin melihat
telinga. Ulangi gerakan sebanyak 5-10 kali.
Gambar 10. Olahraga senam mata langkah 2
Sumber : Oei, G.D. (2006, p.60)

- Gerakan bola mata ke atas. Tahan bola mata di atas, kemudian gerakan ke kiri
atas dan ke kanan atas. Ulangi gerakan sebanyak 5-10
kali .
Gambar 11 Olahraga senam mata langkah 3 Sumber : Oei, G.D. (2006, p.60)

- Gerakan bola mata ke bawah dan tahan dibawah, kemudian gerakkan bola
mata ke kiri bawah dan ke kanan bawah. Ulangi gerakan sebanyak 5-10 kali

Gambar 12. Olahraga senam mata langkah 4


Sumber : Oei, G.D. (2006, p.60)

- Gerakan bola mata ke atas dan ke bawah pada


sudut-sudut yang berlawanan (selang-seling), dimulai
dari pojok kiri atas ke pojok kanan bawah. Ulangi gerakan sebanyak 5 - 10 kali.

Gambar 13. Olahraga senam mata langkah 5 Sumber :


Oei, G.D. (2006, p.60)

- Gerakan bola mata seperti pada gerakan sebelumnya, tetapi dimulai dari pojok kiri
bawah ke pojok kanan atas.

Gambar 14. Olahraga senam mata langkah 6 Sumber : Oei,


G.D. (2006, p.61)

- Putar bola mata ke kiri searah jarum jam sebanyak 5-10 kali. Kemudian, putar bola
mata ke kanan- berlawanan dengan arah jarum jam sebanyak 5-10 kali.

Gambar 15. Olahraga senam mata langkah 7 Sumber : Oei,


G.D. (2006, p.61)
DAFTAR PUSTAKA

chusna, p. a. (2017). PENGARUH MEDIA GADGET PADA PERKEMBANGAN. Jurnal Dinamika


Penelitian, 315-330.

dewi, v. n., sitaresmi, m. n., & dewi, s. f. (2020). modul psikoedukasi pencegahan dini kekerasan
sexsual pada anak berbasis teknologi informasi mobile di komunitas sekolah taman kanak
kanak di yogyakarta. In save d'kids modul untuk guru (p. 58). yogyakarta: save the'kids.

mardiana, s. s., hartinah , d., Faridah, U., & Prabowo, N. (2019). Hubungan antara bermain gadget
dengan ketajaman Nilai visus mata anak pada usia sekolah TPQ mamba'ul ulum wedarijaksa
pati. The 10th university research colloqium 2019 STIK Muhammadiyah Gombong, 10.

munawar, & M.Pd, D. a. (2018). pengaruh gadget terhadap interaksi dan perubahan perilaku anak
usia dini di gampong rumpet kecamatan krueng barona jaya kabupaten aceh besar. jurnal
ilmiah mahasiswa FSIPunsyiah, 12.

subarkah, m. a. (2019). pengaruh gadget terhadap perkembangan anak. jurnal pemikiran dan
pencerahan, 144.

wulansari, n. d. (2017). Mengoptimalkan potensi anak di era digital. In l. S., didiklah anak sesua
zamannya (p. 192). jakarta selatan: redaksi v media.

Devara, N., Artawan, C. A., & Wahyudi, A. T. (2019). Perancangan buku panduan interaktif cara
menjaga kesehatan mata melalui olah raga senam mata untuk anak usia 6-12 tahun. Jurnal
DKV Adiwama, 1-11.

Ernawati, W., Budiharto, I., & Winarianti. (2015). Pengaruh penggunaan gadget terhadap penurunan
tajam penglihatan pada anak usia sekolah ( 6-12 tahun). Jurnal PRONERS, 1-7.

Jannah, R. (n.d.). Gangguan Kesehatan Mata. Jakarta: Guepedia.

Pertiwi, m. S., Sanubari, T. P., & Putra, K. P. (2018). Gambaran perilaku penggunaan gawai dan
kesehatan mata pada anak usia 10-12 tahun. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3, 28-34.
Rudhianti, F., Apriany, D., & Hardianti, N. (2015). Hubungan durasi bermain video game dengan
kejataman penglihatan anak usia sekolah. Jurnal Skolastik Keperawatan, 12-17.

Wijanarko, J., & Setiawati, E. (2016). Pengaruh gadget pada perilaku dan kemampuan anak. Menjadi
orang tua bijak di era Digital. Jakarta: Keluarga Indonesia Bahagia.

Anda mungkin juga menyukai