USIA SEKOLAH
Oleh
Gadget memiliki banyak manfaat, salah satu manfaatnya adalah kita bisa
dengan mudah mendapatkan informasi terbaru dengan cara mengakses internet dan
aplikasi lain, namun gadget juga memiliki dampak negative, yaitu menggunakan
gadget dapat menurunkan fungsi penglihatan, mata menjadi kering, kepala sakit dan
air mata selalu keluar akibat paparan sinar dari layar monitor.
Efek bermain gadget pada mata sangat berbahaya, sebab secara fisik
paparan cahaya radiasi gadget dapat merusak saraf mata, saat asik bermain gadget
terkadang anak anak lupa makan dan terus memaksakan matanya untuk
menangkap sinyal gerak dalam layar gadget. Hal ini cenderung membuat mata lelah
dan menyebabkan penurunan ketajaman penglihatan, namun tetap terbuka karena
terpaksa. Pengaruh radiasi dari layar monitor adalah factor utama yang bisa
melelahkan mata. Terlebih jika di dukung efek pencahayaan yang di tampilkan
dalam sebuah game, semakin terang radiasi cahaya monitor, mata akan semakin
silau. Sebaliknya, semakin gelap cahayanya, dan mata juga akan tetap berusaha
menangkap gerak cahaya itu ( Kuliksera 2012)
Penggunaan gadget dalam jangka waktu yang lama, posisi tubuh yang
kurang baik saat menggunakan gadget dan pencahayaan yang kurang baik, akan
berdampak buruk terhadap kesehatan mata salah satunya yaitu penurunan
ketajaman penglihatan.
Menurut Indrawan ( dalam Dewanti, Dkk, 2016) gadget adalah sebuah istilah
yang berasal dari bahasa inggris yang merujuk pada perangkat elektronik yang kecil
yang memiliki fungsi khusus untuk mengunduh informasi-infosrmasi terbaru dengan
berbagai teknologi maupun fitur terbaru, sehingga membuat hidup manusia menjadi
praktis.
Gadget juga dapat di artikan sebuah perangkat atau instrument elektronik yang
memiliki tujuan dan fungsi praktis terutama untuk membantu pekerjaan manusia.
Ada beberapa macam gadget yang saat ini sering di gunakan oleh anak anak seperti
smartphone, laptop, Tablet PC, dan Video Game (Iswidharmanjaya & agency, 2014)
(Menurut pininta 2015 ) menyampaikan bahwa bermain gadget pada anak usia
sekolah memiliki beberapa aspek seperti:
a. Menonton film
b. Mendengarkan lagu
c. Menonton video
d. Menonton program televise
e. Bermain game
f. Bermain atau sekedar membuka aplikasi yang terdapat dalam perangkat
gadget tersebut
Saat ini Penggunaan gadget tidak hanya oleh kalangan remaja dan dewasa,
tapi juga di kalangan anak usia sekolah. Namun pengenalan gadget pada anak usia
sekolah masih terlalu awal. Pada usia ini permainan anak lebih di sarankan pada
permainan fisik, keterampilan intektual, fantasi serta terlibat dalam kelompok atau
tim. Penurunan ketajam penglihatan tergantung dari lamanya durasi paparan
dengan layar gadget, waktu yang di anjurkan bermain gadget bagi anak dan remaja ,
yaitu tidak lebih dari 2 jam setiap hari, hal tersebut bila terlalu lama terpapar layar
gadget mata akan hilang fokus dan akan menyebabkan gangguan pada mata.
Mata adalah salah satu organ dalam tubuh manusia yang memiliki fungsi penting
bagi manusia yakni sebagai indera penglihatan serta unsur estetis dalam tubuh
untuk unsur kepercayaan diri. Hampir semua aktivitas manusia memerlukan organ
mata seperti membaca, menonton film, belajar dan sebagainya. Mata membuat
dapat membedakan gelap dan terang serta mengenal warna. Bila mata sehat
apapun aktivitasnya dapat dikerjakan, begitu pentingnya kesehatan mata terutama
saat akan beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Ketajaman penglihatan biasa juga disebut dengan visual atau visus mata
(Tamboto 2015). Ketajaman penglihatan (visus) biasanya diukur dengan
menggunakan Snellen Chart untuk membandingkan skala kemampuan penglihatan
seseorang yang berada pada jarak 6 meter dengan seseorang yang tidak memiliki
gangguan ketajaman penglihatan. Nilai visus normal pada mata yaitu 6/6 yang
berarti seseorang dapat melihat dengan jelas benda yang berjarak 6 meter (Fachrian
2009)
Bab III Pembahasan
Penggunaan gadget yang berlebihan akan berdampak buruk bagi anak. Sesuai
dengan hasil seminar pengaruh gadget terhadap perkembangan anak pada tanggal
25 September 2016 oleh Suwarsi ada beberapa perilaku anak terkait dengan gadget
ini yang harus di waspadai guru maupun orangtua yaitu:
a. Ketika keasyikan dengan gadget anak jadi kehilangan minat dalam kegiatan
lain
b. Anak tidak lagi suka bergaul atau bermain diluar rumah dengan teman
sebaya
c. Anak cenderung bersikap membela diri dan marah ketika ada upaya untuk
mengurangi atau menghentikan penggunaan games.
d. Anak berani berbohong atau mencuri-curi waktu untuk bermain gadget
Ada beberapa dampak negative karena berlebihan dalam penggunaan gadget pada
perkembangan anak yang membuat anak menjadi ketagihan atau kecanduan,
diantaranya:
a. Waktu terbuang sia – sia. Anak – anak akan sering lupa waktu ketika sedang
asyik bermain gadget.
b. Perkembangan otak. Terlalu lama penggunaan gadget dalam waktu yang
seluruh aktifitas sehari-hari akan mengganggu perkembangana otak.
Sehingga menimbulkan hambatan dalam kemampuan bicara ( tidak lancer
komunikasi), serta menghambat kemampuan dalam mengekspresikan
pikiran)
c. Banyaknya fitur atau aplikasi yang tidak sesuai dengan usia anak, miskin
akan nilai norma, edukasi dan agama.
d. Mengganggu kesehatan mata semakin sering menggunakan gadget akan
mengganggu kesehatan terutama pada mata. Selain itu akan mengurangi
minat baca anak karena terbiasa pada objek bergambar dan bergerak.
e. Menghilangkan ketertarikan pada aktifitas bermain atau melakukan kegiatan
lain, ini yang akan membuat mereka lebih bersifat individualis atau
menyendiri. Banyak dari mereka diakhir pekan di gunakan untuk bermain
gadget ketimbang bermain dengan teman bermain untuk sekedar bermain
bola di lapangan
Gangguan mata pada anak usia sekolah di sebabkan karena bermain game atau
menonton video di gadget dengan durasi yang cukup lama, maka otot siliaris akan
selalu mempengaruhi lensa menjadi cembung karena selalu melihat benda benda
dekat sehingga kurang peka terhadap benda jauh, hal tersebut yang menyebabkan
terjadinya gangguan ketajaman penglihatan.
Mata yang sering terakomodasi dalam waktu yang lama akan cepat menurunkan
kemampuan melihat jauh (akmad, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh widea
menyatakan bahwa ada pengaruh antara posisi menggunakan gadget terhadap
ketajaman penglihatan. Dimana penggunaan gadget dengan posisi yang tidak benar
mengalami penurunan ketajaman penglihatan sebesar 58.3% di bandingkan dengan
menggunakan gadget dengan posisi yang benar hanya mengalami penurunan
ketajaman penglihatan sebesar 41, 7% ( widea, 2015).
Kelainan pada nilai visus mata disebabkan oleh bermain gadget yang buruk,
bermain gadget yang buruk menimbulkan resiko mata mudah lelah. Saat tubuh tidak
bisa relaks karena otot mata akan menarik bola mata ke arah bawah, mengikuti letak
gadget yang sedang dimainkan. Gangguan mata pada anak akibat gadget semakin
bertambah. Hal yang dapat terjadi antara lain kelelahan pada mata (astenopia),
mata kering dan rabun jauh ( myopia). Mata lelah (astenopia) dapat terjadi karena
pada saat anak menggunakan gadget, mata anak akan berakomodasi, apabila mata
berakomodasi dalam waktu yang cukup lama, otot-otot mata akan mengalami
kelelahan. Kondisi mata lelah ini akan mengakibatkan gejala pusing, pandangan
buram, dan pandangan ganda( double). Mata kering terjadi karena saat
menggunakan gadget reflexs berkedip akan menurun. Hal ini mengakibatkan mata
menjadi pedih, berair, terasa panas , dan merah. Hal ini juga akan membuat
pandangan menjadi kabur.
Dari banyaknya penelitian dari jurnal- jurnal di atas, makan sangat penting
menjaga kesehatan mata, yang perlu dibangun sejak dini. Mengingat mata
merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki fungsi penting yang digunakan
untuk menunjang kegiatan beraktivitas sehari-hari, Namun seiring berjalannya
perkembangan zaman akan kehadiran teknologi, kinerja organ mata pada tubuh
manusia semakin dipaksakan sehingga mengakibatkan adanya penurunan daya
penglihatan. Salah satu gangguan mata yang paling umum dialami orang modern
adalah mata lelah dan mata kering akibat penggunaan gadget yang terlalu sering.
Efek buruk penggunana gadget yang terlalu sering ini bukan hanya dialami oleh
orang dewasa, tapi juga anak-anak, terlebih gadget kini sudah menjadi mainan anak.
Lebih dari 90 persen anak-anak yang lulus sekolah di kota-kota besar Asia
mengalami miopia atau mata rabun. peningkatan tajam masalah ini karena para
siswa terlalu banyak belajar di sekolah dan di rumah. Saat senggang, para siswa
juga lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain komputer dan menonton
televisi di rumah.
Ada banyak hal yang dapat dilakukan orang tua untuk ikut menjaga
kesehatan mata pada anak mereka. Selain banyak makan buah dan sayur, serta
melakukan pemeriksaan mata ke dokter hal yang dapat diajarkan orang tua kepada
anak adalah melakukan olahraga senam mata, Sebagian orang sering beralasan
tidak punya banyak waktu luang, malas, atau tidak berolahraga karena tidak ada
teman yang menemaninya. Padahal olahraga senam mata tidak memerlukan waktu
yang lama untuk dilakukan dan dapat dilakukan seorang diri maupun bersamasama.
Senam mata adalah kontraksi dari suatu otot dan persendian serta menolong
untuk membangun otot dan tenaga. Senam mata bisa dilakukan dalam posisi berdiri,
duduk, berbaring, maupun dalam kondisi mata terpejam. Senam mata bisa dilakukan
oleh siapa saja yang ingin melatih matanya, dari usia anak-anak sampai orang tua,
lelaki maupun perempuan. Senam mata mempunyai banyak manfaat( Oei, G.D,
2006, p. 59). Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut :
- Mempertajam penglihatan.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Salah satu cara yang bisa di lakukan untuk menjaga kesehatan mata, yaitu
dengan Latihan senam mata , Senam mata bisa dilakukan dalam posisi berdiri,
duduk, berbaring, maupun dalam kondisi mata terpejam. Senam mata bisa dilakukan
oleh siapa saja yang ingin melatih matanya, dari usia anak-anak sampai orang tua,
lelaki maupun perempuan.
- Gerakan Bola mata kekanan dan kekiri. Usahakan seperti ingin melihat
telinga. Ulangi gerakan sebanyak 5-10 kali.
Gambar 10. Olahraga senam mata langkah 2
Sumber : Oei, G.D. (2006, p.60)
- Gerakan bola mata ke atas. Tahan bola mata di atas, kemudian gerakan ke kiri
atas dan ke kanan atas. Ulangi gerakan sebanyak 5-10
kali .
Gambar 11 Olahraga senam mata langkah 3 Sumber : Oei, G.D. (2006, p.60)
- Gerakan bola mata ke bawah dan tahan dibawah, kemudian gerakkan bola
mata ke kiri bawah dan ke kanan bawah. Ulangi gerakan sebanyak 5-10 kali
- Gerakan bola mata seperti pada gerakan sebelumnya, tetapi dimulai dari pojok kiri
bawah ke pojok kanan atas.
- Putar bola mata ke kiri searah jarum jam sebanyak 5-10 kali. Kemudian, putar bola
mata ke kanan- berlawanan dengan arah jarum jam sebanyak 5-10 kali.
dewi, v. n., sitaresmi, m. n., & dewi, s. f. (2020). modul psikoedukasi pencegahan dini kekerasan
sexsual pada anak berbasis teknologi informasi mobile di komunitas sekolah taman kanak
kanak di yogyakarta. In save d'kids modul untuk guru (p. 58). yogyakarta: save the'kids.
mardiana, s. s., hartinah , d., Faridah, U., & Prabowo, N. (2019). Hubungan antara bermain gadget
dengan ketajaman Nilai visus mata anak pada usia sekolah TPQ mamba'ul ulum wedarijaksa
pati. The 10th university research colloqium 2019 STIK Muhammadiyah Gombong, 10.
munawar, & M.Pd, D. a. (2018). pengaruh gadget terhadap interaksi dan perubahan perilaku anak
usia dini di gampong rumpet kecamatan krueng barona jaya kabupaten aceh besar. jurnal
ilmiah mahasiswa FSIPunsyiah, 12.
subarkah, m. a. (2019). pengaruh gadget terhadap perkembangan anak. jurnal pemikiran dan
pencerahan, 144.
wulansari, n. d. (2017). Mengoptimalkan potensi anak di era digital. In l. S., didiklah anak sesua
zamannya (p. 192). jakarta selatan: redaksi v media.
Devara, N., Artawan, C. A., & Wahyudi, A. T. (2019). Perancangan buku panduan interaktif cara
menjaga kesehatan mata melalui olah raga senam mata untuk anak usia 6-12 tahun. Jurnal
DKV Adiwama, 1-11.
Ernawati, W., Budiharto, I., & Winarianti. (2015). Pengaruh penggunaan gadget terhadap penurunan
tajam penglihatan pada anak usia sekolah ( 6-12 tahun). Jurnal PRONERS, 1-7.
Pertiwi, m. S., Sanubari, T. P., & Putra, K. P. (2018). Gambaran perilaku penggunaan gawai dan
kesehatan mata pada anak usia 10-12 tahun. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3, 28-34.
Rudhianti, F., Apriany, D., & Hardianti, N. (2015). Hubungan durasi bermain video game dengan
kejataman penglihatan anak usia sekolah. Jurnal Skolastik Keperawatan, 12-17.
Wijanarko, J., & Setiawati, E. (2016). Pengaruh gadget pada perilaku dan kemampuan anak. Menjadi
orang tua bijak di era Digital. Jakarta: Keluarga Indonesia Bahagia.