Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI 3
Nama : Sdr. IM (laki-laki) No. RM : 410-xx-xx Rg rawat :
Tgl lahir/umur : 17 tahun BB : 36 kg TB : 146 cm Tgl. MRS : 11 Juli 2017
Riwayat MRS :
Sesak sejak 6 jam sebelum MRS, batuk, riak tampak lebih banyak. Demam sejak 2 hari SMRS, peak 38,9°C, diberi
paracetamol demam turun namun naik lagi
RPD : Pneumonia recurrent (Pneumonia sejak 2016)
Diagnosis : CAP (Community-acquired Pneumonia) Recurrent DPJP :
Riwayat Antibiotik:
Riwayat Pengobatan:
Juni 2016 : Cefotaxime kemudian cefixime
Omeprazol 20 mg/12 jam p.o.
September 2016 : Cefotaxime
Diazepam 1 mg/12 jam p.o ;
Februari 2017 : Cefotaxime
Zinc 50 mg/8 jam p.o.
Mei 2017: Cefotaxime
Penicillamine 250 mg/ 8 jam p.o;
Propranolol 20 mg/12 jam p.o.
Riwayat Alergi : transfuse darah merah (reaksi : bentol-bentol)

MRS
Nilai
Parameter 11/7 12/7 13/7 14/7 15/7 16/7 17/7 18/7 19/7
normal
TD
TTV(mmHg) 130/80 100/60 100/70 83/53 100/65 107/85 100/90 87/56 77/52 85/60
Nadi
60-100 120 110 118 80 100 100 100 104 97
(x/menit)
Suhu (oC) 36,5-37,5 38,9 36,5 38,1 38,0 36,5 37 37,8 36 36
Nafas
12-20 28 20 24 20 24 24 30 28 26
(x/menit)
GCS cm cm cm cm cm cm cm cm cm
Batuk +
+++ + + + + + - -
berdahak berkurang
Sesak nafas + + -
KELUHAN + + + +
berat + Berkuran Berkuran -
Berkurang Berkurang Berkurang Berkurang
g g
Retraksi
+
dada
96% 99%
Tidak Tidak Tidak
SaO2 95-99% 97% 99% 96% 97% room room
diukur diukur diukur
air air
Tidak 7x
Tidak Tidak Tidak
BAB tercata 2x cair 1x padat 1x bubur bubur, normal
tercatat tercatat tercatat
t kuning
Muntah - - - - 1x 1x lendir - -
Rhonki + + + + - - - - -
Terapi
Aturan
(Nama obat, 11/7 12/7 13/7 14/7 15/7 16/7 17/7 18/7 19/7
pakai
kekuatan)
Paracetamol400 mg
k/p (i.v)
Cefotaxime 900 mg/8
       
jam (i.v)
Inhalasi 1 resp +
ventolin 3mLNaC
l 0,9% / 6    06.00 stop
jam
(nebu)
TERAPIInhalasi
PARENTERAL
1 resp +
ventolin 3mLNaC
12.00
l 0,9% / 8    06.00 stop
20.00
jam
(nebu)
Inhalasi 1 resp + 18.00 
ventolin 3mLNaC
l 0,9% / 8
jam
(nebu)

IVFD
Diazepam 2,5 mg/
        
12 jam
Zinc 50 mg/
        
8jam
Propanolol 20 mg/
        
TERAPI ORAL 12 jam
Omeprazol 20 mg/
     stop
12 jam
Omeprazol 20 mg/
18.00   
24 jam
Penicilamin 250 mg/
        
8 jam

DATA LABORATORIUM DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG


PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI
Nama : Sdr. IM (laki-laki) No. RM : 410-xx-xx Rg rawat : 11 Juli 2017

MRS
Data Laboratorium
Parameter Nilai normal 11/7 17/7
Hb 13 - 16 g/dL 12,6 11,2
Hct 40% - 50 % 37,1 33,4
Eritrosit 4,4 - 5,6 x 106 sel/mm3 - 4,11
Leukosit 3,2 – 10,0 x 109/L 6,37 4,41
Trombosit 170 – 380 x 103/mm3 67,4
MCV 80 – 100 (fL) 81,3 81,3
MCH 26– 33 pg/ sel 27,6 27,3
MCHC 32 – 36 g/dL 34 33,5
APTT 21 – 45 detik - 45,2
PT 10 – 15 detik - 12,4
Eosinofil 0-6 % 0 8,4
Basofil 0-2 % 13 0,7
Neutrofil batang 0-12 % 3 54,7
Neutrofil segmen 36-73 % 48 54,7
Limfosit 15-45 % 26 24,9
Monosit 0-10 % 10 11,3
Kalium 3,6-5,2 mEq/L 3,6 3,9
Klorida 98-108 mEq/L 108 106,8
Natrium 135-144 mEq/L 143 139
Ureum 10-50 mg/ dL - 10
Kreatinin serum 0,6-1,3 mg/dL - 0,3
SGOT 5 – 35 U/L - 31
SGPT 5-35 U/L - 26
Albumin 3,5 – 5,0 g - 3,7
pH 7,35-7,45 7,414 -
pCO2 (mmHg) 35-45 mmHg 29,2 -
pO2 (mmHg) 75-100 mmHg 115,4 -
HCO3 22-26 mmol/L 18,9 -
SaO2 95-99% 98% -
Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan : Hasil
Foto Thorax  Infiltrat di kedua paru bertambah (dibanding 17 Mei 2017). Tak tampak
Kultur Darah kelainan radiologis di jantung.
 Biakan darah steril (tidak ada bakteri dalam darah)
Spesimen : darah

Tanggal : 11 Juli 2017


ANALISIS DRP
Assessment Plan Penatalaksanaan DRP
Problem Medik Subyektif Obyektif
DRP Uraian DRP
CAP (Community Sesak sejak 6  Terjadi penurunan Underdose Pasien mengalami underdose pada Cefotaxime diberikan dengan dosis 1-2
Aqcuired jam sebelum pCO2, pO2 cefotaxime pengobata cefotaxime. Pada kasus gram/8 jam i.v (ATS, 2019).
Pneumonia) MRS, batuk, riak dibawah nilai cefotaxime diberikan sebanyak 900 mg/8
tampak lebih normal (35-45 dan jam i.v. Hal tersebut menyebabkan tidak
banyak. Demam 75-100 mmHg) efektifnya obat dalam menangani
sejak 2 hari  Infiltrat di kedua masalah CAP pada pasien
SMRS, peak paru bertambah
38,9°C (dibanding 17 Mei
2017

MONITORING KEBERHASILAN TERAPI DAN EFEK SAMPING


Obat Efektivitas ESO
Klinis TTV Lab Klinis TTV Lab
Cefotaxime Gejala batuk, riak, Nadi berada pada  Nilai pCO2 dan  Kram atau nyeri perut atau perut Suhu >37,5oC -
sesak nafas nilai normal (60-100 pO2 berada pada  kembung
berkurang, BAB x/menit) dan nafas nilai normal (35-  nyeri dada
normal tidak padat berada pada nilai 45 dan 75-100  Demam
dan tidak mencret. normal (12-20x/ mmHg) (Drugs, 2020)
menit), suhu berada  Foto thorax tidak
pada nilai normal menghasilkan
(36,5-37,5 oC) Infiltrat di kedua
paru

TERAPI NON FARMAKOLOGIS


PROBLEM MEDIK URAIAN
CAP (Community Aqcuired Pneumonia) Istirahat yang cukup dengan menjaga pola tidur (7 jam/hari), asupan cairan yang cukup sebanyak 3 liter dalam periode
24 jam, atur posisi istirahat seyaman mungkin (seperti tegak) untuk meringankan pernapasan, dan membuat sirkulasi
udara yang lembab untuk meredakan iritasi hidung dan faring (Winland and Porter 2019).
Daftar Pustaka
American Thoracic Society. 2019. Diagnosis and Treatment of Adults with Community-acquired Pneumonia. American Journal of Respiratory and Critical
Care Medicine Volume 200 Number 7.
Drugs. 2020. Side Effect of Cefotaxime. Diakses pada tanggal 24 September 2020 pada situs https://www.drugs.com/sfx/cefotaxime-side-effects.html
Winland-Brown, J. E., & Porter, B. O. 2019. Infectious respiratory disorders. In L. Dunphy, J. Winland-Brown, B. Porter, & D. Thomas (Eds.), Primary care:
The art and science of advanced practice nursing – an interprofessional approach (5th ed., pp. 371-396). Philadelphia, PA: F. A. Davis.

Anda mungkin juga menyukai