Anda di halaman 1dari 2

1

Nama/NIM : Ennmo Sinamo/18.3315


Matakuliah : Metodologi Penelitian Sosial
Kelas : 5A

 Identifikasi fakta kejadian:


 Ada sekelompok pendaki dari SMU di Jakarta ke Gunung Salak (Bogor, Jawa Barat)
 Dari kegiatan tersebut, dinyatakan sekelompok siswa tersebut tersesat.
 Siswa dari SMU yang tersesat tersebut dinyatakan hilang.
 Setelah seminggu dinyatakan hilang, ditemukan sebagian pendaki yang dinyatakan
hilang tersebut terdapat dalam kondisi meninggal di lereng gunung.
 Kondisi korban yang meninggal itu ditemukan tanpa pakaian dan dalam kondisi
membengkak.
 Pakaian korban ditemukan berserak di tempat kejadian perkara.

 Identifikasi data kejadian :


 Terdapat jalan pendakian yang diduga menjadi jalan para pendaki yang hilang.
 Ada mitos yang dipercaya oleh masyarakat sekitar TKP itu tentang keberadaaan
“Jurig Awewe” sebagai penunggu sungai di gunung salak.
 Masyarakat berasumsi bahwa korban yang meninggal adalah korban dari jurig awewe
yang menggoda dan menampakkan diri kepada pendaki.
 Pendaki dikatakan tergoda dengan kecantikan dan kemolekkan Jurig awewe sang
penunggu sungai.
 Terdapat backpack yang berisi pakaian, senter, emergencylamp, botol tupperware
ukuran 1 Liter, kompas dan korek gas di sekitar TKP.
 Terdapat bungkus-bungkus snack di seputaran jalur pendakian yakni bungkus
chessecracker, biscuit kelapa, biscuit coklat, serta remah-remah mie instant.
 Adanya bisik-bisik warga sekitar yang mendengar kejadian ditemukannya jenazah
pendaki yang tersesat.

 Rangkaian fakta dan data :


Artikel “Tersesat di Gunung Salak” merupakan sebuah artikel berisikan laporan
yang mengandung fakta dan data. Proses penemuan jenazah yang memakan mendapat
beberapa fakta dan fakta tersebut kemudian digunakan merangkai sebuah asumsi berdasarkan
2

mitos (non fakta) yang beredar di tengah-tengah masyarakat. Posisi penemuan mayat para
pendaki yang hilang dalam kondisi tanpa busana, kemudian membengkak dan ditemukan
meninggal di lereng curam di kaki Gunung Salak menambah kuat asumsi, dimana lereng
Gunung tersebut terdapat sungai yang dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai mitos dari
Jurig awewe, yang dikatakan sebagai penghuni sungai Gunung Salak. Berdasarkan asumsi
tersebut kemudian dikembangkan bahwa para pendaki yang menjadi korban adalah yang
mana mereka dikatakan tergoda oleh Jurig Awewe yang dikatakan cantik dan molek.
Demikian rangkaian fakta dan hubungan data yang ada pada artikel Tersesat di
Gunung Salak”, yang menghasilkan sebuah asumsi yang kurang berdasar yang mengkaitkan
kejadian penemuan mayat dalam kondisi tanpa busana dan membengkak serta berada di
lereng Gunung Salak sebagai sebuah cerita yang beredar.

 Analisa Pribadi :
Berdasarkan rangkaian hubungan dari data fakta dan bukan fakta tersebut, maka terdapat
analisa sebagai berikut :         Para
pendaki tersebut sudah dapat dipastikan bukanlah menjadi korban pembunuhan, dan juga
bukan korban dari Jurig Awewe, karena tidak terdapat tanda-tanda pembunuhan ditubuh
korban, disertai terdapat bungkus-bungkus snack yang mereka konsumsi untuk bertahan
hidup selama dalam keadaan tersesat tersebut.  Maka dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa korban pendaki yang hilang tersebut murni meninggal
karena tersesat dan kelaparan, posisi mayat mereka yang membengkak sebagai bukti yang
menjelaskan bahwa mereka meninggal sudah lama,serta berada di sekitar sungai. Posisi
pakaian berantakan dapat dikatakan terjadi akibat badan mereka yang bengkak sehingga
pakaian mereka terlepas dari tubuh mereka. Karena menurut saya hal tersebut bukanlah hal
yang terjadi diluar nalar, karena masih ada proses penyelidikan dari pihak kepolisian
berdasarkan SOP (Standart Operasional Penyelidikan) yang harus dilakukan.
         Maka kesimpulan
saya ialah artikel tersebut hanya sebagai cerita mitos, supaya artikel tersebut dibaca oleh para
pembaca yang menimbulkan berbagai pemahaman yang tidak bertanggungjawab yang
berpotensi melahirkan pandangan tradisional masyarakat setempat mengenai jenazah
pendaki. Karena asumsi mengenai penemuan mayat tersebut akibat ulah dari Jurig awewe
belum dapat dibuktikan secara ilmiah, hanya berdasarkan asumsi dari fakta dan data yang
ada.

Anda mungkin juga menyukai