Anda di halaman 1dari 5

Nama : DESY RAHAYU SITEPU

Kelas : PGSD-J

Nim : 1193311128

Menyusun bahan ajar kelas rendah dan 1 contoh bahan ajar yang harus dikembangkan

A. Pengertian dan syarat penyususnan bahan ajar

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam prilaku ataupotensi perilaku
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Prosesbelajar yang diselenggarakan
secara formal disekolah adalah untuk menggarahkanperubahan pada diri sendiri siswa secara
terencana baik dalam aspek pengetahuan,keterampilan dan sikap. Dalam proses belajar banyak
dijumpai banyak kesulitan yang disebabkanoleh beberapa faktor : tidak produktif, bersikap
terlalu defensif, tidak integratif, tidakada komunikasi humanistik antara orang-orang di dalam
kelas, perhatian tidakterfokus, tidak terlibat secara utuh, dan menghafal dianggap tidak relevan
dimasa ini(Arsyad, 2002:31). Sikap belajar defensif adalah sikap yang cenderungmenganggap
bahasa asing sebagai rangkaian bunyi, kata, aturan-pola yang harussecara paksa dipindahkan dari
buku teks ke otak. Sehingga hal tersebut akanmenghalangi proses pembelajaran. Tak jarang
pembelajaran di kelas akan menjadisangat membosankan. Untuk meningkatkan mutu pedidikan
dalam proses belajar mengajar tidakterlepas dari komponen komponen pengajaran yaitu
penyusunan bahan ajar.

Syarat-syarat Penyusunan Bahan Ajar Peserta didik seringkali mengalami kesulitan


dalam mencatat atau menulis isipembelajaran. Kesulitan itu disebabkan banyak faktor. Pertama,
tidak semua siswayang mengikuti pembelajaran dapat menangkap dan mencatat dengan baik
danlengkap seluruh isi pembelajaran. Kedua, tidak semua pengajar dapatmengkomunikasikan
dan menjelaskan isi pembelajara dengan baik, mungkin terlalucepat atau gangguan lain. Ketiga,
keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaranyang memungkinkan pengajar tidak dapat
memberikn pengajaran dengan baik.Kesulitan-kesulitan tersebut dapat diatasi dengan bantuan
catatan tertulis berupabahan ajar yang disusun oleh pengajar yang bersangkutan. Bahan ajar
merupakan isi pembelajaran yang termuat di dalam buku yangditulis oleh pengajar atau penulis
lain untuk kepentingan pembelajaran.

Di dalam buku tersebut memuat materi yang akan dibahas di dalam pembelajaran.
Tujuannya untuk membantu mempermudah proses belajar peserta didik sehingga
penyusunannyamemerlukan persyaratan khusus. Bahan ajar ini mempunyai fungsi terbatas
dalamrangka memberikan orientasi yang lengkap mengenai teori, cara penalaran, danpenerapan
teori. Bahan ajar yang terdapat dalam buku pembelajaran berbeda dengan buku lainpada
umumnya.bahan ajar secara fisik mencakup readers, diktat, dan buku teks.Readers merupakan
bahan ajar yang disusun oleh pengajar atau orang lain dengancara mengumpulkan tulisan-tulisan
yang relevan (kliping) dari berbagai sumberbacaan pilihan yang ada, dan diorientasikan untuk
kepentingan pembelajaran.Readers merupakan bahan awal penyusunan diktat. Diktat merupakan
pengembanganlebih lanjut dari readers yang telah berulangkali dievaluasi dan
disempurnakan.Pengembangan lebih lanjut dari diktat yang terus menerus disempurnakan
untukkepentingan pembelajaran disebut buku teks atau textbook.

Melalui bahan ajar, pengajar dengan sendirinya akan mempelajaripengajarannya secara


mendalam. Pengajar dapat menjadikan bahan ajar sebagaisarana untuk menyatakan harapan-
harapannya di dalam pengajaran. Siswa juga lebihtertarik untuk mempelajari bahan
pembelajaran karena bahan ajarnya telah disusundengan teratur. Bahan ajar ini akan menjadi
lebih berharga bagi mereka yang kurangmampu mencatat isi pengajaran. Tersedianya bahan ajar
memungkinkan peserta didikmengurangi aktivitas mencatatnya sehingga ia dapat lebih banyak
waktu untukmemahami suatu pembelajaran. Bahan ajar juga memungkinkan siswa
untukmendiskusikan lebih lanjut materi pengajaran. Akhirnya, bahan ajar sangat
menolongpengajar untuk melakukan pengajaran tanpa banyak membuang waktu, dan
iamemberikan tugas dan latihan kepada siswa bila ia kekurangan waktu (Rooijakkers,1989)

B. Tahap-Tahap Penyusunan Bahan Ajar

Bahan ajar disusun berdasarkan rancangan isi pembelajaran sebagaimanatelah


dibicarakan pada bab-bab sebelumnya. Rancangan isi pembelajaran ituselanjutnya
dikembangkan dengan uraian dari berbagai sumber belajar yang ada.Tahap-tahap penyusunan
bahan ajar:

1. Menentukan tujuan, isi, dan fungsi bahan ajar. Langkah awal yang harus ditempuh dalam
menyusun bahan ajar adalah menentukan dengan cermat tujuan dari suatu pembelajaran. Melalui
penentuan tujuan pembelajaran itu, seorang pengajar dapat memikirkan cara terbaik untuk
mencapai hasilnya. Selanjutnya pengajar dapat juga menentukan fungsi dari suatu bahan ajar
yang telah disusunnya. Pengajar dapat pula memikirkan isi dari suatu bahan ajar dapat disusun
ke dalam beberapa bab. Caranya dengan:

a) Menentukan dan memilih hal-hal yang akan dibahas dalam masing-masing bab;
b) Menentukan bentuk bab dengan menyusun secara logis hal-hal yang telah dipilih;
c) Mengumpulkan sebanyak mungkin bahan yang diperlukan untuk menyusun masing-
masing bab; d. Mendiskusikan bab-bab itu dengan rekan sejawat;
d) Membuat daftar isi secara terinci (Rooijakkers,1989).

2. Menyempurnakan dari tulisan bahan ajar awal ke penulisan berikutnya. Artinya pengajar tidak
mungkin menulis bahan ajar secara sekaligus menjadi bahan jadi. Bahan ajar awal (draft awal)
harus diperbaiki secara terus menerus. Perbaikan itu dapat dilakukan dengan dua cara:
a) Membaca kembali bahan ajar yang ditulisnya dengan senantiasa melakukan pemeriksaan
pada bagian-bagian yang perlu diperbaiki;
b) Melakukan perubahan-perubahan dengan menyisipkan bahan-bahan yang baru;
c) Memeriksa keseluruhan naskah bahan ajar agar diperoleh gambaran menyeluruh;
d) Menuliskan daftar pustaka;
e) Memeriksa bahasa yang dipakai agar mudah dipahami pemakainya.

3. Memberi bentuk dan merinci bagian-bagian bahan ajar. Penyusunan bahan ajar perlu
memperhatikan bentuk dan bagian-bagian sebagai berikut:

a) Sampul atau kulit luar (cover) bahan ajar;


b) Pengantar yang di dalamnya pengajar dapat menyampaikan fungsi bahan ajar yang
disusunnya; c. Daftar isi yang memuat keseluruhan isi bahan ajar secara singkat dan garis
besarnya;
c) Daftar gambar/bagan/skema/tabel;
d) Pendahuluan
e) Daftar pustaka yang dirujuk
f) Glosarium (kalau ada)
g) Daftar rumus
h) Lampiran-lampiran, menentukan lay out (sering tidak disusun sendiri oleh penulisnya).

4. Menilai bahan ajar Sebelum suatu naskah bahan ajar dicetak, pengajar harus
memeriksanya lebih dulu. Pengajar perlu memperhatikan saran, masukan, sanggahan-
sanggahan yang diberikan oleh orang lain. Tujuannya agar naskah bahan ajar yang
disusunnya dapat menampilkan isi dan bentuk yang menarik dan mudah dipahami
pembacanya. Penulis bahan ajar sebaiknya tidak perlu segan-segan mencari balikan dan
penilaian terhadap tulisannya. Semakin banyak tanggapan terhadap suatu bahan ajar maka
semakin menarik dan sempurna bahan ajar itu. Melalui balikan dapat diketahui kekurangan
dan kelebihan bahan ajar yang ditulisnya. Setelah berulangkali diadakan penilaian dan
perbaikan diharapkan ada penyempurnaan serta dapat dicetak untuk diperbanyak. Evaluasi
terhadap bahan ajar itu dapat diberikan oleh mahasiswa atau teman sejawat.

C. Instrumen Penilaian Bahan Ajar

Agar bahan ajar dapat disusun dengan sempurna dan layak digunakan untukkeperluan
pembelajaran/perkuliahan secara luas, maka setiap bahan ajar itu harusdievaluasi oleh materi
(teman sejawat), ahli media, siswa/mahasiswa.

1. Evaluasi bahan ajar dari siswa/mahasiswa. Bahan ajara yang sudah disusun pengajara
perlu dimintakan evaluasi pada siswa/mahasiswa. Hal ini dimaksudkan bahan ajar itu
benar-benar dipahami para pembacanya. Bebarapa instrument evaluasi bahan ajar yang
dapat diajukan kepada mahasisawa adalah sebagai berikut:
a. Apakah bahan ajar ini cukup berkesinambungan dengan mata epelajaran yangs
usdah diberikan? b. Apakah semua pokok bahasana sudah cukup dibicarakan?
b. Apakah isi bahan ajar itu sudah cukup dapat dimengerti?
c. Apakah rumus-rumus yang diberikan sudah cukup jelas?
d. Apakah pokok bahasan yang utama sudah cukup jelas dipisahkan dengan yang
lainnya yang kurang penting?
e. Apakah bab demi bab, dan paragraph-paragrafnya sudah cukup bersambungan?
f. Apakah struktur bahan ajar sudah cukup jelas?
g. Apakah dalam bahan ajar sudah cukup diberikan grafik dan gambar?
h. Apakah grafik dan gambar yang diberikan sudah cukup jelas?
i. Apakah diberikan cukup contoh?
j. Apakah contoh-contoh yang diberikan sudah cukup jelas?
k. Apakah diberikan pertanyaan yang menyangkut cara berpikir dan soal- soal?
l. Apakah jawaban pertanyaan dan penyelesaian soal yang diberikan cukkup jelas?
m. Apakah hubuingan bahan ajar dengan pembelajaran cukup baik?

D. Pedoman Penyusunan Bahan Ajar

Bahan ajar ditulis dengan menggunakan strategi pembelajaran yangsamaseperti yang


diterapkan dalam kelas regular. Menulis bahan ajar berartimengajarkan isi suatu mata
pelajaran /mata kuliah melalui tulisan. Oleh karena itu,gaya bahasa yang digunakan bukan
bahasa buku teks yang bersifat sanagat resmi atausangat formal, melainkan bahsa setengah
formal dan setengah lisan. Susunan tulisan dalam sebuah bahan ajar mencerminkan
strategipembelajaran/perkuliahan atau urutan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang
biasadigunakan oleh guru atau dosen dalam pembelajaran/perkuliahan.a. Panduan Khusus Bahan
ajar sebaiknya dikembangkan mengikuti ketentuan-ketentuan umum diatas serta ketentuan-
ketentuan khusus untuk setiap bab. Setiap bab sebaiknya diseragamkan memasukkan komponen-
komponen berikut: 

1. Bagian Pendahuluan Bagian pendahuluan terdiri dari kerangka isi, tujuan


pembelajaran/perkuliahan, deskripsi singkat isi, dan relavansi. Kerangka isi, diletakkan
pada setiap awal bab, berfungsi untuk memperlihatkan kaitannya antara bab yang sedang
dibahas dengan bab sebelumnya serta bab sesudahnya. Tujuan pembelajaran.
Mengungkapakan kemampuan apa ayang harus dimiliki oleh peserta setalah mengikuti
perkuliahan /pembelajaran bab tersebut. Deskripsi singkat tentang isi bab. Dengan
membaca deskripsi tersebut siswa/mahasiswa akan memperoleh gambaranumum tentang
keseluruhan isi bab yang akan dibahas. Relevansi isi bab. Relevansi isi bab ini
mengungkapkan kaitan antara isi bab yang sedang dipelajaridengan isi bab yang telah
dipelajari sebelumnya, dan kegunaannya dalam mempelajari bab berikutnya.
2.  Glosari (konsep-konsep kunci). Berisi tentang kata-kata kunci dlam bagian aban yang
dibahas. Keseluruhan butir dibagian pendahuluan ini ditulis secara berkesinambungan
dengan ketentuan sub judul kerangka isi tidak perlu ditulis. Uraian mengenai deskripsi
dan relevansi ditulis dalam satu sub judul: Deskripsi. 2. Bagian Isi Bagian isi sustu bab
yang terdiri dari beberapa sub bagian: Judul (bab) Uraian atau penjelasan secara
terperinci tentang isi bab, kemudian diikuti dengna contoh-contoh konkrit, serta gambar
atau grafik. Uraian dapat dimulai dengan contoh-contoh atau kasus-kasus, selanjutnya
diikuti dengan penjelasan tentang konsep yang dimaksud. Ringkasan dari konsep atau
prinsip yang telah dipelajari dalam bab tersebut.

Contoh bahan ajar yang harus di kembangkan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA BERBASIS


KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Hany Uswatun Nisa


uswatunhanynisa@gmail.com
Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Kegu
Mengembangkan bahan ajar bahasa indonesia berbasis kontekstual untuk siswa kelas III sekolah
dasar.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA BERBASIS


KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Hany Uswatun Nisa


uswatunhanynisa@gmail.com
Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Kegu
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA BERBASIS
KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Hany Uswatun Nisa


uswatunhanynisa@gmail.com
Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Kegu

Anda mungkin juga menyukai