Menurut saya dari kasus Dari kasus proyek Hambalang tersebut maka dapat kita lihat bahwa
Korupsi merupakan perbuatan yang pastinya merugikan bangsa dan Negara. Karena korupsi
merupakan perbuatan memperkaya diri sendiri baik yang dilakukan oleh sendiri ataupun
bersama-sama melakukannya dengan orang lain karena dampak dari korupsi sendiri
mengakibatkan banyak permasalahan diantaranya.
Kasus Hambalang adalah kasus dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan banyak pihak
terlibat, diantaranya para elite Partai Demokrat, Anas Urbaningrum; Istri dari AnasUrbaningrum
komisaris PT Dutasari Citralaras; Menteri Pemuda dan Olah Raga RI, AndiMalarangeng; Mahfud
Suroso, Direktur PT Dutasari Citralaras; dan lain sebagainya.Diketahui, tender proyek ini dipegang
oleh kontraktur dimana mereka merupakan BUMN,yaitu PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya yang
diduga men-subtenderkan sebagian proyekkepada PT Dutasari Citralaras senilai 300M. KPK
menyatakan, dalam penyelidikanHambalang ada dua hal yang menjadi konsentrasi pihaknya.
Yakni, terkait dengan pengadaan pembangunan dan terkait dengan kepengurusan sertifikat tanah
Hambalang.
Lalu dampak dari Korupsi terhadap perekonomian itu sendiri dapat mengurangi pendapatan dari
sektor publik dan meningkatkan pembelanjaan pemerintah untuk sektor publik. Korupsi juga
memberikan kontribusi pada nilai defisit fiskal yang besar, meningkatkan income inequality,
dikarenakan korupsi membedakan kesempatan individu dalam
posisi tertentu untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas pemerintah pada biaya yang
sesungguhnya ditanggung oleh masyarakat.
Korupsi mereduksi peran pundamental pemerintah (misalnya pada penerapan dan pembuatan
kontrak, proteksi, pemberian property rights dan sebagainya). Pada akhirnya hal ini akan
memberikan pengaruh negatif pada pertumbuhan ekonomi yang dicapai.
Korupsi mengurangi legitimasi dari peran pasar pada perekonomian, dan juga proses demokrasi.
Kasus seperti ini sangat terlihat pada Negara yang sedang mengalami masa transisi, baik dari tipe
perekonomian yang sentralistik keperekonomian yang lebih terbuka atau pemerintahan otoriter
kepemerintahan yang lebih demokratis, sebagai mana terjadi dalam kasus Indonesia.
3. Korupsi mendistorsi insentif seseorang, dan seharusnya melakukan kegiatan yang produktif
menjadi keinginan untuk merealisasikan peluang korupsi dan pada akhimya menyumbangkan
negatif value added.
4. Korupsi menjadi bagian dari welfare cost memperbesar biaya produksi, dan selanjutnya
memperbesar biaya yang harus di bayar oleh konsumen dan masyarakat (dalam kasus pajak),
sehingga secara keseluruhan berakibat pada kesejahteraan masyarakat yang turun
5. Korupsi mereduksi peran pundamental pemerintah (misalnya pada penerapan dan pembuatan
kontrak, proteksi, pemberian property rights dan sebagainya). Pada akhirnya hal ini akan
memberikan pengaruh negatif pada pertumbuhan ekonomi yang dicapai.
6.Korupsi mengurangi legitimasi dari peran pasar pada perekonomian, dan juga proses
demokrasi. Kasus seperti ini sangat terlihat pada Negara yang sedang mengalami masa transisi,
baik dari tipe perekonomian yang sentralistik keperekonomian yang lebih terbuka atau
pemerintahan otoriter kepemerintahan yang lebih demokratis, sebagai mana terjadi dalam kasus
Indonesia.
Apabila korupsi terus tumbuh maka korupsi dapat berdampak terhadap segala aspek kehidupan.
Korupsi dapat menyebabkan ketidakpastian terhadap bisnis menjadi meningkat, mengurangi
efisiensi ekonomi dan menurunkan
kesejahteraan sosial.Pertumbuhan ekonomi adalah gambaran yang menunjukkan perkembangan
perekonomian dan mencapai taraf kemakmuran yang lebih tinggi.