KLASIFIKASI,KATEGORI,DAN GENERALISASI
ASPEK HASIL KATEGORI PEMBANDI KESIMPUL KESIMPUL Generalisasi
NG AN AN ASPEK
VARIABEL
FISIK
Fungsi Kawasan Dominan Wilayah ini
Kawasan Lindung 0% >50% Kriteria Kawasan dominan Terkendala
Kawasan Penyangga 64.2 % Sendiri Penyangga kawasan
Kawasan Tanaman yang dapat penyangga (Kawasan
3.53% ditanami jenis yang dapat Penyangga
Tahunan
perkebunan ditanami oleh yang dominan
Kawasan fungsi
(tanaman perkebunan adalah
budidaya tanaman
32.2% keras) tanaman keras penyangga,
semusim &
dan kemampuan
permukiman
kemampuan lahan yaitu
Kemampuan Lahan Dominan
lahan yang kelas II )
I 16,6 % >40% Kriteria Kelas ii yang
memiliki
Sendiri sesuai dengan
II pembatas
75,1 % berbagai
sehingga tidak
penggunaan
III cocok untuk
8,03 % pertanian ,
diolah
mulai dari
menjadi lahan
IV tanaman pertanian
semusim ,
0,07 % tanaman
rumput hutan
produksi dan
cagar alam.
V 0,07%
Bencana Banjir Wilayah ini Potensi
Tidak Rawan >50% Kriteria merupakan bencana yang
80,15 % wilayah yang ada di wilayah
Sendiri
memiliki ini cukup
kerentanan aman untuk
bencana banjir permukiman
yang rendah dan
Sedikit Rawan 8,8%
perkebunan
karena banjir
dan
longsornya
Bencana Longsor Wilayah ini
termasuk
Rendah 79,8 % >50% Kriteria merupakan
Sedang 20,2 % Sendiri wilayah yang dalam kelas
memiliki rendah
kerentanan
bencana
longsor yang
rendah, ini
dikarenakan
kondisi
wilayah ini
yang sebagian
besar
berlereng
datar.
DAS
KRS 52% >30% DAS yang ada
di wilayah ini
PSDA tergolong
berkualitas
SEDANG.
SOSIAL
KEPENDUDUKAN RAMBAH BANGUN
HILIR PURBA Bermasalah
Jumlah Penduduk 43.843Jiwa 19.070 jiwa Rata-rata Dibawah rata
wilayah rata (Jumlah
kabupaten penduduk
Laju Pertumbuhan Penduduk 4.17 % 4.00% BKKBN Lambat yang melebihi
Sex Ratio 103,3 103 BKKBN Perempuan daya tampung
Mendominasi lahan,
Kepadatan Penduduk 142 jiwa/km2 >87 jiwa/km2 Rata-rata Diatas Rata- kepadatan
wilayah Rata yang besar
kabupaten dan proyeksi
Umur Median 23,41 Md = 20-29 tahun BPS Sedang yang besar
pada 10 tahun
Angka Ketergantungan 55,7 55,7 Rata-rata Diatas rata- kedepan
wilayah rata menyebabkan
kabupaten masalah sosial
Proyeksi Penduduk - - Rata-rata Dibawah muncul)
wilayah Rata-Rata
kabupaten
Daya Dukung Lahan 2300jiwa <2300 jiwa Kriteria Melebihi
Sendiri
PENDIDIKAN
Tingkat
pendidikan
pada wilayah
berada pada
tingkat yang
cukup baik
dalam hal
angka
partisipasi
kasar pada
wilayah ini
sudah tinggi
tetapi untuk
smp dan sma
masih rendah
dan
perkembagan
angka
pendidikan
yang
ditamatkan
sedang
SD 59,9 % Tingginya
62.9% BPS Tingkat
Partisipasi
Perkembangan
SMP 34,1% Rendahnya
Angka Partisipasi
16,8 % BPS Tingkat
Kasar (APK)
Partisipasi
SM 13,8 % Rendahnya
A 15,1 % BPS Tingkat
Partisipasi
Perkembangan SD 26268orang >12012Orang Rata-rataDiatas Rata-
Angka Pendidikan wilayah Rata
yang Ditamatkan kecamatan
SMP 14971 orang > 3205Orang Rata-rata Dibawah
wilayah Rata-Rata
kecamatan
SM 6053orang > 2888 Orang Rata-rata Dibawah rata-
A wilayah rata
kecamatan
KESEHATAN Angka
kesehatan
penduduk
wilayah ini
Angka Kelansungan 211 orang < 98 orang Buruk
Rata-rata termasuk
Hidup Bayi
wilayah kedalam
kabupaten kategori
cukup baik ini
Angka Kelahiran 219 orang > 100 orang Diatas Rata- dapat kita lihat
Hidup Rata-rata Rata pada angka
wilayah kelahiran
kabupaten hidup,
Angka Kematian Bayi 8 orang > 2 orang Buruk kematian ibu,
Rata-rata serta angka
wilayah gizi buruk
kabupaten yang masuk
kedalam
Angka Kematian Ibu 1 orang < 5 orang Kriteria sendiriBaik kategori baik.
Gizi Buruk 0 0 Rata-rata Baik Tetapi untuk
wilayah pelayanan
kabupaten pada bayi
masih rendah,
baik angka
kelansungan
hidup dan
angka
kematian bayi
yang tinggi di
kec rambah
hilir.
EKONOMI
Rambah hilir Bangun
LQ Komoditi Unggulan purba
Berdasarkan table diatas maka dapat disimpulkan bahwa kecamatan Bangun purba dan
Rambah hilir termasuk dengan wilayah yang cukup baik untuk perkebunan maupun
pertanian, karena kelas lahannya di dominasi kelas I-IV . untuk pemukiman mungkin aka
nada alih fungsi lahan dimana lahan pertanian menjadi pemukiman, karena daya dukung
lahan yang kurang. Dan Dari segi penyediaan sarana dan prasarana wilayah ini termasuk
kedalan kondisi wilayah yang memiliki pelayanan sarana dan prasarana yang masih kurang
seperti jalan, pelayanan listrik dan air, serta kesehatan. Untuk perekeonomian alangkah
baiknya meningkatkan produksi perkebunan dan pariwisata agar pendapatan kecamatan
meningkat.