suniantara.wordpress.com
suniantara.wordpress.com
Contoh 1.
suniantara.wordpress.com
Penyelesaian
Total mobil yang ada = 25 + 13 = 28 buah. Sedangkan permintaan
mobil = 9 + 6 + 7 + 9 = 31. Jadi jumlah permintaan > jumlah
persediaan, sehingga perlu diseimbangkan dengan membuat
variabel semu(dummy) yaitu garasi C yang memiliki persediaan 31
– 28 = 3 buah mobil, seperti tampak tabel berikut:
suniantara.wordpress.com
Tujuan
Garasi Persediaan
1 2 3 4
45 17 21 30
A 15
14 18 19 31
B 13
0 0 0 0
C 3
3
Permintaan 9 6 7 9
suniantara.wordpress.com
Tujuan
Garasi Persediaan
1 2 3 4
45 17 21 30
A 15
14 18 19 31
B 13
6
0 0 0 0
C 3
3
Permintaan 9 6 7 9
suniantara.wordpress.com
Tujuan
Garasi Persediaan
1 2 3 4
45 17 21 30
A 15
6
14 18 19 31
B 13
6 7
0 0 0 0
C 3
3
Permintaan 9 6 7 9
suniantara.wordpress.com
Tujuan
Garasi Persediaan
1 2 3 4
45 17 21 30
A 15
6 9
14 18 19 31
B 13
6 7 0
0 0 0 0
C 3
3
Total biaya =
Permintaan 9 6 7 9
589 (ribuan)
suniantara.wordpress.com
Pengecekan Optimal
Langkah berikutnya adalah menguji tabel fisibel awal apakah sudah
optimal belum? Hasil pengujian dengan menggunakan u – v (dengan
menganbil u2 = 0)
Tujuan
Garasi Persediaan
1 2 3 4
45 17 21 30
A 15
6 9
14 18 19 31
B 13
6 7 0
0 0 0 0
C 3
3
Permintaan 9 6 7 9
suniantara.wordpress.com
Karena x12 merupakan variabel basis maka berlakulah
persamaan u1 + v2 = c12. Dimana c12 = 17 dan v2 = 18, maka
u1 = -1.
suniantara.wordpress.com
Tujuan
Garasi Ui
1 2 3 4
45 17 21 30
A -1
6 9
14 18 19 31
B 0
6 7 0
0 0 0 0
C -14
3
Vj 14 18 19 31
suniantara.wordpress.com
Jika pengisian tabel awal benar, maka dapat dipastikan bahwa
semua nilai ui dan vj adalah tunggal dan dapat dihitung.
Selanjutnya, dihitung nilai cij – ui – vj pada sel- sel yang bukan
basis (sel yang kosong). Misal:
Pada sel x11, maka c11 – u1 – v1 = 45 – (-1) – 14 = 32
Pada sel x13, maka = 21 – (-1) – 19 = 3
Pada sel x23, maka = 18 – 0 – 18 = 0
Pada sel x32, maka = 0 – (-14) – 18 = -4
Pada sel x33, maka = 0 – (-14) – 19 = -5
Pada sel x34, maka = 0 – (-14) – 31 = -15
Nilai cij – ui – vj untuk semua sel bukan basis masih ada bernilai
negatif (perhatikan tabel berikut) maka tabel awal belum optimal,
sehingga perlu dilakukan looping. Sel yang harus diisi adalah sel
x34 sesuai dengan loop x34 – x31 – x21 – x24 – x34 sebesar 0
unit
suniantara.wordpress.com
Tujuan
Garasi Ui
1 2 3 4
45 32 17 21 3 30
A -1
6 9
14 18 0 19 31
B 0
+ -
6 7 0
0 0 -4 0 -5 0 -17
C -14
3 +
-
Vj 14 18 19 31
suniantara.wordpress.com
Hasil revisi tabel dan sekaligus pengujian optimalitas
berikutnya tampak belum. Sel x13 harus diisi dengan
kuantitas sebesar 3 unit sesuai dengan loop x13 – x14 –
x34 – x31 – x21 – x23 – x13, maka hasilnya tampak
pada tabel berikut:
suniantara.wordpress.com
Tujuan
Garasi Ui
1 2 3 4
45 15 17 21 -14 30
A 16
+ -
6 9
14 18 17 19 31 17
B 0
-
+
6 7 0
0 0 13 0 -5 0
C -14
3 +
-
Vj 14 1 19 14
suniantara.wordpress.com
Tabel Optimasi dengan U1 = 0
Tujuan
Garasi Ui
1 2 3 4
45 29 17 21 -14 30
A 0
6 3 6
14 18 3 19 31 3
B -2
9 4
0 14 0 13 0 9 0
C -30
3
Vj 16 17 21 30
suniantara.wordpress.com
suniantara.wordpress.com
Tujuan
Garasi Persediaan
1 2 3 4
45 29 17 21 -14 30
A 15
6 3 6
14 18 3 19 31 3
B 13
9 4
Biaya
Permintaan 9 6 7 6 minimum =
547 (ribuan)
suniantara.wordpress.com
Latihan Soal
Selesaiakan contoh soal di atas dengan menggunakan metode Vogel
dan lakukan pengujian optimal
suniantara.wordpress.com