Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Sejarah Perkembangan Sekolah

Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan, sebelum berdirinya SMA N 1 Lembah

Melintang di Pasaman Barat, terjadi peningkatan calon pendaftar siswa Sekolah Menengah

Pertama yang ingin melanjutkan studinya ke Sekolah Menengah Atas sehingga tidak

tertampung oleh SMA lainnya yang ada di Pasaman Barat. Mengingat kondisi tanah yang ada

di SMA lainnya sudah tidak memungkinkan lagi untuk didirikan bangunan baru, Pemerintah

Daerah Pasaman Barat dan Kepala Dinas Pendidikan sepakat untuk menambah satu SMA

Negeri di Lembah melintang Ujung Gading.

Sekolah ini tepatnya didirikan pada tanggal 31 Januari 1983. Pada awalnya SMA ini

berstatuskan Swasta. Pada TP 1983/1984 tepatnya pada tanggal 9 September 1983,

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan kantor wilayah Propinsi Sumatera Barat dengan

didasari salinan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

No.0473/0/1983 tentang pembukaan, penunggalan, dan penegerian SMTA maka

diresmikanlah SMA Swasta Lembah Melintang menjadi SMA Negeri 1 Lembah Melintang

dan resmilah SMA ini memakai gedung barunya dalam melaksanakan Proses Belajar

Mengajar (PBM).

Sekolah Mengengah Atas Negeri (SMA N) 1 Lembah Melintang mempunyai visi, misi,

dan tujuan yaitu:

a. Visi

Mencetak generasi yang berimtaq, cerdas, mandiri dan berkepribadian.

b. Misi

1. Memantapkan pendidikan agama melalui intra dan ekstrakurikuler

2. Menciptakan disiplin PBM dan lingkungan

3. Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan sesuai dengan potensi yang dimiliki

1
4. Membudayakan etika moral dan sopan santun

5. Meningkatkan profesional tenaga kependidikan dan administrasi.

c. Tujuan

1. Mempersiapkan tamatan-tamatan yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan YME.

2. Tingkatan kelulusan siswa kelas XII 100%

3. Tamatan yang melanjutkan keperguruan tinggi melalui PMDK dan UMPTN

sebanyak 40% ( dengan kenaikan 2,5 % / tahun )

4. Sekolah mampu mnduduki peringkat 1 kabupaten dan peringkat 15 Provinsi dalam

ujian nasional

5. Siswa mampu memasuki finalis ditingkat Kabupaten dalam lomba mata pelajaran

6. Memiliki TPSA sekolah yang dapat menghasilkan Qori/Qoriah tingkat kecamatan

7. Menjuarai bermacam Kujuaaraan, seperti dalam bidang Olahraga (footsal, volly,

dan basket), dalam bidang Olimpiade (biologi, geografi, fisika, matematika, dan

lain-lain).

Tata tertib siswa/siswi SMA N 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat adalah

sebagai berikut:

1. Siswa/siswi diwajibkan berpakaian muslim dan muslimah.

a. Laki-laki berpakaian rapi dan baju dimasukkan ke dalam celana,memakai atribut

lengkap,memakai sepatu (tidak boleh memakai sendal), tidak boleh rambut panjang,

tidak berkuku panjang dan tidak memakai/membawa hal-hal yang tidak islami.

b. Perempuan memakai rok tanpa belahan, baju kurung dibawah pinggul, berjilbab

menutupi dada, memakai sepatu, atribut lengkap,tidak berkuku panjang dan tidak

memakai/ membawa hal-hal yang tidak islami.

2. Siswa/siswi diwajibkan mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.

a. Siswa/siswi hadir di sekolah sebelum jam 07.30

2
b. Siswa/siswi diwajibkan melengkapi semua buku pelajaran

c. Siswa/siswi melaksanakan kultum setiap pagi pada hari jum’at di lapangan oleh

utusan kelas

d. Siswa/siswi diwajibkan sholat Dzuhur berjemaah

e. Siswa/siswi diwajibkan piket setiap hari di kelas masing-masing dan melengkapi

perlengkapan kelas, yaitu :sapu 2/ kelas , alas meja, penghapus papan, daftar

piket, tong sampah, daftar pelajaran, dan ember

f. Siswa/siswi wajib mengikuti semua kegiatan yang diwajibkan sekolah

g. Siswa/siswi tidak dibenarkan libur tanpa izin, keluar dari kelas tanpa izin dan cabut.

Adapun sanksi terhadap pelanggaran peraturan di SMAN 1 Lembah Melintang

Kabupaten Pasaman Barat adalah sebagai berikut:

1. Siswa/siswi berpakain seragam di luar ketentuan diberi peringatan 1,2 dan 3.

2. Siswa/siswi bagi kelas yang tidak menampilkan utusan kultum sanksinya gotong

royong

3. Siswa/siswi yang terlambat 10 menit didenda membersihkan pekarangan sekolah

4. Siswa/siswi yang libur tanpa izin 3 hari berturut-turut dipanggil orang tuanya ke

sekolah

5. Siswa/siswi tidak melengkapi atribut dimarahi oleh pihak sekolah

6. Siswa/siswi yang memakai sendal tanpa izin maka sendalnya diambil oleh pihak

sekolah

7. Siswa/siswi yang cabut di panggil keruang BK untuk 1 kali cabut, sedangkan 3 kali

cabut orang tuanya di panggil

8. Siswa/siswi yang berambut panjang, berkuku panjang diberikan razia di kelas masing-

masing

3
9. Siswa/siswi yang keluar kelas tanpa kartu izin keluar dari piket dan satpam diberikan

sanksi oleh guru piket

10. Siswa/siswi yang tidak mempunyai buku pelajaran tidak dibenarkan mengikuti

pelajaran dan diberi sanksi oleh guru atau disuruh meminjam ke perpustakaan.

Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMAN 1 Lembah Melintang antara lain :

Osis, Pramuka, PMR, PKS, Tilawatil Qur’an, Basket, Sepak Bola, Volly ball, Mading, Tari,

Bina Vocal, Drumband, Bela diri, Latihan Upacara, dan Kreasi Kelas.

B. Struktur Organisasi Sekolah

Komite Sekolah Kepala Sekolah


H. Alimunar Drs. H. Arman
Ketua
AFDA
MUKHTAR Kepala Tata
Usaha

Waksek. Bid. Wakasek. Bid. Waksek. Bid. Waksek.Bid.


Kurikulum Sarana Prasaran Humas Kesiswaan
Rudi Pranata, S. Si Drs. Evilia Kataren, M. Si Drs. Asril Awaluddin, S. Pd

Koord. Koord. Koord. Kepala Guru Guru Walas Guru


Ekskul Labor OSN/LS2N Perpus BK MaPel Piket

Peserta
Didik

4
C. Denah Lokasi sekolah

D. Keadaan Fasilitas Sivitas Akademika sekolah

1. Keadaan Guru

Secara etimologi guru adalah orang yang memberikan bimbingan, sedangkan

pengertian guru secara istilah adalah orang yang sengaja mempengaruhi orang lain untuk

mencapai kedewasaan. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, tenaga pendidik

merupakan salah satu faktor pendidikan yang sangat menentukan tingkat keberhasilan

prestasi belajar siswa. Karena guru disamping menyampaikan materi pelajaran, juga dituntut

untuk bertanggung jawab kepada semua aspek yang berhubungan dengan proses belajar

mengajar dan pemahaman nilai kependidikan kepada siswa. Berdasarkan data maka keadaan

guru di SMAN 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat adalah sebagai berikut :

Jumlah Guru (termasuk Kepala Sekolah) 60 orang, terdiri dari :

No
Bidang Tenaga Kependidikan Jumlah (Orang)
.
1. Guru Tetap

5
Guru Pns Dep. Diknas 50
Guru Honorer (Bukan PNS) 10
2. Guru Tidak Tetap 0
Tenaga Kependidikan (Non Guru)
Tenaga Administrasi (Tu) 9
3. Penjaga Sekolah 1
Satpam 2
Pustakawan 2

2. Keadaan Siswa

Berdasarkan data yang dimuat dalam profil sekolah maka data jumlah siswa ini secara

rinci dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Kelas Jumlah
X 384
XI 341
XII 343
Jumlah 1070

3. Keadaan Sarana PBM

No Jenis Sarana Letak Kepemilikan Spesifikas Jumlah Status


i
1 Meja Siswa XI IPS 1 Milik 34 Baik
2 Kursi Siswa XI IPS 1 Milik 34 Baik
3 Meja Guru XI IPS 1 Milik 1 Baik
4 Kursi Guru XI IPS 1 Milik 1 Baik
5 Papan Tulis XI IPS 1 Milik 1 Baik
6 Tempat Sampah XI IPS 1 Milik 1 Baik
7 Jam Dinding XI IPS 1 Milik 1 Baik
8 Meja Siswa XI IPS 3 Milik 34 Baik
9 Kursi Siswa XI IPS 3 Milik 34 Baik
10 Meja Guru XI IPS 3 Milik 1 Baik
11 Kursi Guru XI IPS 3 Milik 1 Baik
12 Papan Tulis XI IPS 3 Milik 1 Baik
13 Tempat Sampah XI IPS 3 Milik 1 Baik
14 Jam Dinding XI IPS 3 Milik 1 Baik
15 Kursi Kerja Diesel Milik 1 Baik
No Jenis Sarana Letak Kepemilikan Spesifikas Jumlah Status
i
16 Meja Siswa XII IPA1 Milik 29 Baik
17 Kursi Siswa XII IPA1 Milik 29 Baik
18 Meja Guru XII IPA1 Milik 1 Baik
19 Kursi Guru XII IPA1 Milik 1 Baik

6
20 Papan Tulis XII IPA1 Milik 1 Baik
21 Tempat Sampah XII IPA1 Milik 1 Baik
22 Jam Dinding XII IPA1 Milik 1 Baik
23 Meja Siswa XI IPA 3 Milik 34 Baik
24 Kursi Siswa XI IPA 3 Milik 34 Baik
25 Meja Guru XI IPA 3 Milik 1 Baik
26 Kursi Guru XI IPA 3 Milik 1 Baik
27 Papan Tulis XI IPA 3 Milik 1 Baik
28 Tempat Sampah XI IPA 3 Milik 1 Baik
29 Jam Dinding XI IPA 3 Milik 1 Baik
30 Tempat Cuci WC Siswa Milik 4 Baik
Tangan Lk
31 Tempat Cuci WC Guru Pr Milik 1 Baik
Tangan
32 Meja Siswa X2 Milik 38 Baik
33 Kursi Siswa X2 Milik 38 Baik
34 Meja Guru X2 Milik 1 Baik
35 Kursi Guru X2 Milik 1 Baik
36 Papan Tulis X2 Milik 1 Baik
37 Tempat Sampah X2 Milik 1 Baik
38 Jam Dinding X2 Milik 1 Baik
39 Meja Siswa XI IPS 4 Milik 34 Baik
40 Kursi Siswa XI IPS 4 Milik 34 Baik
41 Meja Guru XI IPS 4 Milik 1 Baik
42 Kursi Guru XI IPS 4 Milik 1 Baik
43 Papan Tulis XI IPS 4 Milik 1 Baik
44 Tempat Sampah XI IPS 4 Milik 1 Baik
45 Jam Dinding XI IPS 4 Milik 1 Baik
46 Meja Siswa R. OSIS Milik 4 Baik
47 Kursi Siswa R. OSIS Milik 4 Baik
48 Meja Guru R. OSIS Milik 1 Baik
49 Kursi Guru R. OSIS Milik 1 Baik
50 Meja Siswa X3 Milik 38 Baik
51 Kursi Siswa X3 Milik 38 Baik
52 Meja Guru X3 Milik 1 Baik
53 Kursi Guru X3 Milik 1 Baik
No Jenis Sarana Letak Kepemilikan Spesifikas Jumlah Status
i
54 Papan Tulis X3 Milik 1 Baik
55 Tempat Sampah X3 Milik 1 Baik
56 Jam Dinding X3 Milik 1 Baik
57 Tempat Cuci WC Guru Lk Milik 1 Baik
Tangan
58 Meja Siswa XII IPA2 Milik 36 Baik
59 Kursi Siswa XII IPA2 Milik 36 Baik
60 Meja Guru XII IPA2 Milik 1 Baik
61 Kursi Guru XII IPA2 Milik 1 Baik

7
62 Papan Tulis XII IPA2 Milik 1 Baik
63 Tempat Sampah XII IPA2 Milik 1 Baik
64 Jam Dinding XII IPA2 Milik 1 Baik
65 Tempat Cuci WC Siswa Milik 4 Baik
Tangan Pr
66 Meja Siswa X9 Milik 39 Baik
67 Kursi Siswa X9 Milik 39 Baik
68 Meja Guru X9 Milik 1 Baik
69 Kursi Guru X9 Milik 1 Baik
70 Papan Tulis X9 Milik 1 Baik
71 Lemari X9 Milik 1 Baik
72 Tempat Sampah X9 Milik 1 Baik
73 Tempat Cuci X9 Milik 4 Baik
Tangan
74 Jam Dinding X9 Milik 1 Baik
75 Meja Siswa X8 Milik 39 Baik
76 Kursi Siswa X8 Milik 39 Baik
77 Meja Guru X8 Milik 1 Baik
78 Kursi Guru X8 Milik 1 Baik
79 Papan Tulis X8 Milik 1 Baik
80 Lemari X8 Milik 1 Baik
81 Tempat Sampah X8 Milik 1 Baik
82 Tempat Cuci X8 Milik 1 Baik
Tangan
83 Jam Dinding X8 Milik 1 Baik
84 Meja Siswa XI IPA 1 Milik 31 Baik
85 Kursi Siswa XI IPA 1 Milik 31 Baik
86 Meja Guru XI IPA 1 Milik 1 Baik
87 Kursi Guru XI IPA 1 Milik 1 Baik
88 Papan Tulis XI IPA 1 Milik 1 Baik
89 Tempat Sampah XI IPA 1 Milik 1 Baik
90 Jam Dinding XI IPA 1 Milik 1 Baik
No Jenis Sarana Letak Kepemilikan Spesifikas Jumlah Status
i
91 Meja Siswa XII IPS2 Milik 35 Baik
92 Kursi Siswa XII IPS2 Milik 35 Baik
93 Meja Guru XII IPS2 Milik 1 Baik
94 Kursi Guru XII IPS2 Milik 1 Baik
95 Papan Tulis XII IPS2 Milik 1 Baik
96 Tempat Sampah XII IPS2 Milik 1 Baik
97 Jam Dinding XII IPS2 Milik 1 Baik
98 Meja Siswa X5 Milik 38 Baik
99 Kursi Siswa X5 Milik 38 Baik
100 Meja Guru X5 Milik 1 Baik
101 Kursi Guru X5 Milik 1 Baik
102 Papan Tulis X5 Milik 1 Baik
103 Tempat Sampah X5 Milik 1 Baik

8
104 Jam Dinding X5 Milik 1 Baik
105 Jam Dinding Mushalla Milik 1 Baik
106 Perlengkapan Mushalla Milik 10 Baik
Ibadah
107 Meja Siswa X4 Milik 38 Baik
108 Kursi Siswa X4 Milik 38 Baik
109 Meja Guru X4 Milik 1 Baik
110 Kursi Guru X4 Milik 1 Baik
111 Papan Tulis X4 Milik 1 Baik
112 Tempat Sampah X4 Milik 1 Baik
113 Jam Dinding X4 Milik 1 Baik
114 Meja Siswa Lab Biologi Milik 6 Baik
115 Kursi Siswa Lab Biologi Milik 8 Baik
116 Meja Guru Lab Biologi Milik 25 Baik
117 Kursi Guru Lab Biologi Milik 25 Baik
118 Meja Siswa X7 Milik 38 Baik
119 Kursi Siswa X7 Milik 38 Baik
120 Meja Guru X7 Milik 1 Baik
121 Kursi Guru X7 Milik 1 Baik
122 Papan Tulis X7 Milik 1 Baik
123 Tempat Sampah X7 Milik 1 Baik
124 Jam Dinding X7 Milik 1 Baik
125 Tempat Sampah Rumah Milik 1 Baik
Penjaga S
126 Jam Dinding Rumah Milik 1 Baik
Penjaga S
127 Kursi Dan Meja Rumah Milik 1 Baik
Tamu Penjaga S
No Jenis Sarana Letak Kepemilikan Spesifikas Jumlah Status
i
128 Tempat Sampah Rumah Guru Milik 1 Baik
129 Jam Dinding Rumah Guru Milik 1 Baik
130 Tempat Sampah Kantin Milik 1 Baik
131 Jam Dinding Kantin Milik 1 Baik
132 Meja Siswa XII IPS1 Milik 35 Baik
133 Kursi Siswa XII IPS1 Milik 35 Baik
134 Meja Guru XII IPS1 Milik 1 Baik
135 Kursi Guru XII IPS1 Milik 1 Baik
136 Papan Tulis XII IPS1 Milik 1 Baik
137 Tempat Sampah XII IPS1 Milik 1 Baik
138 Jam Dinding XII IPS1 Milik 1 Baik
139 Meja Siswa XII IPS5 Milik 35 Baik
140 Kursi Siswa XII IPS5 Milik 35 Baik
141 Meja Guru XII IPS5 Milik 1 Baik
142 Kursi Guru XII IPS5 Milik 1 Baik
143 Papan Tulis XII IPS5 Milik 1 Baik
144 Tempat Sampah XII IPS5 Milik 1 Baik

9
145 Meja Siswa XI IPA2 Milik 1 Baik
146 Kursi Siswa XI IPA2 Milik 1 Baik
147 Meja Guru XI IPA2 Milik 1 Baik
148 Kursi Guru XI IPA2 Milik 1 Baik
149 Papan Tulis XI IPA2 Milik 1 Baik
150 Tempat Sampah XI IPA2 Milik 1 Baik
151 Jam Dinding XI IPA2 Milik 1 Baik
152 Meja Guru R. Wakil Milik 4 Baik
KepseB
153 Kursi Guru R. Wakil Milik 4 Baik
Kepsek
154 Lemari R. Wakil Milik 3 Baik
Kepsek
155 Komputer R. Wakil Milik 1 Baik
Kepsek
156 Printer R. Wakil Milik 1 Baik
Kepsek
157 Papan Panjang R. Wakil Milik 1 Baik
Kepsek
158 Jam Dinding R. Wakil Milik 1 Baik
Kepsek
159 Brangkas R. Wakil Milik 1 Baik
Kepsek
160 Meja Siswa X1 Milik 38 Baik
No Jenis Sarana Letak Kepemilikan Spesifikas Jumlah Status
i
161 Kursi Siswa X1 Milik 38 Baik
162 Meja Guru X1 Milik 1 Baik
163 Kursi Guru X1 Milik 1 Baik
164 Papan Tulis X1 Milik 1 Baik
165 Tempat Sampah X1 Milik 1 Baik
166 Jam Dinding X1 Milik 1 Baik
167 Meja Siswa XII IPS4 Milik 36 Baik
168 Kursi Siswa XII IPS4 Milik 36 Baik
169 Meja Guru XII IPS4 Milik 1 Baik
170 Kursi Guru XII IPS4 Milik 1 Baik
171 Papan Tulis XII IPS4 Milik 1 Baik
172 Jam Dinding XII IPS4 Milik 1 Baik
173 Meja Siswa Labor Milik 40 Baik
Bahasa
174 Kursi Siswa Labor Milik 40 Baik
Bahasa
175 Jam Dinding Labor Milik 1 Baik
Bahasa
176 Lemari Perpustakaan Milik 3 Baik
177 Komputer Perpustakaan Milik 1 Baik
178 Tempat Sampah Perpustakaan Milik 1 Baik
179 Jam Dinding Perpustakaan Milik 1 Baik

10
180 Rak Buku Perpustakaan Milik 10 Baik
181 Rak Majalah Perpustakaan Milik 1 Baik
182 Rak Surat Perpustakaan Milik 1 Baik
Kabar
183 Meja Baca Perpustakaan Milik 5 Baik
184 Kursi Baca Perpustakaan Milik 50 Baik
185 Kursi Kerja Perpustakaan Milik 3 Baik
186 Meja Kerja / Perpustakaan Milik 3 Baik
Sirkulasi
187 Lemari Katalog Perpustakaan Milik 1 Baik
188 Papan Perpustakaan Milik 1 Baik
Pengumuman
189 Meja Siswa XII IPS3 Milik 34 Baik
190 Kursi Siswa XII IPS3 Milik 34 Baik
191 Meja Guru XII IPS3 Milik 1 Baik
192 Kursi Guru XII IPS3 Milik 1 Baik
193 Papan Tulis XII IPS3 Milik 1 Baik
194 Tempat Sampah XII IPS3 Milik 1 Baik
195 Jam Dinding XII IPS3 Milik 1 Baik
No Jenis Sarana Letak Kepemilikan Spesifikas Jumlah Status
i
196 Tempat Sampah Rumah Milik 1 Baik
Kepsek
197 Jam Dinding Rumah Milik 1 Baik
Kepsek
198 Kursi Dan Meja Rumah Milik 1 Baik
Tamu Kepsek
199 Lemari Gudang Milik 3 Baik
200 Meja Siswa BP/BK Milik 2 Baik
201 Kursi Siswa BP/BK Milik 2 Baik
202 Meja Guru BP/BK Milik 2 Baik
203 Kursi Guru BP/BK Milik 2 Baik
204 Lemari BP/BK Milik 1 Baik
205 Meja Siswa XI IPS 2 Milik 34 Baik
206 Kursi Siswa XI IPS 2 Milik 34 Baik
207 Meja Guru XI IPS 2 Milik 1 Baik
208 Kursi Guru XI IPS 2 Milik 1 Baik
209 Papan Tulis XI IPS 2 Milik 1 Baik
210 Tempat Sampah XI IPS 2 Milik 1 Baik
211 Jam Dinding XI IPS 2 Milik 1 Baik
212 Meja Siswa XII IPS6 Milik 36 Baik
213 Kursi Siswa XII IPS6 Milik 36 Baik
214 Meja Guru XII IPS6 Milik 1 Baik
215 Kursi Guru XII IPS6 Milik 1 Baik
216 Papan Tulis XII IPS6 Milik 1 Baik
217 Tempat Sampah XII IPS6 Milik 1 Baik
218 Jam Dinding XII IPS6 Milik 1 Baik

11
219 Kursi Siswa Labor Fisika Milik 25 Baik
220 Meja Guru Labor Fisika Milik 1 Baik
221 Kursi Guru Labor Fisika Milik 1 Baik
222 Papan Tulis Labor Fisika Milik 1 Baik
223 Lemari Labor Fisika Milik 1 Baik
224 Komputer Labor Fisika Milik 25 Tdak
Baik
225 Printer Labor Fisika Milik 1 Baik
226 Tempat Sampah Labor Fisika Milik 1 Baik
227 Jam Dinding Labor Fisika Milik 1 Baik
228 Meja Labor Fisika Milik 25 Baik
Multimedia
229 Meja Siswa X6 Milik 38 Baik
230 Kursi Siswa X6 Milik 38 Baik
231 Meja Guru X6 Milik 1 Baik
No Jenis Sarana Letak Kepemilikan Spesifikas Jumlah Status
i
232 Kursi Guru X6 Milik 1 Baik
233 Papan Tulis X6 Milik 1 Baik
234 Tempat Sampah X6 Milik 1 Baik
235 Jam Dinding X6 Milik 1 Baik
236 Meja Siswa XI IPS 6 Milik 36 Baik
237 Kursi Siswa XI IPS 6 Milik 36 Baik
238 Meja Guru XI IPS 6 Milik 1 Baik
239 Kursi Guru XI IPS 6 Milik 1 Baik
240 Papan Tulis XI IPS 6 Milik 1 Baik
241 Tempat Sampah XI IPS 6 Milik 1 Baik
242 Jam Dinding XI IPS 6 Milik 1 Baik
243 Meja TU R. TU Milik 9 Baik
244 Kursi TU R. TU Milik 10 Baik
245 Lemari R. TU Milik 3 Baik
246 Komputer TU R. TU Milik 2 Baik
247 Printer TU R. TU Milik 2 Baik
248 Papan Panjang R. TU Milik 2 Baik
249 Tempat Sampah R. TU Milik 2 Baik
250 Jam Dinding R. TU Milik 1 Baik
251 Brangkas R. TU Milik 1 Baik
252 Meja Siswa XII IPA3 Milik 38 Baik
253 Kursi Siswa XII IPA3 Milik 38 Baik
254 Meja Guru XII IPA3 Milik 1 Baik
255 Kursi Guru XII IPA3 Milik 1 Baik
256 Papan Tulis XII IPA3 Milik 1 Baik
257 Tempat Sampah XII IPA3 Milik 1 Baik
258 Jam Dinding XII IPA3 Milik 1 Baik
259 Lemari R. Kepsek Milik 1 Baik
260 Tempat Sampah R. Kepsek Milik 1 Baik

12
261 Jam Dinding R. Kepsek Milik 1 Baik
262 Kursi Pimpinan R. Kepsek Milik 1 Baik
263 Meja Pimpinan R. Kepsek Milik 1 Baik
264 Kursi Dan Meja R. Kepsek Milik 1 Baik
Tamu
265 Meja Siswa XI IPS 5
Milik 34 Baik
266 Kursi Siswa XI IPS 5
Milik 34 Baik
267 Meja Guru XI IPS 5
Milik 1 Baik
268 Kursi Guru XI IPS 5
Milik 1 Baik
269 Papan Tulis XI IPS 5
Milik 1 Baik
270 Tempat Sampah XI IPS 5
Milik 1 Baik
BAB II
MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI GURU MUDA
DI SEKOLAH LATIHAN

A. Pengelolaan dan Pelaksanaan Kurikulum

Kurikulum merupakan tonggak berdirinya sebuah pendidikan. Kurikulum berfungsi

sebagai pengatur jalannya proses pembelajaran di sekolah. Sebuah instansi pendidikan harus

diatur oleh kurikulum agar tidak terjadinya kesimpangsiuran dalam mengajar. Sebagaimana

yang diterapkan di Indonesia saat ini ialah Kurikulum 2013.

Berdasarkan hasil observasi yang di laksanakan, proses pembelajaran yang

diterapkan di SMA N 1 Lembah Melintang, khususnya dalam mata pelajaran matematika

masih menggunakan mtode konvensional dalam pembelajaran. Proses pemberian materi

yang masih berasal dari guru dan diterima oleh siswa. Meskipun dalam latihan siswa masih

diberi peran untuk menyelesaikan soal-soal di depan kelas.

Menjawab latihan di depan kelas merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi

siswa. Karena dengan adanya metode ini, siswa akan selalu waspada apabila dirinya diminta

untuk menjawab soal di depan kelas.

Proses pembelajaran matematika di kelas IPA sangat menarik minat guru untuk

mengajar. Hal ini disebabkan oleh antusiasme peserta didik dalam belajar, karena kelas IPA

selalu menganggap bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sangat penting dalam

13
pengembangan belajarnya. Meskipun seringkali nilai yang diperoleh siswa belum sesuai

dengan KKM yang diharapkan, tetapi rasa ingin tahu membuat mereka belajar lebih banyak.

Hal ini sangat bertolak belakang dengan pembelajaran di kelas IPS. Peserta didik

menganggap bahwa matematika bukan mata pelajaran paling penting untuk dipelajarai,

karena mereka lebih terfokus kepada bahasa dan sosial. Sehingga perhitungan menjadi sangat

membosankan untuk mereka pelajari.

Penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) merupakan suatu kewajiban

bagi seorang guru sebelum dilaksanakannya proses belajar mengajar. Banyak hal-hal yang

harus diperhatikan dalam penyusunan RPP. Di antaranya ialah, kesesuaian isi RPP dengan

tuntutan kurikulum 2013, silabus, pendekatan saitifik, literasi serta 4C.

Banyak kesulitan yang dialami para guru dalam penyusunan RPP tersebut. Salah

satunya adalah dalam menyesuaikan materi dengan tuntutan literasi dan 4C. sedangkan para

guru matematika di SMA 1 Lembah Melintang pada umumya masih menggunakan metode

konvensional dalam mengajar.

B. Pembinaan Kesiswaan

Pembinaan siswa yang dilakukan oleh pihak sekolah telah dapat dikategorikan baik,

tetapi perilaku sebagian siswa yang terlihat di lapangan tidak sesuai dengan hal yang telah

diarahkan. Siswa beranggapan bahwa hal yang terpenting adalah nilai akademik, meskipun

guru telah menuntut dan mengajarkan tentang kedisiplinan moral.

Minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena apabila bahan

pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan baik

sebab tidak menarik baginya. Siswa akan malas belajar dan tidak akan mendapatkan

kepuasan dari pelajaran itu.

14
Minat dan motivasi siswa dalam belajar matematika sangatlah rendah terutama di

kelas X IPS. Pelajaran matematika dianggap pelajaran yang sangat sulit sehingga persepsi

siswa mengakibatkan minat rendah terhadap matematika.

Perbandingan minat belajar siswa kelas X IPA dan IPS di SMA N 1 Lembah

Melintang sangatlah berbeda. Siswa kelas X IPA masih antusias dalam pembelajaran

meskipun materi yang mereka pelajari sulit untuk dipahami. Tetapi, mereka memiliki

keinginan untuk memahami materi lebih baik daripada temannya. Berbeda dengan siswa

kelas X IPS, mereka menganggap matematika tidak ada kaitannya dengan tujuan kuliah yang

akan mereka capai, sehingga mereka bermalas-malasan dalam proses pembelajaran. Hanya

satu atau dua orang siswa yang akan ikut serta dalam alur pembelajaran yang diarahkan oleh

guru. Sebagian besar hanya menghiraukan pembelajaran bahkan tidur sama sekali.

C. Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan eksrakurikuler adalah kegiatan pengembangan diri peserta didik yang

diadakan di luar jam sekolah tetapi tetap diadakan di lingkungan sekolah. Adapun kegiatan

ekstrakurikuler yang ada di SMA N 1 Lembah Melintang misalnya deperti OSIS, Pramuka,

PMR, PKS, Tahfiz, Karate, Drumb band, Seni tari, Band, O2SN, Teater, Tata Boga, Vocal

Grup, musik Tradisional, Paduan suara dan kegiatan olahraga lainnya.

Setiap siswa diwajibkan untuk memilih salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang

diinginkan. Masalah yang dialami dalam hal pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler adalah

siswa yang telah mendaftar pada satu kegiatan tetapi tidak hadir dalam proses latihan, siswa

yang menginginkan lebih dari satu kegiatan ekstrakurikuler tetapi tidak dapat membagi waktu

dalam kegiatan latihannya atau harus meninggalkan satu kegiatan demi kegiatan yang

lainnya, dan siswa yang terlalu fokus dalam kegiatan ekstrakurikuler, lalai dalam

pembelajaran.

D. Pembinaan Kerjasama dengan Orang Tua peserta Didik

15
Kerjasama SMA N 1 Lembah Melintang dengan orang tua peserta didik dilakukan

dengan sebaik mungkin. Hal ini terlihat dalam rangka penerimaan rapor siswa baik itu kelas

X, XI dan XII harus diterima langsung oleh wali murid masing-masing. Maka pelaksanaan

ini sangat bermanfaat agar setiap wali kelas dapat berdiskusi langsung dengan orang tua

masing-masing siswa.

Kesulitan yang dialami dalam hal ini adalah siswa tidak menginginkan orang tua nya

secara langsung datang ke sekolah. Ada yang meminta bantuan kepada orang tua temannya,

kepada guru-guru kenalannya ataupun kepada kerabat jauhnya. Siswa memiliki tujuan agar

orang tua tidak secara langsung dapat mengetahui kenakalan-kenakalan yang dilakukan di

sekolah.

Apabila siswa melakukan pelanggaran di sekolah, hal pertama yang dilakukan

adalah bimbingan oleh guru BK, tetapi apabila hal ini tidak ditaatinya, pihak sekolah akan

memberikan panggilan langsung kepada orang tua, agar orang tua dapat mengetahui

perkembangan anaknya disekolah. Sehingga orang tua dapat menyeimbangan antara

bimbimbingannya di rumah dan di sekolah.

E. Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran

Fasilitas pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan dalam proses

pembelajaran. Seperti halnya papan tulis, spidol, penghapus papan tulis, laptop, infocus, dan

lain sebagainya. Pengelolaan spidol, penghapus dan perlengkapan lainnya ditanggung oleh

bagian TU di bidang ATK. Tetapi infocus biasanya dikelola di ruang wakil. Bagi guru yang

ingin memakai infokus maka harus minta izin ke wakil sarana dan prasarana sekolah.

Penggunaan infocus dalam pembelajaran menjadi polemik pro dan kontra di

kalangan majelis guru. Terutama dalam mata pelajaran matematika. Menurut guru,

pembelajaran konvensional lebih efektif dan efisien. Penggunaan media dalam belajar seperti

penayangan power point dan semacamnya hanya bertujuan untuk mempermudah guru dalam

16
mengajar, bukan untuk mempermudah pemahaman siswa tentang konsep. Jadi, sebagian

besar guru tidak menggunakan media digital dalam pembelajaran.

17
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH YANG DIALAMI GURU MUDA DI
SEKOLAH LATIHAN

A. Pengelolaan dan pelaksanaan Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum 2013 di SMA N 1 Lembah Melintang belum dikategorikan

terlaksana secara menyeluruh karena kesulitan guru dalam penerapannya maupun fasilitas

pembelajaran yang belum memadai. Sebagian besar guru masih mengikuti proses

pembelajaran konvensional karena dianggap lebih efektif dan menyeluruh.

Penerapan kurikulum 2013 masih diusahakan oleh guru untuk dilaksanakan,

meskipun tidak menyeluruh tetapi diseimbangkan dengan hal-hal positif yang dapat

meningkatkan minat siswa dalam belajar. Sebelum masuk kepada materi yang dituju maka

siswa di arahkan untuk membaca dan mempelajari materi dengan teman sekelompok. Hal ini

bertujuan untuk meningkatkan peran literasi dalam diri siswa.

Pembelajaran berlangsung dengan mengutamakan keterlibatan peserta didik dalam

proses belajar mengajar. Terutama dalam menjawab soal atau pertanyaan dari guru. Setelah

siswa menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru terkait materi barulah guru

memberi penegasan materi secara mendalam. Tiap pokok bahasan guru akan memberikan

bentuk soal yang beragam, agar siswa bisa mengetahui pembahasan soal secara luas.

Tiap butir soal yang diberikan, akan dijawab oleh salah satu siswa di depan kelas

secara bergilir menurut nilai dari kuis atau UH dari nilai yang paling rendah ke nilai yang

paling tinggi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar sehingga

setiap UH siswa akan berlomba untuk mendapatkan nilaiyang lebih baik agar tidak menjadi

yang pertama dalam menjawab soal latihan di depan kelas. Untuk mengurangi rasa kempetitif

dalam diri siswa sehingga siswa masih peduli terhadap temannya dan saling berbagi dalam

belajar maka guru memberikan tanggung jawab kepada masing-masing siswa yang

mendapatkan nilai tertinggi untuk membimbing temannya yang berada pada nilai paling

18
rendah. Sehingga siswa pintar akan berbagi kepada siswa yang kurang pemahaman dalam

materi ataupun dalam menjawab soal-soal latihan.

Solusi tentang masalah penyusunan RPP diselesaikan oleh guru dengan melakukan

diskusi dengan berbagai pihak terutama dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum serta

diskusi antarsesama guru mata pelajaran matematika. Dalam menyusun RPP, guru mata

pelajaran mendapat panduan penyusunan RPP dari wakil bidang kurikulum. Dari panduan

inilah guru menyusun RPP dengan sebaik-baiknya sehingga mencapai tujuan yang

diharapkan. Terutama meningkatkan kompetensi siswa dalam materi yang diajarkan.

B. Pembinaan Kesiswaan

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan oleh guru muda di lingkungan SMA N 1

Lembah Melintang, terutama mengenai pembelajaran matematika di kelas X IPA dan IPS

maka guru muda memberikan metode pembelajaran yang berbeda antara siswa kelas X IPA

dan IPS.

Kelas X IPA 1, 2 dan 3 dengan minat belajar matematika yang baik maka guru

menekankan keseriusan dalam belajar serta memperbanyak soal latihan. Sehingga

kemampuan yang tertanam dalam diri siswa dapat dibentuk. Setiap siswa diberi penegasan

untuk menyelesaikan latihan secara individu terlebih dahulu agar proses aljabar dalam

pengerjaan latihan antar siswa berbeda-beda.

Lain halnya dengan kelas X IPS 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 keseriusan dalam pembelajaran

matematika tidak bisa dilaksanakan karena siswa akan merasa terbebani dengan soal-soal

yang beragam dan rumit. Sehingga minat belajar siswa menurun bahkan tidak mau sama

sekali.

Strategi guru dalam mengadakan pembelajaran di kelas X IPS harus berbeda-beda

sesuai dengan minat belajar siswa di kelas tersebut. Misalnya dengan metode permainan,

humor dalam belajar, memberikan reward dan A plus.

19
Metode permainan akan memancing semangat siswa dalam belajar. Sehingga tujuan

pembelajaran dapat dicapai dengan baik. Apalagi setelah permainan selesai siswa diberikan

reward untuk memberikan kesan bangga pada hal yang telah dicapai dalam permainan. Setiap

permainan yang dilaksanakan harrus dirancang seteliti mungkin agar materi yang hendak

dicapai pada hari itu terlaksana dengan baik.

Kekeliruan lainnya dalam matematika adalah rasa tegang. Dari wawancara terhadap

siswa ditemukan bahwa sebagian besar siswa merasakan tegang disaat pembelajaran

matematika. Guru matematika selalu dianggap killer dan membosankan. Hal ini terjadi

karena sikap serius yang ada dalam jiwa guru matematika. Maka salah satu metode yang

dapat dilakukan untuk mengembangkan minat siswa dalam belajar adalah memberikan

sedikit humor dalam pembelajaran.

Metode humor dapat dilakukan di saat pemberian atau penegasan konsep oleh guru

kepada siswa. Pembelajaran dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dengan membuat

contoh langsung terhadap kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga ketegangan dalam belajar

matematika dapat berkurang.

C. Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler di SMA N 1 Lembah Melintang dapat dikatakan terlaksana

dengan baik, hanya satu dua kegiatan yang kurang diminati oleh siswa padahal memiliki

kegunaan yang sangat bermanfaat sehingga strateginya adalah dengan mengadakan program

wajib pada kegiatan tersebut. Contohnya tahfidz Qur’an setiap hari jumat sore, karate wajib

setiap rabu sore dan kultum harian yang diadakan di masjid sekolah yang pelaksananya

digilir setiap kelas.

D. Pembinaan Kerjasama dengan Orang Tua peserta Didik

Setiap siswa memiliki sikap dan perilaku yang berbeda-beda. Beberapa siswa tidak

menginginkan pihak sekolah untuk menenal orang tuanya, sehingga pihak sekolah kesulitan

20
dalam melakukan kerjasama yang baik dengan orang tua siswa. SMA N 1 Lembah Melintang

melakukan kerja sama dengan pihak orang tua dengan berbagai macam kegiatan. Misalnya

dalam penerimaan rapor, rapat komite dan rapat pembayaran iuran sekolah.

Proses penerimaan rapor seringkali menjadi polemik yang rumit bagi siswa yang

bermasalah, yaitu siswa tidak mendatangkan orang tuanya untuk menerima hasil belajarnya,

melainkan meminta orang tua temannya atau pihak-pihak yang tidak terkait dengan

keluarganya. Dalam masalah ini pihak sekolah akan teliti dalam mengenali orang tua siswa,

sehingga siswa tidak akan berani untuk memalsukan orang tuanya.

Siswa yang tidak menginginkan orang tuanya datang kesekolah biasanya adalah

siswa yang banyak melakukan pelanggaran di sekolah. Sehingga siswa tidak menginginkan

orang tuanya untuk berdiskusi dengan pihak sekolah. Sedangkan pihak sekolah sangat

memerlukan keterangan dari orang tua siswa sebagai pertimbangan kelanjutan perkembangan

akademik siswa.

E. Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran

Fasilitas pembelajaran dikelola oleh wakil sarana dan prasarana dibantu oleh pihak

tata usaha. Segala sesuatu yang berkatan dengan fasilitas pembelajaran yang diperlukan maka

dapat didiskusikan dengan wakil sarana dan prasarana. Misalnya infocus. Guru yang

memerlukan infocus dalam melaksanakan proses belajar mengajar dapat meminjam infocus

pada wakil sarana dan prasarana.

Akibat dari keterbatasan jumlah infocus yang tersedia di SMA N 1 Lembah

melintang, guru beralasan tidak kebagian infocus saat diperlukan. Sehingga dalam

penyususnan RPP dan pelaksanaan proses pembelajaran tidak menggunakan infocus.

21
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan

Hasil pembahasan studi kasus yang dipaparkan maka dapat disimpulkan bahwa

perbedaan minat belajar matematika siswa kelas X IPA dan IPS di SMA N 1 Lembah

Melintang sangat signifikan. Siswa kelas X IPA sangat antusias dalam belajar matematika

terutama di kelas X IPA 1 yang merupakan kelas unggul di sekolah tersebut. Berbagai alasan

dan lain hal membuat siswa IPA merasa jika matematika adalah hal yang paling penting

untuk mereka pelajari.

Berbeda halnya dengan siswa kelas X IPS memiliki minat yang rendah dalam

matematika. Dalam hal ini guru harus mengeluarkan kemampuan ekstra untuk mengajar

matematika, seperti metode yang variatif dan kreatif. Dengan metode yang sesuai maka siswa

akan memiliki keinginan untuk mengikuti proses pembelajaran. Misalnya metode permainan,

humor dalam belajar, pemberian reward, dan lain sebagainya.

Seorang guru memiliki tantangan yang lebih besar dalam mengajar di kelas IPS. Hal

ini dapat dilihat bahwa pengenalan matematika di kelas IPS sangat mendasar. Sehingga

diperlukan kesabaran dan ketelitian guru dalam setiap pertemuan di kelas IPS.

B. Saran

Saran yang dapat penulis paparkan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di

SMA N 1 Lembah Melintang ialah sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada guru agar tidak hanya berperan sebagai pengajar tapi juga sebagai

pendidik.

22
2. Guru diharapkan dapat menggunakan metode mengajar yang beragam agar siswa

tidak bosan dalam pembelajaran.

3. Guru sebagai motivator dan diharapkan peran tersebut dapat ditanamkan dalam diri

seorang guru agar siswa dapat termotivasi dalam belajar.

4. Agar tercapainya keberhasilan pendidikan hendaknya diawali dengan kerja sama yang

baik antara komponen-komponen yang ada di dalam lembaga pendidikan.

5. Kepada seluruh siswa SMAN I Lembah Melintang agar dapat meningkatkan minat

belajarnya dan tanamkan minat membaca, karena dari membaca akan banyak ilmu

yang diperoleh.

6. Penulis selaku mahasiswa menyadari masih banyak kekhilafan dan kekurangan yang

harus diperbaiki dan masih jauh dari taraf kesempurnaan.

23

Anda mungkin juga menyukai