OLEH:
M. Fajri
1710532034
DOSEN PENGAMPUH:
FAKUTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
PSAK TENTANG EKUITAS
Definisi
Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan, yaitu selisih antara asset dan
kewajiban yang ada, dan dengan demikian tidak merupakan ukuran nilai jual perusahaan
tersebut.
Pada dasarnya ekuitas, berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan. Ekuitas akan
berkurang terutama dengan adanya penarikan kembali penyertaan oleh pemilik, pembagian
keuntungan atau karena kerugian.
Ekuitas terdiri atas setoran pemilik yang seringkali disebut modal atau simpanan pokok anggota
untuk badan hukum koperasi, saldo laba, dan unsur lain.
Tambahan Modal Saham : terdiri dari berbagai macam unsur penambahan modal seperti
agio saham, tambahan modal dari perolehan kembali saham dengan harga yang lebih
rendah.
Saldo Laba : Pos saldo biasanya disajikan terpisah dari pos modal saham. Biasanya saldo
laba disediakan untuk dibagikan sebgai deviden.
Ekuitas Setoran
Ekuitas Setoran:
Modal Yuridis yaitu timbul karena ketentuan hukum yang mengharuskan bahwa harus ada
sejumlah rupiah yang harus dipertahankan dalam rangka perlindungan terhadap pihak lain.
Modal Setoran Lain yaitu transfer dari modal setoran ke laba ditahan tanpa alasan yang kuat
adalah penyimpangan dari penalaran yang valid dan modal ini tidak dapat digunakan sebagi
sumber laba ditahan.
Ekuitas Bentukan
Laba atau rugi (dari laporan laba rugi)
Dividen
Rekapitalisasi
Defisit
Koreksi
Perubahan akuntansi.
Penyajian
Penyajian modal dalam neraca harus dilakukan sesuai dengan ketentuan pada akte pendirian
perusahaan dan peraturan yang berlaku serta menggambarkan hubungan keuangan yang ada.
Modal dasar modal yang ditempatkan, dan modal yang disetor nilai nominal dan banyaknya
saham untuk setiap jenis saham harus dinyatakan dalam neraca.
Bila terdapat lebih dari satu jenis saham hak preferen dari suatu golongan saham atas deviden
dan pelunasan modal pada saat likuidasi harus dicantumkan dalam laporan keuangan.
Tujuan
Mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
Secara khusus, untuk menyajikan dampak transaksi pembayaran berbasis saham dalam laba rugi
dan posisi keuangan, termasuk beban yang berhubungan dengan transaksi pemberian opsi saham
kepada karyawan.
Ruang Lingkup
Entitas menerapkan PSAK ini untuk akuntansi seluruh transaksi pembayaran berbasis saham,
termasuk:
(a) transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas;
(b) transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas; dan
(c) transaksi entitas menerima atau memperoleh barang atau jasa.
Transaksi pembayaran berbasis saham dapat diselesaikan oleh kelompok entitas lain atas nama
entitas yang menerima atau memperoleh barang atau jasa.
Untuk tujuan PSAK ini, transaksi dengan karyawan (atau pihak lain) dalam kapasitasnya sebagai
pemegang instrumen ekuitas entitas bukan merupakan transaksi pembayaran berbasis saham.
PSAK ini diterapkan untuk transaksi pembayaran berbasis saham ketika entitas memperoleh atau
menerima barang atau jasa.
PSAK ini tidak diterapkan untuk transaksi pembayaran berbasis saham ketika entitas menerima
atau memperoleh barang atau jasa dalam suatu kontrak yang termasuk dalam ruang lingkup
PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian.
PENGAKUAN
Entitas mengakui barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam transaksi pembayaran
berbasis saham ketika entitas memperoleh barang atau pada saat jasa tersebut diterima. Jika
barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam transaksi pembayaran berbasis saham tidak
memenuhi kualifikasi pengakuan sebagai aset, maka barang atau jasa tersebut diakui sebagai
beban. Secara umum, beban timbul dari konsumsi barang atau jasa.
Tinjauan Umum
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas, entitas
mengukur barang atau jasa yang diterima dan kenaikan terkait di ekuitas, secara langsung,
dengan mengacu pada nilai wajar barang atau jasa yang diterima, kecuali jika nilai wajar tersebut
tidak dapat diestimasi secara andal.
Entitas mengukur nilai wajar jasa yang diterima dengan mengacu pada nilai wajar instrumen
ekuitas yang diberikan karena pada umumnya tidak mungkin untuk mengestimasi nilai wajar jasa
yang diterima secara andal. Nilai wajar instrumen ekuitas tersebut diukur pada tanggal
pemberian.
Secara umum, saham, opsi saham, atau instrumen ekuitas lain yang diberikan kepada karyawan
merupakan bagian dari paket remunerasi, sebagai tambahan dari gaji tunai dan imbalan kerja
lain.
Untuk menerapkan persyaratan paragraf atas transaksi dengan pihak selain karyawan, terdapat
praduga (rebuttable presumption) bahwa nilai wajar barang atau jasa yang diterima dapat
diestimasi secara andal. Nilai wajar tersebut diukur pada tanggal entitas menerima barang atau
pihak lawan memberikan jasa.
Secara khusus, jika imbalan teridentifikasi yang diterima (jika ada) oleh entitas tampak kurang
dari nilai wajar instrumen ekuitas yang diberikan atau liabilitas yang timbul, biasanya kondisi ini
mengindikasikan bahwa imbalan lain (barang atau jasa tidak teridentifikasi) telah (atau akan)
diterima oleh entitas.
Transaksi atas Jasa yang Diterima
Jika instrumen ekuitas yang diberikan vest (Vest adalah memenuhi kondisi untuk memiliki)
dengan segera, maka pihak lawan tidak disyaratkan untuk menyelesaikan periode pemberian jasa
tertentu sebelum berhak tanpa syarat atas instrumen ekuitas.
Jika instrumen ekuitas yang diberikan tidak vest sampai dengan pihak lawan menyelesaikan
periode jasa tertentu, maka entitas mengasumsikan bahwa jasa yang akan diberikan oleh pihak
lawan sebagai imbalan atas instrumen ekuitas tersebut akan diterima di masa depan selama
periode vesting.
Transaksi yang Diukur dengan Mengacu pada Nilai Wajar Instrumen Ekuitas yang
Diberikan
Untuk transaksi yang diukur dengan mengacu pada nilai wajar instrumen ekuitas yang diberikan,
entitas mengukur nilai wajar instrumen ekuitas yang diberikan pada tanggal pengukuran
berdasarkan harga pasar. Jika harga pasar tidak tersedia, maka entitas mengestimasi nilai wajar
instrumen ekuitas yang diberikan dengan menggunakan teknik penilaian untuk mengestimasi
harga
Pemberian instrumen ekuitas mungkin bergantung pada pemenuhan kondisi vesting tertentu.
Kondisi vesting, selain kondisi pasar, tidak dipertimbangkan ketika mengestimasi nilai wajar
saham atau opsi saham pada tanggal pengukuran. Sebaliknya, kondisi vesting, selain kondisi
pasar, dipertimbangkan dengan menyesuaikan jumlah instrumen ekuitas yang termasuk dalam
pengukuran jumlah transaksi sehingga, akhirnya, jumlah yang diakui untuk barang atau jasa yang
diterima sebagai imbalan atas instrumen ekuitas yang diberikan didasarkan pada jumlah
instrumen ekuitas yang akhirnya vest.
Entitas mengakui jumlah barang atau jasa yang diterima selama periode vesting berdasarkan
estimasi terbaik yang tersedia dari jumlah instrumen ekuitas yang diperkirakan akan vest dan
merevisi estimasi tersebut.
Kondisi pasar, seperti target harga saham yang menjadi persyaratan vesting (atau
ketereksekusian), dipertimbangkan ketika mengestimasi nilai wajar instrumen ekuitas yang
diberikan.
Perlakuan Kondisi Non-Vesting
Serupa dengan hal tersebut, entitas mempertimbangkan seluruh kondisi non-vesting ketika
mengestimasi nilai wajar instrumen ekuitas yang diberikan.
Untuk opsi dengan fitur penambahan kembali, fitur tersebut tidak dipertimbangkan ketika
mengestimasi nilai wajar opsi yang diberikan pada tanggal pengukuran.
Setelah mengakui barang atau jasa yang diterima, dan kenaikan terkait di ekuitas, entitas tidak
membuat penyesuaian terhadap total ekuitas setelah tanggal vesting.
Entitas mungkin memodifikasi syarat dan ketentuan pemberian instrumen ekuitas. Sebagai
contoh, entitas mengurangi harga eksekusi opsi yang diberikan kepada karyawan (yaitu
menentukan kembali harga opsi) yang meningkatkan nilai wajar opsi.
Entitas mengakui, sekurang-kurangnya, jasa yang diterima yang diukur dengan nilai wajar
instrumen ekuitas yang diberikan pada tanggal pemberian, kecuali instrumen ekuitas tersebut
tidak vest karena kegagalan memenuhi kondisi vesting (selain kondisi pasar) yang ditentukan
pada tanggal pemberian.
Vesting (selain pemberian yang dibatalkan karena hangus ketika kondisi vesting tidak
terpenuhi):
(a) entitas mencatat pembatalan atau pelunasan sebagai percepatan vesting, dan oleh karena itu
segera mengakui jumlah yang seharusnya diakui untuk jasa yang diterima selama sisa periode
vesting.
(b) setiap pembayaran kepada karyawan atas pembatalan atau penyelesaian pemberian dicatat
sebagai pembelian kembali kepentingan ekuitas, yaitu sebagai pengurang ekuitas.
Jika entitas atau pihak lawan dapat memilih untuk memenuhi atau tidak memenuhi kondisi non-
vesting, maka entitas memperlakukan kegagalan entitas atau pihak lawan untuk memenuhi
kondisi non-vesting tersebut selama periode vesting sebagai pembatalan.
Jika entitas membeli kembali instrumen ekuitas yang telah vest, maka pembayaran yang
dilakukan kepada karyawan dicatat sebagai pengurang ekuitas.
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas, entitas mengukur
barang atau jasa yang diperoleh dan liabilitas yang timbul sebesar nilai wajar liabilitas. Sebagai
contoh, entitas mungkin memberi karyawan hak atas kenaikan harga saham sebagai bagian dari
paket remunerasi, karyawan akan memperoleh hak untuk menerima pembayaran kas di masa
depan (dan bukan instrumen ekuitas).
Entitas mengakui jasa yang diterima, dan liabilitas untuk membayar jasa, pada saat karyawan
memberikan jasa. Sebagai contoh, beberapa hak atas kenaikan harga saham vest segera, dan
karenanya karyawan tidak disyaratkan untuk menyelesaikan masa kerja tertentu supaya berhak
atas pembayaran kas. Sebaliknya, entitas mengasumsikan bahwa jasa yang diberikan Karyawan
yang ditukar dengan hak atas kenaikan harga saham telah diterima.
Liabilitas diukur, pada setiap awal dan setiap akhir periode pelaporan sampai dengan
diselesaikan, sebesar nilai wajar hak atas kenaikan harga saham, dengan menerapkan model
penetapan harga opsi, yang mempertimbangkan syarat dan ketentuan pemberian hak atas
kenaikan harga saham, dan sejauh mana karyawan telah memberikan jasa.
Untuk menerapkan persyaratan berikut, entitas mengakui jumlah barang atau jasa yang diterima
selama periode vesting. Jumlah tersebut berdasarkan estimasi terbaikyang tersedia atas jumlah
penghargaan yang diharapkan untuk vest.
Kondisi pasar, misalnya target harga saham di mana vesting bergantung, dan juga kondisi
nonvesting akan diperhitungkan pada saat mengestimasi nilai wajar pembayaran berbasis saham
yang diselesaikan dengan kas yang diberikan dan pada saat mengukur kembali nilai wajar pada
akhir setiap periode pelaporan dan pada tanggal penyelesaian.
Transaksi Pembayaran Berbasis Saham dengan Fitur Penyelesaian Neto untuk Kewajiban
Pemotongan Pajak
Peraturan atau undang-undang pajak dapat mensyaratkan entitas untuk memotong kewajiban
pajak karyawannya yang terkait dengan pembayaran berbasis saham, dan mengalihkan jumlah
kewajiban pajak tersebut, umumnya secara tunai, kepada otoritas pajak atas nama karyawan.
TRANSAKSI PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM DENGAN PILIHAN KAS
Untuk transaksi pernbayaran berbasis saham yang persyaratan pengaturannya memberikan
pilihan kepada entitas atau pihak lawan untuk menyelesaikan transaksi akan disetarakan dengan
kas (atau aset lain) atau dengan penerbitan instrumen ekuitas, maka entitas mencatat transaksi
atau komponen transaksi tersebut sebagai transaksi pembayaran berbasis saham yang
diselesaikan dengan kas.
Untuk transaksi lain, termasuk transaksi dengan karyawan, entitas mengukur nilai wajar
instrumen keuangan majemuk pada tanggal pengukuran, dengan mempertimbangkan syarat dan
ketentuan pemberian hak atas kas atau instrumen ekuitas.
Entitas mencatat barang dan jasa yang diterima atau diperoleh secara terpisah terkait dengan
masing-masing komponen instrumen keuangan majemuk. Untuk komponen utang, entitas
mengakui barang atau jasa yang diperoleh, dan liabilitas untuk membayar barang atau jasa
tersebut, pada saat pihak lawan menyerahkan barang atau memberikan jasa, sesuai dengan
persyaratan yang berlaku untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan
kas.
Pada tanggal penyelesaian, entitas mengukur kembali liabilitas tersebut pada nilai wajarnya. Jika
entitas menerbitkan instrumen ekuitas pada saat penyelesaian dan bukan dengan membayar kas,
maka liabilitas dialihkan secara langsung ke ekuitas, sebagai pengganti instrumen ekuitas yang
diterbitkan.
Jika entitas membayar dengan kas pada saat penyelesaian dan bukan menerbitkan instrumen
ekuitas, maka pembayaran tersebut diperlakukan untuk menyelesaikan liabilitas secara penuh.
Setiap komponen ekuitas yang sebelumnya diakui, tetap berada di dalam ekuitas.
Transaksi Pembayaran Berbasis Saham dengan Persyaratan Pengaturan yang
Memberikan Pilihan Penyelesaian kepada Entitas
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang persyaratan pengaturannya memberikan
entitas pilihan akan diselesaikan dengan kas atau dengan menerbitkan instrumen ekuitas, entitas
menentukan apakah entitas memiliki kewajiban kini untuk menyelesaikan dengan kas dan
mencatat transaksi pembayaran berbasis saham secara tepat.
Entitas yang menerima barang atau jasa mengukur barang atau jasa yang diterima sebagai
transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen.
PENGUNGKAPAN
Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
memahami sifat dan luas pengaturan pembayaran berbasis saham yang ada selama periode.
Untuk memberi dampak pencrapan prinsip di paragraf 44, entitas mengungkapkan sekurang-
kurangnya hal berikut:
(a) deskripsi mengenai setiap jenis pengaturan pembayaran berbasis saham yang ada pada
setiap waktu selama periode, termasuk syarat dan ketentuan umum setiap pengaturan.
(b) jumlah dan rata-rata tertimbang harga eksekusi opsi saham untuk setiap kelompok opsi.
Jika entitas mengukur nilai wajar barang atau jasa yang diterima sebagai imbalan atas pemberian
instrumen ekuitas entitas secara tidak langsung, dengan mengacu pada nilai wajar instrumen
ekuitas yang diberikan.
Jika entitas mengukur secara langsung nilai wajar barang atau jasa yang diterima selama periode,
maka entitas mengungkapkan bagaimana nilai wajar tersebut ditentukan.
Jika entitas membantahkan praduga (rebut the presumption), maka entitas mengungkapkan fakta
tersebut dan memberikan alasan penolakan praduga tersebut.