Ekuitas
Konsep kesatuan usaha memisahkan secara fisis dan konseptual antara manajemen
dan pemilik. Ekuitas pemegang saham (ekuitas) menggambarkan hubungan yuridis
antara perseroan dengan para pemegang saham. Ekuitas pemegang saham terdiri atas
dua komponen penting yaitu :
1. Modal setoran (Modal setoran dipecah menjadi modal yuridis dan modal setoran
lain) dan
2. Laba ditahan.
Ekuitas didefinisi secara sintaktik sebagai hak residual atas aset perusahaan setelah
dikurangi semua kewajiban. Ekuitas terpaksa didefinisi secara sintaktik bukan
semantic karena keperluan untuk mempertahankan artikulasi statemen keuangan.
Ekuitas mengandung makna pemilikan. Oleh karena itu, untuk organisasi nonbisnis
ekuitas sering disebut sebagai aset bersih.
Ekuitas berbeda dengan kewajiban dalam tiga hal yaitu hal atas penyelesaian klaim,
hak penggunaan aset dan substansi perjanjian (yuridis). Walaupun demikian, atas
dasar konsep kesatuan usaha kreditor dan investor dipandang sebagai pihak luar
perusahaan yang terpisah dari manajemen.
Modal setoran perlu dibedakan dengan laba ditahan karena modal setoran
merupakan suatu bentuk kontrak yuridis yang harus dipertahankan keutuhannya
sedangkan laba ditahan merupakan modal yang tercipta atau terhimpun karena
pemanfaatan aset, modal setoran merupakan perubahan aset dalam rangka
pendanaan (transaksi modal) segangkan laba ditahan merupakan perubahan aset
dalam rangka produksi (transaksi operasi).
Kontrak yang sesungguhnya antara pemegang saham dan perseroan ditunjukkan oleh
keseluruhan dana yang disetor (modal setoran) tanpa memperhatikan adanya modal
yuridis atau modal saham yang sering dianggap sebagai batas perlindungan bagi
pihak lain. Pemisahan dan pelaporan modal yuridis tidak menjadi masalah secara
teknis. Akan tetapi, secara konseptual modal yuridis dan modal setoran lain harus
ditotal untuk menunjukkan modal setoran yang harus dibedakan dengan laba ditahan.
Dari segi akuntansi, yang mendasarkan diri ada konsep dasar substansi di atas bentuk,
ekuitas pemegang saham adalah seluruh jumlah yang secara ekonomik tertanam
dalam perseroan termasuk laba ditahan.
Komponen lain-lain terdiri atas pos-pos yang tidak tepat dimasukkan dalam komponen
modal setoran lainnya atau laba ditahan tetapi sering diklasifikasikan sebagai pos
ekuitas pemegang saham. Pos-pos ini misalnya adalah untung penahanan belum
terrealisasi lainnya, selisih revaluasi, dan hak pemegang saham minoritas.
Pembedaan antara dua bagian elemen ekuitas pemegang sangat penting, Dari segi
administrasi keuangan, laba ditahan merupakan indicator daya melaba sehingga laba
ditahan harus selalu dipisahkan dengan modal setoran meskipun jumlahnya akhirnya
ditotal untuk membentuk ekuitas pemegang saham. Pembedaan ini juga sangat
penting secara yuridis karena modal setoran merupakan dana dasar yang harus tetap
dipertahankan untuk menunjukkan perlindungan bagi pihak lain. Dana ini hanya
dapat ditarik kembali dalam likuidasi atau dalam keadaan luar biasa
lainnya.Sementara itu, laba ditahan adalah jumlah rupiah yang secara yuridis dapat
digunakan untuk pembagian dividen.
Modal Yuridis
Modal yuridis timbul karena ketentuan hukum yang mengharuskan bahwa harus ada
sejumlah rupiah yang harus dipertahankan dalam rangka perlindungan rehadap pihak
lain. Bentuk ketentuan hukum ini adalahbahwa saham harus mempunyai nilai
nominal atau nilai minimum yang dinyatakan untuk menunjukkan hak yuridis. Modal
yuridis merupakan jumlah rupiah “minimal” yang harus disetor oleh investor
sehingga membentuk modal yuridis.
Opsi Saham
Opsi merupakan instrumen yang digolongkan sebagai sekuritas turunan-saham atau
derivatif-saham. Disebut turunan karena harus ada sekuritas yang melandasi atau
menjadi basis. Secara umum opsi diartikan sebagai klaim untuk membeli atau
menjual saham tertentu yang sengaja diciptakan oleh investor untuk dijual kepada
investor lain. Terdapat dua macam opsi yaitu call dan put. Opsi call memberi hak
kepada pemegang untuk membeli sejumlah saham dengan harga tertentu setiap saat
sebelum hak tersebut habis pada tanggal tertentu. Opsi put memberi hak kepada
pemegang untuk menjual sejumlah saham dengan harga tertentu setiap saat sebelum
hak tersebut habis pada tanggal tertentu. Opsi dijual oleh penerbit dengan harga
tertentu (disebut option premium atau price).
Dalam arti khusus, opsi saham adalah semacam kontrak yang memberi hak kepada
karyawan perusahaan (termasuk manajer atau pemimpin) untuk membeli saham
perusahaan dalam jangka waktu tertentu dengan harga yang tertentu pula. Pada
umumnya harga pengambilan di bawah harga pasar saham yang bersangkutan atau
harga yang ditawarkan kepada pihak lain. Kebijakan semacam ini sering disebut
dengan program opsi saham karyawan. Opsi saham ini biasanya digunakan sebagai
sarana untuk meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan dengan menjadikan
pemilik perusahaan dan untuk menambah penghasilan karyawan. Terdapat masalah
akuntansi yang berkaitan dengan opsi saham karyawan, yaitu : (1) apakah manfaat
yang didapat karyawan dari opsi saham merupakan kompensasi/imbalan tambahan;
(2) kalau merupakan kompensasi tambahan, bagaimana mengukur kompensasi
tersebut; dan (3) kapan atau dalam periode mana tambahan kompensasi tersebut dapat
diakui sebagai biaya (gaji dan upah)
Waran
Waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada
pemegangnya untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga dan jangka
waktu tertentu (PSAK No. 41, pasal 03). Pemegang waran dapat membeli sejumlah
saham dengan mengembalikan waran tersebut dan membayar sejumlah uang kas
tertentu. waran berbeda dengan hak beli saham dan opsi saham dalam beberapa aspek
yaitu:
1) Waran diterbitkan oleh perusahaan sedangkan hak beli saham (call dan put)
diterbitkan oleh investor (baik individual maupun institusional)
2) Jangka waktu opsi waran biasanya lebih lama (dapat tahunan) daripada jangka
waktu opsi hak beli saham
3) Waran dijual atau diterbitkan kepada umum (bukan pemegang saham atau
karyawan perusahaan) dan biasanya hal ini menjadi syarat bagi pembeli
4) Saham dijual dengan harga tertentu/tunai
5) Harga pembelian saham total (harga waran plus tambahan kas) pada saat
pengambilan opsi biasanya melebihi harga pasar saham pada saat waran
ditawarkan
6) Bila hak opsi tidak diambil, kos waran tidak dapat ditarik kembali oleh
pemegang waran
7) Waran dapat diterbitkan menyertai penerbitan surat utang (obligasi).
Karena terdapat aliran masuk dana, jumlah rupiah yang diterima dari penjualan kupon
saham dapat diakui dan dikategori sebagai modal setoran baik sebagai modal saham
atau modal setoran lain. PSAK No. 41 telah menetapkan perlakuan akuntansi untuk
berbagai jenis waran, sebagai berikut :
- Jumlah rupiah hasil penerbitan sekuritas (utang atau ekuitas) yang disertai
waran lepas dialokasi ke sekuritas dan waran atas dasaar nilai wajar masing-
masing komponen pada saat penerbitannya. Jumlah rupiah yang melekat pada
waran dilaporkan sebagai modal setoran lainnya dan jumlah rupiah yang
melekat pada sekuritas dilaporkan sebagai kewajiban atau ekuitas sesuai
dengan karakteristiknya (pasal 15)
- Seluruh jumlah rupiah hasil penerbitan sekuritas yang disertai waran lekat
diakui seluruhnya sebagai kewajiban atau ekuitas sesuai dengan
karakteristiknya (pasal 17)
4. Dividen saham,
Dividen saham merupakan distribusi dividen dalam bentuk saham yang
sejenis dengan saham yang mula-mula diterbiotkan. Bila distribusi dividen
saham tidak disertai dengan kapitalisasi laba ditahan, dividen saham akan
menyerupai pemecahan saham.
Oleh karena itu, hak beli saham sering dianggap mempunyai harga pasar
sehingga timbul pendapat bahwa hak beli saham tersebut dikapitalisasi. Harga
pasar hak beli saham ini adalah sebesar selisih harga pasar saham sengan
harga yang harus dibayar pemegang saham yang mempunyai hak beli saham.
2. Konsep dua-transaksi
Dengan konsep ini, pemerolehan kembali saham sebagai saham treasuri
dianggap sebagai likuidasi ekuitas pemegang saham sedangkan penjualan
kembali saham treasuri dianggap sebagai penerbitan saham baru. Konsep
ini disebut pendekatan nilai nominal (par-value approach) karena harga
penarikan atau penjualan kembali ditandingkan dengan nilai nominal.
Selisihnya, baik dalam penarikan atau penjualan, dikompensasi ke modal
setoran lain (excess of paid-in capital over par stock atau agio saham)
seluruhnya atau sebatas porsi modal setoran lain mula-mula dan
selisihnya dikompensasi ke laba ditahan.
2. Koreksi kesalahan
Sistem akuntansi biasanya sudah dengan cukup cermat sehingga
kesalahan dalam pencatatan akan segera dapat dideteksi sehingga
dapat segera dilakukan koreksi. Dalam hal tertentu, kesalahan tidak
segera diketahui dan baru diketahui beberapa waktu atau bahkan
beberapa perioda setelah statemen keuangan disusun dan diterbitkan.
3. Pengaruh perubahan akuntansi,
Alasan tertentu suatu perusahaan mungkin melakukan kebijakan yang
mempunyai pengaruh terhadap konsistensi dalam proses akuntansi dan
pelaporan keuangan yang disebut dengan perubahan akuntansi.
4. Kuasi-reorganisasi
Kuasi reorganisasi adalah reorganisasi tanpa melalui reorganisasi
secara hukum yang dilakukan dengan menilai kembali akun – akun
aktiva dan kewajiban pada nilai wajar dan mengeliminasi saldo defisit.
Kuasi-reorganisasi akan mempengaruhi laba ditahan secara langsung.
Kuasi-reorganisasi dilakukan apabila terdapat deficit yang cukup besar
tetapii perusahaan masih berjalan baik dan mempunyai prospek yang
baik pula. Hal ini dilakukan untuk mengatasi keadaan yang disebut
bankrupt secara teknis sehingga perusahaan bebas dari kemungkinan
bankrupt atau pailit secara hukum yang mengarah ke likuidasi.
C. Laba Komprehensif
Pemisahan yang tegas antara transaksi operasi (nonpemilik) dan transaksi
pemilik yang berakibat pemisahan secara tegas antara modal setoran dan laba
ditahan mempunyai konsekuensi bahwa segala perubahan yang berkaitan
dengan operasi dalam arti luas dilaporkan melalui statemen laba rugi. Hal ini
menjadi landasan penyajian laba dengan:
1. Pendekatan semua-termasuk
Pendekatan ini hanya memasukkan ke dalam atatemen laba rugi pos-pos
operasi yang dianggap bertalian dengan tahun berjalan dan penggunaan
aset (sumber ekonomik) untuk mencapai tujuan utama. Pendekatan ini
menekankan makna periode sekarang atau berjalan (current) dan operasi
dalam arti sempit.