Anda di halaman 1dari 14

BAB III

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. “P.I” DENGAN GANGGUAN
SISTEM HEMATOLOGI “ANEMIA” DI RUANG ANAK G1 LT2 K3
RSUD PROF. DR. H. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO
A. Pengkajian
1. Data Demografi
a. Identitas anak
Nama : An. P.I
Tempat/tgl lahir : Gorontalo,
Umur : 3 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Tgl MRS : 23-01-2009 J.14:30
Tgl dikaji : 28-01-2009 J.08:30
No CM :
No Register :
Diagnosa Medik : Anemia
b. Identitas penanggung jawab
1) Identitas Ayah
Nama : Tn M.I
Umur : 50 tahun
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa Bone Pantai
Agama : Islam
Pendidikan : SD
2) Identitas Ibu
Nama : Ny. A.M
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Bone Pantai
Agama : Islam
Pendidikan : SD

1
2. Status kesehatan sekarang
a. Alasan Utama Datang Berkunjung
Masuk Rumah Sakit tanggal 23/01/2009 jam 14:30 dengan keluhan
panas, muntah, batuk. Tampak ikterus, post varisela. keadaan umum
lemah, SB=390 C, N= 140 x/menit, R= 32 X/menit.
b. Keluhan Saat Dikaji
Pada saat di kaji tanggal 28-01-2009 jam 08.30, Ny. A mengatakan
anaknya panas. Keluhan yang menyertai adalah kurangnya nafsu makan
dan mual. Ortu klien menyakan Saat dikaji TTV : jam 08.00 : N : 96
x/menit, R : 20 x/menit, SB : 36°C.
3. Riwayat Kehamilan & Persalinan
a. Antenatal
Keadaan kesehatan ibu selama hamil baik. Selama hamil ibu klein
sering mengunjungi posyandu dan puskesmas. Tidak ada pengobatan
penyakit lain, diet ataupun infeksi tertentu, tidak pernah dilakukan x-
ray. Selama hamil tidak ada tanda-tanda preeklampsi/eklampsi dan
tidak ada ketergantungan terhadap obat.
b. Natal
Lama usia kehamilan + 9 bulan, berat badan saat lahir 2700 gr,
keadaan umum setelah lahir segera menangis, obat-obat selama
persalinan tidak diketahui.
c. Neo Natal (post natal)
Setelah bayi dilahirkan tidak ditemukan adanya kelainan, warna kulit
kemerahan, tidak panas, tidak kejang, tidak ada kesulitan dalam
menelan dan mengisap.
4. Pola hidup sehari-hari/ Basic Need
a. Pola makan / Feeding nutrion
1) Sebelum sakit :
Pola makan teratur + 3-4 kali perhari dengan jenis makanan nasi,
lauk pauk dan sayuran. Tidak ada makanan pantang. Tidak ada alergi
makanan

2
2) Saat dikaji
Terjadi perubahan pola nutrisi, klien kurang nafsu makan, klien
hanya makan 2-3 sendok makan, jenis makanan bubur saja dan porsi
makan tidak dihabiskan, saat menelan makanan/minuman terasa
pahit.
b. Pola minum
1) Sebelum sakit
Jenis minuman teh, susu, dan air putih dengan interval minum 6-7
x/hari. + 200 cc,
2) Saat dikaji
Klien minum 5-6 x/hari. (a) + 100 cc, dengan jenis minuman air
putih dan teh. klien terpasang IVFD NaCl : Dekatrose (1:1) 12
gtt/m.
c. Pola tidur
1) Sebelum sakit
Pola tidur + 8-9 jam perhari, tidur malam pukul 21.30-06.00. dan
tidur sian pukul 13.30-15.00. dengan kebiasaan sebelum tidur
menonton televisi.
2) Saat dikaji
Ortu klien mengatakan waktu tidur klien tdak menentu. Bila
terbangun langsung menangis.
d. Pola Istirahat dan bermain
1) Sebelum sakit
Klien banyak bermain dengan teman-temannya dan dengan
ortunya..
2) Saat dikaji
Klien hanya berbaring di tempat tidur dengan keadaan umum lemah
dan aktifitas klien dibantu oleh ortunya dan perawat.
e. Personal Hygiene
1) Sebelum sakit

3
Ortu mengatakan,, klien dimandikan 1-2 x/hari sekaligus mengganti
pakaian sendiri, rambur sering dicuci 4-5 x /minggu, kuku dipotong 1
x/minggu.
2) Saat dikaji
Ortu klien mengatakan, klien hanya di lap dengan kain basah. Klien
menggunakan powder dan minyak telon. Pakaian diganti 2-3 x/hari.
Kuku sudah di potong.
d. Tumbuh Kembang
Tumbuh kembang klien berjalan sesuai tahap tumbuh kembang dengan
BB 18 kg, TB 128 cm, saat berjalan normal tidak ada kelainan, dari segi
bahasa klien bisa berbicara dengan baik.
e. Imunisasi
Imunisasi klien lengkap (BCG, DPT, Polio, Hepatitis dan Campak).,
4. Penyakit- penyakit yang lampau.
Ibu klien mengatakan, klien belum pernah dirawat di rumah sakit, dan
sakit yang pernah dialami hanya sakit flu saja.
5. Personal dan Sosial History
Tempat bermain klien di rumah dan lingkungan sekitarnya, hubungan
dengan teman-temannya baik juga dengan tetangganya.
6. Famili History
Usia perkawinan Orang tua klien ± 28 tahun, penyakit yang sering ada
dalam keluarga yaitu panas, batuk, beringus. Klien adalah anak ketiga dari tiga
bersaudara. Hubungan anak dengan orang tuanya baik selalu ada komunikasi.
Keadaan rumah semi permanen dengan jumlah tempat tidur 2 buah.
7. Genogram

4
Keterangan Genogram:

: Laki-laki : Nikah

: Perempuan : Keturunan

: Klien : Serumah

Oma dan Opa klien meninggal karena usia lanjut dan saudara dari ayah klien
meninggal sewaktu masih kecil.
8. Pemeriksaan Fisik
A. Pengkajian umum
KU : Cukup
Tingkat kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda vital
N : 140 x/mnt
R : 32 X/mnt
SB : 39O C
Tinggi badan : 128 cm
Berat badan : 18 kg
Lingkar kepala : 52 cm
Lingkar dada : 63 cm
B. Pemeriksaan sistemik
1) Sistim Pengindraan
Kepala : Kepala normal (mesosepal), tidak ada benjolan,
hematoma (-), lesi (-), kebersihan rambut cukup, kutu
rambut(-), distribusi rambut merata. Wajah simetris kiri
dan kanan ada bisul diatas alis sebelah kanan, tidak ada
nyeri tekan pada kepala.
Mata : Posisi mata sejajar kiri dan kanan tidak ada odema
palpebrae, ada lingkar hitam dibawah mata, konjungtiva
pucat, sklera ikterik. TIO normal.

5
Hidung : Struktur hidung simetris kiri dan kanan, rongga hidung
tidak ada peradangan, polip dan perdarahan. Tidak ada
nyeri tekan disinus frontalis, maksilaris, etmoidalis dan
spenoidalis.
Telinga : Posisi simetris kiri dan kanan tidak ada cairan yang
berbau, benda asing (-), serumen (+), lesi (-), tidak ada
nyeri tekan, pembengkakan (-), fungsi pendengaran baik.
Mulut : Bentuk simetris, bibir nampak kering, tidak kotor, tidak
ada perdarahan pada gusi, edema (-), tidak ada sariawan.
Leher : Otot-otot leher simetria kri dan kanan, tidak ada tonjolan
vena jugularis, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid,
tidak ada nyeri tekan.
2) Sistim pernafasan
Bentuk dada simetris kiri dan kanan, pergerakan dan
pengembangan thoraks normal, tidak ada bunyi tambahan saat lnspirasi
dan ekspirasi, frekwensi pernafasan 32x/m, irama nafas eupnea.
3) Sistim kardiovaskuler
Denyut apeks teraba jelas tidak terdapat cubbing finger, tidak
terdapat distensi vena jugularis, nadi periver teraba jelas dengan
frekuansi 140x/menit.
4) Sistem Pencernaan
Mukosa bibir nampak pucat, bibir kering, keadaan warna kulit
sama dengan warna perut yaitu sawo matang, auskultasi usus 8 x/mnt,
tidak ada kesulitan dalam menelan tapi hanya makanan terasa pahit,
abdomen asites. BAB selama di RS 1 kali, dengan konsisten lembek.
5) Sistem Perkemihan/genitalia
Tidak ada kelainan pada alat kelamin klien, tidak ada nyeri daerah
pinggang, tidak ada udem, frekuensi berkemih 3-4 x/hari, saat berkemih
klien tidak menangis, bau urin normal berbau amoniak, warna urine
kuning, pada genitalia tidak ada udem, tidak terdapat lesi.

6
6) Sistim Muskuloskeletal
Klien mampu mengangkat kaki dan tangan dengan sendirinya tidak
kelainan bentuk sendi.
7) Sistem Persarafan
Kesadaran compos mentis, tingkah laku dengan orang lain baik dan
bisa bicara dengan jelas, ekstremitas atas dan bawah baik tetapi agak
lemah, kondisi cukup, gaya berjalan baik.
Pemeriksaan Nervus
NI : Fungsi penciuman normal.
N II : Pemeriksaan ketajaman penglihatan dan lapang pandang
normal.
N III, IV dan VI: Refleks cahaya normal, gerakan bola mata juga normal.
NV : Pada saat kornea disentuh oleh kapas pasien masih bisa
mengedipkan mata.
N VII : Klien masih bisa meringis dan tersenyum, dan tetap ada
kesimetrisan.
N VIII : Klien masih dapat membedakan rasa pahit dan manis.
N X, IX : Rangsangan menelan mengalami gangguan.
N XI :.Klien masih bisa menahan tahanan saat kepala
dimiringkan.
N XII : Mengerakkan lidah kesisi kiri dan kanan normal.
9. Pemeriksaan Penunjang
Hasil laboratorium (tanggal 24 Januari 2009)
Pemeriksaan Widal
T-H : (+) 1/460 LED : 35 mm/jam-
H : (-) Hematokrit : 19,8 Vol %
PA-O : (-) Malaria : (-)
PA-H : (-)
HB : 6,7 g%
Leukosit : 18.800 /µL
Gol.darah : AB

7
Faal hati/ jantung :
Protein total : 5,9 g/dl
Albumin/globulin : 2,5/3,4 g/dl
Bilirubin total : 19,5 mg/dl
SGOT : 147 U/L
SGPT : 187 U/L
10. Pengobatan Oral : Pengobatan Injeksi :
Parasetamol 3X ½ /hari Ceftriaxone 2x500mg
IVFD NaCl : Dekstrose (1:1) 12 gtt/m
Antasida sirup 3x1 cth

8
KLASIFIKASI DATA
Ds:
Ortu mengeluh anaknya panas
Ortu mengeluh anaknya kurang nafsu makan atau sering mual
Ortu mengeluh porsi makan anaknya dihabiskan hanya 4-5 sendok makan
Ortu mengeluh anaknya sering menangis
Ortu mengeluh anaknya sering terbangun
Ortu sering bertanya-tanya tentang penyakit anaknya
Data Objektif :
Keadaan umum lemah
Kesadaran compos mentis
Klien teraba panas
Muntah 1 kali
Porsi makan yang dihabiskan hanya 4-5 sdm
Mikosa bibir kering
Pasien nampak anemis
Konjungtiva pucat
Sklera ikterik
Vital sign:
N : 140 x/mnt
R : 32X/mnt
SB : 39O C

9
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 Ds: Invasi kuman yang masuk Perubahan
- Ortu mengeluh dalam usus pola nutrisi
anaknya kurang nafsu
makan atau sering Berkembang biak dalam
mual saluran pencernaan
- Ortu mengeluh porsi
makan anaknya Mengeluarkan zat-zat toksik
dihabiskan hanya 4-5
sendok makan Rangsangan pada saluran
DO pencernaan
- KU: cukup
- Kesadaran compos Stimulasi ke sistem syaraf
mentis otonom
- Porsi makan yang
dihabiskan hanya 4-5 Mempengaruhi N.Vagus
sdm
- BB saat dikaji 18 kg Anoreksia
- Perut kembung
- Muntal 1 kali Intake yang tidak adekuat
- Vital sign:
N : 96 x/mnt Perubahan pola nutrisi
R : 24 X/mnt
SB : 37,8O C
TD : 70/50 mmHg
2 DS: Masuk ke dalam saluran Peningkatan
- Ortu mengeluh pencernaan suhu tubuh
anaknya panas
- Ortu sering bertanya- Invasi kuman (S.thyposa)
tanya tentang penyakit
anaknya Sebagian kuman yang masuk
Data Objektif dimusnahkan di lambung
- Keadaan umum
lemah Sebagian masuk ke dalam
- Kesadaran compos usus halus
mentis
- Klien teraba panas Berkembang biak di saluran
jika sore sampai pencernaan
malam hari
N : 96 x/mnt Bakteri masuki aliran darah
R : 24 X/mnt sistemik
SB : 37,8O C
TD : 70/50 mmHg Mengeluarkan toksin

10
- Hasil lab:
Tanggal 15-1-2009 Terjadi proses inflamasi
PA-H : (+) 1/320
PA-O : (+) 1/80 Impuls disampaikan ke
H : (+) 1/160 hipotalamus bagian
T-O : (+) 1/320 termoregulator

3 Nyeri b/d kerusakan Peningkatan suhu tubuh Nyeri


mukosa usus halus
Ds : Masuk ke dalam saluran
- Klien mengeluh pencernaan
nyeri perut
Data Obyektif Invasi kuman (S.thyposa)
- Klien menangis
saat nyeri perut Sebagian kuman yang masuk
- Perut kembung dimusnahkan di lambung
- Pasien nampak
pucat Sebagian masuk ke dalam
- Vital sign: usus halus
N : 96 x/mnt
R : 24 X/mnt Kerusakan mukosa usus
SB : 37,8O C halus
TD : 70/50 mmHg
Stimulus reseptor nyeri

Neurotrasnmeter
mengeluarkan ranitidin,
histamin

Disampaikan ke SSP

Nyeri dipersepsikan

4 Perubahan pola tidur b/d Merangsang sistem saraf Perubahan


pengaktifan RAS oleh otonom untuk mengaktivasi pola tidur
syaraf simpatis norepinefrin
Ds:
- Ortu mengeluh Syaraf simpatis terangsang
anaknya panas untuk mengaktivasi RAS
- Ortu mengeluh waktu
tidur anaknya tidak Mengaktifkan kerja organ
menentu tubuh
- Ortu mengeluh
anaknya sering REM menurun
terbangun
Data Objektif Klien terjaga

11
- Keadaan umum
lemah Perubahan pola tidur
- Klien teraba panas
jika sore sampai
malam hari
- Konjungtiva pucat
- Pasien nampak pucat
- Lingkar hitam
dibawah mata
- Vital sign:
N : 96 x/mnt
R : 24 X/mnt
SB : 37,8O C
TD : 70/50 mmHg

5 Ds: Perubahan status kesehatan Kecemasan


- Ortu sering bertanya-
tanya tentang penyakit Stressor
anaknya
DO: Koping inadekuat
- KU: lemah
- Kesadaran compos Ortu sering bertanya tentang
mentis penyakit anaknya
- Ortu nampak gelisah
Kecemasan

6 Ds : Invasi kuman yang masuk Resiko


- Ortu dalam usus terjadinya
mengatakan anak komplikasi
sering sakit perut Berkembang biak dalam
DO : saluran pencernaan
- KU :
lemah Mengeluarkan zat-zat toksik
- Kesadaran
composimentis Melalui foikel limfa
- Skala
nyeri 7-8 Limfatik dan sirkulasi
- Durasinya sistemik
1-2 menit
- Akral Terjadinya tukak diusus
dingin
- Klien Resti komplikasi
berkeringat
- Vital sign:
N : 96 x/mnt
R : 24 X/mnt

12
SB : 37,8O C
TD : 70/50 mmHg

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan pola nutrisi b/d intake yang tidak adekuat
2. Peningkatan suhu tubuh b/d proses infeksi
3. Nyeri b/d kerusakan mukosa usus halus
4. Perubahan pola tidur b/d pengaktifan RAS oleh syaraf simpatis
5. Kecemasan b/d kurangnya pengetahuan terhadap proses penyakit
6. Resiko terjadinya komplikasi b/d proses penyakit

PRIORITAS MASALAH
1. Perubahan pola nutrisi b/d intake yang tidak adekuat
2. Peningkatan suhu tubuh b/d proses infeksi
3. Nyeri b/d kerusakan mukosa usus halus
4. Perubahan pola tidur b/d pengaktifan RAS oleh syaraf simpatis
5. Kecemasan b/d kurangnya pengetahuan terhadap proses penyakit
6. Resiko terjadinya komplikasi b/d proses penyakit

13

Anda mungkin juga menyukai