Anda di halaman 1dari 7

1

TUGAS MAKALAH ANTROPOLOGI FORENSIK

RAS

Oleh:

REINALDY OCTAVIANUS YAN DIMPUDUS, S.Tr.Kep

091724653004

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU FORENSIK

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2018
1

A. Identifikasi Ras

Ras pada prinsipnya adalah pemggolongan manusia secara biologis

berdasarkan penampakan fisiknya atau fenotipnyadan bukan berdasar

struktur genetisnya. Secara umum, ras manusia digolongkan menjadi tiga:

Monggolid, Negrid, dan Kaukasid. Orang Indonesia termasuk dalam ras

Monggolid dan Australomelanesid (Jacob, 1967). Perbedaan morfologis

ras pada tulang dapat dilihat pada cranium yang meliputi posisi tulang

zygomaticus relative terhadap wajah, lebar aperture nasalis, bentuk tulang

orbita, lebar dan betuk tulang palatum, serta lurus atau berkeloknya sutura

zygomaticomaxillaris (Ubelaker, 1991).

B. Morfologi krania pada ras Monggolid

- Kranium cenderung memiliki tulang zygomaticus yang menonjol

- Lebar aperture nasalis sedang dan tepi bawah nasal agak runcing

- Tulang orbita cenderung sirkulair

- Tulang palatum lebarnya sedang

- Sutura zygomaticomaxillaris cenderung lurus

C. Morfologi krania pada ras Negrid

- Tulang zygomaticus tidak begitu menjorok ke depan relatif terhadap

tulang fasial

- Aperture nasalis sangat lebar dan tepi bawah tulang nasalis tumpul

- Tulang orbita cenderung persegi-empat dan jarak inter orbital lebar


2

- Tulang palatum cenderung sangat lebar dan agak persegi-empat

- Alveolus anterior pada maksila dan mandibula cenderung sangat

prognathis

- Sering didapati depresi coronal posterior pada sutura koronaria

- Sutura zygomaticomaxillaris cenderung membentuk huruf S

D. Morfologi krania pada ras Kaukasid

- Tulang zygomaticus cenderung mundur terhadap tulang fasial

- Apertura nasalis sangat sempit dan tajam tepi bawahnya

- Dasar tulang orbita cenderung miring ke bawah

- Palatum relatif sempit dan cenderung berbentuk segitiga

- Sutura zygomaticomaxillaris cenderung membelok

- Persentase sutura metopika cenderung lebih tinggi disbanding 2 ras

lainnya

Selain kranioskopi (pengamatan krania), penentua ras pada

tulang bisa juga dengan kraniometri dengan menghitung index

chepalix. Orang Monggolid umumnya memiliki tipe kranium

brachichepalic (pendek), orang Kaukasid dolichochepalic (panjang)

dan orang Negrid mesochepalic (sedang).


3

Gambar 1. (a) Anterior Nasal Spine (ANS), (b) Inferior Nasal Aperture (INA), (c) Interorbital
Breadth (IOB), (d) Nasal Aperture Width (NAW), (e) Nasal
Bone Structure (NBS), dan (f) Post-Bregmatic Depression (PBD)

Baru-baru ini, metode ilmiah dan statistik-valid untuk

mengidentifikasi dan mencetak ciri morfoscopic untuk memperkirakan

keturunan telah dipresentasikan. Alih-alih menilai secara subjektif

kesamaan tengkorak dengan daftar ciri sifat karakter, fitur morfografi telah

ditunjukkan bervariasi antar kelompok dengan cara yang dapat diprediksi

yang dapat dinilai dan dinilai bermakna untuk menilai keturunan. Karakter

Morfoscopic Scoring memungkinkan penerapan prosedur statistik untuk

menilai keturunan dari individu yang tidak diketahui. Banyak ciri

morfoscopic yang digunakan dalam pendekatan ini menyerupai daftar sifat

sebelumnya, namun kini telah dievaluasi secara ilmiah dengan cara yang

berarti. Dua contoh metode estimasi leluhur morfoscopic yang lebih baru
4

adalah Optimized Summed Scoring Attributes (OSSA), dan Decision Tree

Modeling.

OSSA menggunakan frekuensi ciri morfoscopic dan karakter

karakter mereka untuk memperkirakan keturunan sebagai American White

atau American Black. Sifat-sifat yang dinilai dalam metode OSSA

meliputi: Anterior Nasal Spine (ANS), Bukaan Nasal Inferior (INA),

Lebar Antorbital (IOB), Lebar Aperture Bawang (NAW), Struktur Bahaya

Nasal (NBS), dan Post-Bregmatic Depression (PBD ). Setiap karakter

dinyatakan berdasarkan bentuk, ada atau tidak adanya, atau tingkat

ekspresi. Skor tersebut kemudian ditransformasikan menjadi variabel biner

(0,1). Skor yang lebih umum pada American Blacks dioptimalkan untuk

skor 0, sementara yang lebih umum pada orang kulit putih Amerika

dioptimalkan dengan skor 1.

E. Pertimbangan lain dalam perkiraan asal-usul keturunan

Berbagai metode lain dapat digunakan dalam estimasi leluhur

termasuk metode gigi, pendekatan morfometrik tiga dimensi (3D), dan

analisis statistik kompleks lainnya. Beberapa karakteristik gigi

menunjukkan variasi dengan kelompok leluhur. Misalnya, gigi seri

berbentuk sekop, yang merupakan gigi seri dengan punggung terangkat

pada sisi lingual gigi, diketahui lebih umum terjadi pada kelompok leluhur

Asia (dan keturunan Asia). Tonjolan Carabelli, puncak kecil gigi molar
5

pertama rahang atas, adalah sifat yang diwariskan yang paling sering

diamati pada keturunan Eropa.

Salah satu pendekatan penilaian menggunakan morfologi gigi

untuk mengklasifikasikan individu sebagai orang Afrika-Amerika, Eropa-

Amerika, atau Hispanik yang menggunakan fungsi diskriminan. Karena

molar pertama atas termasuk dalam semua fungsi diskriminan, harus hadir

untuk menggunakan metode ini. Pendekatan gigi ini, sambil menyarankan

kemungkinan kelompok leluhur, tidak dianggap cukup untuk

memperkirakan keturunan. Meski tidak dianggap sebagai metode yang

dapat diandalkan untuk memperkirakan keturunan, ada beberapa penyakit

yang lebih sering dikaitkan dengan kelompok leluhur tertentu. Sebagai

contoh, thalassemia lebih umum ditemukan pada populasi Mediterania,

penyakit Paget lebih sering terjadi pada keturunan Eropa dan langka di

Asia, dan rakhitis lebih sering ditemukan pada individu keturunan Afrika

yang tinggal di daerah beriklim sedang. Selain itu, varian sutura kranial

tertentu cenderung menunjukkan frekuensi yang berbeda dengan

keturunan. Sebagai contoh, tulang sutura ekstra cenderung lebih umum

pada keturunan Asia, dan metopisme cenderung terjadi lebih sering pada

keturunan Eropa.
6

DAFTAR PUSTAKA

Idriaarti, Etty. 2010. Antropologi Forensik., UGM Press: Jogjakarta

Christensen, AM., Passalacqua, NV, Bartelink. 2014. Forensik Antropology

Current Methods and Practice. United States: Elsvier.

Anda mungkin juga menyukai