PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anticipatory guidance juga merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh perawat
dalam membimbing orang tua tentang tahapan perkembangan anak sehingga orang tua
sadar akan apa yang terjadi dan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengan tahapan usia anak (Nining Sri Ningsih, 2016).
Masalah yang sering terjadi pada anticipatory guidance dalam keluarga iyalah
Persaingan untuk merebut kasih sayang orang tua seringkali hadir dalam keluarga.
Sibling rivalry terjadi karena anak merasa perhatian orang tua padanya berkurang,
sementara perhatian pada saudaranya berlebih yang menimbulkan rasa iri dan
persaingan antar saudarapun terjadi. Berbagai cara dilakukan anak untuk mendapatkan
kembali perhatian dari kedua orang tuanya, akan tetapi cara yang digunakan seringkali
tidak sesuai dengan tuntutan perilaku yang diharapkan di lingkungan sosialnya (Sopiah,
Utami, & Roswita, 2013).
B. Rumusan masalah
Peran orang tua kepada anak dari aspek bermain sampai bersekolah dengan anticipatory
guidance sesuai kebutuhan dan tahap usia anak dengan tujuan untuk menghindari atau
meminimalkan terjadinya kecelakaan dan hal-hal yang tidak diinginkan pada anak
C. Tujuan
Tujuan dari Anticipatory Guidance ini adalah untuk mempertimbangkan terlebih dahulu
hambatan apa yang mungkin timbul dari situasi tersebut kemudian mempersiapkan strategi
apa yang tepat untuk menghadapinya
D. Manfaat
1. Memberikan pengetahuan Anticipatory Guidance terhadap orang tua dalam
mengarahkan dan membimbing anak secara bijaksana sehingga anak dapat tumbuh dan
berkembang secara normal.
2. Meningkatnya pengetahuan tentang Anticipatory Guidance pada anak dengan mencegah
terjadinya kecelakaan dan hal-hal yang tidak diinginkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara harfiah, petunjuk antisipasi berasal dari bahasa inggris yaitu anticipatory
guidance. Anticipatory berarti lebih dahulu, guidance berarti petunjuk, jadi dapat
diartikan sebagai petunjuk-petunjuk yang perlu diketahui terlebih dahulu agar orang tua
dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana sehingga anak dapat
tumbuh dan berkembang secara normal. Anticipatory guidance juga merupakan suatu
upaya yang dilakukan oleh perawat dalam membimbing orang tua tentang tahapan
perkembangan anak sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan mengetahui apa
yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan tahapan usia anak
(Nining Sri Ningsih, 2016; Nursalam, 2005).
B. Panduan Antisipasi
Usia Anak Perkembangan mental pada anak Petunjuk Antisipasi (Ancipatory
Guidance)
(Bayi) - Belajar mengangkat kepala. - Menganjurkan orang tua untuk
6 bulan pertama - Belajar mengikuti obyek membuat jadwal dalam memenuhi
Dari lahir – 3
dengan matanya. kebutuhan bayi.
bulan
- Melihat kemuka orang - Membantu orang tua untuk
dengan tersenyum. memahami kebutuhan bayi
- Bereaksi terhadap terhadap stimulasi dari lingkungan.
suara/bunyi. - Support kesenangan orang tua
- Mengenal ibunya dengan dalam melihat pertumbuhan dan
penglihatan, penciuman, perkembangan bayinya misalnya
pendengaran, dan kontak. respon tertawa.
- Menahan barang yang - Menyiapkan orang tua untuk
dipegangnya. kebutuhan keamanan bayi.
- Mengoceh spontan atau - Menyiapkan orang tua untuk
bereaksi dengan mengoceh. imunisasi bayi.
Dari 3 – 6 bulan - Mengangkat kepala 90
derajat dan mengangkat
dada dengan bertopang
tangan.
- Mulai belajar meraih benda-
benda yang ada dalam
jangkauannya atau diluar
jangkauannya.
- Menaruh benda-benda di
mulutnya.
- Menyiapkan orang tua untuk mulai
- Berusaha memperluas
memberi makanan padat pada bayi.
lapangan pandangan.
(Nursalam, M.Nurs, Susilaningrum, 2008)
- Tertawa dan menjerit
karena gembira bila diajak
bermain.
- Mulai berusaha mencari
benda-benda yang hilang
(Soetjiningsih, 2012)
6 bulan kedua - Dapat duduk tanpa dibantu.
Dari 6 – 9 bulan - Menyiapkan orang tua akan adanya
- Dapat tengkurep dan
“Stranger Anxiety”.
berbalik sendiri.
- Menganjurkan orang tua agar anak
- Dapat merangkak meraih
dekat kepadanya hindari perpisahan
benda atau mendekati
yang lama.
seseorang.
- Membimbing orang tua agar
- Memindahkan benda dari
menerapkan disiplin sehubungan
satu tangan ke tangan yang
dengan meningkatnya mobilitas
lain.
bayi.
- Memegang benda kecil
- Menganjurkan orang tua
dengan ibu jari dan jari
menggunakan “kontak mata” dari
telunjuk.
pada hukuman badan sebagai suatu
- Bergembira dengan
disiplin.
melempar benda-benda.
- Mengeluarkan kata-kata
yang tanpa arti.
- Mengenal muka anggota-
anggota keluarga dan takut
kepada orang asing/lain.
Dari 9 – 12 bulan - Dapat berdiri sendiri tanpa
dibantu.
- Menirukan suara.
- Mengulang bunyi yang
didengarnya.
- Menganjurkan orang tua untuk
- Belajar menyatakan satu
lebih banyak memberikan perhatian
atau dua kata.
ketika bayi berkelakuan baik
- Mengerti perintah sederhana
daripada ketika ia menangis
atau larangan.
(Nursalam, M.Nurs, Susilaningrum,
- Memperlihatkan minat yang
2008)
besar dalam
mengekspresikan
sekitarnya, ingin menyentuh
apa saja memasukkan
benda-benda ke mulutnya.
- Berpartisipasi dalam
permainan (Soetjiningsih,
2012)
(Masa Todler) - berjalan dan mengeksplorasi - Mengkaji kebiasaan makan serta
Dari 12 – 18 rumah serta sekeliling meningkatkan pemasukan makanan
bulan rumah. padat
- Menyusun 2/3 kotak. - Menyediakan makanan kecil antara
- Dapat mengatakan 5-10 2 waktu makan dengan rasa yang
kata disukai, serta adanya jadwal makan
- Memperlihatkan rasa yang rutin
cemburu dan rasa bersaing - Mengkaji pola tidur malam,
(Soetjiningsih, 2012) terutama kebiasaan minum malam
memakai botol yang merupakan
penyebab utama gigi berlubang
- Menyiapkan orang tua untuk
mencegah bahaya potensial yang
terjadi dirumah seperti jatuh
- Mendiskusikan mainan baru yang
dapat mengembangkan motorik
halus, motorik kasar, bahasa,
pengetahuan, dan keterampilan
sosial
(Nursalam, M.Nurs, Susilaningrum,
2008)
- Menaruh minat kepada apa rasa takut, seperti saat gelap dan
(Remaja)
1) Jenis kecelakaan yang sering terjadi pada usia ini adalah:
- Kecelakaan lalu lintas terutama kendaraan bermotor yang dapat mengakibatkan
fraktur, cedera kepala.
- Kecelakaan karena olah raga.
2) Oleh karena itu perlu diberikan pemahaman kepada remaja tentang:
- Petunjuk dalam penggunaan kendaraan bermotor
- Ada negosiasi antara orang tua dengan remaja.
- Penggunaan alat pengaman yang sesuai seperti helm sesuai standar, penggunaan
sabuk keselamatan.
- Melakukan latihan fisik yang sesuai sebelum melakukan olah raga (Nining Sri
Ningsih, 2016)
BAB III
PEMBAHASAN
Panduan antisipasi melalui Family Centered Care (FCC) adalah model konseling
yang diberikan kepada wanita hamil dan keluarga mereka tentang perawatan bayi setelah
lahir. Model panduan pranatal ini diharapkan dapat mengantisipasi kebutuhan
keterampilan untuk merawat bayi, tidak hanya untuk ibu tetapi juga melibatkan anggota
keluarga lainnya sebagai sistem pendukung program Indonesia sehat yang
mengedepankan pendekatan keluarga. Proses pendidikan yang diberikan kepada wanita
hamil dan keluarga adalah proses membimbing untuk mengantisipasi berbagai kebutuhan
dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi di masa depan, termasuk pendidikan
tentang perawatan kesehatan yang terdiri dari imunisasi dan inisiasi menyusui dini dan
terkait dengan menyusui.
Status kesehatan anak-anak dipengaruhi oleh pola perawatan yang diberikan oleh
keluarga, yang harus dilakukan oleh keluarga sejak bayi baru lahir. Kemampuan keluarga
untuk memberikan perawatan kepada bayi baru lahir dipengaruhi oleh pengetahuan dan
pengalaman yang mereka miliki, termasuk nilai-nilai dan budaya mereka. Studi yang
mengeksplorasi masalah yang menjadi perhatian bagi calon orang tua yang akan
memiliki bayi menunjukkan bahwa status pernapasan dan perawatan bayi rutin seperti
kebiasaan tidur dan buang air besar, regurgitasi dan perawatan tali pusat adalah perhatian
utama bagi calon orang tua sehingga hasil penelitian ini merekomendasikan kepada
pemberi kesehatan. layanan, terutama perawatan anak, untuk meningkatkan layanan
dalam bentuk pendidikan kesehatan untuk wanita hamil dan keluarga selama proses
konsultasi selama
kehamilan ibu untuk mendukung kemampuan keluarga untuk merawat bayi yang baru
lahir (Costa et al., 2018).
Menurut Hasanah dan Fitriyah (2018), pengetahuan tetap menjadi hal penting
yang harus dipahami oleh suami karena suami memiliki tanggung jawab besar untuk
perawatan kehamilan. Wardyani (2017) dalam Hasanah dan Fitriyah (2018) juga
menjelaskan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan suami adalah
dengan memberikan paparan terhadap informasi yang terkandung dalam buku pegangan
KIA. Buku KIA memiliki serangkaian data informasi tentang cara merawat kehamilan
istri selama kehamilan untuk pengiriman dan cara merawat bayi (Hasanah &
Fitriyah,2019).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa anak merupakan masa dimana rasa ingin tahu mereka terhadap lingkungan sekitar
sangat tinggi. Mereka akan mengeksplorasi lingkungan sekitar dengan menggunakan
seluruh panca indra mereka tanpa memperhitungkan kemungkinan bahaya yang akan
timbul sehingga dapat menyebabkan kecelakaan dan melukai tubuh mereka bahkan bisa
mengakibatkan kematian.
Untuk menghindari atau meminimalkan terjadinya kecelakaan dan hal-hal yang tidak
diinginkan pada anak, maka perawat perlu membekali orang tua dengan bimbingan
petunjuk antisipasi (anticipatory guidance) agar masa emas (golden age) ini dapat
berlangsung dengan baik dan tidak ada penyesalan orang tua di kemudian hari (Nining Sri
Ningsih, 2016)
DAFTAR PUSTAKA
Musbikin, I. (2012). Pintar Mengatasi Masalah Tumbuh Kembang Anak. (M. Imam, Ed.).
Jakarta Selatan: Flasbooks.
Nining Sri Ningsih. (2016). Petunjuk Antisipasi dan Pencegahan Kecelakaan Pada Anak. In A.
A. Yuliastatik (Ed.), Keperawatan Anak (1st ed., p. 71). jakarta selatan: Kemenkes RI.
Nursalam, M.Nurs, Susilaningrum, R. (2008). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk
Perawat dan Bidan). Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. (Nursalam, Ed.) (1st ed.). jakarta:
Salemba Medika.
Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang Anak. (G. Ranuh, Ed.). Jakarta: EGC.
Sopiah, C., Utami, M. S. S., & Roswita, M. Y. (2013). KECERDASAN EMOSI DENGAN
SIBLING RIVALRY PADA REMAJA AWAL, 2(1), 9–13.
Supartini, Y. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. jakarta: EGC.