Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

L DENGAN DIAGNOSA MEDIS DEMAM


THYPOID DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT AL-IHSAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Praktik Klinik Keperawatan Anak
Dosen Pengampu : Methia Ariyanti, Ners., M.Kep., Sp.Kep.An

Disusun Oleh :
Syifa Nurul Hikmah
P17320118095
3C

JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. L DENGAN DIAGNOSA MEDIS DEMAM
THYPOID DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT AL-IHSAN

Nama Mahasiswa : Syifa Nurul Hikmah


NIM : P17320118095
Ruang : Ruang Anak RSUD Al-Ihsan
Tanggal Pengkajian : 24 November 2020
Tanggal Praktek : 24 November 2020

I. Identitas Pasien
No.RM : 331125
Nama : An. L
Tempat, Tanggal lahir : Bandung, 25 April 2013
Umur : 7 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Bahasa/ Suku : Indonesia/ Sunda
Nama Ayah : Tn. D
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Dx.Medis : Thypoid
Tanggal MRS : 23 November 2020, 19.00
Tanggal Pengkajian : 24 November 2020
Alamat : Jl. Sukabungah No. 8, Kota Bandung
II. Keluhan Utama
Demam
III. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu pasien mengatakan pasien demam sejak 5 hari yang lalu, demam muncul
terutama saat malam hari. Sebelumnya, pasien dibawa ke Puskesmas, tetapi belum
sembuh. Ibu pasien mengatakan anaknya tidak mau makan dan tampak lemas.
Setelah dilakukan pengkajian didapatkan hasil, laju pernafasan 20x/menit, nadi
105x/menit dan suhu 39 ℃. Berat badan pasien 20 kg dengan tinggi badan 90 cm. Hasil
laboratorium menunjukkan widal positif sehingga dokter mendiagnosis demam thypoid.
IV. Riwayat Kesehatan Dahulu
a. Prenatal
Ibu pasien mengatakan tidak ada gangguan selama kehamilan dan pernah melakukan
pemeriksaan kehamilan sebanyak 4x.
b. Perinatal dan postnatal
Ibu pasien mengatakan pasien lahir normal dengan usia kehamilan dengan berat badan
lahir 2900 gr, panjang 46 cm, bayi lahir langsung menangis.
c. Penyakit yang pernah diderita
Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya
d. Hospitalisasi/tindakan operasi
Ibu pasien mengatakan pasien belum pernah melakukan tindakan operasi atau
perawatan lainnya.
e. Injury/kecelakaan
Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami jatuh ataupun terluka.
f. Alergi
Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi apapun.
g. Imunisasi dan tes laboratorium
Ibu pasien mengatakan pasien terkhir mendapatkan vaksin hepapatitis 4, BCG 3, Polio
3, DPT 3, HIB 3 dan pasien belum pernah melakukan tes laboratorium sebelumnya.
h. Pengobatan
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak mengkonsumsi obat apapun dan tidak
sedang dalam masa pengobatan.
V. Riwayat Pertumbuhan
a. Berat Badan : 20 kg
b. Panjang Badan : 90 cm
c. Lingkar Kepala : 46 cm

VI. Riwayat Sosial


a. Yang mengasuh
Pasien dirawat oleh kedua orang tuanya.
b. Hubungan dengan anggota keluarga
Semua anggota keluarga merasa sangat bahagia dengan kehadiran An. L dan mereka
memiliki hubungan baik
c. Hubungan dengan teman sebaya
Ibu pasien mengatakan An. L memiliki hubungan baik dengan teman sebayanya
d. Pembawaan Secara Umum
An. L tampak berpegangan pada ibunya dan tidak mau melihat perawat.
VII.Riwayat Keluarga
a. Sosial ekonomi
Ayah adalah seorang wiraswasta dan Ibu pasien bekerja sebagai guru di sebuah
sekolah dasar dan penghasilannya cukup untuk kehidupan sehari-hari
b. Lingkungan rumah
Ibu mengatakan lingungan sekitar nya dikelilingi perumahan karena mereka tinggal
diperumahan disamping jalan raya dan tidak berada didekat pabrik
c. Penyakit keluarga
Ibu mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit menular
seperti Hepatitis, HIV atau TBC, serta tidak ada yang memiliki penyakit turunan
seperti Jantung, Asma ataupun DM
VIII. Pengkajian Tingkat Perkembangan saat ini
a. Personal sosial
Ibu pasien mengatakan An. L belum bisa berpisah jauh dengan ibunya serta An. L
cukup aktif dan lincah
b. Adaptif motorik halus
Perkembangan motoric halus tidak ada masalah
c. Bahasa
Ibu pasien mengatkan anaknya mulai berbicara ketika umur 11 bulan dan dapat
berkomunikasi dengan baik
d. Motorik Kasar
Ibu mengatakan anaknya tidak memiliki masalah dalam perkembangan motoriknya
baik dalam hal duduk-berdiri maupun saat berjalan
IX. Pengkajian Terhadap
a. Pemeliharaan dan Persepsi Terhadap Kesehatan
Ibu pasien mengatakan untuk keshatan anaknya ia selalu memberikan yang terbaik
untuk merawatnya dan langsung membawanya ke dokter apabila anaknya sakit
seperti yang dilakukannya sekarang
b. Nutrisi
- Di Rumah :
Anak makan 3x sehari habis dan cemilan 2x, jenis : nasi, sayur. Ikan, tempe, jeruk,
biscuit, kue
- Di Rumah Sakit :
Anak makan 3x sehari ¼ porsi, dan cemilan 2x kadang tidak habis, jenis : bubur
saring
c. Cairan
- Di Rumah :
Anak minum air putih 6-7 gelas, minum segelas susu dan minuman ringan
- Di Rumah Sakit :
Anak minum air putih 2-3 gelas
d. Aktivitas
- Di Rumah :
Anak senang bermain dengan teman sebayanya dirumah.
- Di Rumah Sakit :
Anak tampak tenang namun sesekali gelisah saat ditemui perawat, serta tampak
lemas.
e. Tidur dan Istirahat
- Di Rumah :
Anak tidur malam sekitar 9-10 jam, nyenyak tanpa keluhan
Anak tidur siang sekitar 3 jam, nyenyak dan tidak rewel.
- Di Rumah Sakit :
Anak tidur malam sekitar 7-8 jam, sering terbangun dan rewel
Anak tidur siang sekitar 2 jam, sering terbangun dan rewel
f. Eliminasi
- Di Rumah :
Anak BAK 4x/hari, warna urine kuning bersih serta tidak ada keluham.
Anak BAB 1x/hari, warna kuning kecoklatan, kosistensi lembek, serta tidak ada
keluhan.
- Di Rumah Sakit :
Anak BAK 3x/hari, warna urine kuning pekat serta tidak ada keluham.
Anak belum BAB 1x/hari warna kuning kecoklatan, kosistensi lembek, serta tidak
ada keluhan.
g. Pola Hubungan
Anak selalu ingin dekat dengan ibunya,
h. Koping atau temperamen dan disiplin yang diterapkan
Anak dapat disiplin saat minum obat sambil diajak bermain
i. Kognitif dan persepsi
Pasien tampak kreaktif, aktif, dan mampu mempersepsikan apa yang ada disekitarnya
j. Konsep diri
Pasien belum terlalu memperdulikan mengenai tubuhnya
k. Seksual dan menstruasi
Anak belum mengalami menstruasi
X. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
1. Tingkat kesadaran : Composmentis, GCS: 15
2. Nadi : 105x/menit, Suhu : 39oC, RR : 20x/menit
3. Respon nyeri : terdapat respon nyeri
4. BB : 20 kg TB : 90 cm LK: 46 cm
b. Kulit
CRT < 2 detik, tidak terdapat sianosis pada kulit, warna kulit sama dengan area
sekitar, akral teraba hangat, suhu : 39oC, turgor kulit lambat (> 2 detik)
c. Kepala
Kepala simetris, tidak terdapat tanda down sindrom pada wajah, persebaran rambut
merata dan berwarna hitam, lingkar kepala 46 cm.
d. Mata
Konjungtiva merah muda, tidak terdapat edema pada area palpebral, sclera berwarna
putih keruh, anak dapat membuka dan menutup mata dengan baik, reflex pupil
mengecil saat diberi rangsangan cahaya.
e. Telinga
Kedua telinga simetris, tidak ada serumen, anak dapat mendengar suara di sekitar,
tidak ada pembengkakan pada area telinga, warna sama dengan warna sekitar
f. Hidung
Hidung simetris, warna kulit sama dengan warna sekitar, tidak terdapat pernapasan
cuping hidung, tidak terdapat secret.
g. Mulut
Mukosa bibir tampak kering, tidak terdapat sianosis, area mulut bersih, anak dapat
membuka mulut dengan baik.
h. Leher
Terdapat reflek menelan, tidak ada pembesaran tonsil dan tiroid, tidak ada distensi
JVP
i. Dada
Bentuk dada simetris, tidak terdapat retraksi interkosta, tidak ada lesi, tidak terdapat
nyeri tekan pada seluruh area dada, ekspansi paru maksimal.
j. Paru-paru
Irama pernapasan regular, bunyi paru vesikuler, tidak terdapat otot bantu pernafasan
RR 20x/menit
k. Jantung
Iktus kordis teraba, irama nadi 105x/menit, S1 dan S2 reguler tidak ada bunyi
tambahan
l. Abdomen
Bentuk simetris dan tampak datar, tidak ada acites, warna kulit sama dengan warna
sekitar, bising usus 9x/menit.
m. Genetalia
Tidak terdapat kelainan pada kelamin
n. Anus dan rectum
Tidak terdapat abses ataupun tumor pada area anus dan rectum.
o. Musculoskeletal
Bentuk dan ukuran ekstremitas atas dan bawah simetris, tonus otot tampak baik, tidak
ada pembengkakan, tidak ada fraktur, terpasang infus di lengan kanan
p. Neurologi
Terdapat respon nyeri pada anak.
XI. Pemeriksaan Penunjang

Jenis Pemeriksaan Pemeriksaan Hasil Normal


Darah Rutin - Hemoglobin 12,3 g/dL 10,5 – 14 g/dL
23/11/2020 - Hematokrit 46% 33 – 42%
- Trombosit 65.000/uL 150.000– 480.000/uL
- leukosit 4300/uL 4500 – 10.000/uL

XII. Therapy
Jenis Rute Dosis Waktu
RL IV 10 gtt/menit / 24 jam
Ceftriaxone IV 3 x 1 gr sehari 07.00, 15.00, 23.00
Ondansetron IV 3 x 4 gr sehari 07.00, 15.00, 23.00
Paracetamol syrup Oral 3 x ½ ctg 07.00, 15.00, 23.00

XIII. Analisa Data


No. Data focus Etiologi/penyebab Masalah
1. DS : Ibu pasien Salmonella typhi masuk saluran Hipertermia
menagatkan anaknya pencernaan
sudah demam sejak 5
hari yang lalu Bersarang di dinding usus halus
DO :
- Suhu tubuh 39oC Demam tifoid
- Kulit merah dan
teraba hangat Kuman masuk peredaran darah
- Nadi 105x/menit ke seluruh tubuh terutama di
- Pasien tampak organ RES
gelisah
Bakteremia
Kuman mengeluarkan
endotoksin

Thermoregulator di hipotalamus
terganggu

Ketidakefektifan termoregulasi

Hipertermi
2. DS : Ibu pasien Salmonella typhi masuk saluran Hipovolemia
mengatakan anaknya pencernaan
susah minum dan
hanya minum 300 ml Bersarang di dinding usus halus
DO :
- Pasien tampak lemas Demam tifoid
- Turgor kulit lambat
- Mukosa bibir kering Kuman masuk peredaran darah
ke seluruh tubuh terutama di
organ RES

Bakteremia

Kuman mengeluarkan
endotoksin

Thermoregulator di hipotalamus
terganggu

Ketidakefektifan termoregulasi
Peningkatan metabolisme

Kehilangan cairan tubuh

Intake cairan tidak adekuat

Hipovolemia
3. DS : Ibu pasien Salmonella typhi masuk saluran Defisit Nutrisi
mengatakan anaknya pencernaan
tidak mau makan
DO : Bersarang di dinding usus halus
- BB pasien 20 kg
- Porsi makan habis ¼ Demam tifoid
porsi
- Pasien tampak lemas Kuman masuk peredaran darah
ke seluruh tubuh terutama di
organ RES

Usus halus

Anoreksia

Asupan nutrisi tidak adekuat

Defisit nutrisi

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipertermia b.d proses infeksi salmonella typhi d.d suhu tubuh 39oC
2. Hipovolemia b.d intake cairan tidak adekuat d.d mukosa bibir kering
3. Defisit Nutrisi b.d asupan nutrisi tidak adekuat d.d makan habis ¼ porsi
XV. INTERVENSI
No Perencanaan
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
.
1 Hipertermia b.d proses Setelah dilakukan 1. Observasi suhu 1. Mengetahui kondisi umum
infeksi salmonella typhi tindakan keperawatan 2. Anjurkan pasien dari perubahan tanda-tanda
d.d suhu tubuh 39oC selama 3x24 jam memakai pakaian yang vital dari pasien
diharapkan tidak terjadi 3. Anjurkan pasien banyak 2. Pakaian tipis membantu
peningkatan suhu tubuh minum 1.500-2.000 mempermudah penguapan
dengan kriteria hasil : cc/hari dibantu oleh panas
- Suhu tubuh dalam keluarga 3. Mencegah terjadinya
batas normal (36,5- 4. Beri kompres hangat dehidrasi sewaktu panas
37,5 oC) dibeberapa bagian tubuh, 4. Mempercepat dalam
- Warna kulit sama seperti ketiak, lipatan penurunan produksi panas
dengan warna sekitar paha, leher bagian 5. Antipiretik untuk
- Pasien tampak tenang belakang mengurangi demam,
5. Kolaborasi dengan antibiotik untuk membunuh
dokter dalam pembeian kuman infeksi.
antipiretik dan antibiotik 6. Meningkatkan pengetahuan
6. Berikan penkes dan pemahaman keluarga
mengenai cara penularan pasien sehingga tidak
(5F) dan pencegahan terulang kembali kejadian
demam kepada keluarga yang sama.
2 Hipovolemia b.d Setelah dilakukan 1. Monitor tanda-tanda 1. Mengetahui suhu, nadi, dan
peningkatan metabolisme tindakan keperawatan vital pernafasan
d.d mukosa bibir kering selama 3x24 jam 2. Mengontrol keseimbangan
2. Kaji pemasukan dan
diharapkan volume cairan
pengeluaran cairan
cairan terpenuhi dengan 3. Mengetahui derajat status
kriteria hasil : 3. Kaji status dehidrasi dehidrasi
- Membran mukosa 4. Membantu memelihara
4. Anjurkan pasien banyak
lembab kebutuhan cairan dan
minum 1.500-2.000
- Turgor kulit elastis menurunkan resiko
- Pasien tampak lebih 5. Kolaborasi pemberian dehidrasi
segar RL 10 tpm via IV 5. Membantu pemasukan
cairan tubuh
3 Defisit Nutrisi b.d asupan Setelah dilakukan 1. Kaji pemasukan nutrisi 1. Mengetahui langkah
nutrisi tidak adekuat d.d tindakan keperawatan pemenuhan nutrisi
2. Berikan makanan sedikit
makan habis ¼ porsi selama 3x24 jam 2. Meningkatkan jumlah
tapi sering
diharapkan tidak terjadi masukan dan mengurangi
gangguan nutrisi 3. Timbang berat badan mual
dengan kriteria hasil : klien setiap 3 hari 3. Mengetahui peningkatan
- Nafsu makan dan penurunan berat badan
4. Pertahankan kebersihan
meningkat 4. Menghilangkan rasa tidak
mulut (oral hygiene)
- Makan habis satu enak pada mulut atau lidah
porsi 5. Beri makanan dengan dan dapat meningkatkan
- berat badan klien konsistensi lunak nafsu makan
meningkat (untuk usia 5. Mencukupi kebutuhan
6. Kolaborasi dengan
7 tahun ideal 22 kg) nutrisi tanpa memberi
dokter dalam pemberian
beban yang tinggi pada usus
antiemetik
6. Antiemetik membantu
7. Jelaskan pada keluarga mengurangi mual muntah
pentingnya intake nutrisi sehingga dapat
yang adekuat meningkatkan nafsu makan
7. Memberikan motivasi pada
keluarga untuk memberikan
makanan sesuai kebutuhan.
XVI. IMPLEMENTASI
No. Tanggal No. Dx Jam Implementasi Nama/Ttd
1 25 2, 1 07.00 Mengobservasi tanda-tanda vital
November E/
2020 Nadi : 102 x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 38,9oC Syifa
2 1 07.00 Menganjurkan kepada keluarga untuk
pasien dipakaikan pakaian yang tipis
dan menyerap keringat
E/ Keluarga mengatakan mengerti apa
yang dianjurkan Syifa
3 1 07.00 Memberikan antibiotic ceftriaxone 1
gr via IV
E/ Klien tampak meringis, obat masuk
sesuai dosis
Syifa
4 3 07.00 Memberikan obat ondansetron 4 gr via
IV
E/ Klien tampak meringis, obat masuk
sesuai dosis
Syifa
5 1 07.00 Memberikan obat paracetamol syrup
½ cgt via oral
E/ Klien mau minum obat dibantu
dengan ibunya
Syifa
6 3 07.15 Membantu oral hygiene pasien
E/ Pasien mau sikat gigi dibantu
dengan ibunya Syifa
7 3 07.30 Memberikan makan bubur saring
E/ Pasien tampak belum mau makan
Syifa
8 1, 2 07.30 Menganjurkan kepada keluarga untuk
membantu pasien agar banyak minum
(1500-2000 cc)
E/ Keluarga mengatakan mengerti apa
yang dianjurkan Syifa
9 3 09.00 Mengkaji pemasukan makanan pasien
E/ Makan habis ¼ porsi
Syifa
10 2 09.00 Mengkaji status dehidrasi pasien
E/ Mukosa bibir kering, pasien
mengatakan tidak mengalami haus
yang berlebihan
Syifa
11 1 09.30 Memberikan kompres hangat pada
aksila, lipatan paha dan leher
E/ Klien tampak tenang Syifa
12 1 10.00 Mengobservasi suhu
E/ 38,7oC Syifa
13 3 10.00 Memberikan makanan sedikit tapi
sering
E/ Pasien mau makan kue sedikit Syifa
14 3 12.00 Memberikan makan bubur saring
E/ Pasien tampak belum mau makan
Syifa
15 2, 1 12.00 Menganjurkan kepada keluarga untuk
membantu pasien agar banyak minum
(1500-2000 cc)
E/ Keluarga mengatakan mengerti apa
yang dianjurkan Syifa
16 3 13.00 Mengkaji pemasukan makanan pasien
E/ Makan habis ¼ porsi
Syifa
17 2 14.00 Mengkaji pemasukan dan pengeluaran
pasien
E/ Selama 8 jam :
Pemasukan cairan (minum 500 ml,
infus 8 jam 240 ml) : 740 ml Syifa
Pengeluaran cairan (BAK 450 ml,
IWL 150 ml, IWL kenaikan suhu 240
ml) : 840 ml
Balance cairan : - 100 ml
18 26 2, 1 07.00 Mengobservasi tanda-tanda vital
November E/
2020 Nadi : 93 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 38,7oC Syifa
19 1 07.00 Memberikan antibiotic ceftriaxone 1
gr via IV
E/ Klien tampak meringis, obat masuk
sesuai dosis Syifa
20 3 07.00 Memberikan obat ondansetron 4 gr via
IV
E/ Klien tampak meringis, obat masuk
sesuai dosis Syifa
21 1 07.00 Memberikan obat paracetamol syrup
½ cgt via oral
E/ Klien mau minum obat dibantu
dengan ibunya Syifa
22 3 07.15 Membantu oral hygiene pasien
E/ Pasien mau sikat gigi dibantu
dengan ibunya Syifa
23 3 07.30 Memberikan makan bubur saring
E/ Pasien tampak mau makan Syifa
24 1, 2 07.30 Menganjurkan kepada keluarga untuk
membantu pasien agar banyak minum
(1500-2000 cc)
E/ Keluarga mengatakan mengerti apa
yang dianjurkan Syifa
25 3 09.00 Mengkaji pemasukan makanan pasien
E/ Makan habis ¼ porsi
Syifa
26 2 09.00 Mengkaji status dehidrasi pasien
E/ Mukosa bibir mulai lembab, pasien
mengatakan tidak mengalami haus
yang berlebihan Syifa
27 1 09.30 Memberikan kompres hangat pada
aksila, lipatan paha dan leher
E/ Klien tampak tenang Syifa
28 1 10.00 Mengobservasi suhu
E/ 38,4oC Syifa
29 3 10.00 Memberikan makanan sedikit tapi
sering
E/ Pasien mau makan sedikit Syifa
30 3 12.00 Memberikan makan bubur saring
E/ Pasien tampak mau makan sedikit
Syifa
31 2, 1 12.00 Menganjurkan kepada keluarga untuk
membantu pasien agar banyak minum
(1500-2000 cc)
E/ Keluarga mengatakan mengerti apa
yang dianjurkan Syifa
32 3 13.00 Mengkaji pemasukan makanan pasien
E/ Makan habis ½ porsi
Syifa
33 2 14.00 Mengkaji pemasukan dan pengeluaran
pasien
E/ Selama 8 jam :
Pemasukan cairan (minum 600 ml,
infus 8 jam 240 ml) : 840 ml
Pengeluaran cairan (BAK+BAB 500
ml, IWL 150 ml, IWL kenaikan suhu
180 ml) : 830 ml
Balance cairan : + 10 ml Syifa
34 27 2, 1 07.00 Mengobservasi tanda-tanda vital
November E/
2020 Nadi : 85 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 37,7oC Syifa
35 1 07.00 Memberikan antibiotic ceftriaxone 1
gr via IV
E/ Klien tampak meringis, obat masuk
sesuai dosis Syifa
36 3 07.00 Memberikan obat ondansetron 4 gr via
IV
E/ Klien tampak meringis, obat masuk
sesuai dosis Syifa
37 1 07.00 Memberikan obat paracetamol syrup
½ cgt via oral
E/ Klien mau minum obat dibantu
dengan ibunya Syifa
38 3 07.15 Membantu oral hygiene pasien
E/ Pasien mau sikat gigi dibantu
dengan ibunya Syifa
39 3 07.30 Memberikan makan bubur saring
E/ Pasien tampak sudah mau makan Syifa
40 1, 2 07.30 Menganjurkan kepada keluarga untuk
membantu pasien agar banyak minum
(1500-2000 cc)
E/ Keluarga mengatakan mengerti apa
yang dianjurkan Syifa
41 3 09.00 Mengkaji pemasukan makanan pasien
E/ Makan habis ¾ porsi
Syifa
42 2 09.00 Mengkaji status dehidrasi pasien
E/ Mukosa bibir lembab, pasien
mengatakan tidak mengalami haus
yang berlebihan, turgor kulit elastis
(kembali kurang dari 2 detik) Syifa
43 3 10.00 Memberikan makanan sedikit tapi
sering
E/ Pasien mau makan Syifa
44 3 12.00 Memberikan makan bubur saring
E/ Pasien mengatakan mau makan Syifa
45 2, 1 12.00 Menganjurkan kepada keluarga untuk
membantu pasien agar banyak minum
(1500-2000 cc)
E/ Keluarga mengatakan mengerti apa
yang dianjurkan Syifa
46 1 13.00 Mengobservasi suhu
E/ 37,3oC Syifa
47 3 13.00 Mengkaji pemasukan makanan pasien
E/ Makan habis 1 porsi Syifa
48 3 13.10 Menimbang berat badan pasien
E/ Berat badan pasien naik 2 kg
menjadi 22 kg Syifa
49 1 13.15 Memberikan pendidikan kesehatan
mengenai cara penularan dan
pencegahan demam thypoid
E/ Keluarga mengatakan mengerti
mengenai apa yang dijelaskan perawat
dan keluarga dapat menjelaskan
kembali mengenai topic yang dibahas. Syifa
50 2 14.00 Mengkaji pemasukan dan pengeluaran
pasien
E/ Selama 8 jam :
Pemasukan cairan (minum 700 ml,
infus 8 jam 240 ml) : 940 ml
Pengeluaran cairan (BAK 500 ml,
IWL 150 ml) : 650 ml
Balance cairan : + 290 ml Syifa

XVII. EVALUASI
No. Tanggal N Jam Catatan Perkembangan TTD
o.
D
x
1. 27 1 14.30 S : Keluarga mengatakan pasien
November sudah tidak panas lagi
2020 O:
- Suhu tubuh dalam batas normal :
37,3oC
- Warna kulit sama dengan warna
sekitar
- Pasien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2. 27 2 14.30 S : Keluarga mengatakan pasien
November sudah mau minum lebih banyak
2020 O:
- Membran mukosa lembab
- Turgor kulit elastis (kembali kurang
dari 2 detik )
- Pasien tampak lebih segar
- Selama 8 jam : Pemasukan cairan
(minum 700 ml, infus 8 jam 240
ml) : 940 ml
- Selama 8 jam : Pengeluaran cairan
(BAK 500 ml, IWL 150 ml) : 650
ml
- Balance cairan : + 290 ml
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
3. 27 3 14.30 S : Keluarga mengatakan nafsu
November makan pasien meningkat
2020 O:
- Makan habis 1 porsi
- Berat badan klien meningkat
menjadi 22 kg)
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai