Anda di halaman 1dari 38

YAYASAN WIDYA BHAKTI

SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA


TERAKREDITASI A
Jl. Merdeka No. 24 Bandung  022. 4214714 – Fax.022.
4222587
http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : 043
smaangela@yahoo.co.id URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd.
ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En

MODUL
PEMBELAJARAN AKUNTANSI
PILIHAN
XI MIA
TAHUN AJAR 2017/2018

Disusun oleh :
Antonius Bimo, S.E
Ella Ekaristy, S.Pd
Melania Lintang Kenisah, S.E
BAB I
“AYAT JURNAL PENYESUAIAN”
KOMPETENSI DASAR
3.3. Menganalisis siklus akuntansi perusahaan jasa
4.3. Mempraktikkan siklus akuntansi perusahaan jasa

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti pembelajaran melalui proses mengamati, menanya,
mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengomunikasikan, peserta didik
mampu:
1. Bersikap membangun kepercayaan diri dan keberanian melawan arus yang
ditunjukkan dengan sikap berinisiatif dan berani tampil, kritis, dan
tidak menyontek dalam mengerjakan ulangan/tugas.
2. Bersikap mandiri, mau bekerja keras, dan berdaya juang tinggi yang
ditunjukkan dengan sikap melakukan tugas yang diberikan dengan
penuh tanggung jawab, tidak mudah putus asa/pantang menyerah.
3. Bersikap mengutamakan musyawarah, menghormati, dan menjunjung
tinggi setiap keputusan yang diambil untuk kepentingan bersama yang
ditunjukkan dengan sikap Melaporkan data atau informasi dengan
benar dan aktif dalam kerja kelompok.
4. Membuat jurnal penyesuaian untuk akun deferral dan accrual.
PETA KONSEP

AJP 1 - PERLENGKAPAN

AJP 2 - BEBAN DIBAYAR DI MUKA

AYAT JURNAL AJP 3 - BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR


PENYESUAIA
N AJP 4 - PENYUSUTAN ASET TETAP

AJP 5 - PEDAPATAN DITERIMA DI MUKA

AJP 6 - PENDAPATAN BELUM DITERIMA


MATERI POKOK

JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal penyesuaian digunakan untuk mencatat pendapatan pada periode
tersebut yang sudah seharusnya diterima dan untuk mengakui beban pada
periode tersebut yang sudah terjadi (sudah dirasakan manfaatnya). Jurnal
penyesuaian mengikuti prinsip dalam Standar Akuntansi Keuangan, yaitu
prinsip pengakuan pendapatan dan pengakuan beban.
TIPE JURNAL PENYESUAIAN
Deferrals
1. Prepaid Expenses / beban dibayar dimuka: beban yang sudah
dibayar tunai dan dicatat sebagai aset sebelum beban tersebut
digunakan.
2. Unearned Revenue / pendapatan diterima dimuka: pendapatan
diterima tunai dan dicatat sebagai utang sebelum pekerjaan atas
pendapatan tersebut selesai dilakukan.
Accruals
1. Accrued revenues / pendapatan yang masih harus diterima:
pendapatan atas pekerjaan yang sudah selesai dilakukan tetapi
belum diterima kas-nya. Dalam pencatatan atas pendapatan
akrual ini, akun aset di debet dan akun pendapatan di kredit.
2. Accrued expenses / beban yang belum dibayar: beban yang
sudah dipakai/digunakan (sudah dirasakan manfaatnya) tetapi
belum dibayarkan secara tunai (kas). Dalam pencatatan beban/
utang akrual ini, akun beban di debet dan akun utang di kredit.
AJP 1: “PERLENGKAPAN”
Ada dua pendekatan:
1. NS : Perlengkapan
AJP : Beban perlengkapan (D) xxx Carilah yang sudah
terpakai
Perlengkapan (K) xxx

2. NS : Beban perlengkapan
AJP : Perlengkapan (D) xxx Carilah yang belum
terpakai
Beban perlengkapan (K) xxx

Contoh soal:
1. NS: Perlengkapan (D) Rp2.000.000,00
DP: pada akhir periode, perlengkapan tersisa Rp500.000,00.
Buatlah AJP per 31 Desember 2014!
Jawab :
AJP 31 Des 2014
Beban perlengkapan (D) Rp1.500.000,00
Perlengkapan (K) Rp1.500.000,00
(mencari yang terpakai dengan Rp2.000.000,00 – Rp500.000,00 =
Rp1.500.000,00)

2. NS: Beban perlengkapan (D) Rp2.000.000,00


DP: pada akhir periode, perlengkapan terpakai Rp1.500.000,00.
Buatlah AJP per 31 Desember 2014!
Jawab :
AJP 31 Des 2014
Perlengkapan (D) Rp500.000,00
Beban perlengkapan (K) Rp500.000,00
(mencari yang tersisa dengan Rp2.000.000,00 – Rp1.500.000,00 =
Rp500.000,00

AJP 2: “BEBAN DIBAYAR DI MUKA”


(PREPAID EXPENSES)
Ada dua pendekatan:
1. NS : …. dibayar di muka
AJP : Beban …. (D) xxx Carilah yang
sudah dijalani
…. dibayar di muka (K) xxx

2. NS : Beban ….
AJP : ….dibayar di muka (D) xxx Carilah yang
Beban …. (K) xxx belum dijalani

Contoh soal:
1. NS: Sewa dibayar di muka (D) Rp2.400.000,00
DP: Kontrak sewa berjalan dari tanggal 1 Oktober 2014 untuk
masa 2 tahun. Buatlah AJP per 31 Desember 2014!
Jawab :
AJP 31 Des 2014
Beban sewa (D) Rp300.000,00
Sewa dibayar di muka (K) Rp300.000,00
(mencari yang sudah dijalani dengan Rp2.400.000,00 x 3/24=
Rp300.000,00)

2. NS: Beban sewa (D) Rp2.400.000,00


DP: Kontrak sewa berjalan dari tanggal 1 Oktober 2014 untuk
masa 2 tahun. Buatlah AJP per 31 Desember 2014!
Jawab :
AJP 31 Des 2014
Sewa dibayar di muka (D) Rp2.100.000,00
Beban sewa (K) Rp2.100.000,00
(mencari yang belum dijalani dengan Rp2.400.000,00 x 21/24=
Rp2.100.000,00)

AJP 3: “BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR” (ACCRUED


EXPENSES)
Hanya memiliki satu aturan, yaitu:
AJP: Beban …. (D) xxx Berapa jumlah yang belum
dibayarkan perusahaan
Utang … (K) xxx

Contoh soal:
DP: Suatu pinjaman bank sejumlah Rp2.000.000,00 dengan
bunga 12% per tahun dibayar tiap 1 April dan 1 Oktober.
Buatlah AJP per 31 Desember 2014!
Jawab :
AJP 31 Des 2014
Beban bunga (D) Rp60.000,00
Utang bunga (K) Rp60.000,00
(mencari yang belum dibayar dengan cara Rp2.000.000,00 x 12/100 x
3/12 = Rp60.000,00)

AJP 4: “PENYUSUTAN ASET TETAP”


Hanya memiliki satu aturan, yaitu:
AJP: Beban penyusutan …. (D) xxx Berapa jumlah yang
disusutkan
Akumulasi penyusutan …(K) xxx
Contoh soal:
NS: Peralatan Rp10.000.000,00
DP: Peralatan disusutkan 10% dari harga perolehannya.
Buatlah AJP per 31 Desember 2014!
Jawab :
AJP 31 Des 2014
Beban penyusutan peralatan (D)Rp1.000.000,00
Ak. Peny. peralatan (K) Rp1.000.000,00
(mencari nilai penyusutan dengan cara Rp10.000.000,00 x 10/100 =
Rp1.000.000,00)

Adapun rumus penyusutan dengan metode garis lurus (straight line)


adalah:
harga perolehan−nilai residu
penyusutan=
umur ekonomis

Keterangan:
Harga biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset
perolehan: hingga dapat digunakan
Nilai residu nilai sisa dari aset setelah umur ekonomis dari aset
: habis
Umur usia atau masa pakai dari aset yang diukur secara
ekonomis: ekonomis (kemampuan dari aset untuk menghasilkan
pendapatan)

Contoh soal:
NS: Peralatan Rp10.000.000,00
DP: Peralatan dibeli 1 Januari 2014 dan memiliki umur ekonomis 4
tahun dengan nilai residu Rp2.000.000.
Buatlah AJP per 31 Desember 2014!
Jawab :
Rp 10.000 .000−Rp 2.000 .000
penyusutan= , maka nilai penyusutan
4
Rp2.000.000,00/tahun.
AJP 31 Des 2014
Beban penyusutan peralatan (D)Rp2.000.000,00
Ak. Peny. peralatan (K) Rp2.000.000,00

AJP 5: “PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA” (UNEARNED


REVENUE)

Ada dua pendekatan:


1. NS : …. diterima dimuka
AJP : …. diterima dimuka (D) xxx Carilah yang
sudah dijalani
Pendapatan …. (K) xxx

2. NS : pendapatan …
AJP : Pendapatan … (D) xxx Carilah yang
… diterima dimuka (K) xxx belum dijalani

Contoh:
1. NS: sewa diterima dimuka (K) Rp2.000.000,00
DP: sewa baru berjalan selama 8 bulan dari 10 bulan kontrak
sewa 2014. Buatlah AJP per 31 Desember 2014!
Jawab :
AJP 31 Des 2014
Sewa diterima dimuka (D) Rp1.600.000,00
Pendapatan sewa (K) Rp1.600.000,00
(keterangan: jumlah yang baru boleh diakui sebagai pendapatan adalah
8/10 dari Rp2.000.000,00, sementara 2 bulan sisanya tidak boleh diakui
sebagai pendapatan karena penyewa belum menggunakan ruangan
tersebut, yang berarti kita masih memiliki utang kepada penyewa)

2. NS: Pendapatan sewa (K) Rp2.000.000,00


DP: sewa baru berjalan selama 8 bulan dari 10 bulan kontrak
sewa 2014.
Buatlah AJP per 31 Desember 2014!
Jawab :
AJP 31 Des 2014
Pendapatan sewa (D) Rp400.000,00
Sewa diterima dimuka (K) Rp400.000,00
(keterangan: jumlah yang baru boleh diakui sebagai pendapatan adalah
8/10 dari Rp2.000.000,00, sementara 2 bulan sisanya tidak boleh diakui
sebagai pendapatan karena penyewa belum menggunakan ruangan
tersebut, yang berarti kita masih memiliki utang kepada penyewa.
Utang tersebut senilai Rp2000.000 – Rp1.600.000 = Rp400.000 dan
dituliskan dengan nama sewa diterima dimuka.)
AJP 6: “PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA”
(ACCRUED REVENUE)

Hanya memiliki satu aturan, yaitu:


AJP: Piutang …. (D) xxx Berapa jumlah yang
belum diterima
Pendapatan … (K) xxx

Contoh:
PT Pioneer telah menyelesaikan pekerjaan iklan sebesar Rp2.000.000,00,
dan baru akan diterima uangnya bulan Januari 2015. PT Pioneer belum
mencatatkan pendapatan atas pekerjaan tersebut, sehingga PT Pioneer
membuat jurnal penyesuaian per 31 Desember 2014 adalah:
AJP 31 Des 2014
Piutang usaha (D) Rp2.000.000,00
Pendapatan iklan(K) Rp2.000.000,00

LATIHAN SOAL

LATIHAN I
AJP 1 – PERLENGKAPAN
1. NS: Beban perlengkapan Rp750.000,- (toko : kantor = 3 : 1)
DP: Total perlengkapan terpakai Rp400.000 (toko : kantor = 1 : 1)
Buatlah AJP tahun 2016!
2. NS: Perlengkapan toko Rp500.000,- dan Beban perlengkapan kantor 3/8
dari total perlengkapan
DP: total perlengkapan terpakai 50% (toko : kantor = 1 : 3)
Buatlah AJP tahun 2016!
3. NS: Perlengkapan toko Rp1.750.000,- dan beban perlengkapan kantor 3/7
perlengkapan toko
DP: 5% dari perlengkapan toko adalah perlengkapan kantor. Total
perlengkapan sisa 70% (toko : kantor = 1 : 1)
Buatlah AJP tahun 2016!
4. Terdapat data perlengkapan yang belum tercatat dan memerlukan koreksi:
- Data awal perlengkapan : Rp5.550.000,00
- Pembelian perlengkapan 20 Desember 2014 : Rp725.000,00
- Pembelian perlengkapan 26 Desember 2014 : Rp2.725.000,00
a. Buatlah jurnal umum untuk mencatat transaksi yang belum terdata!
b. Berapa jumlah perlengkapan yang seharusnya tercantum di NS per
tanggal 31 Desember 2014?
c. Jika diketahui DP sebagai berikut:
Perlengkapan terdiri dari perlengkapan kantor dan perlengkapan toko
(3 : 6) dan perlengkapan toko terpakai Rp5.500.000,00, yang
merupakan 5/7 dari total perlengkapan terpakai.
Buatlah AJP tahun 2016!
AJP 2 – BEBAN DIBAYAR DIMUKA
1. NS: Asuransi dibayar di muka Rp1.200.000,00
DP: Asuransi yang telah terpakai Rp1.00.000,00 dialokasikan untuk bagian
toko 80% dan bagian kantor 20%. Buatlah AJP tahun 2016!
2. NS: Beban sewa Rp6.000.000,-
DP: Sewa dibayar untuk 2 tahun, terhitung tanggal 1 April 2014, 6 bulan
pertama nilai sewa Rp2.000.000,- dan 6 bulan terakhir nilai sewa
Rp1.500.000,- Buatlah AJP tahun 2016!
3. NS: Beban sewa Rp7.200.000,00
DP: Sewa dilakukan untuk periode 2 tahun dan dimulai tanggal 2 Oktober
2014. Buatlah AJP tahun 2016!
4. NS: Sewa dibayar dimuka Rp3.000.000,-
DP: Sewa dibayar dimuka untuk sewa toko dan kantor (4 : 1). Sewa toko
untuk 1 September 2011 – 31 Agustus 2012. Sewa kantor untuk 2 tahun
terhitung tanggal 1 Oktober 2014.
Buatlah AJP tahun 2016!

AJP 3 – BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR


1. NS: Beban gaji Rp500.000.000,00
DP: terdapat 27% dari beban gaji yang belum dibayarkan kepada karyawan
hingga akhir tahun 2014
Buatlah AJP tahun 2014!
2. NS: Utang bank Rp18.000.000,-
DP: Bunga bank 8%/tahun dibayar 1 tahun 2x. Pembayaran selanjutnya 1
Maret 2015.
Buatlah AJP tahun 2014!
3. Upah dibayarkan setiap hari Sabtu untuk 6 hari kerja sebesar
Rp240.000,- /orang. Tanggal 31 Desember adalah hari Rabu. Juan libur
tiap hari Jumat dan tidak masuk kerja sejak 3 hari yang lalu. Rio libur tiap
Selasa, sakit 2 hari terhitung tanggal 24 Desember. Hari libur tiap Senin
dan tidak masuk kerja 3 hari terhitung tanggal 24 Desember. Tanggal 25
bukanlah hari kerja karena libur Natal.
Buatlah AJP untuk utang upah 3 pekerja tersebut di akhir periode (31
Desember)!

AJP 4 – PENYUSUTAN ASET TETAP


1. NS: Mobil Rp280.000.000,00
DP: Mobil disusutkan dengan persentase tetap sebesar 25% setiap
tahunnya. Mobil baru dibeli pada tanggal 1 Juni 2015! Buatlah AJP tahun
2015 dan 2016!
2. NS: Mesin Rp80.000.000,00
DP: Mesin diperkirakan mampu menghasilkan produk sebanyak 1.600.000
dalam waktu 8 tahun. Pada tahun 2015, mesin telah mampu menghasilkan
250.000 produk. Buatlah AJP tahun 2015!
3. NS: Gedung Rp300.000.000,00
DP: Gedung memiliki umur ekonomis 25 tahun dan nilai residu
Rp50.000.000,00. Gedung dibeli pada tanggal 1 April 2015. Buatlah AJP
tahun 2015 dan AJP tahun 2016!
4. NS: Peralatan Rp20.000.000,00 dan akumulasi penyusutan peralatan
Rp2.000.000,00
DP: Terjadi perubahan umur ekonomis peralatan dari 10 tahun menjadi 7
tahun. Peralatan baru dibeli awal tahun 2015 tanpa nilai residu. Buatlah
AJP tahun 2016!

AJP 5 – PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA


1. NS: iklan diterima dimuka Rp2.500.000,00
DP: per 31 Desember 2014, iklan telah diterbitkan sebanyak 15 kali
dari 25 kali penanyangan iklan berdasarkan kontrak kerja tahun
2014. Buatlah AJP tahun 2014!
2. NS: Pendapatan jasa konstruksi Rp550.000.000,00
DP: per 31 Desember 2014, pekerjaan konstruksi baru selesai 5/8-
nya.
3. NS: Pendapatan sewa Rp360.000.000,00
DP: kontrak sewa gedung baru dilakukan per 1 Mei 2014 untuk
masa 2 tahun.

AJP 6 – PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA


1. DP: sebuah bengkel telah menyelesaikan pekerjaan reparasi mobil
sebesar Rp3.500.000,00 baru dibayar 3 Januari 2015.
2. DP: terdapat pendapatan jasa servis yang belum dicatat karena kas-
nya belum diterima, yaitu sebesar Rp4.550.000,00.

LATIHAN II
Berikut ini sebagian neraca saldo Biro Perjalanan Angkasa per 30 Juni
2015.
Keterangan Debet Kredit
Piutang 32.500.000
Perlengkapan 2.350.000
Sewa dibayar dimuka 18.000.000
Asuransi dibayar dimuka 6.225.000
Peralatan kantor 7.800.000
Kendaraan 62.835.000
Pendapatan diterima dimuka 3.600.000
Hutang hipotik 50.000.000
Gaji karyawan 26.837.000
Beban iklan 3.682.500

Data penyesuaian yang tersedia per 30 Juni 2015 adalah :


a. Piutang ditaksir yang tidak tertagih sebesar 3% dari saldo piutang
b. Perlengkapan kantor yang masih tersedia Rp. 975.000,-
c. Sewa Dibayar dimuka terdiri dari Rp. 3.000.000,- merupakan sewa
bulan Januari s/d Maret 2015 dan yang Rp. 15.000.000,- merupakan
sewa yang Dibayar untuk periode 1 April 2015 sampai dengan 1 April
2016.
d. Asuransi yang telah menjadi beban Rp. 3.400.000,-
e. Peralatan kantor disusutkan sebesar 10%
f. Kendaraan disusutkan sebesar 15%
g. Pendapatan Diterima dimuka merupakan pendapatan angkutan untuk
10 kali, dan yang telah dilaksanakan sebanyak 6 kali.
h. Bunga atas hipotik untuk bulan Juni 2016 yang masih terutang sebesar
2%
i. Dari gaji karyawan yang telah dibayar, ternyata sebesar Rp. 500.000,-
merupakan pinjaman karyawan.
j. Beban iklan yang telah dibayar sejumlah Rp. 600.000,- merupakan
kontrak untuk bulan Juli 2016.

Diminta :
Berdasarkan data-data diatas, buatlah jurnal penyesuaian yang dibutuhkan.
BAB II
“KERTAS KERJA dan LAPORAN KEUANGAN”

KOMPETENSI DASAR
3.3. Menganalisis siklus akuntansi perusahaan jasa
4.3. Mempraktikkan siklus akuntansi perusahaan jasa

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti pembelajaran melalui proses mengamati,
menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan,
peserta didik mampu:
1. Menyusun kertas kerja.
2. Membuat Laporan Keuangan

MATERI POKOK

A. KERTAS KERJA
1. Pengertian Kertas Kerja
Laporan keuangan harus melalui beberapa tahapan pencatatatn
sebelum akhirnya disajikan kepada para pengguna. Hal ini dilakukan
untuk menjamin keakuratan informasi keuangan perusahaan yang
tercantum didalamnya. Proses pencatatan informasi keuangan dapat
lebih mudah dilakukan dengan menggunakan alat bantu yan disebut
kertas kerja. Kertas kerja dapat diartikan sebagai media pencatatatn
neraca saldo, jurnal penyesuaian, laporan laba rugi, dan neraca, yang
disusun secara logis untuk mempermudah penyusunan laporan
keuangan. Istilah lain dari kertas kerja adalah neraca lajur.

2. Bentuk Kertas Kerja


Kertas kerja dapat terdiri atas enam, delapan, sepuluh, dan dua belas
kolom. Bentuk kertas kerja yang lazim digunakan adalah kertas kerja
sepuluh kolom. Perhatikan contoh bentuk-bentuk kertas kerja berikut
ini.

a. Kertas kerja 6 kolom


PT ALAM JAYA
KERTAS KERJA
Per 31 Desember 2011
Kode Nama Akun Neraca Saldo Laba Rugi Neraca
Akun D K D K D K

b. Kertas kerja 8 kolom


PT ALAM JAYA
KERTAS KERJA
Per 31 Desember 2011
Kode Nama Neraca Penyesuaian Laba Rugi Neraca
Akun Akun Saldo
D K D K D K D K
c. Kertas kerja 10 kolom
PT ALAM JAYA
KERTAS KERJA
Per 31 Desember 2011
Kode Nama Neraca Penyesuaian Neraca Saldo Laba Neraca
Akun Akun Saldo Disesuaikan Rugi
D K D K D K D K D K

d. Kertas kerja 12 kolom


PT ALAM JAYA
KERTAS KERJA
Per 31 Desember 2011
Kode Nama Neraca Penyesuaia Neraca Laba Perubaha Neraca
Akun Akun Saldo n Saldo Rugi n
Disesuaikan Ekuitas
D K D K D K D K D K D K

Keterangan :
 Kolom kode Akun diisi dengan nomor akun yang akan
diikhtisarkan
 Kolom nama akun diisi dengan nama atau deskripsi akun yang
akan dicatat
 Kolom neraca saldo diisi dengan saldo akhir dari setiap akun yang
terdapat dalam buku besar
 Kolom penyesuaian diisi dengan ayat jurnal penyesuaian dari
akun-akun yang disesuaikan
 Kolom neraca saldo disesuaikan diisi dengan nilai akun neraca
saldo setelah penyesuaian
 Kolom laba rugi diisi dengan saldo akun nominal (pendapatan dan
beban)
 Kolom perubahan ekuitas diisi dengan modal setelah ditambah atau
dikurangi dengan prive dan saldo laba rugi
 Kolom neraca diisi dengan saldo akun riil.

3. Cara Menyusun Kertas Kerja


Langkah 1 :
Isilah kolom kode akun, nama akun, dan saldo setiap akun sesuai
dengan keterangan dan nilai yang terdapat dalam buku besar ke
kolom Neraca Saldo.
Langkah 2 :
Isilah kolom penyesuaian dengan jurnal penyesuaian yang telah
dibuat sebelumnya. Akun tambahan yang muncul akibat jurnal
penyesuaian diletakkan di bawah akun-akun buku besar. Ketika
mengisi saldo penyesuaian, perhatikan kolom debit dan kreditnya.

Langkah 3 :
Isilah kolom Neraca Saldo Disesuaikan dengan menambah atau
mengurangi saldo pada neraca saldo dengan saldo penyesuaian. Jika
saldo pada kolom Neraca Saldo dan saldo pada kolom Penyesuaian
sejenis, misalnya sama-sama debit atau sama-sama kredit, kolom
Neraca Saldo Disesuaikan diisi dengan hasil penjumlahan kedua
saldo itu. Jika berbeda, kolom Neraca Saldo Disesuaikan diisi
dengan selisih dari kedua saldo tersebut.

Langkah 4 :
Isilah kolom laba rugi dengan akun-akun nominal atau akun
sementara, yang terdiri atas akun pendapatan dan akun beban. Nilai
yang digunakan bersumber dari kolom Neraca Saldo Disesuaikan.
Langkah 5 :
Isilah kolom Neraca dengan saldo akun riil atau akun permanen.
Seperti pada kolom Laba Rugi, kolom Neraca diisi dengan saldo
yang diambil dari kolom Neraca Saldo Disesuaikan.

Setelah mempelajari langkah-langkah diatas, perharikan contoh


berikut ini.

KANTOR AKUNTAN RIZAL dan REKAN


Neraca Saldo
Per 31 Desember 2011
(dalam ribuan rupiah)

Kode Akun Nama Akun Debet Kredit


111 Kas 17.125 -
112 Piutang usaha 35.725 -
113 Perlengkapan kantor 19.000 -
121 Gedung 400.000 -
122 Ak. Peny. Gedung - 80.000
123 Peralatan kantor 150.000 -
124 Ak. Peny. Peralatan kantor - 30.000
211 Utang usaha - 31.000
221 Pinjaman hipotek - 90.000
311 Modal Rizal - 250.000
312 Prive Rizal 12.000 -
411 Pendapatan jasa audit - 120.000
412 Pendapatan jasa konsultasi - 95.000
421 Pendapatan sewa - 6.000
511 Beban gaji 17.500 -
512 Beban perjalanan dinas 12.500 -
513 Beban asuransi 12.000 -
514 Beban pemeliharaan peralatan 5.500 -
521 Beban rupa-rupa 6.750 -
522 Beban perawatan kantor 3.100 -
523 Beban bunga 10.800 -
Total 702.000 702.000

Keterangan penyesuaian per 31 Desember 2011 :


1. Pada brankas terdapat 5 lembar uang Rp 1.000,00 palsu. Jumlah ini
dianggap sebagai kerugian.
2. Piutang berjumlah Rp 525.000,- tidak apat ditagih lagi sehingga
dihapuskan.
3. Pemakaian perlengkapan kantor sebesar Rp 8.500.000,-
4. Gedung disusutkan 5% dari Harga perolehan
5. Peralatan kantor disusutkan 10% dari harga perolehan
6. Bunga pinjaman hipotek dibayar setiap tanggal 1 Mei dan 1
November dengan tingkat bunga 12% per tahun
7. Transaksi pendapatan jasa konsultasi sebesar Rp 4.500.000,- salah
dicatat pada akun pendapatan jasa audit
8. Pada tanggal 31 Desember, terdapat uang jasa audit yang belum
diterima sebesar Rp 12.500.000,-
9. Sewa yang masih harus ditagih sebesar Rp 2.000.000,-
10. Gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp 2.400.000,-
11. Premi asuransi dibayar 1 Mei 2011 untuk masa setahun. Penyesuaian
menggunakan metode beban.

Berdasarkan neraca saldo dan keterangan di atas, buatlah ayat jurnal


penyesuaian yang diperlukan dan kertas kerjanya.
KANTOR AKUNTAN RIZAL dan REKAN
Jurnal Penyesuaian
Per 31 Desember 2011
(dalam ribuan rupiah)

Kode
Tanggal Nama Akun Debet Kredit
Akun
2011 31 524 Beban kerugian uang palsu 5
Des
111 Kas 5
31 515 Beban penghapusan piutang 525
112 Piutang usaha 525
31 516 Beban perlengkapan kantor 8.500
113 Perlengkapan kantor 8.500
31 525 Beban penyu. Gedung 20.000
122 Ak. Penyu. Gedung 20.000
31 521 Beban penyu. Peralatan kantor 15.000
124 Ak. Penyu. Peralat kantor 15.000
31 523 Beban bunga 1.800
222 Utang bunga 1.800
31 411 Pendapatan jasa audit 4.500
412 Pend. Jasa konsultasi 4.500
31 112 Piutang usaha 12.500
411 Pend. Jasa audit 12.500
31 112 Piutang usaha 2.000
421 Pendapatan sewa 2.000
31 511 Beban gaji 2.400
212 Utang gaji 2.400
31 114 Asuransi dibayar dimuka 4.000
513 Beban asuransi 4.000
71.230 71.230
KANTOR AKUNTAN RIZAL dan REKAN
Kertas Kerja
Per 31 Desember 2011
(dalam ribuan rupiah)
Neraca Saldo
Kode Neraca Saldo Penyesuaian Laba Rugi Neraca
Nama Akun Disesuaikan
Akun
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
111 Kas 17.125 - - 5 17.120 - - - 17.120 -
112 Piutang usaha 35.725 - 14.500 525 49.700 - - - 49.700 -
113 Perlengkapan 19.000 -
- 8.500 10.500 - - - 10.500 -
kantor
121 Gedung 400.000 - - - 400.000 - - - 400.000 -
122 Ak. Peny. - 80.000
- 20.000 - 100.000 - - - 100.000
Gedung
123 Peralatan 150.000 -
- - 150.000 - - - 150.000 -
kantor
124 Ak. Peny. - 30.000
Peralatan - 15.000 - 45.000 - - - 45.000
kantor
211 Utang usaha - 31.000 - - - 31.000 - - - 31.000
221 Pinjaman - 90.000
- - - 90.000 - - - 90.000
hipotek
311 Modal Rizal - 250.000 - - - 250.000 - - - 250.000
312 Prive Rizal 12.000 - - - 12.000 - - - 12.000 -
411 Pendapatan - 120.000
4.500 12.500 - 128.000 - 128.000 - -
jasa audit
412 Pendapatan - 95.000
- 4.500 - 99.500 - 99.500 - -
jasa konsultasi
421 Pendapatan - 6.000
- 2.000 - 8.000 - 8.000 - -
sewa
511 Beban gaji 17.500 - 2.400 - 19.900 - 19.900 - - -
512 Beban 12.500 -
perjalanan - - 12.500 - - - - -
dinas
513 Beban asuransi 12.000 - - 4.000 8.000 - 8.000 - - -
514 Beban 5.500 -
pemeliharaan - - 5.500 - 5.500 - - -
peralatan
521 Beban rupa- 6.750 -
- - 6.750 - 6.750 - - -
rupa
522 Beban 3.100 -
perawatan - - 3.100 - 3.100 - - -
kantor
523 Beban bunga 10.800 - 1.800 - 12.600 - 12.600 - - -
Total 702.000 702.000
114 Asuransi
4.000 - - 4.000 - - 4.000 -
dibayar dimuka
222 Utang bunga - 1.800 - 1.800 - - - 1.800
212 Utang gaji - 2.400 - 2.400 - - - 2.400
524 Beban
kerugian uang 5 - 5 - 5 - - -
palsu
515 beban
penghapusan 525 - 525 - 525 - - -
piutang
516 beban
perlengkapan 8.500 - 8.500 - 8.500 - - -
kantor
525 beban
penyusutan 20.000 - 20.000 - 20.00 - - -
gedung
526 beban
peny.peralatan 15.000 - 15.000 - 15.000 - - -
kantor
755.70 112.38 235.50
71.230 71.230 755.700 - 520.200
0 0 0
Laba 123.12
- - 123.100
0
235.50 235.50
643.320 643.320
0 0

Untuk menentukan saldo laba atau rugi, bandingkan jumlah pada kolom
debet dan kolom kredit pada kolom Laba Rugi. Berdasarkan kertas kerja,
diketahui jumlah kolom kredit Rp235.500.000,00 dan jumlah kolom
debet Rp 112.380.000,00 sehingga laba usaha Rp 123.120.000,00. Saldo
laba kemudian dicatat dikolom kredit agar seimbang.

B. TAHAP PELAPORAN
Pembuatan Laporan Keuangan
Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan.
Laporan keuangan diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap kinerja perusahaan, seperti pemegang saham, pemimpin
perusahaan, investor, bank, dan pemerintah (kantor pajak). Bagi para
pemegang saham, laporan keuangan dapat menunjukkan kemajuan
pengelolaan perusahaan oleh pihak manajemen. Disisi lain, bagi pihak
bank, laporan keuangan dapat menunjukkan efektivitas pengelolaan dana
yang mereka pinjamkan kepada perusahaan.
Sebelum menyusun laporan keuangan, perlu diketahui beberapa
prinsip yang menlandasi pembuatan laporan keuangan. Prinsip-prinsip
tersebut adalah :
 Entitas bisnis (business entity)
Perusahaan merupakan entitas yang terpisah dari pemilik sehingga
pencatatan transaksi pribadi pemilik harus dipisahkan dari pemilik
sehingga pencatatan transaksi pribadi pemilik harus dipisahkan dari
pencatatan transaksi perusahaan.
 Kelangsungan usaha (going concern)
Aktivitas operasional perusahaan diasumsikan akan berlangsung
secara berkelanjutan di masa depan
 Penandingan (matching concept)
Beban-beban yang tombul dari aktivitas operasional perusahaan
akan dihubungkan langsung dengan pos pendapatan yang terkait
dengan beban tersebut.
 Harga perolehan (historical cost)
Pencatatan aset harus didasarkan pada biaya atau harga
perolehannya. Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas
yang dibayarkan untuk memperoleh suatu aset (sesuai dengan PSAK
no 16)
 Accrual basis
Setiap aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban harus diakui
pada saat terjadinya transaksi terlepas dari diterimanya kas atau
tidak, hampir semua jenis laporan keuangan harus disusun
berdasarkan accrual basis, kecuali laporan arus kas (sesuai dengan
PSAK nomor 1)
1. Penyusunan Laporan Keuangan
Kertas kerja pada dasarnya merupakan alat bantu untuk menyusun
laporan keuangan. Melalui kertas kerja, kita dapat menyusun laporan
keuangan mulai dari neraca saldo hingga laporan neraca. Perhatikan
kertas kerja perusahaan pengiriman Sehari Sampai berikut ini.
USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI
Kertas Kerja
Per 31 Desember 2013
(dalam ribuan rupiah)
Neraca Saldo
Neraca Saldo Penyesuaian Laba Rugi Neraca
Kode Disesuaikan
Nama Akun
Akun
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit
101 Kas 252.500 - 252.50 252.50
- - - - -
0 0
102 Piutang usaha 344.100 - 346.60 346.60
2.500 - - - -
0 0
103 Perlengkapan mobil 122.500 - - 60.300 62.200 - - - 62.200
104 Perlengkapan kantor 16.250 - - 9.300 6.950 - - - 6.950
111 Mobil 50.000 - - - 50.000 - - - 50.000
112 AK. Peny. Mobil - 2.000 - 250 - 2.250 2
113 Peralatan kantor 75.000 - - - 75.000 - - - 75.000
114 Ak. Peny. Peralatan kantor - 15.000 2
- 7.500 - 22.500 - - -
201 Utang usaha - 40.125 4
- - - 40.125 - - -
211 Pinjaman hipotek - 20.000 2
- - - 20.000 - - -
301 Modal Firman - 21.575 2
- - - 21.575 - - -
302 Prive Firman 2.500 - - - 2.500 - - - 2.500
401 Pendapatan jasa - 667.650 670.15 670.15
- 2.500 - - -
0 0
501 Beban gaji 6.000 - 15.000 - 21.000 - 21.000 - -
502 Beban pemakaian bahan 12.500 -
- - 12.500 - 12.500 - -
bakar
503 Beban kantor perwakilan 4.000 - - - 4.000 - 4.000 - -
504 Beban asuransi 9.000 - - 3.750 5.250 - 5.250 - -
505 Beban pengepakan 4.500 - 500 - 5.000 - 5.000 - -
506 Beban pengiriman barang 12.000 - - - 12.000 - 12.000 - -
511 Beban rupa-rupa 3.100 - 4.000 - 7.100 - 7.100 - -
512 Beban bunga 2.400 - 1.600 - 4.000 - 4.000 - -
916.350 916.350
507 Beban perlengkapan mobil 60.300 - 60.300 - 60.300 - -

508 Beban perlengkapan


9.300 - 9.300 - 9.300 - - -
kantor
513 Beban peny. Mobil 250 - 250 - 250 - - -
514 Beban peny. Peralatan
7.500 - 7.500 - 7.500 - - -
kantor
212 Utang bunga - 1.600 - 1.600 - - - 1.600
202 Utang gaji - 15.000 - 15.000 - - - 15.000
203 Jasa pengepakan terutang - 500 - 500 - - - 500
213 Beban rupa-rupa terutang - 4.000 - 4.000 - - - 4.000
105 Asuransi dibayar dimuka 3.750 - 3.750 - - - 3.750 -
104.700 104.700 947.700 947.700 148.200 820.150 - 127.550
Laba 671.950 - - 671.950
799.50
820.150 820.150 799.500
0

Berdasarkan kertas kerja tersebut, diketahui bahwa nilai akun laporan


laba rugi (akun nominal) bersumber dari neraca saldo disesuaikan, tetapi
hanya akun-akun pendapatan dan beban yang digunakan. Selain itu, sisi
kredit pada kolom laba rugi berjumlah lebih dari Rp 671.950.000,-
daripada sisi debet. Jika laporan laba rugi disajikan terpisah dari kertas
kerja dalam bentuk single step dan multiple step, tampilannya adalah
sebagai berikut.
a. Single step
USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2013
Pendapatan:
Pendapatan jasa Rp 670.150.000,-
Laba penjualan mobil Rp 150.000.000,-
Total Pendapatan Rp 820.150.000,-
Beban :
Beban gaji Rp 21.000.000,-
Beban pemakaian bahan bakar Rp 12.500.000,-
Beban kantor perwakilan Rp 4.000.000,-
Beban asuransi Rp 5.250.000,-
Beban pengepakan Rp 5.000.000,-
Beban pengiriman barang Rp 12.000.000,-
Beban rupa-rupa Rp 7.100.000,-
Beban bunga RP 4.000.000,-
Beban perlengkapan mobil Rp 60.300.000,-
Beban perlengkapan kantor Rp 9.300.000,-
Beban peny. Mobil Rp 250.000,-
Beban peny. Peral. Kantor Rp 7.500.000,-
Total beban (Rp 148.200.000,-)
Laba bersih Rp 671.950.000,00
b. Multiple step
USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2013
Pendapatan usaha:
Pendapatan jasa Rp 670.150.000,-
Beban usaha :
Beban gaji Rp 21.000.000,-
Beban pemakaian bahan bakar Rp 12.500.000,-
Beban kantor perwakilan Rp 4.000.000,-
Beban asuransi Rp 5.250.000,-
Beban pengepakan Rp 5.000.000,-
Beban pengiriman barang Rp 12.000.000,-
Beban rupa-rupa Rp 7.100.000,-
Beban perlengkapan mobil Rp 60.300.000,-
Beban perlengkapan kantor Rp 9.300.000,-
Beban peny. Mobil Rp 250.000,-
Beban peny. Peral. Kantor Rp 7.500.000,-
Total beban usaha (Rp 144.200.000,-)
Laba usaha Rp 525.950.000
Pendapatan (beban) diluar usaha:
Laba penjualan mobil Rp 150.000.000,-
beban bunga (Rp 4.000.000,-)
Laba di luar usaha Rp 146.000.000,-
Laba bersih Rp 671.950.000,00

Selain dalam bentuk stafel, laporan laba rugi juga dapat disusun dalam
bentuk scontro. Tampilan laba rugi yang disusun dalam bentuk scontro
akan terlihat sebagai berikut.

USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI


Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2013
Beban : Pendapatan :
Beban gaji Rp 21.000.000,- Pedapatan jasa Rp 670.150.000,-
Beban pemakaian bahan bakar Rp 12.500.000,- Laba penjualan Rp 150.000.000,-
mobil
Beban kantor perwakilan Rp 4.000.000,-
Beban asuransi Rp 5.250.000,-
Beban pengepakan Rp 5.000.000,-
Beban pengiriman barang Rp 12.000.000,-
Beban rupa-rupa Rp 7.100.000,-
Beban bunga RP 4.000.000,-
Beban perlengkapan mobil Rp 60.300.000,-
Beban perlengkapan kantor Rp 9.300.000,-
Beban peny. Mobil Rp 250.000,-
Beban peny. Peral. Kantor Rp 7.500.000,-
Laba bersih Rp 671.950.000,-
Rp 820.150.000,- Rp 820.150.000,-

2. Laporan Perubahan Ekuitas


untuk menyusun laporan perubahan ekuitas, kita perlu mengetahui
modal awal, saldo laba atau rugi, dan penarikan pribadi (prive). Hal-
hal tersebut dapat diketahui dari data yang tercantum pada kertas
kerja. Dibawah ini adalah contoh dari laporan perubahan ekuitas.

USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI


Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk periode yang berakhir per 31 Desember 2013
Modal per 1 Januari 2011 Rp 21.575.000,-
Laba tahun buku 2011 Rp 671.950.000,00
Prive Firman 2013 (Rp 2.500.000,-)
Kenaikan modal Rp 669.450.000,-
Modal per 31 Des 2013 Rp 691.025.000,-

3. Neraca
Jika diperhatikan, jumlah saldo debit dan kredit pada kolom neraca
di kertas kerja biasanya berbeda. Namun, jumlah neraca akan
seimbang bila saldo laba atau rugi telah ditambah atau dikurangi
kedalam akun modal pemilik melalui laporan perubahan ekuitas.
Akun modal tersebut kemudian disajikan pada neraca. Selisih laba
atau rugi pada neraca harus sama dengan selisih pada laporan laba
rugi. Perhatikan bentuk neraca dibawah ini.

a. Bentuk stafel
USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI
Neraca
Per 31 Desember 2013
(dalam ribuan)
Aset
Aset Lancar :
Kas Rp 252.500,-
Piutang usaha Rp 346.600,-
Perlengkapan mobil Rp 62.200,-
Perlengkapan kantor Rp 6.950,-
Asuransi dibayar dimuka Rp 3.750,-
Total Aset Lancar Rp 672.000,-
Aset Tetap:
Mobil Rp 50.000,-
Ak. Peny. Mobil (Rp 2.250,-)
Rp 47.750,-
Peralatan kantor Rp 75.000,-
Ak. Peny. Peralatan kantor (Rp 22.500,-)
Rp 52.500,-
Total Aset Tetap Rp 100.250,-
Total Aset Rp 772.250,-

Liabilitas
Utang Jangka Pendek :
Utang usaha Rp 40.125,-
Utang gaji Rp 15.000,-
Jasa pengepakan terutang Rp 500,-
Beban rupa-rupa terutang Rp 4.000,-
Utang bunga Rp 1.600,-
Total utang jangka pendek Rp 61.225,-

Utang jangka panjang :


Pinjaman hipotek Rp 20.000,-
Total Utang Jangka Panjang Rp 20.000,-
Total Liabilitas Rp 81.225,-
Ekuitas
Modal Firman Januari 2013 Rp 21.575,-
Prive Firman tahun 2013 (Rp 2.500,-)
Laba usaha tahun 2013 Rp 671.950,-
Total Ekuitas Rp 691.025,-
Total Liabilitas dan Ekuitas Rp 772.250,-

b. Bentuk scontro
USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2013
Aset Liabilitas
Aset Lancar : Utang Jangka Pendek :
Kas Rp 252.500,- Utang usaha Rp 40.125,-
Piutang usaha Rp 346.600,- Utang gaji Rp 15.000,-
Perlengkapan mobil Rp 62.200,- Jasa pengepakan terutang Rp 500,-
Perlengkapan kantor Rp 6.950,- Beban rupa-rupa terutang Rp 4.000,-
Asuransi dibayar dimuka Rp 3.750,- Utang bunga Rp 1.600,-
Total Aset Lancar Rp 672.000,- Total utang jangka pendek Rp 61.225,-
Aset Tetap: Utang jangka panjang :
Mobil Rp 50.000,- Pinjaman hipotek Rp 20.000,-
Ak. Peny. Mobil (Rp 2.250,-) Total Utang Jangka Panjang Rp 20.000,-
Rp 47.750,- Total Liabilitas Rp 81.225,-
Peralatan kantor Rp 75.000,- Ekuitas
Ak. Peny. Peralatan kantor (Rp 22.500,-) Modal Firman Januari 2013 Rp 21.575,-
Rp 52.500,- Prive Firman tahun 2013 (Rp 2.500,-)
Total Aset Tetap Rp 100.250,- Laba usaha tahun 2013 Rp 671.950,-
Total Ekuitas Rp 691.025,-
Total Aset Rp 772.250,- Total Liabilitas dan Ekuitas Rp 772.250,-

LATIHAN SOAL

Kantor akuntan Eka Jaya


Neraca Saldo
Per 30 September 2010

No Nama akun Saldo


akun Debet Kredit
111 Kas 8.900.000
112 Piutang usaha 2.000.000
115 Perlengkapan kantor 425.000
121 Peralatan kantor 3.250.000
211 Utang usaha 525.000
311 Modal Nn. Eka 12.500.000
312 Prive Nn. Eka 500.000
411 Pendapatan Jasa 6.500.000
511 Beban sewa 3.000.000
512 Beban gaji karyawan 1.000.000
513 Beban iklan 200.000
514 Beban listrik dan 150.000
telepon
515 Beban lain-lain 100.000

 Data penyesuaian per 31 Des 2010 :


1. Sewa dibayar tanggal 1 September 2010 untuk 6 bulan 
2. Aktifa tetap disusutkan 2% dari harga perolehan  
3. Pendapatan yang masih merupakan pendapatan diterima di muka Rp.
500.000,00 
4. Beban iklan belum dibayar Rp. 200.000,00 
5. Perlengkapan tersisa Rp. 125.000,00Buatlah jurnal penyesuaian per
31 Des 2011
Dari data diatas, buatlah :
1. Jurnal Penyesuaian.
2. Kertas Kerja.
3. Laporan laba rugi bentuk single step.
4. Laporan perubahan ekuitas.
5. Laporan neraca.

DAFTAR PUSTAKA
Alam S. 2013. Akuntansi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Esis
Alam S. 2013. Ekonomi untuk SMA? MA Kelas XII. Jakarta : Esis
Kieso, Weygandt, Warfield. 2011. Intermediate Accounting Vol.1 IFRS Edition.
United States of America: John Wiley & Sons, Inc.
http://www.akuntansipendidik.com/2013/06/membuat-jurnal-koreksi-dengan-
benar.html. diakses 19 April 2015.
http://jurnalakuntansikeuangan.com/2011/08/jurnal-koreksi-pembetulan-kesalahan-
untuk-periode-yang-sama/. Diakses 19 April 2015.
http://zahiraccounting.com/id/blog/pemahaman-jurnal-koreksi-jurnal-penyesuaian/.
Diakses 19 April 2015./

Anda mungkin juga menyukai