Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TUGAS

“50 GANGGUAN MENTAL”

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah:
"Teknik Intervensi Psikologi Klinis”

Disusun Oleh :
DARMANTO SUGONDO SIANTURI
NPM:
178600443
Kelas :
B2

Dosen Pengampuh : Drs. MARYONO M.Psi

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
T.A.2020/2020
Daftar Gangguan Mental
1. (fobia)
Ketakutan (fobia) adalah kecemasan yang luar biasa, terus menerus dan tidak realistis,
sebagai respon terhadap keadaan eksternal tertentu. Fobia adalah rasa ketakutan yang
berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat
kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap
Fobia sulit dimengerti.
2. Kelainan Obsesif-Kompulsif
Penyakit Obsesif-Kompulsif ditandai dengan adanya obsesi dan kompulsi.
Obsesi adalah gagasan, khayalan atau dorongan yang berulang, tidak diinginkan dan
mengganggu, yang tampaknya konyol, aneh atau menakutkan. Kompulsi adalah desakan
atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang akan meringankan rasa tidak nyaman akibat
obsesi. PenyakiT obsesif-kompulsif berbeda dengan kelainan kepribadian obsesif-
kompulsif.Penyakit ini terjadi pada 2,3% dewasa. Dan Penyebabnya tidak diketahui.
3. Depresi
Seseorang dikatakan depresi apabila aktifitas fisiknya menurun, berpikir sangat lamban dan
diikuti oleh perubahan suasana hati. Sesorang yang mengalami depresi memiliki pemikiran
yang negatif terhadap dirinya sendiri, terhadap masa depan, dan ingatan mereka menjadi
lemah, serta kesulitan dalam mengambil keputusan. Menurut Suryantha Chandra (2002 : 8),
depresi adalah suatu bentuk gangguan suasana hati yang mempengaruhi kepribadian
seseorang. Depresi juga merupakan perasaan sinonim dengan perasaan sedih, murung,
kesal, tidak bahagia dan menderita.
4. Manic Depresi
Manic depresi atau depresi bipolar sebenarnya dianggap sebagai salah satu jenis terburuk
dari depresi yang biasanya orang derita. Ditandai dengan perubahan tiba-tiba dan ekstrim
dalam suasana hati mereka, Maniac depresi dikatakan disebut seperti itu karena maniak =
mania mengacu pada “up” sambil depresi mengacu pada “down”.
5. Kepribadian Ganda
Kepribadian ganda/ alter ego, adalah kepribadian manusia yang terdiri dari dua atau lebih
yang tumbuh bersama-sama dalam satu badan manusia tersebut. masa-masa kritis di mana
seseorang bisa memiliki kepribadian ganda adalah masa-masa saat ia mulai mencari jati diri.
6. Schizophrenia
Schizophrenia merupakan gangguan psikotik, hampir satu persen penduduk dunia menderita
psikotik dalam hidup mereka. Schizophrenia sering terjadi pada populasi urban dan
kelompok social ekonomi rendah. Terdapat indikasi yang nyata bahwa schizophrenia adalah
sebuah gangguan yang terjadi pada fungsi otak. Ditulis dalam buku The Broken Brain: The
Biological Revolution in Psychiatry bahwa bukti-bukti terkini tentang serangan
schizophrenia merupakan suatu hal yang melibatkan banyak factor.

DARMANTO SUGONDO SIANTURI Page 1


7. Psikoterapi
Psikoterapi adalah pengobatan dengan secara psikologis untuk masalah yang berkaitan
dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata,
yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya
penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan
istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.
8. Anorexia Nervosa
Anorexia nervosa merupakan suatu kondisi dimana seseorang merasa tubuhnya gemuk dan
selalu ingin kurus, walaupun kenyataannya tubuhnya sudah dikategorikan ideal atau
banhkan sudah kurus. Tetapi penderita selalu merasa tidak puas dengan berat badannya
yang mengakibatkan kecemasan dan depresi.
9. Self Injury
Self Injury Penderita gangguan ini biasanya cenderung ingin melukai dirinya sendiri. Hal
ini dikarenakan penderita berfikir bahwa jika dia melukai dirinya sendiri maka rasa sakit
emosionalnya akan teratasi. Padahal sebenarnya hal itu tidak sama sekali membantu
menghilangkan sakit emosionalnya, bahkan jika penderita terlalu sering melukai dirinya
sendiri itu dapat membahayakan nyawa penderitanya.
10. Kleptomania
Kleptomania merupakan sebutan untuk seseorang yang suka mencuri. Mencuri disini bukan
karena keterpaksaan atau masalah ekonomi seperti yang kebanyakan diberitakan media,
tetapi kleptomania sendiri adalah gangguan dimana penderitanya memiliki keinginan untuk
memiliki barang orang lain, sehingga mendorongnya untuk mencuri. Sangat berbeda ya
dengan pencurian yang dilakukan karena masalah ekonomi. Penderita kleptomania ini akan
merasa sangat puas setelah memiliki barang curian, walaupun dia tidak membutuhkan
barang yang dia curi tersebut.
11. Homoseksual
Untuk gangguan psikologis yang satu ini pasti hampir semua orang sudah tau. Karena
setiapp tahunnya terdapat banyak kasus tentang homoseksual. Homoseksual sendiri adalah
gangguan psikologis dimana seseorang memiliki ketertarikan dengan sesame jenis.
Gangguan ini bukan disebabkan oleh kerusakan otak atau kelainan genetic melainkan bisa
disebabkan oleh interaksi sosialnya, perilaku orang-orang disekitarnya bahkan kelompok
sosialnya.
12. Bruxism
Bruxism merupakan suatu kondisi ketika seseorang menggertakan, menggesekkan, atau
mengatupkan gigi secara tidak sadar dan menjadi suatu kebiasaan. Kondisi ini tidak
berbahaya, tetapi jika dilakukan setiap hari, dapat merusak gigi dan menimbulkan
komplikasi kesehatan mulut lainnya. Kondisi ini biasanya dipicu oleh perasaan cemas dan
stres. Bruxism biasanya terjadi pada malam hari (saat tidur) atau di siang hari dan dilakukan
secara tidak sadar.

13. Bulimia

DARMANTO SUGONDO SIANTURI Page 2


Bulimia adalah gangguan makan serius yang berpotensi mengancam nyawa. Penderita
dengan kondisi bulimia mengalami dua periode.Pertama, periode saat penderita
mengonsumsi makanan dalam porsi yang banyak dengan waktu yang sangat singkat serta
tidak terkontrol (binge). Periode berikutnya adalah kompensasi atas konsumsi berlebihan
tersebut (purging).
14. Delirium
Delirium merupakan gangguan kemampuan mental yang ditandai dengan kebingungan dan
menurunnya kesadaran (awareness) akan lingkungan sekitar yang dapat menyebabkan
gangguan pada emosi. Gangguan ini biasanya bermula secara tiba-tiba dan cepat dalam
beberapa jam atau beberapa hari.
15. Postpartum Depression (Ppd) Atau Depresi
Postpartum depression (PPD) atau depresi) atau depresi pascapersalinan (melahirkan)
adalah salah satu jenis depresi yang dialami oleh ibu setelah melahirkan. Depresi
pascapersalinan tidak hanya terjadi di para ibu tetapi juga dapat terjadi di para ayah.
16. Gaming Disorder
gaming disorder adalah pola perilaku bermain game yang tidak terkendali hingga dapat
mengganggu minat dan aktivitas sehari-hari. Kondisi ini kini telah dimasukkan ke dalam
klasifikasi penyakit internasional keluaran terbaru (ICD-11).Orang yang menderita kelainan
ini akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain game dan memiliki ikatan
emosional yang erat dengan kebiasaan ini. Selain itu, gaming disorder juga dapat membuat
koneksi sosial penderitanya menjadi terputus.
17. Gagap
Gagap adalah gangguan bicara yang ditandai dengan adanya pengulangan kata, suara, atau
pelafalan saat berbicara. Gagap dapat dialami oleh siapa saja. Namun, gagap paling umum
terjadi pada anak-anak yang berusia dua sampai lima tahun.
18. Bipolar
Bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan mood yang ekstrem.
Gejala kelainan jiwa ini dibagi menjadi episode mania (senang berlebihan) dan episode
depresi (sedih berlebihan). Secara umum, bipolar termasuk gangguan mental yang tidak
dapat disembuhkan. Namun gejalanya dapat dikendalikan dengan obat-obatan dan
psikoterapi, sehingga kualitas hidup penderita bisa diperbaiki.
19. Gangguan Dismorfik Tubuh (Body Dysmorphic Disorder/Bdd)
Gangguan dismorfik tubuh (Body Dysmorphic Disorder/BDD) adalah gangguan mental
yang ditandai dengan perasaan terlalu mengkhawatirkan penampilan tidak sempurna
ataupun cacat yang sebenarnya tidak terlihat oleh orang lain.Gangguan ini dapat dialami
oleh pria ataupun wanita, terutama pada remaja dan dewasa muda. BDD juga dapat
memengaruhi kehidupan penderitanya dengan menyebabkan depresi dan melakukan
tindakan yang menyakiti diri sendiri.
20. Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan sosial adalah gangguan yang menyebabkan kecemasan, takut, atau
rasa malu yang sangat intens terhadap interaksi sehari-hari. Penderita akan cenderung
menghindari orang lain dan merasakan stres yang parah dan memengaruhi rutinitas sehari-
hari
21. Trypophobia

DARMANTO SUGONDO SIANTURI Page 3


Trypophobia adalah rasa takut, cemas, atau jijik berlebihan terghadap tekstur lubang-lubang
atau tonjolan. Misalnya, sarang lebah, stroberi, bubble wrap, atau terumbu karang.Namun
para ahli menyatakan bahwa trypophobia tidak memenuhi kriteria fobia yang sebenarnya.
Oleh karena itu, asosiasi dokter kejiwaan di Amerika tidak mengakui trypophobia dalam
buku pedoman diagnosis gangguan jiwa.Para pakar mengemukakan bahwa gejala
trypophobia lebih mengawah pada rasa jijik daripada rasa takut.
22. Stres (Stress)
Stres (stress) adalah cara tubuh merespons perubahan tertentu yang dianggap sebagai
bahaya, ancaman, atau tekanan. Tubuh menanggapi stres dengan bereaksi secara fisik,
mental, dan emosional.Stress sebetulnya adalah bagian yang normal dari hidup. Hampir
setiap orang bisa mengalami stres, termasuk anak-anak yang notabene selalu tampak ceria.
23. Substance Abuse Disorder Atau Penyalahgunaan Zat
Substance abuse disorder atau penyalahgunaan zat adalah keadaan ketika seseorang
menggunakan obat maupun zat yang tidak legal, obat yang diresepkan atau bahkan obat
yang dapat dibeli sendiri di apotek dengan dosis yang tidak sesuai. Substance abuse disorder
dapat juga disebut sebagai keadaan ketika seseorang mengonsumsi alkohol, obat yang
diresepkan, dan atau obat legal lain terlalu banyak daripada dosis yang dianjurkan.
24. Trikotilomania
Trikotilomania adalah gangguan mental yang diindikasikan dengan dorongan tidak
tertahankan untuk menarik rambut yang terdapat di kepala, alis mata, ataupun rambut pada
area lain pada tubuh. Perilaku ini merupakan perilaku berulang, sering terjadi, serta sulit
untuk dihentikan. Terkadang penarikan rambut dilakukan sebagai cara untuk mengatasi
stres. Beberapa penderita dapat mengendalikan trikotilomania yang dialami tetapi bagi
yang lain, dorongan untuk menarik rambut tidak dapat dikontrol.
25. Narkolepsi
Narkolepsi adalah gangguan neurologis (saraf) yang memengaruhi kontrol tidur dan
kesadaran individu untuk tetap terjaga. Seseorang dengan narkolepsi mengalami kantuk di
pagi dan siang hari yang berlebihan secara mendadak dan tak terkendali.Penderita
narkolepsi dapat tertidur secara tiba-tiba. Serangan tidur mendadak ini dapat terjadi pada
saat aktivitas apapun di sepanjang hari.
26. Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah penyakit yang menyerang fungsi otak. Akibatnya, penderita
akan mengalami penurunan daya ingat dan fungsi kognitif lain. Penyakit ini berkembang
secara progresif. Ini berarti, Alzheimer akan bertambah parah seiring waktu.Kemampuan
intelektual dan sosial pada penderita penyakit Alzheimer akan terus menurun karena kondisi
sel-sel otaknya memburuk hingga akhirnya mati.
27. Hipersomnia
Hipersomnia adalah suatu kondisi yang membuat seseorang merasakan kelelahan berlebih
di siang hari. Kondisi ini masih dapat terjadi meski Anda telah tidur dalam waktu yang
lama. Hipersomnia dapat juga disebut dengan excessive daytime sleepiness (EDS).
Seseorang dikatakan hipersomnia adalah ketika ia mengalami EDS setidaknya selama tiga
bulan.

28. Oppositional Defiant Disorder (ODD)

DARMANTO SUGONDO SIANTURI Page 4


Oppositional Defiant Disorder (ODD) adalah gangguan perkembangan yang ditandai
dengan pola kemarahan, pemberontakan, perdebatan, dan pembalasan dendam secara terus-
menerus kepada figur otoritas. ODD kebanyakan dialami oleh anak-anak atau remaja awal.
Dalam hal ini, figur otoritas bisa berupa orangtua maupun pihak yang berwenang.
29. Gangguan Spektrum Autisme (Autism Spectrum Disorder/ ASD)
Gangguan Spektrum Autisme (Autism Spectrum Disorder/ ASD) adalah kondisi yang
berhubungan dengan adanya gangguan perkembangan otak pada bagian interaksi sosial dan
komunikasi penderitanya. ASD mencakup berbagai kondisi seperti autisme, sindrom
Asperger, childhood disintegrative disorder, serta kondisi yang belum dispesifikasi.ASD
sudah dapat dideteksi sejak kecil dan dapat memengaruhi kehidupan sosial.
30. Agorafobia
Agorafobia adalah jenis gangguan kecemasan di mana ada ketakutan berlebihan terhadap
ruangan terbuka atau tempat umum. Penderita biasanya menghindari tempat atau situasi
yang mungkin menyebabkan panik, merasa terperangkap, tidak berdaya, atau malu. Situasi
atau tempat yang dapat memicu dapat berupa menggunakan transportasi umum, berada di
ruang terbuka ataupun tertutup yang publik, berdiri dalam antrean, atau berada di tengah
keramaian.
31. Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah salah satu gangguan kesehatan
mental.ADHD, biasa disebut dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas,
menyebabkan penderitanya kesulitan memusatkan perhatian, menjadi terlalu aktif
(hiperaktif) dan cenderung bertindak tergesa-gesa tanpa berpikir panjang (impulsif).ADHD
tidak dapat disembuhkan.
32. Gangguan tidur berjalan atau somnabulisme
Gangguan tidur berjalan atau somnabulisme adalah suatu kondisi yang membuat
penderitanya tanpa sadar berjalan atau melakukan aktivitas lainnya saat tertidur.
Gangguan tidur berjalan atau sleep walking umumnya muncul di tahapan non-NREM. Para
penderitanya biasanya berjalan dengan mata terbuka, tetapi hanya melihat lingkungan dan
orang-orang sekitarnya dengan tatapan kosong.
33. Gangguan koordinasi perkembangan (developmental coordination disorder atau dyspraxia)
merupakan gangguan keterampilan motorik yang terjadi karena adanya keterlambatan
dalam perkembangan gerakan dan koordinasi pada anak. Akibatnya, anak tidak dapat atau
kesulitan untuk melakukan tugas sehari-hari. Gangguan ini umumnya terjadi pada anak-
anak tetapi orang dewasa juga dapat mengalami gangguan ini. Anak dengan dyspraxia
memiliki kesulitan untuk menguasai aktivitas motorik yang sederhana, seperti mengikat tali
sepatu, menulis, atau menuruni tangga. Anak juga tidak dapat melakukan tugas yang sesuai
dengan usianya, baik dalam bidang akademik maupun aktivitas sehari-hari.

34. Sindrom Tourette

DARMANTO SUGONDO SIANTURI Page 5


Sindrom Tourette merupakan suatu kondisi saat individu membuat suara atau gerakan tidak
sadar yang berulang-ulang dan tidak diinginkan (tics) tetapi tics dan gejala lainnya biasanya
membaik setelah beberapa tahun dan terkadang hilang seluruhnya.
35. Retardasi mental
Retardasi mental adalah kondisi medis yang ditandai dengan kurangnya intelegensi di
bawah rata-rata orang normal dan kemampuan melakukan keterampilan sehari-hari yang
buruk. Penderita kondisi ini dapat mempelajari hal baru, tapi lebih lambat dibandingkan
orang normal. Penderita retardasi mental mengalami gangguan dalam fungsi intelektual dan
perilaku adaptifnya.
36. Sindrom Asperger
Sindrom Asperger adalah suatu kelainan perkembangan saraf yang berdampak pada
perilaku, komunikasi, dan pola interaksi sosial seseorang.Pengidap Sindrom Asperger
mungkin sama pandainya dengan orang lain yang tidak memiliki Asperger. Namun, para
pengidap Asperger akan terlihat bermasalah ketika harus bersosialisasi dengan orang-orang
di sekitarnya. Mereka juga cenderung terlalu fokus pada satu topik atau melakukan perilaku
yang sama berulang kali.
37. Sindrom munchausen
Sindrom munchausen adalah gangguan mental yang dicirikan dengan penderitanya yang
sering pura-pura sakit. Kondisi ini disebut juga dengan factitious disorder dan umumnya
berkaitan dengan trauma masa kecil. Orang yang mengalami sindrom ini melakukan hal
tersebut untuk menarik simpati dan perhatian orang lain.
38. Sleep paralysis
Sleep paralysis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan tubuh yang sulit bergerak saat
awal tidur atau saat akan bangun tidur. Ketika mengalaminya, kesadaran serta indra-indra
Anda tetap bekerja, namun tubuh terasa seperti ditekan sehingga Anda menjadi sulit
bernapas. Kondisi ini juga dapat disertai dengan halusinasi dan rasa takut.Di Indonesia,
sleep paralysis sering disebut dengan ketindihan saat tidur. Kondisi ini tidak membahayakan
nyawa, namun bisa menimbulkan gangguan kecemasan.
39. Sleep paralysis Acute Stress Disorder (ASD) atau gangguan stres akut adalah suatu
gangguan mental yang dipicu oleh peristiwa-peristiwa traumatis yang pernah dihadapkan,
dialami atau disaksikan. ASD biasanya terjadi dalam satu bulan setelah peristiwa traumatis
serta berlangsung paling tidak selama tiga hari dan dapat bertahan sampai dengan satu
bulan. Gejala yang ditimbulkan oleh gangguan ini serupa dengan gejala yang dialami oleh
individu yang menderita Posttraumatic Stress Disorders (PTSD) atau gangguan stres
pascatrauma.
40. Temper Tantrum
Anak temper tantrum adalah anak yang marah secara berlebihan. Perilaku ini sering terjadi
pada anak berusia 4 tahun. Kebiasaan mengamuk akan lebih sering dilakukan bila anak
mengetahui bahwa dengan cara ini keingiannya akan dipenuhi.

41. Psikopat

DARMANTO SUGONDO SIANTURI Page 6


Psikopat Jenis gangguan jiwa satu ini merupakan gangguan yang erat muncul dalam tokoh
fiksi dalam film. Psikopat digambarkan sebagai seorang gangguan jiwa yang memiliki
obsesi mengerikan dan merugikan orang orang disekitarnya. Orang dengan gangguan
psikopat tidak memiliki empati, tidak tanggungjawab dan hanya peduli terhadap keinginan
dan kesenangan pribadinya. Perilaku merugikan yang disebabkan psikopat dianggap hal
yang menyenangkan baginya dan tidak ada rasa menyesal.
42. Gangguan Somatoform
Gangguan somatoform ini merupakan kondisi dimana penderita merasakan nyeri atau sakit
pada dirinya, namun secara medis setelah diperiksa, kondisi pasien normal. Rasa sakit yang
dialami merupakan ilusi yang berasal dari diri sendiri dan sebenarnya tidak nyata.
43. Enosimania
Enosimania merupakan gangguan dimana seseorang memiliki ketakutan pada pendapat orang
lain, kritik, atau komen tentang dirinya. Orang dengan enosimania memiliki kehati- hatian
karena takut salah atau disalahkan. Mereka cenderung memiliki detak jantung yang cepat,
nafas dangkal, dan selalu berkeringat. Tanda tanda tersebut menyatakan seseorang yang
selalu was was atau merasa khawatir.
44. PTSD (Post Traumatic Stress Disorder)
Gangguan ini terjadi pada seseorang yang baru saja mendapatkan kejadian atau situasi tidak
nyaman atau menakutkan. Misalnya kejadian bencana alam, kasus pelecehan seksual,
pembunuhan, dan lain lain. Kejadian yang dialami atau disaksikan tersebut menjadi memori
kelam yang terus teringat dan membuatnya stres.
45. Gangguan Mood
Gangguan mood atau afektif yaitu gangguan pada suasana hati yang terus berubah- ubah.
Penderita bisa merasa senang kemudian berubah marah. Perubahan suasana hati tersebut
terjadi sangat drastis dan berasal dari dalam diri. Penderita menjadi orang yang sangat sensitif
dan mudah tersinggung.
46. Transient global amnesia ( TGA )
Transient global amnesia ( TGA ) adalah gangguan neurologis yang karakteristik utamanya
adalah gangguan sementara tetapi hampir total dari ingatan jangka pendek dengan berbagai
masalah dalam mengakses ingatan lama. Seseorang dalam keadaan TGA tidak menunjukkan
tanda-tanda lain dari gangguan fungsi kognitif tetapi hanya mengingat beberapa saat terakhir
kesadaran, serta mungkin beberapa fakta masa lalu individu yang dikodekan secara
mendalam, seperti masa kanak-kanak, keluarga, atau mungkin rumah mereka.
47. Kebohongan patologis
Kebohongan patologis adalah gangguan mental yang menyebabkan orang itu terbaring secara
kebiasaan atau kompulsif. Ini pertama kali dijelaskan dalam literatur medis pada tahun 1895
oleh Anton Delbrück. Meskipun ini adalah topik yang kontroversial, kebohongan patologis
telah didefinisikan sebagai "pemalsuan yang sepenuhnya tidak proporsional dengan tujuan
yang terlihat, mungkin ekstensif dan sangat rumit, dan dapat terwujud selama beberapa tahun
atau bahkan seumur hidup" .

48. onychophagy atau onychophagia

DARMANTO SUGONDO SIANTURI Page 7


Menggigit kuku , juga dikenal sebagai onychophagy atau onychophagia (atau bahkan salah
onyhophagia ), adalah kebiasaan menggigit kuku seseorang secara kompulsif . Kadang-
kadang digambarkan sebagai aktivitas parafungsional , penggunaan umum mulut untuk
aktivitas selain berbicara, makan, atau minum.
49. Melukai diri sendiri.
Melukai diri sendiri , juga dikenal sebagai melukai diri sendiri , didefinisikan sebagai
tindakan melukai jaringan tubuh secara langsung dan disengaja, yang dilakukan tanpa niat
untuk bunuh diri . Istilah lain seperti memotong dan melukai diri sendiri telah digunakan
untuk perilaku melukai diri sendiri terlepas dari niat bunuh diri.
Bentuk melukai diri sendiri yang paling umum adalah menggunakan benda tajam untuk
memotong kulit seseorang. Bentuk lainnya antara lain perilaku seperti membakar,
menggaruk, atau memukul bagian tubuh. Sementara definisi yang lebih lama termasuk
perilaku seperti mengganggu penyembuhan luka, pengambilan kulit yang berlebihan
( dermatillomania ), mencabut rambut ( trikotilomania ) dan menelan zat atau benda beracun
sebagai melukai diri sendiri, dalam terminologi saat ini, hal tersebut dibedakan dari istilah
melukai diri sendiri.
50. Munchausen oleh proxy.
Gangguan buatan yang dikenakan pada orang lain ( FDIA ), juga dikenal sebagai sindrom
Munchausen oleh proxy ( MSbP ), adalah suatu kondisi di mana seorang pengasuh
menciptakan munculnya masalah kesehatan pada orang lain, biasanya pada anak mereka. [Ini
mungkin termasuk melukai anak atau mengubah sampel tes. Mereka kemudian menampilkan
orang tersebut sebagai orang sakit atau terluka. Perilaku tersebut terjadi tanpa manfaat khusus
bagi pengasuhnya. Cedera permanen atau kematian anak dapat terjadi akibat gangguan
tersebut.
51. Hipomania
Hipomania (secara harfiah "di bawah mania " atau "kurang dari mania") adalah keadaan
suasana hati yang ditandai dengan disinhibisi terus-menerus dan peningkatan suasana hati
( euforia ), dengan perilaku yang sangat berbeda dari perilaku khas orang tersebut ketika
dalam keadaan tidak depresi. Ini mungkin melibatkan iritabilitas , tidak selalu kurang parah
dari mania penuh; pada kenyataannya, adanya iritabilitas yang nyata merupakan ciri yang
didokumentasikan dari episode hipomanik dan campuran pada bipolar tipe II .
52. Histeria
Histeria adalah istilah merendahkan yang dalam bahasa sehari-hari berarti kelebihan emosi
yang tidak dapat diatur dan dapat merujuk pada keadaan pikiran atau emosi sementara;
namun, pada abad ke-19 histeria dianggap sebagai penyakit fisik yang dapat didiagnosis pada
wanita, dan kemudian pada abad ke-20 bergeser ke penyakit mental.

DARMANTO SUGONDO SIANTURI Page 8

Anda mungkin juga menyukai

  • Pemantapan AKHLAK 2
    Pemantapan AKHLAK 2
    Dokumen17 halaman
    Pemantapan AKHLAK 2
    darmanto sugondo sianturi
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 5
    Kelompok 5
    Dokumen33 halaman
    Kelompok 5
    darmanto sugondo sianturi
    Belum ada peringkat
  • Anggaran Untuk Program PKM 1
    Anggaran Untuk Program PKM 1
    Dokumen1 halaman
    Anggaran Untuk Program PKM 1
    darmanto sugondo sianturi
    Belum ada peringkat
  • Format Review Jurnal
    Format Review Jurnal
    Dokumen3 halaman
    Format Review Jurnal
    darmanto sugondo sianturi
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 6 Paud
    Kelompok 6 Paud
    Dokumen18 halaman
    Kelompok 6 Paud
    darmanto sugondo sianturi
    Belum ada peringkat
  • Pemantapan AKHLAK 4
    Pemantapan AKHLAK 4
    Dokumen26 halaman
    Pemantapan AKHLAK 4
    darmanto sugondo sianturi
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen1 halaman
    2
    darmanto sugondo sianturi
    Belum ada peringkat
  • Aliran Aliran Psikologi
    Aliran Aliran Psikologi
    Dokumen41 halaman
    Aliran Aliran Psikologi
    Enricko Bagas Hermawan
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen1 halaman
    2
    darmanto sugondo sianturi
    Belum ada peringkat
  • Siapa Aku
    Siapa Aku
    Dokumen3 halaman
    Siapa Aku
    darmanto sugondo sianturi
    Belum ada peringkat
  • Cara Penggolongan Baru Untuk Sel Otak
    Cara Penggolongan Baru Untuk Sel Otak
    Dokumen1 halaman
    Cara Penggolongan Baru Untuk Sel Otak
    darmanto sugondo sianturi
    Belum ada peringkat
  • Review Jurnal Psikologi
    Review Jurnal Psikologi
    Dokumen4 halaman
    Review Jurnal Psikologi
    darmanto sugondo sianturi
    Belum ada peringkat
  • Review Jurnal 3
    Review Jurnal 3
    Dokumen4 halaman
    Review Jurnal 3
    darmanto sugondo sianturi
    Belum ada peringkat
  • Skizofrenia
    Skizofrenia
    Dokumen3 halaman
    Skizofrenia
    darmanto sugondo sianturi
    Belum ada peringkat
  • Presentation 3
    Presentation 3
    Dokumen17 halaman
    Presentation 3
    darmanto sugondo sianturi
    Belum ada peringkat
  • Tugas Review Jurnal KHS
    Tugas Review Jurnal KHS
    Dokumen6 halaman
    Tugas Review Jurnal KHS
    darmanto sugondo sianturi
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kepribadian Teori Carls Rogers
    Tugas Kepribadian Teori Carls Rogers
    Dokumen9 halaman
    Tugas Kepribadian Teori Carls Rogers
    darmanto sugondo sianturi
    Belum ada peringkat
  • Tugas Review Jurnal KHS
    Tugas Review Jurnal KHS
    Dokumen6 halaman
    Tugas Review Jurnal KHS
    darmanto sugondo sianturi
    Belum ada peringkat