p1 Ventilasi PDF
p1 Ventilasi PDF
A. PENGANTAR
Setiap makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk bernafas. Oksigen
diikat oleh hemoglobin dalam darah untuk proses metabolisme sel.
Kekurangan oksigen dalam darah akan menyebabkan manusia mati lemas
yang diawali dengan gejala anoxia, anoaemia atau hypoxia berupa darah
menjadi kebiru-biruan termasuk bibir, telinga, lengan dan kaki (sianosis).
Oksigen mengisi hampir 20% kandungan udara di troposfer dan yang
dihasilkan dari fotosintesis tanaman berklorofil.
Untuk memasukkan oksigen ke dalam darah makhluk hidup
melakukan respirasi dengan mekanisme sebagai berikut:
O2 menghisap udara paru-paru seluruh tubuh (bagian-bagian sel)
CO2 + H2O.
Saat bernafas makhluk hidup menghirup udara dengan komposisi O2
= 20%, N2 = 79% dan CO2 = 0,4%. Saat menghembuskan nafas komposisi gas
berubah menjadi O2 =16%, N2 = 79% dan CO2 = 4,4%. CO2 sebagai hasil
samping pernafasan berkorelasi positif dengan jumlah manusia dan hewan
dan korelasi negatif dengan jumlah vegetasi pada siang hari. Sebaliknya, CO2
berkorelasi positif dengan seluruh makhluk hidup pada malam hari.
Setiap orang dewasa mengeluarkan ± 22 l/jam CO2, dipengaruhi sekali
oleh umur, temperatur dan kelembaban, pencahayaan serta sirkulasi udara
segar dalam ruangan. Pada temperatur 22°C – 30°C dan kelembaban 40 –
60%, terjadinya pergantian udara bersih pada orang dewasa ±
33m3/orang/jam. Pada temperatur kamar 30°C dan temperatur luar 26°C
maka udara bersih yang harus diganti sebanyak 40m3/orang/jam.
Kebutuhan udara dalam ruang sangat dipengaruhi oleh luas ventilasi
ruangan. Ventilasi Ideal adalah 10 % luas lantai ruang terdiri dari 5 %
ventilasi permanen dan 5 % semi permanen. Konstruksi ventilasi yang baik
maksimal 80 cm dari langit-langit, tinggi jendela minimal 80 cm dari lantai
sedangkan jarak jendela minimal 30 cm dari langit-langit.
Konstruksi ventilasi sangat berpengaruh dengan kecukupan udara
bersih di dalam ruangan. Semakin lulas ventilasi maka semakin cepat
1
© Zulfikar
Modul Praktikum Penyehatan Udara-A Materi 5
B. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu kebutuhan udara bersih
2. Mahasiswa mampu mengevaluasi ventilasi untuk pemenuhan kebutuhan
udara bersih
D. LANGKAH KEGIATAN
1. Ukur dimensi ruangan (panjang dan lebar ruangan, tinggi langit-langit).
2. Ukur dimensi ventilasi permanen dan bukaan jendela. Perhatikan jika ada
penghalang udara seperti ram-ram, kaca nako dan sebagainya.
3. Ukur suhu udara dalam ruangan dan ruangan secara bersamaan
4. Ukur ketinggian bagian bawah jendela dari lantai
5. Hitung waktu pergantian udara menggunakan rumus di atas
6. Hitung kecukupan udara di ruangan tersebut
© Zulfikar
Modul Praktikum Penyehatan Udara-A Materi 5
E. CONTOH PERHITUNGAN
Suatu ruang kantor berdimensi panjang 5 m, lebar 4 m dan tinggi 4 meter,
mempunyai jendela berukuran 1,5 x 1 m setinggi 2,5 m dari lantai.
Temperatur kamar saat itu 30° sedangkan temperatur udara 26°C. Jika
diperlukan udara segar dalam ruangan sebesar 40m3/orang/jam, berapakah
maksimal karyawan yang tinggal di ruangan tersebut ?
1,2. 𝑉
𝑇=
𝐹√(𝑡1 − 𝑡2 )𝐻
1,2.80
𝑇=
1,5√(30 − 26)2,5
= 96 m3 / 4,7434 m3
= 20,23 menit ~> 20 menit
Jadi udara yang masuk
= 80 m3 / 20 menit
= 4 m3/menit
= 240 m3/jam
Udara yang diperlukan/org
= 40 m3/jam
Jadi ruang tsb dpt dihuni oleh
240/40 = 6 orang karyawan
F. EVALUASI
Suatu ruang kantor berdimensi panjang 4 m, lebar 3 m dan tinggi 4 meter,
direncanakan untuk diisi oleh 5 orang karyawan dengan kebutuhan udara
bersih perorang 33 m3/jam. Selisih temperatur luar dan dalam ± 3°C.
Hitung luas jendela yang dibutuhkan jika jendela yang direncanakan
mempunyai ketinggian 2 meter dari lantai.
Hitung pula lebar jendela ideal jika panjang jendela diatur sebesar 1,5 m.
© Zulfikar
Modul Praktikum Penyehatan Udara-A Materi 5
G. REFERENSI
Ayres Jon., Maynard, Robert., Richards, Roy. Air Pollution and Health, Air
Pollution Review, Vol. 3 [Book]. - London : Imperial College Press,
2006.
© Zulfikar