Anda di halaman 1dari 12

Perpajakan ISSN : 2089-7219

PENGARUH PENGETAHUAN TENTANG PERATURAN PERPAJAKAN


DAN MODERNISASI SISTEM PAJAK TERHADAP KEPATUHAN
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI USAHAWAN
DI KECAMATAN PULO GADUNG

Eka Susilawati
Amelia Sandra*

Program Studi Akuntansi, Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie,
Jl. Yos Sudarso Kav. 87, Jakarta 14350

Abstract

This study discusses the influence of knowledge on tax laws and the modernization of the tax system on tax
compliance. Tax compliance is defined as a situation where the taxpayer meet their tax obligations and the
exercise of the right of taxation. Factors that are considered to affect tax compliance among taxpayers
knowledge factor and modernization of the tax system. The population was individual taxpayer entrepreneur
in the district of Pulo Gadung. Data and information obtained from the questionnaires filled out by the 100
respondents. This research was conducted by distributing questionnaires randomly to individuals who have
become respondents in this study. This study uses a Likert Scale; SPSS 22; Validity Test; Reliability Test;
Classical Assumption Test; F Test; t-test and R2 Test; Output multiple linear regression equation is Y =
0.134 + 0.586 X1 + 0,243 X2. Factors knowledge on rules of taxation is the most dominant factor with a
percentage of 45.8%. The results of the test f sig is 0.000, which indicates the existence of significant value,
then the research model can be used. The conclusion of the research is the level of knowledge on rules of
taxation and the modernization of the tax system positively affects individual taxpayer compliance individual
entrepreneurs. Advice can be given i.e. research should use taxpayer entrepreneur as a sample and add
more independent variables.

Keyword : Knowledge on Rules of Taxation, Modernization of the Tax System, and Tax Compliance of
Individual Entrepreneurs.

Abstrak

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh pengetahuan tentang peraturan perpajakan dan modernisasi
sistem pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi usahawan yang berada di Kecamatan Pulo
Gadung. Kepatuhan pajak adalah keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan
melaksanakan hak perpajakannya. Faktor-faktor yang dianggap dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
diantaranya pengetahuan wajib pajak dan modernisasi sistem pajak. Populasi penelitian adalah wajib pajak
orang pribadi usahawan di kecamatan Pulo Gadung. Data diperoleh dari hasil kuesioner pada 100 responden.
Penelitian ini menggunakan Skala Likert; SPSS 22; Uji Validitas; Uji Reliabilitas; Uji Asumsi Klasik; Uji F;
Uji t ; Uji R2;. Hasil persamaan regresi linier berganda Y = 0,134 + 0,586 X1 + 0,243 X2. Faktor pengetahuan
tentang peraturan perpajakan merupakan faktor yang paling dominan dengan persentase 45,8%. Hasil nilai
sig uji f adalah 0,000 yang menunjukkan adanya nilai yang signifikan, maka model penelitian dapat
digunakan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan tentang peraturan perpajakan dan
modernisasi sistem pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi usahawan.

Kata kunci : Pengetahuan tentang Peraturan Perpajakan, Modernisasi Sistem Pajak, dan Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi Usahawan.

*
Alamat kini:Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jln Yos Sudarso Kav. 87 Sunter , Jakarta 14350
Penulis untuk Korespondensi: Telp. (021) 65307062 Ext. 708. E-mail: amelia.sandra@kwikkiangie.ac.id

Jurnal Akuntansi 68 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Perpajakan ISSN : 2089-7219

Pendahuluan dengan pekerjaan bebas, dengan peredaran


bruto tidak melebihi Rp. 4.800.000.000 dalam

P embangunan nasional adalah kegiatan


yang berlangsung secara terus-menerus
dan berkesinambungan yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik
materiil maupun spiritual. Untuk dapat
1 (satu) tahun pajak akan dikenakan tarif 1%
dari omzet.

Direktur Jendral Pajak (DJP, 2015)


bersama dengan Gubernur DKI Jakarta
merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak membuka sosialisasi PP 46/2013 dan
memperhatikan masalah pembiayaan meresmikan Gerai Layanan Terpadu di Blok
pembangunan. Salah satu usaha pemerintah B, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Gerai
dalam memperoleh pendapatan negara dalam ini melayani berbagai jenis pelayanan
pembiayaan pembangunan yaitu dengan kewajiban perpajakan pusat dan daerah
menggali sumber dana yang berasal dari kepada para pedagang di Pasar Tanah Abang.
dalam negeri berupa pajak. Pajak digunakan Para pedagang di pasar Tanah Abang dan
untuk membiayai pembangunan yang berguna sekitarnya tidak perlu lagi meninggalkan
bagi kepentingan bersama (Waluyo, 2013). tempat usahanya untuk datang ke Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) mengurus hak dan
Dalam sistem perpajakan dikenal tiga kewajiban perpajakannya karena sudah ada
sistem pemungutan pajak yaitu, sistem official Gerai Layanan Terpadu di lokasi usaha.
assessment, sistem self assessment, dan sistem Setiap akhir bulan, para pengusaha UMKM
withholding. Sistem pemungutan pajak yang cukup hanya menghitung jumlah omzet dan
dilaksanakan di Indonesia saat ini adalah kemudian menyetorkan pajaknya sebesar 1%
sistem self assessment (Siti Resmi, 2016) melalui ATM, Internet Banking, teller Bank
sistem self assessment adalah memberikan atau kantor pos. Berdasarkan Data Nomor
wewenang, kepercayaan, tanggung jawab Objek Pajak (NOP), terdapat 12.970 kios di
kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri Pasar Tanah Abang, dari sejumlah kios
jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya tersebut hanya 8.799 yang terdaftar sebagai
sesuai dengan peraturan perundang-undangan wajib pajak. Dari 8.799 Wajib Pajak tersebut,
perpajakan yang berlaku. Dalam sistem ini, sampai Agustus 2015, hanya 13% atau sekitar
inisiatif dan kegiatan menghitung serta 1.178 wajib pajak yang membayar pajak
pelaksanaan pemungutan pajak berada di sesuai PP 46, dengan nilai sekitar Rp 3,98
tangan wajib pajak. Wajib pajak dianggap Miliar. Data tersebut menunjukkan bahwa di
mampu menghitung pajak, mampu memahami Pasar Tanah Abang terdapat sekitar 4.171
peraturan perpajakan yang sedang berlaku, pedagang yang belum mempunyai NPWP,
dan mempunyai kejujuran yang tinggi, serta 7.621 pedagang yang sudah mempunyai
menyadari akan arti pentingnya membayar NPWP namun belum membayar pajak, dan
pajak. Oleh karena itu, wajib pajak diberi rata-rata omzet dari 1.178 pedagang yang
kepercayaan untuk menghitung, mem- membayar pajak hanya sekitar Rp 42 juta
perhitungkan, membayar, melaporkan, dan perbulan untuk masing-masing pedagang.
mempertanggung jawabkan pajak yang Padahal berdasarkan informasi yang beredar,
terutang. perputaran uang di pasar Tanah Abang
mencapai triliunan rupiah.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46
Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas Berdasarkan latar belakang tersebut
Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau maka peneliti mencoba meneliti pengaruh
Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki pengetahuan tentang peraturan perpajakan dan
Peredaran Bruto Tertentu. Wajib pajak yang modernisasi sistem pajak terhadap kepatuhan
menerima penghasilan dari usaha, tidak wajib pajak orang pribadi usahawan di
termasuk penghasilan dari jasa sehubungan Kecamatan Pulo Gadung.

Jurnal Akuntansi 69 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Perpajakan ISSN : 2089-7219

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah dengan pekerjaan bebas, dengan peredaran
untuk : bruto tidak melebihi Rp 4,8 Miliar dalam satu
1. Untuk menguji dan menganalisa pengaruh tahun pajak. Besarnya tarif Pajak Penghasilan
pengetahuan tentang peraturan perpajakan yang bersifat final adalah 1% (satu persen).
terhadap kepatuhan wajib pajak orang
pribadi usahawan. Pengetahuan tentang Peraturan
2. Untuk menguji dan menganalisa pengaruh Perpajakan
modernisasi sistem pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadi Pengetahuan adalah hasil peng-
usahawan. inderaan manusia, atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indera yang
Tinjauan Pustaka dimilikinya (Notoatmodjo, 2013). Pengetahu-
an tentang peraturan perpajakan yang
Pajak dimaksud adalah wajib pajak orang pribadi
tahu fungsi, manfaat, dan kewajiban perpajak-
Menurut Undang-Undang Nomor 16 an. Selain itu wajib pajak juga harus mengerti
Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan bagaimana cara mengisi SPT, menghitung,
Tata Cara Perpajakan pada pasal 1 ayat 1 membayar dan melaporkan pajak yang
berbunyi : Pajak adalah kontribusi wajib terutang dengan benar dan tepat waktu. Jika
kepada negara yang terutang oleh orang wajib pajak tidak memiliki pengetahuan
pribadi atau badan yang bersifat memaksa mengenai peraturan dan proses perpajakan,
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak maka wajib pajak tidak dapat menentukan
mendapatkan imbalan secara langsung dan perilakunya dengan tepat.
digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Modernisasi Sistem Pajak

Wajib Pajak Siti Kurnia (2013) modernisasi sistem


perpajakan yang dilakukan pada dasarnya
Menurut Undang-Undang Nomor 16 meliputi :
Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan a. Restrukturisasi Organisasi
Tata Cara Perpajakan pada pasal 1 ayat 2 Untuk melaksanakan perubahan secara
berbunyi : Wajib pajak adalah orang pribadi lebih efektif dan efisien, sekaligus men-
atau badan, meliputi pembayaran pajak, capai tujuan organisasi yang diinginkan.
pemotong pajak dan pemungut pajak, yang Contohnya pembentukan Account
mempunyai hak dan kewajiban perpajakan Representative yang memiliki tugas
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- memberikan bantuan konsultasi perpajakan
undangan perpajakan. kepada wajib pajak, memberitahukan
peraturan perpajakan yang baru, dan
Usaha Mikro Kecil Menengah mengawasi kepatuhan wajib pajak.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor b. Penyempurnaan proses bisnis melalui


46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas pemanfaatan teknologi komunikasi dan
penghasilan dari usaha yang diterima atau informasi
diperoleh wajib pajak yang memiliki Perbaikan proses bisnis merupakan pilar
peredaran bruto tertentu dalam pasal 2 ayat 2 penting program modernisasi DJP, dengan
yaitu wajib pajak orang pribadi atau wajib memanfaatkan teknologi informasi dan
pajak badan tidak termasuk bentuk usaha tetap komunikasi.
dan menerima penghasilan dari usaha, tidak
termasuk penghasilan dari jasa sehubungan

Jurnal Akuntansi 70 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Perpajakan ISSN : 2089-7219

c. Penyempurnaan manajemen sumber daya Pengaruh pengetahuan tentang peraturan


manusia perpajakan terhadap kepatuhan wajib
Secanggih apapun struktur, sistem, dan pajak
teknologi informasi, semua itu tidak akan
dapat berjalan dengan optimal tanpa Pengetahuan akan peraturan perpajak-
didukung SDM yang berintegritas. an masyarakat melalui pendidikan formal
Dengan sistem dan manajemen SDM maupun non formal akan berdampak positif
yang lebih baik dan terbuka akan dapat terhadap kepatuhan wajib pajak. Pengetahuan
menghasilkan SDM yang juga lebih baik, peraturan perpajakan dalam sistem perpajakan
khususnya dalam hal produktivitas dan yang baru, wajib pajak wajib melakukan
profesionalisme. sistem menghitung, memperhitungkan,
membayarkan, dan melaporkan sendiri pajak
d. Pelaksanaan Good Gorvenance yang terutang. Dengan adanya sistem ini
Dalam praktek berorganisasi, good diharapkan wajib pajak mengetahui akan
gorvenance biasanya dikaitkan dengan fungsi dari pajak itu. Wajib pajak wajib
mekanisme pengawasan internal yang mengetahui peraturan perpajakan yang sudah
bertujuan untuk meminimalkan ada, guna mempermudah melakukan
terjadinya penyimpangan ataupun kewajibannya. Wajib pajak yang tidak
penyelewengan dalam organisasi, baik mengetahui peraturan perpajakan secara jelas
itu dilakukan oleh pegawai maupun maka akan cenderung akan menjadi wajib
pihak lainnya, baik disengaja maupun pajak yang tidak taat atas kewajibannya.
tidak. Semakin wajib pajak tahu terahadap peraturan
perpajakan, maka akan semakin tahu juga atas
Kepatuhan Wajib Pajak sanksi yang akan diterima bila melalaikan
kewajibannya. Penelitian Reynaldi Manuel
Keputusan menteri Keuangan No. Linting (2012) menunjukan hasil Pengetahuan
544/KMK.04/2000 sebagaimana telah diubah dan Pemahaman tentang Peraturan Perpajakan
dengan Peraturan Menteri Keuangan tidak berpengaruh terhadap kesadaran wajib
No.74/PMK.03/2012, yaitu : pajak. Sedangkan penelitian Septiyani Nur
(1) Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Khasanah (2013) menunjukkan hasil
Pemberitahuan, Pengetahuan Perpajakan berpengaruh positif
(2) Tidak mempunyai tunggakan pajak dan signifikan terhadap kepatuhan wajib
untuk semua jenis pajak, kecuali pajak.
tunggakan pajak yang telah memperoleh
izin untuk mengangsur atau menunda H1 : Terdapat pengaruh antara Pengetahuan
pembayaran pajak. tentang Peraturan Perpajakan terhadap
(3) Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Publik atau lembaga pengawasan Usahawan.
keuangan pemerintah dengan pendapat
Wajar Tanpa Pengecualian selama 3 Pengaruh modernisasi sistem pajak
(tiga) tahun berturut-turut. terhadap kepatuhan wajib pajak
(4) Tidak pernah dipidana karena melakukan
tindak pidana di bidang perpajakan Modernisasi sistem administrasi
berdasarkan putusan pengadilan yang perpajakan adalah salah satu bentuk reformasi
telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam memberikan pelayanan yang dilakukan
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun oleh kantor pajak di mana akan mem-
terakhir. pengaruhi pula patuh tidaknya wajib pajak
dalam melaksanakan kewajiban perpajakan-
nya. Dengan pembentukan Account Rep-

Jurnal Akuntansi 71 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Perpajakan ISSN : 2089-7219

resentative yang memiliki tugas memberikan Metode Penelitian


bantuan konsultasi perpajakan kepada wajib
pajak, memberitahukan peraturan perpajakan Objek Penelitian
yang baru, dan mengawasi kepatuhan wajib
pajak. Dengan adanya sistem pajak yang Objek yang akan digunakan dalam
sudah menggunakan basis internet, wajib penelitian ini adalah para wajib pajak orang
pajak dapat mengakses dan mendaftarkan data pribadi usahawan yang memiliki toko di
perpajakannya, Melaporkannya dan mem- Kecamatan Pulo Gadung dengan jumalh
bayarnya. Jika wajib pajak dapat responden 100 orang . Penelitian ini berfokus
memaksimalkan sistem perpajakan yang baru kepada pemilik toko yang beromzet kurang
dengan basis internet, wajib pajak akan dapat dari Rp. 4.800.000.000 dalam setahun.
mudah dalam membayarkan pajaknya. Wajib Penelitian ini dilakukan dengan cara
pajak hanya membuka situs yang sudah dibuat menyebarkan kuesioner secara acak kepada
oleh Dirjen pajak dan mengisikan kolom yang pemilik toko di Kecamatan Pulo Gadung
sudah tersedia. Data yang sudah diisikan akan sebanyak 100 responden
aman karena tersimpan dalam bentuk elektrik
dan enkripsi (memiliki sandi kunci). Selain itu Variabel Penelitian
juga sudah adanya sistem pelaporan dalam
bentuk elektrik yang disebut e-SPT dan e- Variabel penelitian adalah suatu hal yang
Filing yang mempermudahkan wajib pajak berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
dalam melaporkan pajaknya, dan juga e- peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
Billing metode pembayaran secara elektronik. informasi tentang hal tersebut kemudian
Penelitian Septiyani Nur Khasanah (2014) ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini
menyimpulkan bahwa modernisasi sistem variabel yang digunakan adalah:
administrasi perpajakan berpengaruh positif
terhadap kepatuhan wajib pajak. 1. Variabel Dependen yaitu Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi Usahawan
H2 : Terdapat pengaruh antara Modernisasi
Sistem Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Kepatuhan wajib pajak orang
Pajak Orang Pribadi Usahawan. pribadi usahawan dapat didefinisikan
sebagai suatu keadaan dimana wajib pajak
memenuhi semua kewajiban perpajakan-
nya dan melaksanakan perpajakannya.

Tabel Indikator Kepatuhan Wajib Pajak


Variabel Dimensi Indikator
Kepatuhan Wajib Pajak SPT Tahunan membayar Wajib pajak tepat waktu
pajak dan melaporkan SPT dalam melaporkan SPT
Wajib pajak tidak
mempunyai tunggakan
pajak
Wajib pajak tidak pernah
melakukan tindak pidana
di bidang perpajakan
Wajib pajak melaksanakan
ketentuan perpajakan yang
berlaku
Sumber : Peraturan Menteri Keuangan No. 74/PMK.03/2012 dan Nasucha yang dikutip Siti
Kurnia (2013)

Jurnal Akuntansi 72 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Perpajakan ISSN : 2089-7219

2. Variabel Independen, terdiri dari: sikap seorang wajib pajak dalam


menambah pengetahuan melalui
a. Pengetahuan tentang Peraturan upaya pelatihan untuk mengetahui
Perpajakan peraturan yang terdapat dalam
Pengetahuan tentang peraturan perpajakan, agar dapat melaksanakan
perpajakan adalah proses pengubahan kewajiban perpajaknnya.

Tabel Indikator Pengetahuan tentang Peraturan Perpajakan


Variabel Dimensi Indikator
Pengetahuan tentang Tahu Tahu fungsi, kewajiban dan manfaat
Peraturan Perpajakan Memahami Memahami administrasi pajak
Aplikasi Menggunakan fasilitas pajak
Analisis Menguraikan atau menjabarkan tarif
dan aturan pajak
Sintesis Dapat menyusun alur dalam
administrasi pajak
Evaluasi Mengevaluasi kewajiban pajak
Sumber : Notoatmodjo (2013)

b. Modernisasi Sistem Pajak kemudahan kepada para wajib pajak


Modernisasi sistem pajak adalah dalam melakukan administrasi
perubahan sistem administrasi pajak perpajakan sehingga terwujudnya
dalam hal pengelolaann yang kepatuhan dalam perpajakan.
bertujuan untuk memberikan

Tabel Indikator Modernisasi Sistem Pajak


Variabel Dimensi Indikator
Modernisasi Restrukturisasi Organisasi Pembentukan Account
Sistem Pajak Representative
Penyempurnaan Sumber Daya Menghasilkan Sumber Daya
Manusia Manusia yang profesional
Teknologi Informasi &
Penerapan e-System
Komunikasi
Good Governance Pembentukan Complaint
Center
Sumber : Siti Kurnia (2013)

Teknik Pengumpulan Data dan memperoleh informasi yang berhubungan


dengan permasalahan yang akan diteliti.
Teknik pengumpulan data yang
digunakan oleh penulis dalam melakukan Kuesioner ini dibagikan kepada
penelitian ini adalah metode penelitian responden untuk mengukur pengetahuan
lapangan, yang dilakukan dengan cara wajib pajak, dan modernisasi sistem pajak
mendatangi langsung objek yang akan diteliti terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi
untuk memperoleh data primer dengan cara usahawan. Kuesioner yang dibagikan kepada
kuesioner. Penulis membagikan kuesioner responden yang berisi pertanyaan yang
kepada para UMKM yang berada di mewakili setiap variabel yang ada dalam
Kecamatan Pulo Gadung untuk mencari data penelitian sehingga akan didapatkan informasi

Jurnal Akuntansi 73 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Perpajakan ISSN : 2089-7219

mengenai pengetahuan wajib pajak, dan memakai analisis statistik deskriptif untuk
modernisasi sistem pajak terhadap kepatuhan mengetahui gambaran umum dari semua
wajib pajak orang pribadi usahawan. variabel yang digunakan dalam penelitian.
Penulis juga menggunakan uji asumsi klasik
Teknik Analisis Data yang terdiri dari uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan
Dalam penelitian ini penulis melaku- uji autokorelasi serta dilakukan juga uji F dan
kan uji validitas dan uji reliabilitas untuk uji t.
mengukur kuesioner. Selain itu penulis juga

Hasil Dan Pembahasan

Tabel 1
Hasil Statistik Deskriptif
Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PPP 100 27 42 35,18 3,365
MSP 100 33 48 39,81 3,651
KWPOP 100 21 40 30,44 3,793

Pada tabel 1 diatas maka diperoleh nilai minimum sebesar 33, nilai maksimum
hasil untuk variabel pengetahuan tentang 48, dan nilai rata-rata sebesar 39,81. Untuk
peraturan perpajakan mempunyai nilai variabel kepatuhan wajib pajak orang pribadi
minimum sebesar 27, maksimum 42, dan mempunyai nilai minimum 21, maksimum 40,
dengan nilai rata-rata sebesar 35,18. Untuk dan nilai rata-rata sebesar 30,44.
variabel modernisasi sistem pajak mempunyai

Tabel 2
Hasil Uji Validitas Untuk Prakuesioner
No Variabel Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
(5 %, 30)
1 Pengetahuan tentang 1 0, 517 0, 361 Valid
peraturan perpajakan 2 0, 536 0, 361 Valid
3 0, 781 0, 361 Valid
4 0, 754 0, 361 Valid
5 0, 861 0, 361 Valid
6 0, 776 0, 361 Valid
7 0, 780 0, 361 Valid
8 0, 788 0, 361 Valid
9 0, 710 0, 361 Valid
2 Modernisasi Sistem 1 0, 736 0, 361 Valid
Pajak 2 0, 750 0, 361 Valid
3 0, 846 0, 361 Valid
4 0, 643 0, 361 Valid
5 0, 857 0, 361 Valid
6 0, 601 0, 361 Valid
7 0, 446 0, 361 Valid
8 0, 621 0, 361 Valid
9 0, 384 0, 361 Valid
10 0, 545 0, 361 Valid

Jurnal Akuntansi 74 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Perpajakan ISSN : 2089-7219

3 Kepatuhan Wajib Pajak 1 0, 797 0, 361 Valid


2 0, 835 0, 361 Valid
3 0, 766 0, 361 Valid
4 0, 881 0, 361 Valid
5 0, 821 0, 361 Valid
6 0, 784 0, 361 Valid
7 0, 830 0, 361 Valid
8 0, 753 0, 361 Valid

Berdasarkan uji validitas pada tabel 2, dalam kuesioner untuk semua variabel yang
maka yang dapat terlihat secara keseluruhan ada di dalamnya adalah valid.
bahwa setiap butir pertanyaan yang ada di

Tabel 3
Hasil Uji Reliabilitas untuk prakuesioner
No Variabel Cronbach Standar Output Keterangan
Alpha Alpha
1 Pengetahuan tentang peraturan 0, 886 0,700 Reliabel
perpajakan
2 Modernisasi sistem pajak 0,848 0,700 Reliabel
3 Kepatuhan wajib pajak 0,924 0,700 Reliabel

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang menunjukkan indeks reliabilitas yang lebih
ditunjukkan pada tabel 3, maka dapat dilihat tinggi dari 0,700, yang berarti semua variabel
bahwa secara keseluruhan setiap variabel adalah reliabel.

Tabel 4
Ikhtisar Analisis Penelitian
Nama Pengujian Kriteria Hasil Keterangan

Uji Normalitas P_Value > 0.05 0.200 Lolos Uji Normalitas

Uji Autokorelasi DW terletak antara DW = 1.855 Lolos Uji


dU dan (4-dU) dU = 1.715 Autokorelasi
DW 1.855 > 1.715
DW 1.855 < 2.285
Uji Multikolinearitas Tolerance ≥ 0.1 Tolerance = 0.551 Lolos Uji
VIF ≤ 10 VIF = 1.813 Multikolinearitas
Uji F Sig < 0.05 0.000 Lolos Uji F
Uji t (per variabel)

PPP Sig < 0.05 0.000 Lolos Uji t


MSP 0.019 Lolos Uji t
Koefisien 0 ≤ R2 ≤ 1 0.488 48.8 % variabel
Determinasi KWPOP dapat
dijelaskan variabel
penelitian

Jurnal Akuntansi 75 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Perpajakan ISSN : 2089-7219

Uji Normalitas Koefisien Determinasi

Tabel 4 menunjukkan hasil p_value > Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai R


0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa model square pada penelitian ini adalah sebesar
regresi ini memenuhi asumsi normalitas. 0,488. Hal ini berarti 48.8% variabel
kepatuhan wajib pajak dapat dijelaskan oleh
Uji Autokorelasi variabel independen, sedangkan 51,2%
ditentukan oleh variabel lain yang tidak
Tabel 4 menunjukkan bahwa DW digunakan dalam penelitian ini.
terletak diantara dU dan (4-dU), maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi Pembahasan
pada pengujian ini.
Pengaruh Pengetahuan tentang Peraturan
Uji Multikoleniaritas Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi Usahawan
Berdasarkan tabel 4, nilai tolerance >
0,1 dan juga VIF<10. Hal ini menunjukkan Pengaruh variabel pengetahuan
bahwa pada model regresi tidak terdapat tentang peraturan perpajakan dapat dilihat dari
masalah multikoleniaritas. nilai R Square sebesar 45,8 % (lampiran
output SPSS) terhadap kepatuhan wajib pajak
Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) orang pribadi usahawan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 dibawah 0,05 atau
Tabel 4 menunjukkan nilai Sig. 5%. Melalui uji t dapat dilihat bahwa
sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari α signifikansi tersebut < 0,05. Hal ini
=0,05 sehingga tolak H0. Hal ini menujukkan menyatakan pengetahuan tentang peraturan
bahwa pengetahuan tentang peraturan perpajakan berpengaruh positif terhadap
perpajakan dan modernisasi sistem pajak kepatuhan wajib pajak orang pribadi
secara bersama-sama berpengaruh secara usahawan. sebagian responden sudah
signifikan terhadap variabel dependen, yaitu memiliki pengetahuan mengenai peraturan
kepatuhan wajib pajak orang pribadi. perpajakan dan kewajibannya dalam
melakukan pembayaran dan pelaporan pajak.
Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Hal ini dikarenakan mereka tahu akan
Statistik t) pentingnya pengetahuan sebagai proses
pengubahan sikap seorang wajib pajak dalam
Hasil pengujian pada hipotesis ini usaha menambah pengetahuan melalui
menunjukkan bahwa variabel pengetahuan pengajaran maupun pelatihan di KPP terkait
tentang peraturan perpajakan (PPP) memiliki perpajakan. Dengan adanya pengetahuan
nilai sig-t 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukan tersebut membuat wajib pajak mengetahui dan
bahwa pengetahuan tentang peraturan memahami tentang perpajakan seperti
perpajakan memiliki cukup bukti berpengaruh mendaftar, mengisi SPT, menghitung SPT,
terhadap variabel kepatuhan wajib pajak membayarkan pajak, dan melaporkan
orang pribadi usahawan. kewajiban perpajakannya. Hal ini sejalan
dengan penelitian Septiyani Nur Khasanah
Hasil pengujian variabel modernisasi (2014) yang menyatakan bahwa pengetahuan
sistem pajak memiliki nilai sig-t 0,019 < 0,05. perpajakan berpengaruh positif dan signifikan
Hal ini menunjukan bahwa modernisasi terhadap kepatuhan wajib pajak. Selain itu
sistem pajak berpengaruh terhadap variabel hasil penelitian ini juga sejalan dengan
kepatuhan wajib pajak orang pribadi penelitian Megahsari Seftiani (2016)
usahawan. mengungkapkan bahwa pengetahuan

Jurnal Akuntansi 76 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Perpajakan ISSN : 2089-7219

berpengaruh secara signifikan terhadap Saran


kepatuhan wajib pajak
Berdasarkan hasil analisis dan
Pengaruh Modernisasi Sistem Pajak kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang terdapat beberapa saran yang dapat diberikan
Pribadi Usahawan oleh peneliti untuk penelitian selanjutnya
yaitu :
Pengaruh variabel modernisasi sistem 1. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk
pajak dapat dilihat dari nilai R Square sebesar memperbanyak jumlah responden, hal ini
33.9 % (lampiran output SPSS) terhadap agar dapat memperoleh jawaban dan
kepatuhan wajib pajak orang pribadi hasil penelitian yang lebih valid dan
usahawan dengan nilai signifikansi sebesar reliable serta sesuai dengan perwakilan
0,000 dibawah 0,05 atau 5%. Melalaui uji t populasi yang diteliti.
dapat dilihat bahwa signifikansi tersebut <
0,05. Hal ini menyatakan modernisasi sistem 2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk
pajak tersebut berpengaruh positif terhadap menambah variabel independen lainnya
kepatuhan wajib pajak orang pribadi (seperti penyuluhan, pelayanan perpajak-
usahawan. dirjen pajak sudah berhasil an, sikap wajib pajak, kesadaran wajib
mengubah sistem administrasi pajak dari yang pajak, dan lain-lain) sehingga dapat
manual menjadi sistem yang berbasis ditemukan variabel baru yang akan
komputer. Dengan berubahnya sistem pajak meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
maka memudahkan para wajib pajak dan
menghemat waktu dalam mendaftarkan diri, 3.
menghitung, membayar dan melaporkan 4. Penelitian selanjutnya disarankan untuk
pajaknya. Sehingga para wajib pajak tidak melakukan kuesioner dengan
dapat lagi menghindar untuk tidak membayar menggunakan pertanyaan yang lebih
pajak dengan alasan sulitnya proses spesifik dan mendalam tidak hanya
administrasi perpajakannya. Hal ini juga pertanyaan-pertanyaan umum, untuk
sejalan dengan penelitian Enggar, memperoleh jawaban dan hasil penelitian
Mochammad, dan Rizki (2014) yang yang lebih akurat.
menyatakan bahwa tingkat kepatuhan wajib
pajak orang dipengaruhi oleh pelaksanaan Daftar Pustaka
modernisasi struktur organisasi, modernisasi
prosedur organisasi, modernisasi strategi Amelia, 2015, Skripsi: Pengaruh Kesadaran
organisasi, dan modernisasi budaya organisasi Wajib Pajak, Pengetahuan Wajib
Pajak, dan Sanksi Pajak terhadap
Simpulan Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi di Wilayah Jakarta Utara,
Berdasarkan data yang diperoleh dan Institut Bisnis dan Informatika Kwik
hasil analisis yang dilakukan pada penelitian Kian Gie (Tidak Dipublikasikan).
ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
bps.go.id 2016, Badan Pusat Statistik Jakarta,
1. Pengetahuan tentang Peraturan Perpajakan diakses 08 Februari 2017
berpengaruh positif terhadap Kepatuhan https://www.bps.go.id/linkTabelStatis
Wajib Pajak Orang Pribadi Usahawan. /view/id/1322

2. Modernisasi Sistem Pajak berpengaruh Cooper, Donald R. dan Pamela S. Schindler ,


positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak 2017, Metode Penelitian Bisnis, Edisi
Orang Pribadi Usahawan. 12, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.

Jurnal Akuntansi 77 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Perpajakan ISSN : 2089-7219

Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Notoatmodjo, Soekidjo. 2013. Promosi


Kuantitatif, Bandung: Remaja Kesehatan Teori & Aplikasi, Jakarta:
Rosdakarya. Rineka Cipta

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Pajak.go.id .2015, Direktorat Jenderal Pajak
Multivariate dengan Program IBM Jakarta, diakses 30 November 2016
SPSS 21, Semarang: 2013. http://www.pajak.go.id/content/news/
pembukaan-gerai-layanan-terpadu-
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2015. Modul dan-sosialisasi-pp-462013-kepada-
Pelatihan Pajak Terapan Brevet AB pedagang-pasar-tanah
Terpadu. Jakarta: Ikatan Akuntansi
Indonesia. Prabandari, Enggar Galuh, Mochammad
Djudi dan Rizki Yudhi Dewantara
Kemenkeu.com 2016, Kementrian Keuangan 2014, Pengaruh Penerapan
Jakarta, diakses 16 Februari 2017 Modernisasi Administrasi Perpajakan
http://www.kemenkeu.go.id/Data/nota Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
-keuangan-apbn-2016 Volume 5, Jurnal Administrasi Bisnis
– Perpajakan (Dipublikasikan).
Khasanah, Septiyani Nur. 2014. Skripsi :
Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Rahayu, Siti Kurnia. 2013. Perpajakan
Modernisasi Sistem Administrasi Indonesia Konsep dan Aspek Formal,
Perpajakan, dan Kesadaran Wajib Yogyakarta: Graha Ilmu.
Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak pada Kantor Wilayah Republik Indonesia. 2009. Undang – Undang
Direktorat Jenderal Pajak Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Istimewa Yogyakarta Tahun 2013. Ketentuan Umum dan Tata Cara
Universitas Negeri Yogyakarta Perpajakan.Sekretariat Negara.
(Dipublikasikan). Jakarta

Linting, Reynaldi Manuel. 2012.Skripsi : Republik Indonesia. 2012. Peraturan Menteri


Pengaruh Pengetahuan dan Keuangan Nomor 74/PMK.03/2012
Pemahaman tentang Peraturan Tentang Tata Cara Penetapan dan
Perpajakan, Tingkat Penghasilan Pencabutan Penetapan Wajib Pajak
Wajib Pajak, dan Sanksi Denda dengan Kriteria Tertentu dalam
terhadap Kemauan Pengusaha Kecil Rangkan Pengembalian Pendahuluan
dan Menengah memenuhi Kewajiban Kelebihan Pembayaran Pajak.
Perpajakan. Universitas Indonesia Sekretariat Negara. Jakarta.
(Dipublikasikan).
Republik Indonesia. 2013. Peraturan
Mardiasmo. 2016. Perpajakan, Yogyakarta: Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013
Andi tentang Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Usaha yang
Mintje, Megahsari Seftiani. 2016. Pengaruh Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak
Sikap, Kesadaran, dan Pengetahuan yang Memiliki Peredaran Bruto
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Tertentu. Sekretariat Negara. Jakarta.
Orang Pribadi Pemilik (UMKM)
dalam memiliki NPWP. Volume 4, Resmi, Siti. 2016. Perpajakan Teori dan
Jurnal EMBA (Dipublikasikan). Kasus, Edisi 9, Buku 1, Jakarta :
Salemba Empat.

Jurnal Akuntansi 78 Volume 6 No. 1 Februari 2017


Perpajakan ISSN : 2089-7219

Sarunan, Widya K. 2015. Pengaruh diakses 30 November 2016,


Modernisasi Sistem Administrasi http://www.pajak.go.id/content/memb
Perpajakan terhadap Kepatuhan angun-kesadaran-dan-kepedulian-
Wajib Pajak Orang Pribadi dan sukarela-wajib-pajak
Wajib Pajak Badan pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Manado. Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian
Volume 3, Jurnal EMBA untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,
(Dipublikasikan). Jakarta: Rajawali Pers.

Susanto, Herry. 2012, Membangun Kesadaran Waluyo. 2013. Perpajakan Indonesia, Edisi
dan Kepedulian Sukarela Wajib 11, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.
Pajak, Direktorat Jenderal Pajak,

Jurnal Akuntansi 79 Volume 6 No. 1 Februari 2017

Anda mungkin juga menyukai