Anda di halaman 1dari 15

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN

AUTOCAD PADA MATA KULIAH GAMBAR TEKNIK


DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Muhammad Iswadi , Harlin, M. Amri Santosa.


Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Email : m_iswadi09@yahoo.com

Abstract: This study aims to produce a video-based media AutoCAD valid and practical
learning is used as a learning tool engineering drawings. The location study performed in
Mechanical Engineering Education Sriwijaya University. The method used is the method of
development, with design development using Rowntree development, the stage - the stage of
development are as follows: (1) preliminary stage, (2) the stage of development, (3) evaluation
stage. Media design expert validation results indicate actual score 34 are included in the
category of very valid and materials experts indicate actual score 31 are included in the
category valid. The trial results showed a small group questionnaire scores by 81%, and at the
stage of field testing questionnaire score of 81%. The average percentage score obtained in
step questionnaire that small group and field test is at 81%, this percentage included in the
practical category. It showed a video-based media learning AutoCAD engineering drawings
are valid and practical.

Key Words: AutoCAD-Based Media Video Learning, Image Technique, Valid and
Practical

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media AutoCAD berbasis video
pembelajaran yang valid dan praktis yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran
gambar teknik. Lokasi penelitian dilakukan di Pendidikan Teknik Mesin Universitas
Sriwijaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengembangan, dengan desain
pengembangan menggunakan metode pengembangan Rowntree, tahap –
tahappengembangannya adalah sebagai berikut : (1) tahap pendahuluan , (2) tahap
pengembangan, (3) tahap evaluasi. Hasil validasi ahli desain media menunjukkan skor aktual
34 yang termasuk dalam kategori sangat valid dan ahli materi menunjukkan skor aktual 31
yang termasuk dalam kategori valid. Hasil uji coba kelompok kecil menunjukkan skor angket
sebesar 81%, dan pada tahap uji lapangan skor angket sebesar 81%. Rata-rata persentase skor
angket yang diperoleh pada tahap kelompok kecil dan uji lapangan adalah sebesar 81%,
persentase ini termasuk dalam kategori praktis. Hal ini menunjukkan media AutoCAD berbasis
video pembelajaran gambar teknik sudah valid dan praktis.

Kata Kunci : Media AutoCAD Berbasis Video Pembelajaran, Gambar Teknik,


Valid dan Praktis

PENDAHULUAN penguatan penalaran, bukan lagi hafalan


Kementerian Pendidikan dan semata. Perubahan ini dilakukan atas dasar
Kebudayaan akan menyusun kurikulum baru. survei internasional tentang kemampuan siswa
Menurut Medikbud kurikulum pendidikan Indonesia. Salah satunya adalah survei
harus disesuaikan dengan tuntutan zaman. "Trends in International Math and Science".
Maka kurikulum harus lebih berbasis pada Menurut survei tersebut, 5 persen siswa

82
Pengembangan Media Pembelajaran, Muhammad Iswadi , Harlin, M. Amri Santosa 83

Indonesia yang mampu mengerjakan soal keadaan sosial ekonomi. Kemajuan teknologi
berkategori tinggi yang memerlukan membuat manusia secara sengaja atau tidak
penalaran. Survei lain datang dari Programme sengaja telah dan akan berinteraksi terhadap
for International Student Assessment (PISA) teknologi. Media elektronika sebagai akibat
yang mana pada survei tersebut menempatkan dari perkembangan teknologi, mendapat
Indonesia di peringkat 10 besar paling buncit tempat dan perhatian yang cukup besar bagi
dari 65 negara peserta PISA. Dan hampir para peserta didik dan besar pengaruhnya
semua siswa Indonesia ternyata cuma terhadap perkembangan pendidikan.
menguasai pelajaran sampai level 3 saja. Teknologi dalam bidang pendidikan
Sementara banyak siswa negara maju secara umum diartikan sebagai media yang
maupun berkembang lainnya, menguasai lahir dari revolusi teknologi komunikasi yang
pelajaran sampai level 4, 5, bahkan 6” dapat digunakan untuk tujuan-tujuan
[kemdiknas.go.id] pengajaran disamping guru, buku, dan papan
Pendidikan saat ini semakin tulis. Salah satu teknologi yang dapat
berkembang pesat, berbagai macam dimanfaatkan sebagai media pembelajaran
pembaharuan dilakukan agar dapat adalah komputer (Danim, 2008:7)
meningkatkan kualitas dan kuantitas Media berbasis komputer atau
pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbentuk komputer (computer
pendidikan diperlukan berbagai solusi baik assisted insructional)adalah salah satu media
dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran yang sangat menarik dan
pembelajaran, dan pemenuhan sarana serta mampu meningkatkan motivasi belajar siswa
prasarana pendidikan. Selain itu juga Pembelajaran berbentuk komputer ini
pendidikan adalah proses dalam rangka memanfatkan seluruh kemmpuan komputer,
mempengaruhi peserta didik supaya mampu terdiri dari gabungan hampir seluruh media
menyelesaikan diri sebaik mungkin deangan antara lain teks, grafik, gambar, foto, audio,
lingkungan dan yang akan menimbulkan video dan animasi. Salah satu keunggulan
perubahan pada dirinya yang memungkinkan media bebasis komputer yang tidak dimiliki
sehingga berfungsi sesuai kompetensinya oleh media lain. Ialah kemampuan untuk
dalam kehidupan masyarakat. Dengan memfasilitasi interaktivitas siswa dengan
demikian pendidikan itu usaha sadar yang sumber belajar (content) melalui sofware,
dilkukan keluarga, masyarakat dan pemerintah program atau aplikasi-aplikasi yang ada pada
melalui bimbingan, pengajaran atau latihan komputer (Warsita, 2008:137)
yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah. Salah satu program komputer yang
( Sagala, 2010 : 4) dapat dijadikan sebagai media
Belajar dapat diartikan sebagai proses pembelajaran adalah AutoCAD. Program
kegiatan yang membuat perubahan kognitif AutoCAD adalah akronim yang berasal dari
maupun motorik melalui interaksi. Belajar kata Automatic Computer Aided Design.
juga dapat diartikan sebagi proses perubahan Didalam pengertian yang lugas, dapat
tingkah laku. Dari segi psikologi perbedaan diartikan bakwa AutoCAD merupakan
individu ditimbulkan oleh berbagai macam program paket yang mampu mengotomasisasi
aspek baik secara langsung atau tidak komputer, sehingga komputer tersebut dapat
langsung yang timbul dari siswa. Adapun berfungsi sebagai alat bantu di dalam
aspek-aspek tersebut, yaitu; kognitif rancang bangun (Ansori, 2013:1)
(pengetahuan), afektif (kemampuan), dan Mata pelajaran gambar teknik
psikomotor (keterampilan), tidak ketinggalan merupakan salah satu mata kuliah pada
juga termasuk intelegensia, minat, bakat dan program studi pendidikan teknik mesin di
84 JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015

universitas sriwijaya yang menuntut pelajaran gambar teknik kelas X TKR di SMK
mahasiswa untuk memiliki keterampilan Negeri 1 Indralaya Utara” menyimpulkan
menggambar dengan tepat dan benar dalam bahwa terdapat hasil belajar yang meyakinkan
ilmu keteknikan. Keterampilan tersebut pada tarap signifikan 5 % antara media
merupakan tuntutan bagi mahasiswa karena berbasis komputer program AutoCAD dengan
gambar teknik merupakan bahas orang teknik. yang tidak menggunakan media berbasis
Dengan diajarkan mata kuliah ini maka komputer program AutoCAD pada mata
mahasiswa dapat lebih lanjut pelajaran gambar teknik di SMK Negeri 1
menguasai dan menpunyai keahlian Indralaya Utara. Hal ini dapat dilihat pada
menggambar dan dapat mengajarkan kepada perbedaan nilai rata-rata hasil siswa kelas
siswa pada saat mahasiswa tersebut ekperimen dan kelas kontrol, yaitu 78,39 pada
melakukan PPL di sekolah dan juga dapat kelas experimen dan 71,12 pada kelas dan dari
berguna saat memasuki dunia kerja dibidang analisis uji-t yang menunjukkan bahwa
indutri sebagai drafter atau juru gambar. thitung > ttabel yaitu 4,49 > 1, 675 Yogi
Berdasarkan wawancara pada beberapa hendra pratiwi (2013) yang berjudul
mahasiswa pendidikan teknik mesin angkatan “Pengembangan CD interaktif berbantuan
2013, dapat disimpulkan bahwa saat belajar AutoCAD dengan pendekatan realistik pada
pada mata kuliah gambar teknik mereka materi ruang dimensi tiga SMK kelas XI”
mengalami kebingungan saat diajarkan mata Menyimpulkan bahwa pembelajaran
kuliah ini, dimana hampir semua mahasiswa matematika dengan menggunakan
baru mengenal AutoCAD, jadi mereka susah pengembangan CD interaktif berbantuan
untuk mengoprasikannya dan juga autoCAD memberikan hasil lebih baik
menbentuk sebuah gambar melalui dibandingkan dengan pembelajaran
program ini, dan memang ada dari mereka matematika dengan tidak menggunakan CD
sudah bisa mengoperasiannya. Mahasiswa interaktif berbantuan AutoCAD.
tersebut juga susah saat mengaplikasikannya Taptraga Hendra Wijaya (2015) yang
gambar dari gambar 2 dimensi menjadi bejudul “Pengembangan Modul Mata Kuliah
gambar 3 dimensi, dan juga susah menentukan Gambar Teknik Berbasis Animasi di Program
dimana sudut yang pas pada saat menggambar Studi Pendidikan Teknik Mesin
menggunakan AutoCAD. Universitas Sriwijaya” Dapat di simpulkan
Berlanjut pada pengalaman pribadi bahwa kevalidan modul dilihat dari validasi
peneliti pada saat belajar gambar teknik di desain modul, dan content (isi modul). Skor
semester awal dahulu, dosen hanya aktual yang didapat dari validasi desain modul
menjelaskan materi dengan menggunakan sebesar 73 dari total skor maximum/ ideal 84,
buku dan juga menggunakan media power dan skor aktual yang didapat dari validasi
point sebagai media pembelajaran. Jadi materi content (isi modul) sebesar 91 dari total skor
yang di sampaikan kurang mahasiswa hanya maksimum/ ideal 102. Berdasarkan tahap
mencatat apa yang diterangkan dosen, dan validasi tersebut dapat disimpulkan bahwa
apabila menggambar mahasiswa hanya modul gambar teknik berbasis animasi yang
menggambar di kertas gambar saja. dihasilkan sudah valid. Dan kepraktisan
Beberapa peneliti tentang media modul dilihat dari angket pada tahap small
berbasis komputer sudah pernah dilakuan group dan field test, pada tahap uji coba
sebelumnya yaitu, Mizer (2012) yang small group diperoleh persentase skor angket
berjudul “Pengaruh penggunaan media sebesar 83%, dan persentase skor angket
berbasis komputer program AutoCAD yang diperoleh pada tahap uji lapangan (field
terhadap hasil belajar pada siswa mata test) adalah 77%. Jadi, rata-rata persentase
Pengembangan Media Pembelajaran, Muhammad Iswadi , Harlin, M. Amri Santosa 85

skor angket untuk tahap uji coba small group mereka mengetahui tentang mata kuliah
dan uji lapangan (field test) adalah 78,76%, gambar teknik. Selanjutnya peneliti
persentase ini berada dalam rentang 61%- melakukan analisis kurikulum gambar
80% yang termasuk dalam kategori sangat teknik
baik, sehingga dapat disimpulkan modul 2. Tahap Pengembangan
gambar teknik berbasis animasi ini tergolong Setelah data pada analisis pendahuluan
praktis. terkumpul maka tahapan selanjutnya
Berdasarkan uraian di atas, maka adalah tahap pengembangan. Pada tahap
peneliti berkeinginan melakukan penelitian ini peneliti membuat desain produk.
yang berjudul “Pengembangan Media Pembuatan desain produk dilaksanakan
Pembelajaran Menggunakan AutoCAD Pada dalam 2 langkah, yaitu:
Mata Kuliah Gambar Teknik di Program Studi a. Persiapan
Pendidikan Teknik Mesin Universitas Persiapan yang dilakukan yaitu,
Sriwijaya” menyiapkan bahan produksi media
AutoCAD berupa pembuatan naskah
METODELOGI PENELITIAN (storyboard), dan alat-alat lain yang
Penelitian ini secara umum merupakan menunjang proses pelaksanaan produksi
penelitian yang bertujuan mengembangkan media pembelajaran.
media pembelajaran berbasis komputer b. Pendesainan (Computer Based) Desain
dengan menggunakan Program AutoCAD produk dibuat berdasarkan naskah yang
pada mata pelajaran Gambar Teknik. Jenis telah dibuat, lalu dituangkan kedalam
penelitian ini merupakan penelitian bentuk media AutoCAD dengan
pengembangan yang bertujuan menghasilkan menggunakan video, effect, teks,
media pembelajaran berbabis komputer gambar, foto, dan suara.
yang valid dan praktis. 3. Evaluasi
Pengembangan ini dilaksanakan pada Secara umum ada beberapa tahapan
semester genap tahun ajaran 2014/2015 di evaluasi dalam pengembangan berdasarkan
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin pandangan Tessmer (Chaeruman,2008)
Universitas Sriwijaya. yaitu: expert review,one-to-one,small
Objek dalam penelitian ini adalah group,field test. Tahapan tersebut seperti
media pembelajaran berbasis komputer tergambar pada diagram berikut :
dengan menggunakan Program AutoCAD 1. Expert Evaluation (Evaluasi ahli)
berbasis video. Subjek dalam penelitian ini Produk yang telah didesain pada
adalah seluruh mahasiswa Program Studi prototype 1 yang dikembangkan melalui
Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2013 self evaluation divalidasi oleh pakar
Sebagai landasan untuk pengembangan desain, media dan materi. Pada tahap
media gambar teknik pada materi proyeksi ini pakar menguji validitas produk
dan pandangan, peneliti menggunakan model yang dibuat oleh peneliti.
pengembangan Rowntree Dijelaskan dalam Saran-saran para pakar akan digunakan
Prastowo(2011:133--163) untuk merevisi media yang dibuat
1. Tahap Perencanaan peneliti. Tanggapan dan saran dari para
Tahap perencanaan merupakan langkah pakar (validator) tentang desain yang
untuk mengetahui masalah/ hambatan di telah dibuat ditulis pada lembar validasi
lapangan. Dalam mengumpulkan data sebagai bahan untuk melakukan revisi
peneliti melakukan wawancara dan menyatakan bahwa media
dengan beberapa mahasiswa, sejauh mana pembelajaran tersebut telah valid.
86 JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015

2. One-to-one evaluation (evaluasi orang cara memberikan beberapa pertanyaan atau


perorang) Media pembelajaran yang pernyataan tertulis kepada responden untuk
berupa bahan ajar yang sudah didesain dijawabnya (Sugiyono, 2011).
menggunakan AutoCAD kemudian Angket yang telah dipersiapkan akan
diujicobakan pada satu atau dua diberikan kepada ahli materi dan ahli media
orang mahasiswa pendidikan teknik guna mengetahui kevalidan dari media
mesin angkatan 2012. Dari tahap ini pembelajaran berupa video. Selain itu teknik
peneliti memperoleh tanggapan dan pengumpulan data dengan menggunakan
komentar siswa mengenai bahan ajar angket juga digunakan pada subjek penelitian
yang telah didesain oleh peneliti atau mahasiswa terhadap media yang
melalui proses wawancara. dirancang pada mata kuliah
Hasil komentar siswa yang didapat dari
tahap ini akan dijadikan saran untuk
revisi media. Setelah dilakukan
perbaikan terhadap media pembelajaran
kemudian dilanjutkan ketahap small
group.
3. Small Group (kelompok kecil)
Hasil dari tanggapan siswa atau para
ahli dari langkah sebelumnya diperbaiki
dalam bentuk prototipe II dan
diujicobakan pada kelompok kecil atau
small group. Pada tahapan small group, Gambar Teknik. List angket diberikan
media diujicobakan dengan tujuan kepada validator guna untuk mengetahui dan
untuk mengetahui keterpakaian media memperoleh pendapat. Kisi-kisi instrumen
oleh mahasiswa, evaluator meminta angket untuk subjek penelitian atau
mahasiswa untuk mengisi angket mahasiswa sebagai berikut :
setelah mahasiswa memperhatiam
media, komentar dan saran sebagai
masukan bagi revisi media bila
diperlukan.
4. Field Test (uji lapangan) ASPEK YANG DINILAI
Perbaikan dari tahap sebelumnya
kemudian menghasilkan media
pembelajaran yang telah siap untuk
dilakukanuji cobanya. Media
a. Ketepatan/ keakuratan
pembelajaran yang telah mengalami materi
perbaikan dari tahapan-tahapan b. Kedalaman dan keluasan
pengembangan ini, kemudian hasil materi
c. Kesesuaian materi dengan
akhirnya sebagai bahan ajar yang sudah kurikulum
valid dan praktis. Materi (Content) d. Kesesuain visual dengan
materi
e. Kecukupan (sufficiency)
Teknik Pengumpulan Data materi
1) Angket f. Kejelasan uraian materi
Angket merupakan teknik dan pemberian contoh

pengumpulan data yang dilakukan dengan g. Kemuktahiran


Pengembangan Media Pembelajaran, Muhammad Iswadi , Harlin, M. Amri Santosa 87

h. Kesesuaian pendekatan Wawancara selanjutnya dilakukan saat draf


(pemberitahuan
tujuan/kompetensi, media diproduksi pertama kali pada tahap
apersepsi, ketepatan one-to-one. Wawancara dilakukan untuk
i. Urutan penyajian
segmentasi, dan pemberian
(sequence) memperoleh hasil penilaian yang lebih
kesimpulan)
j. Efektivitas dan effisiensi lengkap dan mendalam dengan melakukan
Desain Pembelajaran pencapaian kompetensi kontak langsung dengan mahasiswa. Data
k. Kesesuaian dengan diperoleh melalui wawancara nantinya berisi
karakteristik
sasaran(audience) tanggapan dan penilaian berupa komentar dan
l. Kesesuaian evaluasi saran perbaikan dari mahasiswa sebagai acuan
dengan indikator dan untuk merevisi produk.
kompetensi
m. Daya tarik teaser/opening
n. Keterbacaan dan manfaat Teknik Analisis Data
caption 1) Analisa Data Hasil Angket
o. Ketajaman gambar Angket digunakan untuk mengetahui
p. Kesesuaian visual media pembelajaran bebasis video yang telah
q. Evaluasi mendukung diracang valid atau tidak. Lembar validasi ini
penguasaan materi akan diberikan kepada validator seperti para
Aspek Media
r. Musik (warna,
penempatan kesesuaian, ahli materi dan ahli media serta mahasiswa.
manfaat) Data yang diperoleh melalui angket
s. Kejelasan narasi (intonasi, dianalisis dengan menggunakan skala likert
dialog, pengucapan)
untuk mengukur pendapat mahasiswa
t. Ketajaman gambar terhadap kepraktisan media. Data hasil angket
u. Kejernihan suara yang diperoleh dihitung dengan rumus yang
v. Penyutradaraan/Directing digunakan untuk menghitung skor adalah
( angel camera, screen
direction, komposisi) sebagai berikut :
w. Artistik (setting, props,
costum)
Aspek Teknis x. Ketepatan penyuntingan
gambar dengan penyajian
materi (kontinuiti, transisi
dari segi visual dan audio

Tabel. Kisi-kisi Instrumen Validasi Ahli


Adapun cara menghitung presantase
2) Wawancara kepraktisan media dapat menggunakan rumus
Wawancara digunakan sebagai teknik sebagai berikut :
pengumpuan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk
(Djaali dan Muljono, 2008:103)
menemukan permasalah yang harus diteliti
(Sugiyono, 2008: 317)
Setelah data terkumpul dianalisis
Wawancara dilakukan kepada beberapa
dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif
mahasiswa. Wawancara dilakukan untuk
yang diungkapkan dalam distribusi skor dan
menggali permasalahan dalam pembelajaran
persentase terhadap kategori skala panilaian
gambar teknik. Wawancara pertama
yang telah ditentukan. Kelayakan
digunakan dalam penelitian ini saat analisis
pengembangan bahan ajar dan media
kebutuhan penelitian.
88 JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015

pembelajaran dapat menggunakan tabel coba small group pada tanggal 25 mei 2015.
berikut: Media yang telah di uji cobakan tersebut yang
digunakan untuk proses pembelajaran mata
kuliah gambar teknik pada uji lapangan (field
test) yang dilaksanakan pada tanggal 27 Mei
2015 Deskripsi Perencanaan (Analisis
Kebutuhan Media)
Seperti dijelaskan pada latar belakang,
masalah yang peneliti temui adalah media
Untuk mengetahui apakah media pembejaran yang digunakan pada mata
pembelajaran yang didesain menggunakan pelajaran gambar teknik kurang menarik pada
AutoCAD ini praktis digunakan pada siswa mahasiswa dan ada beberapa mahasiswa yang
pada mata pelajaran gambar teknik, data kebingungan karena meraka baru mengenal
hasil analisis tersebut di interpretasikan AutoCAD, jadi mereka susah dalam
dengan menggunakan kriteria berikut: pengoperasian AutoCAD itu sendiri, apalagi
dalam pembentukan sebuah gambar
bebrbentuk tiga dimensi, dan juga
mereka hanya belajar hanya membeutuk
dua dimensi saja. Setelah peneliti melakukan
identifikasi masalah, memberikan media
pembelajaran yang baik dan cocok untuk
mengatasi permasalahan yang terjadi
adalah solusi yang peneliti ambil.
1) Analisis Data Wawancara Langkah selanjutnya peneliti
Data yang diperoleh dari wawancara menganalisis kurikulum mata kuliah gambar
secara terbuka dan tidak terstruktur dengan teknik. Kemudian hal selanjutnya yang
menggunakan instrument pedoman peneliti lakukan adalah mendiskusikan materi
wawancara mahasiswa, kemudian dianalisis yang akan diambil dengan dosen pembimbing,
secara deskriptif dan dirumuskan untuk materi yang peneliti ambil adalah proyeksi
kemudian dijadikan sebagai acuan untuk dan potongan. Dan indikator yang ingin
revisi produk apabila diperlukan untuk dicapai dari materi tersebut adalah mahasiswa
direvisi. mampu membuat gambar potongan,
mampu membuat dan membaca gambar
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan pandangan khusus, mampu membuat
Deskripsi Persiapan Penelitian gambar benda nyata berdasarkan pandangan
Adapun waktu Pengembangan Media dan potongan gambar Setelah melakukan
AutoCAD berbasis video pada mata kuliah tahapan tersebut di atas, jenis media
gambar teknik di progran studi pendidikan pembelajaran yang peneliti anggap baik dan
teknik mesin Universitas Sriwijaya ini telah cocok untuk digunakan dalam proses
dimulai pada tanggal 04 Maret 2015 – 30 pembelajaran adalah media berbentuk
April 2015. Dan untuk selanjutnya, diawali AutoCAD berbasis video .
dengan uji validasi produk oleh para ahli
(expert review) yang dilaksaanakan pada Deskripsi Pengembangan AutoCAD berbasis
tanggal 10 mei 2015 – 22 mei 2015, Video
kemudilan dilaksanakan uji coba one-to-one Berdasarkan prosedur penelitian yang
pada tanggal 23 mei 2015, dan dilanjutkan uji telah dijelaskan pada bab tiga, ada tiga
Pengembangan Media Pembelajaran, Muhammad Iswadi , Harlin, M. Amri Santosa 89

tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, mahasiswa lebih bersemangat dalam
yaitu tahap pendahuluan, tahap melaksanakan proses pembelajaran.
pengembangan, dan tahap evaluasi
2. Pengumpulan data
a. Tahap Persiapan Adapun kompetensi dasarnya
Tahap persiapan atau langkah awal adalah sebagai berikut :
peneliti untuk mengembangkan media
video pembelajaran pada materi - Memahami konsep gambar
pembelajaran pada mata kuliah gambar potongan dan pandangan khusus
adalah mencari dan menemukan potensi Adapun indikator - indikatornya
dan masalah yang terjadi, serta melakukan adalah sebagai berikut :
pengumpulan data. 1) Mampu membaca gambar
potongan
1. Potensi dan Masalah 2) Mampu membuat gambar
Dari hasil proses pengamatan dan potongan
wawancara dengan salah satu 3) Mampu membuat dan membaca
mahasiswa pendidikan teknik mesin gambar dengan pandangan
angkatan 2013, diperoleh informasi khusus
bahwa masalah yang peneliti temui 4) Mampu membuat gambar benda
adalah media pembejaran yang nyata berdasarkan pandangan dan
digunakan pada mata pelajaran gambar potongan gambar
teknik kurang menarik para mahasiswa
dan ada beberapa mahasiswa yang b. Tahap Pengembangan
kebingungan karena meraka baru Pada tahap ini, hasil yang didapat dari
mengenal AutoCAD, jadi mereka susah analisis pendahuluan tersebut dijadikan
dalam pengoperasian AutoCAD itu bahan untuk merancang desain produk
sendiri, apalagi dalam pembentukan (storyboard) yang akan dikembangkan.
sebuah gambar berbentuk tiga dimensi Adapun pembuatan desain produk terdiri
mereka sangat kesulitan karena dalam dari dua langkah, yaitu:
pengopreasian AutoCAD agak rumit 1. Persiapan
dan juga mereka belajar hanya Persiapan yang dilakukan adalah
membeutuk dua dimensi saja dan pada menyiapkan bahan produksi media
saat mereka disemester satu duhulu. Camtasia berupa pembuatan desain
Untuk itu peneliti kemudian mencari naskah (storyboard), alat-alat lain
potensi yang mungkin bila yang menunjang proses pembuatan
dikembangkan akan menjadi solusi produksi media pembelajaran, dan
terhadap masalah-masalah tersebut. persiapan materi. Pada tahap ini
Peneliti akan memberikan solusi berupa peneliti mempersiapkan alat-alat
pemberian materi melalui video seperti sebuah laptop yang sudah
pembelajaran. Video pembelajaran ini terinstal program AutoCAD 2010,
dipastikan akan membuat mahasiswa sudah terinstal Camtasia lalu
lebih mudah dalam pengoperasian sebuah mikrofon mini untuk
AutoCAD apalagi dalam pembuatan pengeras suara dan juga sebuah
sebuah gambar dalam bentuk tiga Headset supaya suara – suara
dimensi dan dapat membawa suasana di dari luar tidak masuk kedalam
dalam kelas lebih aktif lagi dan video pada saat pengrekaman.
90 JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015

Selanjutnya peneliti menggunakan orang per orang), small group (Kelompok


menggunakan laptopnya dan mulai kecil) , dan field test (uji lapangan).
membuat sebuah gambar dengan
menggunakan AutoCAD 2010 1. Expert Evaluation (Evaluasi ahli)
tersebut dan menggunakan program Media yang telah dikembangkan
Camtasia sebagai alat perekamnya. terlebih dahulu dikonsultasikan pada
Dalam video tersebut peneliti akan dosen pembimbing, kemudian
memjelaskan tutorial pembuatan dilakukan validasi oleh ahli media dan
sebuah gambar. Selain itu juga ahli materi untuk mengetahui kevalidan
dalam menyiapkan materi peneliti media.
diharuskan menentukan kompetensi
dasar terlebih dahulu, tujuannya 1.1. Validasi Ahli Media
agar peneliti bisa membatasi materi Validasi ahli media dilakukan
apa saja yang perlu diberikan pada oleh Bapak Farhan Yadi, S.T.,
saat pembuatan video tersebut, M.Pd. pada tanggal 11 Mei 2015
sehingga peneliti tidak akan diruang program studi Pendidikan
melangkahi materi yang diberikan Teknik Mesin Indralaya. Pada tahap
oleh dosen mata kuliah gambat ini peneliti terlebih dahulu
teknik. memperlihatkan media
Materi yang dipersiapkan pembelajaran AutoCAD berbasis
diantaranya membahas tentang video, setelah video pembelajaran
pembuatan sebuah gambar dalam selesai ditonton kemudian peneliti
bentuk tiga dimensi dan dapat memberikan instrumen berupa
dipotong separuh/setengah, sebuah lembar validasi yang terdiri dari 10
gambar yang dapat dipotong dalam deskriptor penilaian.
satu bidang, dan juga sebuah Peneliti meminta validator
gambar yang dapat dipotong memberikan penilaian pada media
ladalam lebih dari satu bidang. dengan memberikan angka pada
Semua materi ini akan dituangkan lembar validasi sesuai dengan
ke dalam tiga video pembelajaran. penilaian validator, dan
Dalam persiapan alat-alat seperti memberikan komentar tentang
persiapan komputer/laptop harus kelemahan media yang akan
diperhatikan spesifikasi dari dijadikan acuan oleh peneliti
komputer atau laptop itu sendiri, untuk memperbaiki media tersebut.
karena spesifikasi komputer yang Setelah itu validator memilih
baik akan memudahkan proses keterangan kesimpulan pada lembar
video pembelajaran. validasi mengenai layak atau tidak
media untuk diuji cobakan.
c. Tahap Evaluasi Berdasarkan penilaian yang
Setelah media video pembelajaran dilakukan oleh validator jumlah
yang telah dikembangkan menghasilkan skor aktual adalah 34 dari skor
prototipe pertama, selanjutnya media maksimal 40, skor 34 tersebut
dievaluasi untuk menghasilkan media yang berada pada 85 % maka berada di
valid dan praktis. Adapun tahapan evaluasi rentang 81 % - 100 % dan
terdiri dari : expert evaluation (evaluasi termasuk dalam kategori sangat
ahli), one-to-one evaluation (evaluasi valid.
Pengembangan Media Pembelajaran, Muhammad Iswadi , Harlin, M. Amri Santosa 91

Pada tahap evaluasi orang


1.2. Validasi Ahli Materi (Content) perorang ini peneliti meminta kepada
Untuk validasi materi ( kedua mahasiswa Pendidikan Tenik
content ) dilakukan pada tanggal 23 Mesin angkatan 2013 yang bernama
Mei 2015 oleh Bapak Drs.H. Maryati dan Noferson untuk melihat
Darlius, M.M., M.,Pd. Diruang video tersebut yang menjelaskan
kantor SMK YP Gajah Mada materi tentang potongan dalam satu
Palembang. Pada lembar validasi bidang, potongan dalam lebih dari
terdapat 10 deskriptor penilaian, satu bidang dan potongan separuh.
langkah yang dilakukan pada tahap Setalah itu peneliti mewawancarai
ini sama dengan validasi materi. kedua mahasiswa tersebut, tentang
Berdasarkan penilaian yang media yang telah diberikan tadi.
dilakukan oleh validator yaitu Adapun wawancara tersebut
Bapak Drs.H. Darlius, M.M., M..Pd digunakan untuk perbaikan media
jumlah skor aktual adalah 30 dari tersebut, sebagaimana untuk
skor maksimal 40, skor 30 tersebut melanjutkan ke small group.
berada pada 75 %, maka beada
pada rentang skor 61 % - 80 % 3. Small Group (kelompok kecil)
yang termasuk dalam kategori Pada tahap ini media AutoCAD
valid. berbasis video pembelajaran diuji
Dapat disimpulkan dari hasil cobakan pada kelompok kecil
validasi ahli desain media dan ahli mahasiswa, yang berjumlah 5 orang
materi (content) bahwa media mahasiswa semester 5 pendidikan
AutoCAD berbasis video teknik mesin Indralaya.Pelaksanaan
pembelajaran tergolong sangat valid uji coba kelompok kecil dilakukan
sehingga media ini layak untuk pada tanggal 25 Mei 2015 di salah
diujicobakan dengan revisi sesuai satu kelas di FKIP Universitas
saran. Sriwijaya.
Pada tahap ini, peneliti
2. One-to-one evaluation (evaluasi orang mengambil 5 mahasiswa semester 5
per orang) dari Pendidikan Teknik Mesin
Pada tanggal 23 Mei 2015 Indralaya, selanjutnya mahasiswa
peneliti melakukan kegiatan one-to- diminta untuk belajar menggunakan
one evaluation (evaluasi orang per media AutoCAD berbasis video
orang) terhadap media AutoCAD tersebut yang menjelaskan materi
berbasis video pembelajaran di saah tentang potongan dalam satu bidang,
satu kelas di FKIP Universitas potongan dalam lebih dari satu bidang
Sriwijaya. Pada tahap ini peneliti dan potongan separuh. Setelah
meminta dua orang mahasiswa mahasiswa selesai belajar
Pendidikan Tenik Mesin angkatan menggunakan media video
2013 yang bernama Maryati dan pembelajaran, peneliti memberikan
Noferson untuk menggunakan media lembaran angket dan meminta siswa
AutoCAD berbasis video untuk mengisi angket dengan cara
pembelajaran dalam mempelajari menceklis (√) pilihan yang tersedia
materi potongan dalam satu bidang. pada lembar angket. Mahasiswa juga
diminta menuliskan komentar pada
92 JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015

bagian belakang lembar angket, pembelajaran, peneliti membagikan


komentar akan dijadikan lembaran angket dan meminta
pertimbangan peneliti untuk mahasiswa mengisi angket dengan
melakukan tindakan revisi. Lembar cara menceklis pilihan yang tersedia
angket bertujuan untuk mengetahui pada lembar angket.
kepraktisan media yang diuji cobakan
pada tahap small group (kelompok 4.1. Data Hasil Angket
kecil) Data hasil uji lapangan (
Berikut data hasil uji coba Field Test ) dimana untuk setiap
smallgroup, dimana data hasil uji pertanyaan positif disediakan
untuk setiap pertanyaan positif empat opsi yang menyatakan
disediakan empat opsi yang sangat setuju dengan skor 4,
menyatakan sangat setuju dengan skor setuju dengan skor 3, tidak setuju
4, setuju dengan skor 3, tidak setuju dengan skor 2, dan sangat tidak
dengan skor 2, dan sangat tidak setuju setuju dengan skor 1. Untuk
dengan skor 1. Untuk pernyataan pernyataan negatif skor opsi
negatif skor opsi sebaliknya. sebaliknya.
Berdasarkan lembar angket yang Berdasarkan lembar angket
telah diisi oleh mahasiswa tersebut, yang telah diisi oleh mahasiswa,
rata- rata persentase skor angket pada rata-rata persentase skor angket
tahap Small Group adalah 81%, pada tahap uji lapangan ( Field
persentase ini berada dalam rentang Test ) adalah 81 %,
71% - 85% dan termasuk dalam persentase ini berada dalam
kategori baik atau praktis sehingga rentang 71 % - 85 % dan
video pembelajaran ini layak untuk termasuk dalam kategori baik
diujicobakan pada tahap uji lapangan atau praktis.
(Field Test).
Pembahasan
4. Uji Lapangan ( Field Test ) Penelitian pengembangan ini
Tahap uji lapangan ( Field Test ) menghasilkan media AutoCAD berbasis video
dilaksanakan pada tanggal 27 Mei pembelajaran pada mata kuluah gambar teknik
2015 di salah satu kelas di FKIP dan pada materi potongan dalam satu bidang,
Universitas Sriwijaya.. Tahapan ini potongan dalam lebih dari satu bidang dan
dilakukan bertujuan untuk melihat potongan separuh . Desain pengembangan
kepraktisan dari video pembelajaran media pembelajaran menggunakan program
Pada tahap ini, media di uji camtasia yang dikembangkan menurut
cobakan pada mahasiswa Pendidikan prosedural Rowntree. Dimana penelitian
Teknik Mesin Indralaya, angkatan pengembangan dibagi menjadi tiga tahapan
2013 yang berjumlah 20 orang. besar yaitu: 1.) Tahap perencanaan, 2) Tahap
Kemudian pada tahap ini, peneliti pengembangan, 3) Tahap evaluasi.
meminta mahasiswa tersebut untuk Pada tahap persiapan kegiatan yang
belajar menggunakan media dilakukan mencakup identifikasi masalah-
AutoCAD berbasis video masalah yang terjadi, dimana permasalahan
pembelajaran. Setelah mahasiswa yang didapatkan media pembejaran yang
selesai belajar menggunakan media digunakan pada mata pelajaran gambar teknik
AutoCAD berbasis video kurang menarik pada mahasiswa dan ada
Pengembangan Media Pembelajaran, Muhammad Iswadi , Harlin, M. Amri Santosa 93

beberapa mahasiswa yang kebingungan materi peneliti diharuskan menentukan


karena meraka baru mengenal AutoCAD, jadi kompetensi dasar terlebih dahulu,
mereka susah dalam pengoperasian AutoCAD tujuannya agar peneliti bisa membatasi materi
itu sendiri, apalagi dalam pembentukan apa saja yang perlu diberikan, sehingga
sebuah gambar berbentuk tiga dimensi, peneliti tidak akan melangkahi materi yang
dan juga mereka hanya belajar hanya diberikan oleh guru mata kuliah gambar
membeutuk dua dimensi saja, kemudian teknik. Materi yang dipersiapkan diantaranya
peneliti mencari potensi- potensi untuk membahas pembuatan sebuah gambar dalam
dikembangkan yang nantinya diharapkan bentuk tiga dimensi dan dapat dipotong
menjadi suatu solusi terhadap masalah- separuh/setengah, sebuah gambar yang
masalah yang terjadi. Potensi yang akan dapat dipotong dalam satu bidang, dan juga
peneliti berikan adalah media AutoCAD sebuah gambar yang dapat dipotong ladalam
berbasis video pembelajaran yang diharapkan lebih dari satu bidang. Semua materi ini akan
dapat menarik mahasiswa untuk bersemangat dituangkan ke dalam tiga video pembelajaran.
dalam melaksanakan proses pembelajaran. setelah semua selesai dilakukan selanjutnya
Selanjutnya peneliti melakukan analisis peneliti membuat Storyboard sebagai
silabus dan analisis materi. Analisis silabus persiapan bahan produksi media yang akan
meliputi menentukan kompetensi dasar dan dituangkan pada camtasia. Selanjutnya
indikator yang ingin dicapai, analisis materi dilakukan tahap Pendesainan (Computer
meliputi menelaah materi pokok sebagai acuan Based), perancangan media dibuat
dalam proses pendesainan atau pembuatan berdasarkan Storyboard yang telah dibuat
media pembelajaran yang akan kemudian dituangkan pada camtasia. Hasil
dikembangkan, pemilihan materi ini juga media yang telah didesain menggunakan
disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa program camtasia, merupakan prototipe I.
agar mahasiswa lebih mudah memahami isi Pada tahap evaluasi menggunakan
materi dari media yang akan dikembangkan. tahapan evaluasi menurut Tessmer yang
Setelah data pada analisis pendahuluan terdiri dari : expert evaluation (evaluasi ahli),
terkumpul maka tahapan selanjutnya adalah one-to-one evaluation (evaluasi
tahap pengembangan. orang per orang), small group (kelompok
Pada tahap pengembangan, kegiatan kecil) , field test (uji lapangan).
yang dilakukan peneliti adalah Prototipe pertama kemudian dievaluasi
mempersiapkan bahan produksi camtasia yang oleh tim ahli (ahli materi dan ahli media)
digunakan untuk pengembangan media video dengan cara mengisi lembar validasi.
pembelajaran. Pada tahap ini peneliti Berdasarkan hasil uji validasi dari dua
mempersiapkan alat-alat seperti sebuah laptop validator menunjukkan bahwa prototipe
yang sudah terinstal program AutoCAD pertama dapat diujicobakan dengan perbaikan
2010, sudah terinstal camtasia lalu sebuah sesuai saran. Perbaikan yang dilakukan
mikrofon mini untuk pengeras suara dan juga menurut saran ahli materi meliputi
sebuah headset supaya suara – suara dari luar karakterisitik kelayakan isi dari materi yang
tidak masuk kedalam video pada saat terdapat didalam video pembelajaran.
pengrekaman. Selanjutnya peneliti Sedangkan perbaikan yang dilakukan menurut
menggunakan menggunakan laptopnya dan saran ahli media meliputi karakteristik aspek
mulai membuat sebuah gambar dengan media terhadap tampilan desain media
menggunakan AutoCAD 2010 tersebut dan pembelajaran yang telah dibuat, seperti suara
menggunakan program camtasia sebagai alat video dan ukuran video pembelajaran.
perekamnya. Selain itu juga dalam persiapan Berdasarkan saran-saran dari validator
94 JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015

tersebut protipe pertama direvisi untuk kategori baik atau praktis, artinya pada tahap
menghasilkan prototipe kedua sehingga ini video pembelajaran tergolong praktis. Pada
menghasilkan produk media pembelajaran tahap ini peneliti melakukan revisi
yang tergolong valid. Produk media terhadap media sesuai saran dari mahasiswa
pembelajaran yang valid menurut penilaian tersebut.
validator kemudian diujicobakan kepada Selanjutnya dilakukan tahap Field test (
mahasiswa pada tahap evaluasi orang per uji lapangan ) yang dilakukan pada
orang (One to one). Uji coba yang subjekpenelitian yaitu mahasiswa pendidikan
dilakukan pada tahap orang per orang teknik mesin Indralaya, angkatan 2013. Pada
(One to one) terhadap dua orang mahasiswa tahapan ini media AutoCAD berbasis video
pendidikan teknik mesin semester 5. Pada pembelajaran sudah menjadi video yang siap
tahap ini peneliti meminta dua orang dan layak untuk diujicobakan. Tahapan ini
mahasiswa untuk menggunakan media bertujuan untuk mengkonfirmasi akhir
AutoCAD berbasis video kepraktisan media video pembelajaran. Pada
pembelajaran dalam mempelajari materi tahap ini mahasiswa diminta untuk belajar
potongan dalam satu bidang, potongan dalam dengan menggunakan media video
lebih dari satu bidang, dan potongan separuh. pembelajaran. Setelah siswa selesai
Setelah mahasiswa selesai mengunakan menggunakan media video pembelajaran,
media video pembelajaran tersebut, peneliti selanjutnya peneliti meminta mahasiswa
memberikan lembar wawancara yang untuk mengisi angket yang bertujuan untuk
bertujuan agar mahasiswa dapat memberikan melihat kepraktisan media video pembelajaran
komentar yang akan digunakan peneliti untuk pada tahap field test (uji lapangan). Adapun
memperbaiki media video pembelajaran. rata-rata skor angket yang diperoleh pada
Berdasarkan komentar dari mahasiswa pada tahap field test (uji lapangan ) adalah 81 %,
tahap ini tidak ada komentar untuk persentase ini berada dalam kategori baik atau
memperbaiki media. Maka peneliti langsung praktis. Jadi rata-rata persentase skor angket
melaksanakan penelitian pada tahap small untuk tahap small group ( kelompok kecil)
group. dan field test (uji lapangan) adalah 81 %,
Pada tahap kelompok kecil (small dimana persentase ini berada dalam rentang
group) uji coba ini dilakukan untuk melihat 71 % - 85 % yang termasuk dalam kategori
kepraktisan penggunaan media pembelajaran baik atau praktis, sehingga didapat
dan meminta komentar mahasiswa tentang kesimpulan bahwa media AutoCAD berbasis
kekurangan media, yang dijadikan dasar video pembelajaran gamber teknik tergolong
tindakan perbaikan. Pada tahap ini mahasiswa praktis.
diminta untuk belajar dengan menggunakan Berdasarkan hasil dari validasi,
media AutoCAD berbasis video pembelajaran komentar, dan angket maka dapat
tersebut. Setelah mahasiswa selesai disimpulkan bahwa media video pembelajaran
menggunakan media video pembelajaran, sistem bahan bakar yang telah dihasilkan
selanjutnya peneliti meminta mahasiswa dinyatakan valid dan praktis.
untuk mengisi angket yang telah disiapkan
untuk mengukur kepraktisan dari media video KESIMPULAN DAN SARAN
pembelajaran pada tahap small group ( Kevalidan media AutoCAD berbasis
kelompok kecil ). Dimana hasil rata-rata video pembelajaran dilihat dari validasi desain
persentase skor angket yang diperoleh pada media dan validasi materi. Skor aktual yang
tahap small group ( kelompok kecil ) adalah diperoleh dari validasi desain media video
sebesar 81%, persentase ini berada dalam pembelajaran sebesar 34 dari skor maksimal
Pengembangan Media Pembelajaran, Muhammad Iswadi , Harlin, M. Amri Santosa 95

40, skor 34 tersebut berada pada 85 % maka pembelajaran yang lebih baik ataupun media-
berada di rentang 81 % - 100 % dan termasuk media lain yang lebih bervariasi yang sesuai
dalam kategori sangat valid, dan skor aktual dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
yang diperoleh dari hasil validasi materi sedang berkembang.
media video pembelajaran sebesar 30 dari
skor maksimal 40, skor 30 tersebut berada DAFTAR PUSTAKA
pada 75 %, maka beada pada rentang skor 61 Ansori, Sofi 2013. Tips dan Trik AutoCAD
% - 80 % yang termasuk dalam kategori 2014 untuk Teknik Mesin dan
valid. Bangunan. Jakarta: PT Elek Media
Berdasarkan dari hasil validasi ahli Komputindo
desain media dan ahli materi (content) Arikunto, Suharsimi.2007. Dasar-Dasar
dapat disimpulkan bahwa media video Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi
pembelajaran sistem bahan bakar yang Aksara
dihasilkan sudah valid Aripin. 2009. Step by Step Membuat Video
Sedangkan untuk kepraktisan Tutorial Menggunakan Camtasia
media video pembelajaran dilihat dari hasil Studio. Bandung: Oase Media
persentase skor angket pada tahap small group Asyhar Riyanda.2012. Kreatif
(kelompok kecil) dan tahap field test (uji Mengembangkan Media Pembelajaran.
lapangan). Pada tahap small group (kelompok Jakarta:Gaung Persada (GP) Press
kecil) diperoleh persentase skor angket Cakarmedia. 2014. Cara Membuat Video
sebesar 81%, dan pada tahap field test (uji Tutorial dengan HTML.
lapangan) diperoleh persentase skor angket (http://cakarmedia.blogspot.com/2014/0
sebesar 81%. Jadi, rata-rata persentase skor 5/cara-membuat-video-tutorial-
angket yang diperoleh pada tahap small dengan.html , diakses pada tanggal 20
group (kelompok kecil) dan field test (uji Januari 2015)
lapangan) adalah sebesar 81%, persentase ini Danim, Sadarwan. 2008. Media Komunikasi
berada dalam rentang 71% - 85% yang Pendidikan. Jakarta: Budi Aksara
termasuk dalam kategori baik atau praktis, Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar.
sehingga dapat disimpulkan bahwa media Bandung:Yrama Widya
video pembelajaran pembelajaran sistem Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan
bahan bakar yang dihasilkan sudah praktis. Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djaali, dan P. Muljono. 2008. Pengukuran
Saran dalam bidang Pendidikan. Jakarta:
Peneliti telah berusaha melakukan Grasindo
penelitian ini dengan sebaik-baiknya tetapi Komputer, Wahana. 2010. AutoCAD 2010.
peneliti menyadari mungkin terdapat beberapa Jakarta: Wahana Komputer
kekurangan pada penelitian ini, dari segi Fitrian, Ryan. 2011. Mengintepretasikan
perekaman maupun pendesainan video Gambar Teknik. Yokyakarta
pembelajaran. Oleh karena itu peneliti Prasetyo. 2011. Mengenal Camtasia Studio.
menyarankan kepada peneliti lain yang akan (http://www.slideshare.net/daprasety
melakukan penelitian selanjutnya ataupun o/mengenal-camtasia-studio, diakses
pada peneliti lain yang ingin menjadikan pada tanggal 20 Januari 2015)
penelitian ini sebagai acuan untuk dapat
mengambil sesuatu yang bermanfaat pada Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif
penelitian ini agar terciptanya suatu produk Membuat Bahan Ajar Inovatif.
atau media AutoCAD berbasis video Yogyakarta: Diva Press
96 JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran


Berbasis Komputer. Bandung: Alfa
Beta

Sadiman, Arif, dkk. 2009. Media


Pendidikan Pengertian, Pengembangan
dan pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada

Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna


Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi


Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian


Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Jakarta :
Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010.
Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Offset

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi


Pembelajaran, Landasan dan
Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai