Mahasiswa Program Studi Instrumentasi Kontrol Industri, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta
JL. Prof.DR. G. A. Siwabessy, Kampus UI, Depok 16245 Indonesia
Email : seftiyan.hadi@gmail.com
Abstrak
Artikel ini merupakan hasil penelusuran kajian tentang pengaturan pH dengan chemical dosing. Peranan
pengaturan pH untuk mengukur dan mengatur keasaman batas aman.batas aman dimaksudkan sebagai syarat
minimum limbah sebelum dibuang ke sungai. Batas aman yang dimaksud pada pH (5,5 - 8). lima proses utama
pada pengolahan air yaitu netralisasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi dan filterasi. Kelima proses tersebut
memerlukan penambahan bahan kimia (chemical) sebagai pengatur pH. Salah satu faktor terpenting pada proses
koagulasi di pengaruhi oleh derajat keasaman pH. Kelemahan proses koagulasi tanpa chemical menyebabkan
gagalnya proses pembentukan flok dan rendahnya kualitas air. Kegagalan pembentukan flok disebabkan tidak
mencapai rentang optimum (5,5 – 8). Sistem chemical injection masih dilakukan manual oleh operator, sehingga
ketepatan penambahan chemical belum terukur. Oleh karena itu chemical injection dapat dikembangkan dengan
pompa dosing dan pH transmitter. pH transmitter sebagai trigger pompa dosing mempompa chemical ke basin
koagulasi hingga mendekati pH optimum (5,5 – 8).
Abstract
This article is a study of the search results with a pH adjustment chemical dosing. The role of pH adjustment to
measure and regulate the acidity of the safe limit. Safe limit is intended as a minimum requirement before the
waste dumped into the river. Safe limit referred to in the pH (5.5 to 8). five major processes in water treatment,
namely neutralization, coagulation, flocculation, sedimentation and filtration. Fifth process requires the
addition of chemicals (chemical) as a pH regulator. One of the most important factors in the coagulation
process is influenced by the degree of acidity of pH. Weakness chemical coagulation process without causing
failure of the process of the formation of floc and poor quality of water. Failure floc formation due to not
reaching the optimum range (5.5 to 8). Chemical injection system is still done manually by the operator, so that
the accuracy of the addition of chemical has not been measured. Therefore it can be developed with chemical
injection dosing pump and pH transmitter. pH transmitter as a trigger dosing pump and then pumping chemical
into the coagulation basin to near optimum pH (5.5 to 8).
90
yang dihasilkan merupakan pH yang tidak pada Keempat, menganalisa hasil dan pembahasan, dan
rentang optimum di pH 5,5 – 8,0. kesimpulan dari pustaka-pustaka yang telah
Basin koagulasi dipasang pH transmitter ditelusuri. Mencatat hasil dan membandingkan
dilengkapi dengan programable logic control metode yang digunakan. Metode penelitian dapat
(PLC) untuk otomatisasi agar kebutuhan chemical dilihat pada diagram alir Gambar 1.
pada proses koagulasi menjadi lebih mudah,
presisi, dan effisien karena dilakuakan secara Pengolahan air atau limbah (waste or water
otomatis tidak perlu operator untuk menuangkan treathment) [1] merupakan proses pengolahan air
chemical secara manual . Penelitian ini dilakukan agar bisa dimanfaatkan kembali untuk berbagai
untuk melihat efisiensi pada pengaturan pH saat macam kepentingan seperti air minum, proses
koagulasi agar memudahkan operator dalam industri, dll. Terdapat lima proses utama pada
menjalankan instalasi pengolahan air limbah. pengolahan air
II. Metodologi
91
Gambar 2. Proses pengolahan air [1]
92
Gambar 4. Hubungan waktu dengan pH [6].
93