Anda di halaman 1dari 6

UJM 4 (2) (2015)

UNNES Journal of Mathematics


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm

SIMULASI PENSTABILAN KADAR TAWAS PADA PENGOLAHAN AIR


PDAM KOTA SEMARANG DENGAN METODE EULER
Muhamad Nur Chakim  , Rochmad, Riza Arifudin
Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Gedung D7 lantai 1 Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229

Info Artikel Abstrak


Tujuan penelitian adalah menentukan solusi untuk mengoptimalkan pengolahan
Sejarah Artikel:
air dengan chart kontrol sebagai alat pengawasan dan metode Euler untuk
Diterima Desember 2014
pelarutan zat pada kasus tersebut sehingga diperoleh keuntungan maksimum.
Disetujui Januari 2015
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Data yang diambil adalah
Dipublikasikan November 2015
pH dan kekeruhan air. Selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan
chart kontrol statistika kendali mutu dan metode Euler pada kasus tersebut
sehingga diperoleh pengolahan air yang maksimum. Dari analisis penghitungan
Keywords: yang dilakukan dengan chart kontrol menggunaakan program Visual Basic, pada
Euler method; Visual Basic; data pH diperoleh = 228,49, = 10,6, LKA = 7,94 dan = 7,62 serta LKB =
Controls Chart 7,29. Pada grafik pH tidak terdapat titik diluar batas LKA dan LKB, maka
dikatakan proses terkontrol artinya kualitas pH tidak dipengaruhi oleh suatu
sebab. Sedangkan pada data kekeruhan diperoleh = 6820,56, = 23048, LKA
= 513, 572 dan = 227,35 serta LKB = 0. Pada grafik kekeruhan terdapat titik-
titik diluar batas LKA dan LKB seperti titik 1, 9, 15, dan 17, maka dikatakan
proses tidak terkontrol artinya kualitas kekeruhan dipengaruhi oleh suatu sebab.
Mengambil simpulan dari penggunaan chart kontrol ini dengan tindakan
mengeluarkan penyebab kualitas yang dibawa oleh titik diluar kontrol artinya
mengambil keputusan produksi akan dihentikan pada saat kondisi tersebut.

Abstract
To the purpose research is determine solution to optimize water processing with
controls chart as tool of observation and Euler method to substance dissolution
on that case so acquired maximum gain. Observational method that is utilized is
case study. Data that is taken is pH and muddiness of water. Hereafter been done
analisis data by use of chart controls statistika to conduct quality and euler
method on that case so acquired maximum water processing. From analisis
extrapolation that did by controls chart to utilize program Visual Basic on pH's
data is gotten = 228,49, = 10,6, LKA = 7,94, = 7,62 and LKB = 7,29. on
pH's graph has no dot out of the sphere LKA and LKB, therefore said by means
controlled process its pH's quality uninfluenced by a cause. Meanwhile on
muddiness data is gotten = 6820,56, = 23048, LKA = 513, 572 and =
227,35 and LKB = 0. On muddiness graph exists dots out of the sphere LKA and
LKB as dot 1, 9, 15, and 17, therefore said by process is not controlled by its
mean muddiness quality regarded by a cause. Taking conclusion from chart's
purpose controls this with action issues quality cause that took in by outboard dot
controls its mean take a decision production will be discontinued at the moment
that condition.

© 2015 Universitas Negeri Semarang


 Alamat korespondensi:
E-mail: muhamadnurchakim@gmail.com ISSN 2252-6943
M N Chakim et al./ UNNES Journal of Mathematics 4 (2) (2015)
Pendahuluan Visual Basic merupakan bahasa
PDAM Tirta Moedal merupakan suatu pemrograman yang sangat mudah dipelajari,
perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan dengan teknik pemrograman visual yang
air bersih, dimana untuk menghasilkan air yang memungkinkan penggunanya untuk berkreasi
memenuhi standar haruslah terlebih dahulu lebih baik dalam menghasilkan suatu program
diolah. Salah satu langkah penting pengolahan aplikasi. Ini terlihat dari dasar pembuatan
untuk mendapatkan air bersih yang memenuhi dalam visual basic adalah form, dimana
standar adalah menghilangkan kekeruhan dari pengguna dapat mengatur tampilan form
air baku. Kekeruhan dapat dihilangkan dengan kemudian dijalankan dalam script yang sangat
penginjeksian suatu bahan kimia yang disebut mudah (Basuki, 2006).
koagulan. Dimana koagulan ini berfungsi untuk Dengan banyaknya tahapan diatas,
mengubah partikel atau kotoran yang diharapkan dapat menstabilkan kadar tawas
terkandung dalam air menjadi gumpalan yang pada pengolahan air di PDAM Tirta Moedal
berukuran lebih besar sehingga lebih cepat Kota Semarang. Sehingga dalam
mengendap. Dosis koagulan yang berlebih penggunaannya dapat mengontrol pH dan
ataupun kurang akan menimbulkan efek kekeruhan air.
tertentu. Oleh karena itu perlu diatur kebutuhan
koagulan yaitu tawas yang diperlukan untuk Metode
menghilangkan kekeruhan air (PDAM,2012). Sebelum dilakukan penelitian,
diperlukan adanya persiapan penelitian.
Menurut Sutrisno (2002) air minum
Tahapan ini terdiri dari pustaka penelitian,
tidak boleh mengandung bakteri-bakteri
objek penelitian, observasi dan perijinan
penyakit (patogen) sama sekali dan tidak boleh
penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah
mengandung bakteri-bakteri golongan Coli
penstabilan tawas dalam air PDAM kota
melebihi batas-batas yang telah ditentukannya
Semarang dengan metode Euler. Kadar zat
yaitu 1 Coli/100 ml air. Bakteri golongan Coli
tersebut akan diawasi dengan chart kontrol
ini berasal dari usus besar dan tanah.
statistika kendali mutu yang dapat mengurangi
Kemudian dibuatlah pemodelan penyebab data tidak terkontrol sehingga proses
matematika dari permasalahan tersebut. pengolahan air dapat optimum.
Pemodelan yang dibuat berupa persamaan
Tahap berikutnya yaitu pelaksanaan
diferensial orde satu. Pemodelan itu kemudian
penelitian. Tahap ini terdiri dari teknik
diselesaikan dengan metode Euler. Pekerjaan ini
pengumpulan data, tempat dan waktu
menyajikan metode numerik untuk pemecahan
penelitian dan pengumpulan data. Metode yang
masalah nilai inisial di persamaan diferensial
digunakan dalam penelitian ini adalah metode
biasa. Metode Euler disajikan dari segi
observasi dan wawancara. Observasi adalah
pandangan algoritma Taylor yang mana sangat
pengamatan dan peninjauan secara langsung
menyederhanakan analisa dengan teliti (Bosede,
kepada suatu obyek yang akan diteliti. Dalam
2012).
metode ini peneliti mengadakan pengamatan
Tahap selanjutnya dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung
pengendalian kadar zat dengan chart kontrol terhadap pH dan kekeruhan. Penelitian
kendali mutu. Chart kontrol merupakan alat dilakukan di PDAM Tirta Moedal kota
untuk mengawasi kualitas sehingga mudah Semarang. Penelitian dilakukan pada hari dan
untuk menentukan keputusan apa yang harus jam kerja. Dalam penelitian ini data yang
diambil jika terjadi produk yang menyimpang. diambil adalah data primer, yaitu data yang
Langkah-langkah penting sebelum mengadakan diperoleh dengan pengamatan secara langsung
penghitungan dan pengambilan sampel antara dari tempat penelitian, yaitu data pH dan
lain: (1) Keputusan mula untuk chart kontrol; kekeruhan di PDAM Tirta Moedal kota
(2) Pengisian chart kontrol; (3) Tentukan limit Semarang.
kontrol; (4) Mengambil kesimpulan dari chart;
Tahapan terakhir adalah penyelesaian.
(5) Lanjutan penggunaan chart (Praptono,
Pada tahap ini terdiri dari pengolahan data,
1986).
analisis data, pemecahan masalah, pelaporan
Tahap terakhir adalah membuat hasil dan kesimpulan. Dari berbagai sumber
program untuk mempermudah dalam pustaka yang sudah menjadi bahan kajian,
pengendalian kadar zat tersebut. Program yang diperoleh suatu pemecahan masalah diatas.
dibuat menggunakan Visual Basic.

131
M N Chakim et al./ UNNES Journal of Mathematics 4 (2) (2015)
Hasil dan Pembahasan dibandingkan dengan metode lainnya.
Menurut Rachmawati dan Surtiari Walaupun metode Heun memiliki solusi lebih
(2011) kesulitan pemenuhan kebutuhan air baik daripada solusi dari metode Euler, namun
besih untuk penduduk miskin juga terjadi di jumlah komputasinya menjadi lebih banyak
kota Semarang. Kondisi saat ini dibandingkan dengan metode Euler. Sedangkan
memperlihatkan bahwa sumber air minum penghitungan dengan metode deret Taylor
penduduk Kota Semarang yang berasal dari memiliki ketelitian yang lebih tinggi.
pemenuhan Perusahaan Daerah Air Minum Kelemahan metode deret Tailor adalah
(PDAM) masih sangat terbatas. Berdasarkan penghitungannya yang terlalu banyak sampai
Hartono yang dikutip Rachmawati (2011), suku yang lebih tinggi, lagipula tidak semua
PDAM baru dapat memenuhi kebutuhan 47 fungsi mudah dihitung turunannya, terutama
persen (641.455 jiwa) dari penduduk kota bagi fungsi yang berbentuk rumit. Kelemahan
Semarang. Beberapa hal yang menjadi kendala metode Runge-Kutta juga perhitungannya yang
diantaranya adalah besarnya tingkat kebocoran lebih banyak dibandingkan dengan metode
air PDAM sampai sebesar 48,7 persen, Euler. Jadi dalam penelitian ini dipakai metode
keterbatasan infrastruktur dan makin Euler dengan alasan penghitungannya yang
terbatasnya sumber air baku yang dapat sederhana tapi mempunyai ketelitian yang
dimanfaatkan. PDAM Tirta Moedal selama ini tinggi.
lebih banyak menjangkau daerah-daerah di Banyak masalah yang sangat penting
dataran rendah kota Semarang. Keterbatasan dalam ilmu mesin, ilmu fisika, ilmu sosial dan
infrastruktur dan masalah teknis membuat yang lainnya, ketika memformulakan dalam
banyak rumah tangga yang berada di bagian bentuk matematika mensyaratkan fungsi yang
Selatan Kota Semarang tidak mendapatkan memenuhi persamaan yang memuat satu atau
akses dari PDAM. PDAM Tirta Moedal sendiri lebih turunan-turunan dari fungsi yang tidak
telah memanfaatkan hampir 70 persen sumber diketahui. Persamaan-persamaan diatas disebut
air permukaan untuk pasokan air bersih. persamaan diferensial (Waluya, 2006).
Pemodelan matematika merupakan Misalkan dx/dt = -3x/100 + 0t dengan
bidang matematika yang berusaha untuk x(o)= 300 dan x(t_i)= 200,carilah nilai t_i !
merepresentasi dan menjelaskan sistem-sistem
dt/dx = -100/3x + 0t dengan t(300)
fisik atau problem pada dunia real dalam
= 0 dan t(200) = t_i ,carilah nilai t_i !
pernyataan matematik, sehingga diperoleh
pemahaman dari problem dunia real ini menjadi Kemudian persamaan tersebut
lebih tepat. Dalam pemodelan matematika perlu diselesaikan dengan metode Euler. Solusi
dibuat formula yang baik (Widowati & Sutimin, dengan metode Euler dari persamaan tersebut
2007). sebagai berikut.
Diberikan PDB Orde satu sebagai Dalam hal ini, f(x,t) = -100/3x, dan
berikut. y^'=dy/dx=f(x,y) dan nilai awal y(x_0 penerapan metode Euler pada PDB tersebut
)=y_0. Misalkan y_r=y (x_r) adalah hampiran menjadi t_(r+1) = t_r + h (-100/3x).
nilai y di x_r yang dihitung dengan metode Langkah-langkah:
Euler. Dalam hal ini x_r=x_0, r=0,1,2,…,n. x_0=300 t_0=0.
Metoda Euler diturunkan dengan cara
x_1=250 t_1=t_0+h.(-100/(3x_0))
menguraikan y (x_(r+1)) di sekitar x_r ke dalam
deret Taylor: y(x_(r+1))=y(x_r)+(((x_(r+1)- t_1=0+(-50).(-100/3.300)
x_r))/1!).y^'(x_r)+((((x_(r+1)-x_r))^2)/2!).y^" t_1=5,56.
(x_r)+.... Bila persamaan tersebut dipotong x_2=200 t_2=t_1+h.(-100/(3x_1))
sampai suku orde tiga, diperoleh y(x_(r+1))≈
t_2=5,56+(-50).( -100 / 3.
y(x_r)+(((x_(r+1)- x_r))/1!)y^'(x_r)+ ((((x_(r+1)-
250)
x_r))^2)/2!)y^"(t). x_r<t<x_(r+1). Berdasarkan
persamaan y^'(x_r)= f(x_r,y_r) dan x_(r+1) - x_r t_2=5,56 +(100/15)
=h. Maka persamaan diatas dapat ditulis t_2=12,23.
menjadi y(x_(r+1))≈y(x_r)+hf(x_r,y_r)+ (h^2)/2 Jadi x(200)≈12,23.
y"(t). Dua suku pertama dari persamaan diatas
Ditemukan waktu 12,23 menit untuk
yaitu y(x_(r+1)) = y(x_r)+ hf(x_r,y_r); r=0,1,2,
mengubah larutan pemutih berkadar 300
…,n menyatakan metode Euler (Munir, 2003).
menjadi kadar 200. Namun jika dihitung
Metode Euler itu sangat sederhana menggunakan penyelesaian diferensial manual
132
M N Chakim et al./ UNNES Journal of Mathematics 4 (2) (2015)

ditemukan nilai solusi sejatinya waktu 13,5 seluruh rata-rata nilai = 6820,56, jumlah seluruh
menit. Sehingga galat dari penyelesaian ini nilai range = 23048, LKA = 513, 572 dan =
adalah 1,27 menit. 227,35 serta LKB = 0; (2) Pengolahan pH. Pada
Untuk membuat sebuah algoritma pengolahan pH, seluruh data yang telah
untuk program tersebut dimisalkan: (1) Waktu dikumpulkan diinputkan satu-persatu kedalam
awal (detik) (t_0) = 0; (2) Kadar awal (x_0) = program. Setelah proses penginputan selesai,
300; (3) Kadar yang diharapkan (x_1) = 200; (4) bisa dilakukan penghitungan untuk
Kapasitas bak (n) = 100, dan (5) Aliran Air per mendapatkan LKA, Xbar dan LKB. Diketahui
detik (c)=3. N = 30, n = 3, d_2=1,893. Diperoleh jumlah
seluruh rata-rata nilai = 228,49, jumlah seluruh
Algoritma Program nilai range = 10,6, LKA = 7,94 dan = 7,62
Algoritma program berdasarkan serta LKB = 7,29.
pemodelan matematika di atas adalah (1)
Kini telah ditemukan LKA, dan LKB
Inputkan nilai t_0,x_0,x_1,n,c; (2) Menghitung
baik untuk kontrol kekeruhan maupun pH.
nilai h=((x_1-x0))/n; (3) Menghitung nilai t=
Langkah selanjutnya adalah membuat grafik
t+h.f(t,x) sebanyak n kali, dengan f(t,x) =
untuk keduanya yang dapat dilihat pada
-100/3x+ 0t dan x =x+h; (4) Tampilkan hasil
Gambar 2. dan Gambar 3.
dari t.
Flowchart Konsentrasi
Flowchart konsentrasi untuk program
Visual Basic dari pemodelan matematika pada
kasus ini dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai
berikut.

Gambar 2. Hasil Grafik Kekeruhan.

Gambar 3. Hasil Grafik pH.


Jelas pada grafik pH tidak terdapat titik
diluar batas LKA dan LKB, maka dikatakan
proses terkontrol artinya kualitas pH tidak
dipengaruhi oleh suatu sebab. Sedangkan pada
grafik kekeruhan terdapat titik-titik diluar batas
Gambar 1. Flowchart Konsentrasi LKA dan LKB seperti titik 1, 9, 15, dan 17,
untuk Program Visual Basic. maka dikatakan proses tidak terkontrol artinya
Setelah seluruh data dikumpulkan, kualitas kekeruhan dipengaruhi oleh suatu
kemudian data diinputkan ke program. Proses sebab. Mengambil kesimpulan dari penggunaan
selanjutnya dilakukan pengolahan data sebagai chart kontrol ini dengan tindakan mengeluarkan
berikut. (1) Pengolahan Kekeruhan. Pada penyebab kualitas yang dibawa oleh titik diluar
pengolahan kekeruhan, seluruh data yang telah kontrol artinya mengambil keputusan produksi
dikumpulkan diinputkan satu-persatu kedalam akan dihentikan pada saat kondisi tersebut.
program. Setelah proses penginputan selesai, Berdasarkan jurnal Statistical Process
bisa dilakukan penghitungan untuk Control on Production: A Case Study of Some
mendapatkan LKA, Xbar dan LKB. Diketahui Basic Chemicals Used in Pure Water Production
N = 30, n = 8, d_2=2,847. Diperoleh jumlah oleh Usman, A. & N. M. Kontagora (2010)
133
M N Chakim et al./ UNNES Journal of Mathematics 4 (2) (2015)
dapat disusun langkah-langkah penyelesaian Kekurangan Program Pengolahan Air
masalah pengolahan air menggunakan chart Kekurangan program pengolahan air ini
kontrol. Dalam jurnal tersebut permasalahan sebagai berikut. (1) Masih adanya kekurangan
pengolahan air yang diselesaikan adalah akurasi dari hasil, dikarenakan masih
masalah kadar zat kimia dalam air untuk mengasumsikan pH dan kekeruhan dihitung
distabilkan. Kasus yang dibahas adalah secara terpisah sehingga mengabaikan tekanan,
bagaimana menentukan proses pengolahan air suhu, dan reaksi secara kimia; (2) Program
yang baik agar layak dengan chart kontrol. pengolahan air belum bekerja secara otomatis
Dimana pH, Conductivity, besi, timbal, terhadap alat alat pengolahan air, sehingga
alumunium dan klorida diatur kadarnya dengan masih dibutuhkan seorang pengguna; (3)
chart kontrol. Kasus ini serupa dengan studi Program harus digunakan oleh user yang
kasus yang dilakukan peneliti di PDAM Tirta mempunyai SDM baik, khususnya yang bisa
Moedal Kota Semarang, yaitu melakukan menguasai Visual Basic.
proses pengolahan air dengan chart kontrol
Simpulan
untuk menstabilkan kadar pH dan kekeruhan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik
yang lebih ditekankan tingkat ketelitian datanya
beberapa simpulan sebagai berikut. pertama,
dengan metode Euler.
bentuk pemodelan dari penurunan jumlah kadar
Teknologi chart kontrol juga dapat zat dalam air sebagai berikut. dt/dx= - n/cx+
memonitor variasi data dan sinyal cepat 0t dengan t( x_0 )=t_0 dan t( x_i )= t_i sebagai
perubahan di parameter populasi dari data. bentuk pemodelan matematika konsentrasi
Oleh sebab itu, menerapkan chart kontrol pada kadar zat dalam air di PDAM Tirta Moedal
monitoring dari RPI sangat menolong untuk Kota Semarang. Tanda negatif menunjukan
meningkatkan pencemaran alam sungai. bahwa x berkurang; kedua, penyelesaian
Diusulkan pembahasan ini chart perorangan manualnya: Persamaan tersebut diselesaikan
dengan pembatas variable kontrol (Chart dengan metode Euler. Solusi dengan metode
perorangan VCL) dan diverifikasi chart ini Euler dari persamaan tersebut sebagai berikut.
dapat mengisyaratkan dengan cepat perubahan Dalam hal ini, f(x,t)=-n/cx, dan penerapan
rata-rata dari normal keduanya, dapat metode Euler pada PDB tersebut menjadi
memiringkan populasi dengan pendekatan data t_(r+1)= t_r+ h (-n/cx); ketiga, cara
statistik. Keuntungan dari chart perorangan pengendalian kadar zat dengan chart kontrol
VCL pantas untuk memonitor perubahan dari kendali mutu sebagai berikut. (1) Pengolahan
RPI. Oleh sebab itu, satu chart perorangan VCL Kekeruhan. Diketahui N = 30, n = 8,
biasanya memonitor RPI dari Sungai Tamsui di d_2=2,847. Diperoleh jumlah seluruh rata-rata
Taiwan, dan RPI diverifikasi mengikuti satu nilai = 6820,56, jumlah seluruh nilai range =
distribusi gama. Chart perorangan VCL tidak 23048, LKA = 513, 572 dan = 227,35 serta
mengisyaratkan apapun perubahan dari RPI, LKB = 0. Pada grafik kekeruhan terdapat titik-
sehingga mutu air dari Sungai Tamsui tidak titik diluar batas LKA dan LKB seperti titik 1,
menjadi menjengkelkan. Pekerjaan fitur dapat 9, 15, dan 17, maka dikatakan proses tidak
mempergunakan chart jenis lain untuk terkontrol artinya kualitas kekeruhan
mengontrol daftar isi buku pencemaran alam dipengaruhi oleh suatu sebab. Mengambil
dan untuk mengevaluasi kinerja dengan chart kesimpulan dari penggunaan chart kontrol ini
jenis lain (Lee et al,2011). dengan tindakan mengeluarkan penyebab
Kelebihan Program Pengolahan Air kualitas yang dibawa oleh titik diluar artinya
Kelebihan program pengolahan air ini mengambil keputusan produksi akan dihentikan
sebagai berikut. (1) Tampilan program yang pada saat kondisi tersebut; (2) Pengolahan pH.
disertai petunjuk peggunaan yang lebih Diketahui N = 30, n = 3, d_2=1,893. Diperoleh
memudahkan pengguna untuk memakai jumlah seluruh rata-rata nilai = 228,49, jumlah
program pengolahan air; (2) Tampilannya lebih seluruh nilai range = 10,6, LKA = 7,94 dan =
menarik jika dibandingkan dengan perhitungan 7,62 serta LKB = 7,29. Jelas pada grafik pH
manual; (3) Dibutuhkan waktu penghitungan tidak terdapat titik diluar batas LKA dan LKB,
yang lebih cepat dibandingkan perhitungan maka dikatakan proses terkontrol artinya
secara manual; (4) Tingkat akurasi data yang kualitas pH tidak dipengaruhi oleh suatu sebab.
diperoleh lebih baik daripada perhitungan Untuk itu proses produksi pengolahan air dapat
manual; (5) Program dapat digunakan untuk dilanjutkan.
data yang banyak.

134
M N Chakim et al./ UNNES Journal of Mathematics 4 (2) (2015)

Ucapan Terima Kasih PDAM. 2012. Company Profile Juli 2012. Semarang:
Peneliti mengucapkan terima kasih PDAM Tirta Moedal.
kepada Bapak Ir. Oni Nugroho, MM, Kepala Praptono. 1986. Statistika Pengawasan Kualitas.
Bagian Produksi I PDAM Tirta Moedal Kota Jakarta: Karunika. Hlm: 2.1-2.35.
Semarang, selaku pembimbing lapangan. Atas Rachmawati, L & Surtiari, G. A. K. 2011. Pengelolaan
Air Berbasis Masyarakat: Pembelajaran dari
bimbingan dan bantuan beliau, peneliti dapat
Kota Semarang. Semarang: LIPI. Hlm: 1.
menyelesaikan penelitian dan penulisan artikel
Sutrisno, T. 2002. Teknologi Penyediaan Air Bersih.
ilmiah ini. Jakarta: Rhineka Cipta. Hlm: 1-23.
Daftar Pustaka Usman, A. & Kontagora. N. M. 2010. Statistical
Basuki, Achmad. 2006. Algoritma Pemrograman Process Control on Production: A Case
menggunakan Visual Basic 6.0. Surabaya: Study of Some Basic Chemicals Used in
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Pure Water Production. Pakistan Journal of
Surabaya. Nutrition, 9 (4): 387-391.
Bosede, O.R., Emmanuel F.S., Temitayo O.J.. 2012. Waluya, S.B. 2006. Persamaan Diferensial.Yogyakarta:
On Some Numerical Methods for Solving Graha Ilmu.
Initial Value Problems in Ordinary Widowati & Sutimin. 2007. Pemodelan Matematika.
Differential Equations. IOSR Journal of Semarang: Undip. Hlm: 1.
Mathematics, 1(3): 25-31.
Lee, P. H., Huang, Y. H., and Kuo, T. I..2011. The
effect of the individual chart with variable
control limits on the river pollution
monitoring. Springer Science, 47:1803–1812
Munir, R .2003. Metode Numerik. Bandung:
Informatika Bandung.

135

Anda mungkin juga menyukai