Anda di halaman 1dari 17

PENDALAMAN MATERI

PEKERJAAN SOSIAL
MODUL 1:

KOMUNIKASI DAN RELASI


DALAM PEKERJAAN SOSIAL
KEGIATAN BELAJAR 3

KOMUNIKASI DIAGNOSTIK
Pokok-Pokok Materi
KOMUNIKASI DIAGNOSTIK

• Redefinisi Diagnostik
• Argumentasi Kelompok yang Menolak Diagnosis
• Argumentasi Kelompok yang Menerima (Pro) Diagnosis
• Redefinisi Diagnosis
• Psikodiagnostik
• Metode Pengumpulan Data dalam Proses Diagnostik
Tahapan Psikodiagnostik
1. Observasi
2. Pengumpulan Bahan
3. Biografi
4. Angket
5. Wawancara
6. Pendekatan Objektif
7. Tes Intelegensi
METODE PENGUMPULAN DATA DALAM
PROSES DIAGNOSTIK
1. OBSERVASI
2. WAWANCARA
3. ANGKET / QUESIONER
4. FOCUS GROUP DISCUSSION
5. ALAT PERMAINAN & HASIL KARYA
6. ANAMNESA (RIWAYAT HIDUP)
Tujuan Observasi
Observasi bertujuan untuk mendeskripsikan
setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang
berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam
aktivitas dan makna kejadian dilihat dari perspektif
mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati
tersebut (Rahayu & Ardini 2004). 
Selain itu tujuan lain dari observasi adalah untuk
memperoleh gambaran yang jelas tentang
kehidupan sosial yang sulit diperoleh dengan
metode lain.
Pendekatan Sistematik Observasi
Dapat Dikelompokkan Berdasar

a. Letak Observasi Dilakukan


b. Apa yang diobservasi
c. Klasifikasi Observasi
d. Bagaimana Pencatatannya
Letak Observasi Dilakukan
1) Feld Setting atau natural setting adalah
situasi alamiah dilapangan.
2) Simulated setting adalah situasi observasi
dimana individu mendapatkan suatu stimulus
untuk menghasilkan tingkah laku tertentu.
3) Laboratory setting adalah situasi observasi di
laboratorium (sepenuhnya dikendalikan oleh
observer).
Apa yang diobservasi
1) Event sampling, hanya mengamati beberapa
aspek tingkah laku pada suatu saat tertentu.
Misalnya: mencatat tingkah laku agresif anak
saat bermain bersama temannya.
2) Time sampling, mengamati dan mencatat
apa saja yang dilakukan dalam waktu
tertentu.
Klasifikasi Observasi
1) Observasi partisipan-Non Partisipan
Umumnya digunakan untuk penelitian yang besifat eksploratif.
Observasi partisipan, observer berperan ganda yaitu sebagai
pengamat sekasligus menjadi bagian dari yang diamati. Observasi
nonpartisipan, observer hanya memerankan diri sebagai pengamat.
2) Observasi Sistematik
Observasi ini juga bisa disebut dengan observasi
berkerangka. Cirinya adalah terdapat kerangka yang memuat faktor-
faktor yang telah diatur kategorisasinya terlebih dahulu dan ciri-ciri
kusus dari tiap-tiap faktor dalam kategori.
3) Observasi Eksperimental
Observasi ini dapat dilakukan dalam lingkup alamiah atau natural
ataupun lingkup eksperimental.
Pencatatan Observasi
1) Pencatatan langsung/ immediate recording,
dilakukan segera setelah pengamatan dilakukan
atau ketika pengamatan sedang berlangsung.
2) Pencatatan retrospektif/retrospektif recording,
dilakukan setelah observasi selesai dilakukan.
Teknik Pengambilan Data Observasi

1) Studi kasus
2) Teknik simulasi
3) Analisis isi (Content Analysis)
4) Perekaman
5) Sampling waktu
6) Sosiometri
Tujuan Wawancara
a. Menggali informasi tentang latar belakang,
sikap, keinginan dan interpretasi tentang
situasi sosial.
b. Memberikan gambaran yang detail tentang
kepribadian seseorang.
c. Verifikasi data yang diperoleh dari sumber
informasi sekunder.
Materi Wawancara
a. Riwayat kasus
b. Persepsi tentang pekerjaan
c. Pandangan orang tentang dirinya
d. Hal-hal yang berhubungan dengan norma
e. Hubungan dengan teman
f. Pandangan akan masa depan.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan
pewawancara (Metzler, 1977)
a. Kurang matangnya perencanaan
b. Kegagalan dalam probing
c. Kecerobohan penampilan
d. Membawa konsep yang kaku dalam wawancara
e. Tidak sensitif
f. Tidak dapat menangkap informasi  pokok
g. Malas
h. Tidak mampu mengontrol pembicaraan
i. Terlalu banyak berpendapat
Tehnik-Tehnik Komunikasi Diagnostik

1) Asertif
2) Responsif
3) Fokus dengan klien
4) Supportif
5) Klarifikasi
6) Sabar dan ikhlas

Anda mungkin juga menyukai