Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu TugasMata Kuliah Bimbingan dan Konseling
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
F 2017
A. Observasi
a. Pengertian Observasi
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang
dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dija‹likan sasaran
pcngamatan. (Sut1ijono,2U09:76). Pcngumpulan data dapat dilakukan
dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui pengamatan dan
pencatatan terhadap gejala objek yang diteliti. Observasi adalah metode
pengumpulan data yang dilaloikan dengan pengamatan (secara inderawi)
yang direncanakan, sistematis dan hasilnya dicatat serta dimaknai
(interpretasi) dalam rangka memperoleh pemahaman tentang subjek yang
diamati.
b. Tujuan Observasi
1. Untuk mengamati perilaku dan slkap peserta didik ataupun keadaan
lingkungan peserta didik
2. Untuk mengumpulkan data dan infonnasi tentang perilaku
dan kebiasaan peserta didik
3. Untuk memahami dan mengenali karakteristik masalah klien
c. Jenis Observasi
Pengelompokan jenis observasi menurut Marie Jodha dkk (1957)
adalah:
1. Observasi Partisipan
Umumnya digunakan untuk penelitian yang bersifat eksploratif,. Suatu
observasi disebut observasi partisipasi bila pengamat (observer) turut
terlihat atau mengambil bagian dalam kehidupan yang diamati.
2. Observasi partisipan/Kerangka
Sebelum mengadakan observasi terlebih dahulu dibuat kerangka
tentang ebrbagai faktor dan ciri yang akan diamati.
3. Observasi Eksperimental
Suatu observasi yang memiliki ciri:
a) Situasi dibuat sedemikian rupa sehingga pengamat tidak
mengetahui maksud diadakannya observasi
b) Dibuat variasi situasi untuk menimbulkan perilaku tertentu
c) Observasi diadakan pada situasi yang seragam
d) Situasi ditimbulkan atau dibuat sengaja
e) Faktor-faktor yang tidak diinginkan pengaruhnya di kontrol
secermat mungking,
f) Segala reaksi dari yang diamati dicatat dengan teliti dancermat,
d. Fungsi Observasi
1. Bisa dijadikan sebagai alat control atau terhadap kebenaran informasi
yang disampaikan peserta didik
2. Bisa dijadikan validasi terhadap kebenaran yang
disampaikan peserta didik
3. Sebagai alat untuk evaluasi dari tes yang telah dilakukan
4. Memperoleh gambaran, pengetahun, dan pemahaman tentang
diri peseria didik
5. Menunjang dan melengkapi bahan-bahan yang telah diperoleh
melalui wawancara
6. Keperluan asesmen awal
7. Menilai slkap, menat dan nilai peserta didik
8. Melihat proses kegiatan yang dilakukan speserta didik
e. Penggunaan
1. Sasaran
Sasaran obeservasi adalah tingkah laku peserta didik yang meliputi :
a) Ekspresi verbal/ non verbal
b) Aspek perilaku individu, kelompok dan situasinya Waktu, lokasi,
penampakan eksıerior (cara berjalan, gaya pakaian), gaya
bahasa
2. Cara Penggunaan observasi.
Observasi bisa dilakukan dengan baik, maka perlu dilakukan
perencanaan secara cermat dalanı bentuk pedoman observasi
a) Menetapkan tujuan observasi
b) Memastikan dan memahami mateti observasi
c) Menetapkan indikator, yang memaknai karakteristik
yang ada pada variabel yang dapat
dijadikan bahan nutuk menyusun panduan obervasi.
d) Alat bantu obeservasi antaa lain dafta riwayat kelakuan, catatan
anekdoı, daftar cek , skala penilaian, alat bantu mekanik (recorder)
f. Manfaat Observasi
Untuk pemahaman individu atau konseli dnegan rincian:
1. Diperoleh data perilaku spontan secara natural.
2. Diketahui intesitas perilaku secara detail.
3. Diketahui penyebab munculnya perilaku.
3) Petunjuk
Beri tanda cek (v) pada jawaban yang sesuai dengan pernyataan
atau gejala yang nampak pada individu yang diobservasi.
Jakarta……………………….
Observer
Fulan
3) Petunjuk
Beri tanda cek (v) pada jawaban yang sesuai dengan pernyataan
atau gejala yang nampak pada individu yang diobservasi
Catatan/komentar:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………...
.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Jakarta……………………….
Observer
Fulan
3) Petunjuk
Lingkarilah pada jawaban yang sesuai dengan pernyataan
atau gejala yang nampak pada individu yang diobservas.
Kerja Sama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kerajinan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Insiatif 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kreatifitas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Disiplin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kesimpulan/komentar:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………...
.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Jakarta……………………….
Observer
Fulan
6. Pedomana Observasi Skala Penilaian Deskriptif
1) Identitas siswa
a. Nama :
b. Kelas/program :
c. No. induk/absen :
d. Jenis Kelamin :
e. Tempat/tgl lahir :
f. Hari/tanggal observasi :
g. Waktu :
3) Petunjuk
Berikan tanda cek (x) pada jawaban yang sesuai dengan
pernyataan atau gejala yang nampak pada individu yang
diobservasi
Kesimpulan/komentar:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………...
.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Jakarta……………………….
Observer
Fulan
B. Wawancara (Interview)
a. Pengertian Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul data berupa proses
percakapan yang bersifat profesional, sebaliknya bukan percakapan yang
lazim digunakan sehari-hari. Proses percakapan bersifat langsung karena
dilakukan secara face to face kepada konseli serta mengandung tujuan
bimbingan (Stewart, 1978). Percakapan dapat pula bersifat tidak
langsung, karena dilakukan kepada subyek/responden yang mewakili
seperti: orangtua dan/atau anggota keluarga, guru, dan teman. Ada sifat
wawancara yang lain yaitu wawancara insidentil, bilamana dilakukan
sewaktu-waktu jika diperlukan.
b. Manfaat Wawancara
Berbagai manfaat wawancara untuk kepentingan pemahaman diri
konseli di antaranya adalah :
1) mengungkap langsung pandangan, sikap, dan pendapat
individu/konseli,
2) mengungkap struktur kognitif dan makna kehidupan individu,
3) mengeksplorasi informasi personal individu.
Interval
Klasifikasi Interpretasi
Persentase (%)
Sangat rajin belajar di
76 – 100 SangatTinggi
rumah
51 – 75 Cukup Tinggi Rajin belajar di rumah
Cukup rajin belajar di
26 – 50 Sedang
rumah
Tidak rajin/malas belajar di
1 – 25 Rendah
rumah
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini terlebih dahulu pewawancara
menyiapkan pedoman wawancara yang akan digunakan. Kemudian
pewawancara membuat kontrak dengan konseli/siswa (responden)
untuk menentukan waktu dan tempat diadakan wawancara.
Selanjutnya, menentukan teknik wawancara, seperti: ketika
wawancara tatap muka diusahakan tidak ada pihak ketiga, jawaban
pertama atas pertanyaan itulah pendapat konseli/siswa (responden)
yang sesungguhnya, diharapkan tidak tergesa-gesa didalam
menuliskan jawaban responden, jawaban responden harus dimengerti
maksudnya, dan menulis komentar responden secara lengkap. Kode
etik wawancara dan sikap pewawancara, kedua hal ini sangat penting
di dalam proses wawancara, sehingga akan memperoleh data yang
diharapkan.
Ada beberapa kode etik yang ditetapkan bagi pewawancara di
dalam melaksanaan tugasnya, yaitu:cermat, obyektif, jujur dalam
mencatat jawaban, netral, lengkap merekam jawaban responden,
perhatian dan penuh pengertian, sanggup membuat responden
tenang dan bersedia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, dan
menghargai responden sepenuhnya. Adapun sikap pewawancara
selama proses wawancara, meliputi: netral, adil (tidak memihak),
ramah, hindarkan ketegangan, dan hindarkan kata-kata atau bahasa
yang menimbulkan sugesti.
I. Identitas Siswa
1. Nama : ………………………………..
2. Kelas/program : ………………………………..
3. NIS/absen : ………………………………..
4. Jenis Kelamin : ………………………………..
5. Tempat/tgl lahir : ………………………………..
6. Hari/tgl wawancara : ………………………………..
7. Wawancara ke : ………………………………..
8. Masalah : ……………………………….
9. Tempat wawancara : ……………………………….
10. Waktu/durasi : ………………………………..
II. Aspek wawancara : Kebiasaan belajar siswa di rumah
III. Petunjuk : Deskripsikan jawaban responden sesuai dengan
pertanyaan yang Anda ajukan
IV. Pertanyaan/Item :
Sub Variabel:
No Deskripsi Jawaban
Pertanyaan
Bagaimana kelengkapan
1 peralatan tulis dan buku
anda?
Bagaimana penggunaan
2 fasilitas pendukung belajar
di rumah?
Strategi belajar apa yang
3
anda gunakan?
Bagaimana situasi belajar
4
sehari-hari di rumah?
Siapa saja yang biasanya
5 mendampingi belajar anda
di rumah?
Kapan anda biasanya
6
belajar?
7 Berapa lama anda belajar?
Dimana tempat belajar
8
yang anda gunakan?
Kesimpulan:
………………………………………………………………………………..........
.
……………………………………………………………………………………
………………
Pewawancara,
........................
C. Daftar Ceklis
a. Pengertian Daftar Ceklis
Daftar Cek adalah alat rekam observasi memuat sebuah daftar
pernyataan tentang aspek-aspek yang mungkin terdapat dalam sebuah
situasi, tingkah laku, dan kegiatan (individu/ kelompok). Gejala-gejala
perilaku individu/ konseli dapat diobservasi dengan instrumen/ pedoman
daftar cek adalah: kebiasaan belajar matematika di kelas/ di rumah,
kebiasaan belajar pada jam kosong dan saat guru tidak ada di kelas,
kebiasaan dan keterampilan bekerja, aktivitas diskusi kelompok/ kelas,
keterampilan komunikasi dengan teman sebaya pada jam istirahat,
aktivitas ekstrakurikuler di sekolah (seperti Pramuka, KIR, PMR, Basket,
Volly, dsb.), dan lain-lain topik yang relevan dengan kegiatan akadmik
dan non akademik di sekolah.
b. Manfaat Daftar Cek
Berbagai manfaat Daftar Cek untuk kepentingan pemahaman diri
konseli di antaranya adalah (a) mencatat kemunculan sejumlah tingkah
laku secara sistematis, (b) mencatat kemunculan sejumlah tingkah laku
dalam waktu singkat, (c) mencatat kemunculan perilaku di dalam dan/
atau di luar sekolah, serta (d) mencatat kemunculan perilaku individu dan
kelompok sekaligus.
d. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini terlebih dahulu observer menyiapkan
pedoman Daftar Cek, selanjutnya observer menempati posisi "dekat" dengan
observee kemudian mencatat perilaku observee, pada saat pelaksanaan ini
diusahakan agar observee tidak ‘menyadari’ jika dirinya sedang diobservasi.
Ada lima (5) langkah lazim digunakan pada tahap analisis hasil.
Langkah pertama, pengandaian terhadap penggunaan pedoman DC untuk
mencatat perilaku subyek (Ifas) pada situasi yang sama (jam kosong dan saat
guru tidak ada di kelas) selama sepuluh kesempatan. Menghitung jumlah
frekuensi observasi (k) diperoleh sejumlah 10 lembar. Langkah kedua,
menentukan N dengan cara mengalikan jumlah item pernyataan (n = 9)
dengan k (sebanyak 10), jadi N = n X k, sehingga hasil perkalian tersebut
diketahui N = 9X10= 90. Langkah ketiga adalah menjumlahkan seluruh
frekuensi kemunculan perilaku kebiasaan belajar Ifas selama 10 kali, maka
diketahui (f) sebanyak 60. Langkah keempat adalah menghitung persentase
(%) dengan rumus p = f/N X 100%, maka p = 60/90 X 100%, maka hasilnya
sebesar 66.67%. Langkah kelima adalah mengkonversikan hasil persentase
dengan tabel konversi yang dibuat sebelumnya (Cf. tabel konversi), sehingga
hasil interpretasi data dapat disimpulkan.
Siswa : Tanggal :
Kelas : Tempat :
Kejadian
Pengamat
Form II
Catatan Beberapa Peristiwa
Contoh Kasus :
Deskripsi : Interpretasi :
Pada saat jam pembelajaran 1. Peristiwa baru terjadi sekali.
berlangsung, Bagas membuat 2. Bagas tidak dipinjamkan
kegaduhan di kelas. Ia menganggu pensil oleh temannya.
teman sebangkunya yang sedang
mengerjakan soal dengan cara
menyembunyikan tempat pensilnya
selain itu ia juga mengejek
temannya itu dengan menyebut
nama orang tua.
Wali Kelas
E. Sosiometri
a. Pengertian Teknik Sosiometri
Teknik sosiometri merupakan alat untuk meneliti struktur sosial
sekelompokindividu dengan dasar penelaahan terhadap relasi sosial,
status sosial dari masing-masinganggota kelompok yang
bersangkutan.Sosiometri dapat juga dikatakan sebagai alat
yangdigunakan untuk mengumpulkan data tentang dinamika kelompok
(Warters, 1964).Selain itu, sosiometri dapat juga digunakan untuk
mengetahui popularitas seseorangdalam kelompoknya serta untuk
meneliti kesulitan hubungan seseorang terhadap teman-temannyadalam
kelompok, baik dalam kegiatan belajar, bermain, bekerja, dan kegiatan-
kegiatankelompok lainnya.