Anda di halaman 1dari 9

10/5/2019 dania: makalah observasi

Lainnya Buat Blog Masuk

Rabu, 01 Januari 2014

Arsip Blog
makalah observasi ▼ 2014 (2)
▼ Januari (2)
TUGAS makalah angket
INSTRUMEN KONSELING I (NON-TEST) makalah observasi
“OBSERVASI”

OLEH
PUPUT RAHMADANIAH
1205095005
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA
2013/2014
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Observasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
B. Fungsi dan tujuan Observasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
C. Manfaat Observasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
D. Jenis-jenis Observasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
E. Kelebihan Observasi dan Kekurangan Observasi. . . . . . . . . . . . . . . . .11
F. Pedoman Observasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
G. Cara Merangcang Observasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
H. Alat Pencatat Observasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB III PENUTUP
A. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .17
B. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .17
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .18
CONTOH OBSERVASI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode observasi merupakan metode assesment yang tertua dalam psikologi. Metode
observasi telah digunakan untuk mengobservasi perilaku verbal maupun non - verbal. Beg
itu pula halnya dengan ujian masuk perguruan tinggi. Metode observasi paling banyak digu
nakan dalam mengkaji perkembangan dan pendidikan anak. Observasi langsung merupaka
n bagian penting dari proses penemuan, dalam pengajaran maupun penelitian.
Observasi merupakan sarana untuk menggeneralisasi hipotesis atau ide. Pemahaman
yang diperoleh dari observasi tersebut dapat dijadikan landasan untuk merancang aktivitas
yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran di sekolah. Observasi dapat digunakan se
bagai sarana untuk menjawab suatu pertanyaan khusus/spesifik. Observasi dapat memberik
an gambaran yang lebih realistik tentang suatu peristiwa atau perilaku, dibandingkan meto
de pengumpulan informasi lainnya . melalui observasi dimungkinkan untuk mengukur peri
laku anak yang tidak dapat diukur dengan alat lain, misalnya pada anak yang memiliki kem
daniaactivity.blogspot.com/2014/01/makalah-observasi.html 1/9
10/5/2019 dania: makalah observasi
ampuan bahasa terbatas dan mengalami kesulitan .melalui observasi dimungkinkan bagi pe
neliti atau praktisi untuk memahami perilaku anak dengan lebih baik , observasi dapat men
jadi sarana dalam melakukan evaluasi.
B. Rumusan Masalah
Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut, maka perlu dikemukakan batasan masal
ah yang akan di teliti dalam penilitian ini agar diperoleh pemahaman yang lebih baik.
1. Apa pengertian observasi?
2. Apa fungsi dan tujuan observasi?
3. Apa manfaat observasi?
4. Sebutkan jenis-jenis observasi!
5. Sebutkan kekurangan dan kelebihan observasi!
6. Bagaimana cara merancang observasi?
7. Berikanlah contoh observasi
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Observasi
Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan “memperhatikan”
. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenome
na yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.
Observasi menjadi bagian dalam penelitian berbagai disiplin ilmu, baik ilmu eksakta maup
un ilmu-
ilmu sosial, Observasi dapat berlangsung dalam konteks laboratoriurn (experimental) maup
un konteks alamiah.
Sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan feno
mena-
fenomena yang diselidiki secara sistematik. Dalam arti yang luas observasi sebenarnya tida
k hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan, baik secara langsung maupun tidak la
ngsung. Pengamatan tidak langsung misalnya melalui questionnaire dan tes.
Observasi harus dilakukan pada beberapa periode waktu. Walaupun tidak ada ketetapa
n waktu khusus pada pelaksanaan pengamatan, akan tetapi semakin lama dan semakin seri
ng dilakukan, akan memantapkan reliabilitas hasil pengamatan. Selain itu, teknik ini perlu
dilakukan pada situasi berbeda dan situasi natural karena tingkah laku yang alami atau apa
adanya akan tampil pada situasi yang alami.
Pengamatan juga harus dilakukan dalam konteks situasi keseluruhan. Dan data hasil pe
ngamatan harus diintegrasikan dengan data lain. Saat melakukan analisis hal yang sangat p
enting adalah menyertakan semua data atau hal tentang objek yang diamati
Kegiatan pengamatan juga harus dilakukan pada kondisi yang baik. Pengamat yang lel
ah, situasi yang tidak menguntungkan atau banyak gangguan akan mempengaruhi hasil pen
gamatan
Observasi merupakan kegiatan yang memperhatikan secara akurat, kemudiam mencata
t fenomena yg muncul selanjutnya melihat hubungan antar aspek dlm fenomena tersebut.
Pengertian observasi Menurut Patton (1990: 201 dalam Poerwandari, 1998: 63)
menegaskan observasi merupakan metode pengumpulan data esensial dalam penelitian, ap
alagi penelitian dengan pendekatan kualitatif. Agar memberikan data yang akurat dan berm
anfaat, observasi sebagai metode ilmiah harus dilakukan oleh peneliti yang sudah melewati
latihan-latihan yang memadai, serta telah mengadakan persiapan yang teliti dan lengkap
Pengertian observasi Menurut Moleong
tidak memberikan batasan tentang observasi, tetapi menguraikan beberapa pokok persoalan
dalam membahas observasi, diantaranya:
1 alasan pemanfaatan pengamatan,
2 macam-macam pengamatan dan derajat peranan pengamat (Moleong, 2001: 125).

Pengertian observasi Menurut Flick (2002: 135)


menjelaskan tentang observasi sebagai berikut: disamping kemampuan berbicara dan mend
engarkan sebagaimana digunakan dalam wawancara-
wawancara, observasi merupakan keterampilan harian lain sebagai secara metodelogis disi
stematisir dan diterapkan dalam penelitian kualitatif. Tidak hanya persepsi visual tetapi jug
a persepsi berdasarkan pendengaran, perasaan dan penciuman yang diintegrasikan.
Pengamatan merupakan teknik pegumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan seng
aja, melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala yang diselidiki
Sebagai salah satu teknik nontes observasi memiliki nilai :
(a). Memberikan informasi yang tidak mungkin didapat melalui teknik lain.
(b). Memberikan tambahan informasi yang sudah didapat melalui teknik lain,
(c). Dapat menjaring tingkah laku nyata bila sebelumnya tidak diketahui.
(d). Pengamatan bersifat selektif.

daniaactivity.blogspot.com/2014/01/makalah-observasi.html 2/9
10/5/2019 dania: makalah observasi
(e). Pengamatan mendorong perkembangan subjek pengamatan

B. Fungsi dan Tujuan Observasi

fungsi dari diadakannya observasi:


1. untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah
disusun sebelumnya.
2. untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung
3. Sebagai metode pembantu dalam penelitian yang bersifat eksploratif. Bila kita belum me
ngetahui sama sekali permasalahan, biasanya penelitian-
penelitian pertama dilakukan melalui pengamatan di tempat-tempat gejala terjadi.
4. Sebagai metode pembantu dalam penelitian yang sifatnya sudah lebih mendalam. Dalam
hal ini,biasanya observasi dijadikan sebagai metode pembantu untuk menunjang wawanca
ra sebagai metode utama. Observasi akan membantu untuk mengontrol/memeriksa di lapan
gan, seberapa jauh hasil wawancara tersebut sesuai dengan fakta yang ada.
5. Sebagai metode utama dalam penelitian. Penelitian-
penelitian yang menyangkut tingkah laku bayi maupun hewan akan mempergunakan meto
de observasi.

Tujuan diadakannya observasi :


Dalam melakukan pengamatan, konselor harus memiliki kriteria spesifik untuk melaku
kan observasi. Kita melakukan observasi untuk suatu tujuan, oleh karena itu kita melihat k
arakteristik individu untuk mencapai tujuan tersebut. Hal itu menjadi dasar untuk mengide
ntifikasi kriteria spesifik yang akan mengarahkan pada kita apa yang akan diamati.
Tujuan tersebut adalah:
1. Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu mas
alah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-
checkingin atau pembuktian terhadap informasi / keterangan yang diperoleh sebelumnya
2. Mendeskripsikan kejadian, orang, kegiatan dan maknanya bagi mereka (bukan bagi obs
erver).

3. Memperoleh data ilmiah yang akan digunakan untuk penelitian maupun untuk tujuan as
sesment.
4. untuk dapat mendeskripsikan Setting yang akan dipelajari atau di teliti, dengan observas
i ini juga kita dapat mengetahui siapa saja orang-
orang yang terlibat dalam aktifitas yang di teliti, selain itu kita juga dapat mengetahui mak
na dari setiap kejadian yang terjadi.
5. mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-
orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dan perspektif mereka terli
bat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat, faktual, sekaligus teliti tan
pa harus dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan.
Observasi perlu dilakukan karena beberapa alasan, yaitu:
1. Memungkinan untuk mengukur banyak perilaku yang tidak dapat diukur dengan mengg
unakan alat ukur psikologis yang lain (alat tes). Hal ini banyak terjadi pada anak-anak.
2. Prosedur Testing Formal seringkali tidak ditanggapi serius oleh anak-
anak sebagaimana orang dewasa, sehingga sering observasi menjadi metode pengukur uta
ma.
3. Observasi dirasakan lebih mudah daripada cara peugumpulan data yang lain. Pada anak-
anak observasi menghasilkan informasi yang lebih akurat daripada orang dewasa. Sebab, o
rang dewasa akan memperlihatkan perilaku yang dibuat-
buat bila merasa sedang diobservasi.

C. Manfaat Observasi
Manfaat dari Observasi adalah sebagai peneliti kita jadi lebih memahami suatu kejadia
n yang di teliti lebih baik dan lebih dalam, kadang peneliti juga manemui hal-
hal baru dari penelitiannya tidak hanya membuktikan hal-
hal yang sudah di perkirakan, hasil penelitian dari observasi biasanya deskriptif sehingga
membuat peneliti menjadi lebih objektif dan terbuka terhadap permasalahan yang di teliti.
Mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks yang diteliti atau yang terjadi.
Peneliti lebih bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan daripada pembuktian, dan
mendekati masalah secara induktif.
Penelitidapat melihat hal-
hal yang oleh partisipan kurang disadari atau partisipan kurang mampu merefleksikan pemi
kiran tentang pengalaman itu.
Memperoleh data tentang hal-
halyang tidak diungkapkan secara terbuka dengan wawancara.
Mengatasi persepsi selektif yang biasanya dimunculkan individu pada saat wawancara
Memungkinkan peneliti
merefleksi dan bersikap introspektif terhadap penelitian yang dilakukan Impresi dan perasa
an pengamat menjadi bagian untuk memahami fenomena
daniaactivity.blogspot.com/2014/01/makalah-observasi.html 3/9
10/5/2019 dania: makalah observasi
D. Jenis-jenis Observasi
Pada pelaksanaan pengamatan, dikenal beberapa jenis pengamatan yang dapat digolon
gkan dasi segi keterlibatan peranan observer, yaitu pengamatan partisipasi (participant abse
rvation), pengamatan nonpartisipasi (nonparticipant observation), pengamatan kuasi partisi
pasi, sedangkan dari segi perencanaan dapat digolongkan pada, yaitu: pengamatan sistemat
is atau tersruktur (systematic or structured observation) dan pengamatan nonsistematis atau
tidak terstruktur, selain itu observasi juga dapat digolongkan dari situasinya, yaitu : situasi
bebas (free situation/uncontrolled situation), situasi yang dimanipulasi (manipulated situati
on/experimental situation) dan percampuran antara dua situasi ( partially controlled situatio
n observation).
1. Pengamatan partisipasi
Pada pengamatan jenis ini, pengamat(konselor) turut mengambil bagian dari situas
i kehidupan dan situasi dari individu(peserta didik) yang diobservasi. Misalnya konsel
or ikut berpartisipasi dalam berbagai aktivitas yang dilakukan peserta didik disekolah,
misalnya saat berolahraga, saat pramuka, dan sebagainya sehingga konselor dapatmen
gamati tingkah laku dan sifat-sifat peserta didik yang ingin diketahui saat diamati.
2. Pengamatan nonpartisipasi
Pada pengamatan jenis ini, pengamat (konselor) tidak turut mengambil bagian sec
ara langsung didalam situasi kehidupan dan situasi dari individu (peserta didik) yang d
iobservasi. Tetapi berperan sebagi penomton. Misalnya konselor mengamati peserta di
dik saat melakukan berbagai aktivitas di sekolah. Seperti saat peserta didik bermain de
ngan teman-
temannya. Berolahraga, mengikuti pelajaran di kelas, mengikuti upacara, pramuka, da
n lain sebagainya. Sehingga konselor dapat mengamati tingkah laku, relasi sosial dan
sifat-sifat peserta didik yang ingin diketahui saat diamati
3. Pengamatan sistematis/terstruktur
Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan kerangka rencana terlebih dahulu
, dimana sudah ditetapkan tujuan pengamatan, individu yang akan diamati, waktu dan t
empat pengamatan, frekuensi dilakukan pengamatan, apa yang akan diamati, metode p
encatatan hasil pengamatan yang akan digunakan, siapa yang akan melakukan pengam
atan, dan lain sebagainya.
Pada pengamatan ini gejala, perilaku, atau sifat-
sifat peserta didik yang akan diamati telah ditentukan kategorinya, sehingga pengamat
tinggal melakukan pengecekan.
4. Pengamatan nonsistematis
Pada pengamatan ini tetap dilakukan perencanaan, hanya saja materi atau fokus ap
a yang akan diamati belum dibatasi atau dikategorisasi. Sehingga gejala yang diamati
geraknya lebih luas tidak terbatas pada hal-
hal yang dikategorikan, kalau ada kategorisasi pengamat tinggal memberikan tanda ce
k, sedangkan pada jenis nonsistematis, pengamat bisa mencatat hal-
hal yang dianggap penting dan menonjol pada proses pengamatan.
5. Free situation
Pengamatan yang dilakukan pada situasi bebas, tidak dibatasi bagaimana jalannya
pengamatan dan dalam situasi yang tidak terkontrol. Misalnya melakukan pengamatan
terhadap berbagai aktivitas peserta didik selama di sekolah.
6. Manipulasi situasi
Pengamatan yang situasinya sengaja diadakan, memasukan berbagai faktor atau v
ariabel kondisi yang diperlukan untuk memunculkan perilaku yang diharapkan. Biasan
ya pengamatan ini lebih banyak dilakukan pada format eksperimen.
7. Percampuran antara dua situasi
Merupakan percampuran antara situasi bebas dan manipulasi situasi , Sebagian sit
uasi sengaja dikondisikan sehingga sifatnya terkontrol dan sebagian lagi tetap dalam si
tuasi bebas
E. Kelebihan dan Kekurangan Observasi
Kelebihan dan kekurangan
Sebagai salah satu metode teknik konseling nontes, observasi memiliki beberapa kelebihan
dan kekurangan, sehingga beberapa antisipasi pada saat melakukan perencanaan dan pada
saat melakukan pengumpulan data melalui metode pengamatan.
Untuk itu akan dipaparkan kelebihan dan kekurangan metode pengamatan berikut ini:
Kelebihan observasi
(a). Membarikan informasi yang tidak mungkin didapat melalui teknik lain.
(b). Memberi tambahan informasi yang sudah didapat melalui teknik lain
(c). Dapat menjaring tingkah laku nyata bila saat observasi tidak diketahui
(d). Pengamatan bersifat selektif.
(e). Pengamatan mendorong perkembangan subjek pengamatan.
Kekurangan observasi
(a). Observasi tidak dapat dilakukan terhadap beberapa situasi atau beberapa peserta didik s
ekaligus
(b). Hasil pengamatan pada suatu kejadian tidak dapat diulang pada waktu lain.

daniaactivity.blogspot.com/2014/01/makalah-observasi.html 4/9
10/5/2019 dania: makalah observasi
(c). Untuk mendapatkan gambaran menyeluruh dan ketepatan hasil, pengamatan perlu dila
kukan beberapa kali sehingga memerlukan waktu yang panjang
(d). Penafsiran terhadap hasil observasi sering kali bersifat subjektif, sehingga diperlukan k
eterlibatan beberapa orang pengamat
(e). Sikap pengamat, jarak waktu yang panjang antara satu situasi dengan situasi yang diam
ati, dan objektivitas pencatatan akan sangat mempengaruhi validitas pengamatan.
(f). Orang akan salah tingkah jika ia tahu menjadi objek observasi yang dapat menyebabka
n tidak alaminya pengamatan
F. Pedoman Observasi
Langkah Penyusunan Pedoman Observasi
Penyusunan skala penilaian perlu dilakukan dengan tepat agar benar-
benar menggambarkan kriteria tingkah laku atau sifat-
sifat peserta didik yang akan diamati. Adapun langkah-
langkah pembuatan skala penilaian, dapat dilihat berikut ini:
1. Menetapkan tujuan
2. Mengidentifikasi tem atau kriteria yang akan digunakan.
3. Melakukan identifikasi deskriptor dari setiap kriteria yang telah ditetapkan
4. Mengidentifikasi proses evaluasi (menetapkan klasifikasi penilaian yang digunakan, ban
yaknya interval skala, menetapkan evaluator, menyediakan kolom komentar, dsb)
5. Membuat format skala penilaian
6. Membuat pedoman pengisian yang jelas
Contoh langkah penyusunan skala penilaian numerik:
1. Tujuan : mengidentifikasi potensi peserta didik Drop out
2. Kriteria yang akan diamati;
(a). Minat di sekolah
(b). Relasi dengan teman sebaya
(c). Relasi dengan guru

(d). Gaya dalam memecahkan masalah


3. Membuat deskriptor dari setiap kriteria.
(a). Minat di sekolah, antara lain, perhatian di kelas, partisipasi pada kegiatan kela
s, kesiapan untuk belajar
(b). Relasi dengan sebaya, antara lain frekuensi dan kebiasaan interaksi, sikap tem
an, persahabatan dengan sebaya
(c). Relasi dengan guru, antara lain, frekuensi dan kebiasaan interaksi, sikap terha
dap guru, sikap guru.
(d). Gaya pemecahan masalah antara lain keterampilan mengatasi masalah, dapat
mengatasi frustasi dan kegagalan, kebiasaan saat bekerja, dsb.
G. Cara Merangcang Observasi
Cara merancang observasi pengamatan meliputi penyusunan pedoman pengamatan, pe
laksanaan pengamatan dan melakukan analisis hasil pengamatan
1. Penyusunan pedoman pengamatan
Sebelum melakukan pengamatan, konselor perlu merancang pedomannya agar pro
ses pengamatan tetap terarah dan data yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
Langkah penyusunan pedoman pengamatan yaitu:
A. Menetapkan tujuan pengamatan

B. Menetapkan bentuk format pencatat hasil pengamatan sesuai tujuan


C. Membuat format pencatat hasil pengamatan, apakah akan digunakan catatan anekdot ata
u skala penilaian(penilaian numerik, skala penilaian grafis dan daftar cek). Untuk men
dapat gambaran tentang prosedur pembuatan , lakukan sesusai dengan langkah-
langkah pembuatan dan contoh format pencatatan hasil pengamatan.
D. Melakukan uji coba pedoman pengamatan. Untuk memperoleh data yang objektif, maka
setelah pedoman pengamatan selesai disusun, perlu dilakukan uji coba pengamatan, La
ngkah ini juga untuk mengetahui apakah skala penilaian yang akan digunakan reliabel
atau tidak.
2. Pelaksanaan pengamatan

Pada saat konselor melakukan pengamatan, perlu memperhatikan beberapa hal ber
ikut ini.

A. Menetapkan peserta didik yang aka diamati (subjek pengamatan) sesuai tujuan.

B. Menetapkan jadwal dan tempat pengamatan

C. Menetapkan jumlah peserta didik yang akan diamati

D. Menetapkan jumlah konselor yang akan berfungsi sebagai pengamat.

E. Mempersiapkan format pencatat hasil dan alat perekam gambar sesuai kebutuhan.

daniaactivity.blogspot.com/2014/01/makalah-observasi.html 5/9
10/5/2019 dania: makalah observasi
F. Mengambil posisi yang tidak diketahui subjek pengamatan, sehingga kehadiran pengama
t tidak menarik perhatian subjek. Kemudian melaksanakan pengamatan,

G. Selama proses pengamatan, konselor harus melakukan pemusatan perhatian pada situasi
dan tingkah laku yang diamati. Setiap pengamat harus mencatat segera dengan cermat
dan teliti setiap tingkah laku dan situasi yang terjadi saat tingkah laku muncul seperti a
pa adanya, pada format pencatatan hasil pengamatan yang sudah disiapkan atau melak
ukan perekaman tanpa diketahui peserta didik yang diamati. Untuk menjaga validitas h
asil pengamatan pada saat melakukan pencatatan, konselor sebagai pengamat tidak me
masuka pendapat, pandangan ,dan penilaian apapun terhadap situasi dan tingkah laku y
ang diamati.Hasil pengamatan perlu didokumentasikan untuk menjaga kerahasiaan dan
data hanya akan digunakan untuk kepentingan proses membantu peserta didik.

H. Menutup pengamatan dengan membuat kesimpulan hasil pengamatan bersama dengan s


eluruh pengamat

3. Analisis hasil pengamatan

A. Hasil pencatatan atau perekaman proses pengamatan yang dilakukan oleh setiap pengam
at dikumpulkan

B. Setiap pengamat melakukan penskoran dan membuat deskripsi hasil pengamatannya.

C. Hasil pencatatan dan perekaman seluruh pengamat peserta didik, diidentifikasi dan dikel
ompokkan sesuai dengan pokok-
pokok tingkah laku yang diamati dan pencapaian tujuan yang ditetapkan. Ini dilakukan
dalam tim pengamat.

D. Kemudian secara bersama-


sama melakukan analisi dan sintesa hasil pengamatan dan menarik kesimpulan, sehing
ga memperkecil kemungkinan terjadi bias hasil dan menjaga objektivitas hasil pengam
atan

H. Alat Pencatat Observasi

Pada metode pengamatan, seseorang pengamat dalam hal ini konselor memerlukan ala
t untuk mencatat berbagai informasi hasil pengamatannya dengan cara yang tepat dan siste
matis, sehingga hasil yang diperoleh merupakan gambaran apa adanya, objektif sesuai den
gan situasi dan kondisi saat dilakukan pengamatan. Pada pengamatan ada beberapa alat pen
catat yang digunakan sesuai dengan tujuannya, adapun beberapa alat pencatat observsi adal
ah catatan anekdot dan skala penilaian
1. Catatan anekdot
Merupakan alat pencatat pengamatan yang dapat digunakan untuk menggamb
arkan atau mendeskripsikan tingkah laku atau ucapan yang didengar dari individu
atau kelompok yang diamati pada suatu konteks kejadian dalam situasi seperti apa
adanya.
2. Skala penilaian
Skala penilaian merupakan metode mengandung penilaian dari pengamat terh
adap orang yang diamati. Nilai skala ini terletak pada kebermaknaan karakteristik-
karakteristik yang akan dinilai. Karakteristik yang akan dinilai berupa tingkah lak
u maupun sifat yang ditunjukan oleh individu yang diamati.
Format skala penilaian memiliki beberapa tipe, antara lain skala penilaian nu
merik skala penilaian grafis dan skala penilaian grafis.
(a). Skala penilaian numerik : menggunakan gradai skor angka mulai dari yang pal
ing rendah sampai yang paling tinggi.Skala angka yang digunakan dapat me
miliki rentang lima sampai tujuh, yang diikuti dengan penjelasan singkat tent
ang tingkatan penilaian tingkah laku atau sifat yang akan diamati.
(b). Skala penilaian grafis : merupakan format skala yang menggunakan suatu gari
s kontinum. Dimana titik gradasi ditunjukan pada garis dengan menyajikan ra
ngkaian deskripsi singkat dibawah garisnya.
(c). Daftar cek berisi aspek-
aspek yang mungkin terdapat pada situasi, tingkah laku, maupun kegiatan pes
erta didik yang menjadi pusat perhatian. Penyusunan alat ini direncanakan de
ngan sistematis, dan sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai. Bentuknya ber
upa format yang efesien dan efektif, dapat diperiksa validitas dan reliabilitasn
ya, bersifat kuantitatif, dan hasilnya diolah sesuai tujuannya

BAB III
PENUTUP
A.Saran
Dalam melakukan observasi ada baiknya memilih objek observasi yang baik , bukan y
ang sembarangan agar hasil dari observasi dapat optimal, kemudian lakukan observasi berk

daniaactivity.blogspot.com/2014/01/makalah-observasi.html 6/9
10/5/2019 dania: makalah observasi
elanjutan agar lebih akurat. Dan dalam melakukan observasi buatlah suasana senarutal mun
gkin agar tidak ada kebohongan dalam hasil yang observasi tersebut.
B. Kesimpulan
Observasi merupakan salah satu instrument pengumpulan data yang dapat melengkapi
kekurangan metode lain dalam pengumpulan data. Sebelum melakukan observasi, observer
sebaiknya menentukan tujuan khususnya agar observasi terfokus pada apa yang diinginka
n. Kemudian, Agar observasi dapat efektif dan efisien sebaiknya observer membuat pedom
an observasi terlebih dahulu, lalu kemudian melakukan observasi.

DAFTAR PUSTAKA

Winkel, W.S & Hastuti Sri. 2006. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogy
akarta : Media Abadi
Djemari Marpadi. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.
Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.
Walgito,B, 2004. Bimbingan dan Konseling (Studi &Karir), Yogyakarta : CV Andi Offset
Margono S. Drs. 2007. Metologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK. Jakarta : PT. Ri
neka Cipta

Riduwan. 2004. metode Riset. Jakarta : Rineka Cipta


http://kautsarz.wordpress.com/2011/03/26/teknik-pengambilan-data-observasiwawancarakuisionersampling/
http://rialovelyjim.blogspot.com/2013/06/makalah-observasi.html
http://astrintyas14.blogspot.com/2013/03/observasi.html

CONTOH OBSERVASI

Lembar Observasi Aktivitas Guru


Nama Guru :

Kelas/Semester :

Hari/Tanggal :

Siklus Penelitian : Siklus ke....

Petunjuk penggunaan:

Lingkarilah angka yang tepat untuk memberikan skor pada aspek-


aspek penilaian aktivitas guru dalam pembelajaran.
Adapun kriteria skor adalah
0 = tidak sesuai/tidak tampak;
1 = kurang baik;
2 = cukup;
3 = baik;
4 = sangat baik.
No. Aspek Penilian Kategori
A. Persiapan -
Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan sek
1. 01234
sama
2. Tujuan pembelajarannya dinyatakan dalam kalimat yang jelas dalam RPP 0 1 2 3 4
Materi pembelajaran yang akan diberikan memiliki kaitan atau dapat dikait
3. 01234
kan dengan materi pembelajaran sebelumnya
4. Guru mempersiapkan media pembelajaran 01234
5. Guru mempersiapkan seting kelas untuk pembelajaran 01234
6. Guru mempersiapkan siswa secara fisik dan mental 01234
B. Presentasi/Penyampaian Pembelajaran 01234
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai 01234
Guru memotivasi siswa, menarik perhatian agar mengikuti proses pembelaj
9. 01234
aran dengan baik
Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan teknik-
10. 01234
teknik tertentu sehingga jelas dan mudah dipahami siswa
11. Pembelajaran dilaksanakan dalam langkah-langkah dan urutan yang logis 0 1 2 3 4
Petunjuk-
12. 01234
petunjuk pembelajaran singkat dan jelas sehingga mudah dipahami
Materi pembelajaran baik kedalaman dan keluasannya disesuaikan dengan
13. 01234
tingkat perkembangan dan kemampuan siswa
14. Selama proses pembelajaran guru memberikan kesempatan untuk bertanya 0 1 2 3 4

daniaactivity.blogspot.com/2014/01/makalah-observasi.html 7/9
10/5/2019 dania: makalah observasi
kepada siswa
Apabila siswa bertanya, maka guru memberikan jawaban dengan jelas dan
15. 01234
memuaskan
Guru selalu mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran pada akhir
16. 01234
kegiatan atau akhir sesi tertentu
C. Metode Pembelajaran/Pelaksanaan Pembelajaran -
gPembelajaran dilakukan secara bervariasi selama alokasi waktu yang ters
17. 01234
edia, tidak monoton dan membosankan
Apabila terjadi suatu permasalahan maka guru dapat bertindak dengan men
18. gambil keputusan terbaik agar pembelajaran tetap berlangsung secara efekt 0 1 2 3 4
if dan efisien
materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetap
19. 01234
kan
selama pembelajaran berlangsung guru tidak hanya berada pada posisi terte
20. 01234
ntu tetapi bergerak secara dinamis di dalam kelasnya
Apabila tampak ada siswa yang membutuhkan bantuannya di bagian-
21. bagian tertentu kelas, maka guru harus bergerak dan menghampiri secara b 0 1 2 3 4
erimbang dan tidak terfokus hanya pada beberapa gelintir siswa saja
Guru untuk mengenali dan mengetahui nama setiap siswa yang ada di dala
22. 01234
m kelasnya
Selama pembelajaran berlangsung guru memberikan reinforcement (pengu
23. 01234
atan) kepada siswa-siswanya dengan cara yang positif
Ilustrasi dan contoh dipilih secara hati-hati sehingga benar-
24. 01234
benar efektif dan bukannya malah membuat bingung siswa
Media pembelajaran di dalam pelaksanaan pembelajaran digunakan secara
25. 01234
efektif
26. latihan diberikan secara efektif 01234
Guru selalu bersikap terbuka dan tidak menganggap negatif apabila siswa
27. 01234
melakukan kesalahanan dalam proses belajarnya
D.. Karakteristik Pribadi Guru -
29. gGuru sabar terutama untuk memancing respon siswa 01234
30. Guru berupaya memancing siswa agar terlibat aktif dalam pembelajaran 01234
31. Guru bersikap tegas dan jelas 01234
32. Penampilan guru menarik dan tidak membosankan 01234
33. Guru menggunakan bahasa yang baik dan berterima 01234
Guru selalu menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang selalu punya inisi
34. 01234
atif,kreatif, dan berprakarsa

Catatan Observer:
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
.............................................................................
Amuntai, .................................
Observer

(Nama dan NIP)

Diposting oleh Unknown di 22.56

3 komentar:
Indra Jaya Kurniawan 2 Mei 2016 21.29
wow info yang menarik.. kalau ingin tahu tentang cara membuat toko online yukk disini saja..
terimakasih
Balas

Unknown 8 November 2018 08.13


menarik sekali ayo kita mencari teman ..

daniaactivity.blogspot.com/2014/01/makalah-observasi.html 8/9
10/5/2019 dania: makalah observasi
Balas

Unknown 8 November 2018 08.13


hii damiyaaa !!!
Balas

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: ahmadriswan69 Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

Beranda Posting Lama

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.

daniaactivity.blogspot.com/2014/01/makalah-observasi.html 9/9

Anda mungkin juga menyukai