DOSEN PENGAMPU :
Herda Fitri Br. Ginting, M.Pd
DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
1. Tomi Sucipta Pratama 203030216038
2. Hadi Cahyono 203020216014
3. Waldensius Purba 203020216031
4. Hanif Agil Dwi Cahyono 203020216014
5. Daniel Casvera 203030216053
6. Maruba Adi Kurniawan Malau 203020216032
Cover
Daftar Isi
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Makalah 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Observasi 3
C. Manfaat Observasi 7
D. Jenis-jenis Observasi 7
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
4. Sebutkan jenis-jenis observasi!
5. Sebutkan kekurangan dan kelebihan observasi!
6. Bagaimana cara merancang observasi?
7. Berikanlah contoh observasi
C. Tujuan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Observasi
Observasi harus dilakukan pada beberapa periode waktu. Walaupun tidak ada
ketetapan waktu khusus pada pelaksanaan pengamatan, akan tetapi semakin lama dan
semakin sering dilakukan, akan memantapkan reliabilitas hasil pengamatan. Selain
itu, teknik ini perlu dilakukan pada situasi berbeda dan situasi natural karena tingkah
laku yang alami atau apa adanya akan tampil pada situasi yang alami.
Pengamatan juga harus dilakukan dalam konteks situasi keseluruhan. Dan data
hasil pengamatan harus diintegrasikan dengan data lain. Saat melakukan analisis hal
yang sangat penting adalah menyertakan semua data atau hal tentang objek yang
diamati
3
Kegiatan pengamatan juga harus dilakukan pada kondisi yang baik. Pengamat
yang lelah, situasi yang tidak menguntungkan atau banyak gangguan akan
mempengaruhi hasil pengamatan
1. Pengertian observasi Menurut Patton (1990: 201 dalam Poerwandari, 1998: 63)
4
Pengamatan merupakan teknik pegumpulan data yang dilakukan secara
sistematis dan sengaja, melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala
yang diselidiki
(a). Memberikan informasi yang tidak mungkin didapat melalui teknik lain.
(b). Memberikan tambahan informasi yang sudah didapat melalui teknik lain,
(c). Dapat menjaring tingkah laku nyata bila sebelumnya tidak diketahui.
5
Dalam melakukan pengamatan, konselor harus memiliki kriteria spesifik
untuk melakukan observasi. Kita melakukan observasi untuk suatu tujuan, oleh
karena itu kita melihat karakteristik individu untuk mencapai tujuan tersebut. Hal itu
menjadi dasar untuk mengidentifikasi kriteria spesifik yang akan mengarahkan pada
kita apa yang akan diamati.
6
3. Observasi dirasakan lebih mudah daripada cara peugumpulan data yang lain.
Pada anak-anak observasi menghasilkan informasi yang lebih akurat daripada
orang dewasa. Sebab, orang dewasa akan memperlihatkan perilaku yang dibuat-
buat bila merasa sedang diobservasi.
C. Manfaat Observasi
Manfaat dari Observasi adalah sebagai peneliti kita jadi lebih memahami suatu
kejadian yang di teliti lebih baik dan lebih dalam, kadang peneliti juga manemui hal-
hal baru dari penelitiannya tidak hanya membuktikan hal-hal yang sudah di
perkirakan, hasil penelitian dari observasi biasanya deskriptif sehingga membuat
peneliti menjadi lebih objektif dan terbuka terhadap permasalahan yang di teliti.
A. Mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks yang diteliti atau yang terjadi.
B. Peneliti lebih bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan daripada pembuktian, dan
mendekati masalah secara induktif.
C. Peneliti dapat melihat hal-hal yang oleh partisipan kurang disadari atau partisipan kurang
mampu merefleksikan pemikiran tentang pengalaman itu.
D. Memperoleh data tentang hal-halyang tidak diungkapkan secara terbuka dengan
wawancara.
E. Mengatasi persepsi selektif yang biasanya dimunculkan individu pada saat wawancara
F. Memungkinkan peneliti merefleksi dan bersikap introspektif terhadap penelitian yang
dilakukan Impresi dan perasaan pengamat menjadi bagian untuk memahami fenomena
D. Jenis-jenis Observasi
1. Observasi Partisipasi
7
Pengertian observasi dan jenis-jenisnya yakni observasi partisipasi ini
merupakan jenis pengamatan yang dilakukan dengan aktif terlibat langsung dalam
berbagai hal yang sedang diobservasi. Pengamat harus terjun langsung untuk
melakukan proses observasi dan mengamati langsung sehingga mendapat gambaran
yang jelas mengenai apa yang diamati.
2. Observasi Sistematis
3. Observasi Eksperimental
8
Alat observasi yang digunakan dalam situasi-situasi yang berbeda-beda, antara
lain:
a. Anecdotal
b. Catatan Berkala
c. Check list
Check list adalah suatu daftar yang berisi nama nama subjek dan
faktor faktor yang hendak diselidiki
d. Rating scale
a. Ordinary
Carilah sesuatu yang biasa bukan yang luar biasa, tapi catatlah hal-hal
yang mengejutkan. Hal ini dapat menantang prekonsepsi kita dan membantu
9
kita untuk membuka pikiran. Identifikasi juga detail dari kejadian yang biasa,
hal-hal yang tidak diperhatikan atau terpikirkan sebelumnya.
b. Attentive
Hati-hati ketika mencatat hanya apa yang dilihat dan didengar. Jangan
mulai menganalisis apa yang terjadi atau Anda pasti kehilangan sesuatu. Bila
Anda melakukan sesi observasi sendiri, penting untuk mendefinisikan peran
untuk tiap partisipan perusahaan. Satu orang harus memimpin sesi, satu lagi
mencatat dan satu lagi mengobservasi atau mendokumentasikannya.
D. Timing
Observasi adalah hal yang paling berharga apabila selesai dengan sesi
tanya jawab. Orang yang melakukan observasi dapat bersama-sama berbagi,
bertanya dan mulai menganalisis apa yang sudah didengar dan dilihat.
10
F. Kelebihan dan kekurangan Observasi
Kelebihan observasi
(a). Membarikan informasi yang tidak mungkin didapat melalui teknik lain.
(b). Memberi tambahan informasi yang sudah didapat melalui teknik lain
(c). Dapat menjaring tingkah laku nyata bila saat observasi tidak diketahui
(d). Pengamatan bersifat selektif.
(e). Pengamatan mendorong perkembangan subjek pengamatan.
Kekurangan observasi
(a). Observasi tidak dapat dilakukan terhadap beberapa situasi atau beberapa
peserta didik sekaligus
(b). Hasil pengamatan pada suatu kejadian tidak dapat diulang pada waktu lain.
(c). Untuk mendapatkan gambaran menyeluruh dan ketepatan hasil, pengamatan
perlu dilakukan beberapa kali sehingga memerlukan waktu yang panjang
(d). Penafsiran terhadap hasil observasi sering kali bersifat subjektif, sehingga
diperlukan keterlibatan beberapa orang pengamat
(e). Sikap pengamat, jarak waktu yang panjang antara satu situasi dengan situasi
yang diamati, dan objektivitas pencatatan akan sangat mempengaruhi validitas
pengamatan.
(f). Orang akan salah tingkah jika ia tahu menjadi objek observasi yang dapat
menyebabkan tidak alaminya pengamatan
11
DAFTAR PUSTAKA
Winkel, W.S & Hastuti Sri. 2006. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakar
ta : Media Abadi
Djemari Marpadi. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.
Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.
Walgito,B, 2004. Bimbingan dan Konseling (Studi &Karir), Yogyakarta : CV Andi Offset
Margono S. Drs. 2007. Metologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK. Jakarta : PT. Rineka
Cipta
Riduwan. 2004. metode Riset. Jakarta : Rineka Cipta
http://kautsarz.wordpress.com/2011/03/26/teknik-pengambilan-data-
observasiwawancarakuisionersampling/
http://rialovelyjim.blogspot.com/2013/06/makalah-observasi.html
http://astrintyas14.blogspot.com/2013/03/observasi.html
12