Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AESSMENT PSIKOLOGI TEKNIK NON TES


“OBSERVASI”

DOSEN PENGAMPU :
Herda Fitri Br. Ginting, M.Pd

DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
1. Tomi Sucipta Pratama 203030216038
2. Hadi Cahyono 203020216014
3. Waldensius Purba 203020216031
4. Hanif Agil Dwi Cahyono 203020216014
5. Daniel Casvera 203030216053
6. Maruba Adi Kurniawan Malau 203020216032

BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVESITAS PALANGKA RAYA
TAHUN 2022
DAFTAR ISI

Cover

Daftar Isi

BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan Makalah 2

BAB II 3
PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Observasi 3

B. Fungsi dan Tujuan Observasi 5

C. Manfaat Observasi 7

D. Jenis-jenis Observasi 7

E. Penyusunan Panduan Observasi 8

F. Kelebihan dan kekurangan Observasi Kelebihan observasi 11

DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Metode observasi merupakan metode assesment yang tertua dalam psikologi.


Metode observasi telah digunakan untuk mengobservasi perilaku verbal maupun non -
verbal. Begitu pula halnya dengan ujian masuk perguruan tinggi. Metode observasi
paling banyak digunakan dalam mengkaji perkembangan dan pendidikan anak. Observasi
langsung merupakan bagian penting dari proses penemuan, dalam pengajaran maupun
penelitian.
Observasi merupakan sarana untuk menggeneralisasi hipotesis atau ide.
Pemahaman yang diperoleh dari observasi tersebut dapat dijadikan landasan untuk
merancang aktivitas yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran di sekolah.
Observasi dapat digunakan sebagai sarana untuk menjawab suatu pertanyaan
khusus/spesifik. Observasi dapat memberikan gambaran yang lebih realistik tentang suatu
peristiwa atau perilaku, dibandingkan metode pengumpulan informasi lainnya . melalui
observasi dimungkinkan untuk mengukur perilaku anak yang tidak dapat diukur dengan
alat lain, misalnya pada anak yang memiliki kemampuan bahasa terbatas dan mengalami
kesulitan .melalui observasi dimungkinkan bagi peneliti atau praktisi untuk memahami
perilaku anak dengan lebih baik , observasi dapat menjadi sarana dalam melakukan
evaluasi.

B.  Rumusan Masalah

Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut, maka perlu dikemukakan batasan


masalah yang akan di teliti dalam penilitian ini agar diperoleh pemahaman yang lebih
baik
1. Apa pengertian observasi?
2. Apa fungsi dan tujuan observasi?
3. Apa manfaat observasi?

1
4. Sebutkan jenis-jenis observasi!
5. Sebutkan kekurangan dan kelebihan observasi!
6. Bagaimana cara merancang observasi?
7. Berikanlah contoh observasi

C. Tujuan Makalah

1. Mengetahui apa pengertian observasi.


2. Memahami fungsi dan tujuan observasi.
3. Mengetahui manfaat observasi.
4. Mengetahui jenis-jenis observasi.
5. Mengetahui kekurangan dan kelebihan observasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Observasi

Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat”


dan“memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan
secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan
antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi menjadi bagian dalam penelitian
berbagai disiplin ilmu, baik ilmu eksakta maupun ilmu-ilmu sosial, Observasi dapat
berlangsung dalam konteks laboratoriurn (experimental) maupun konteks alamiah.

Sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan


pencatatan fenomena-fenomena yang diselidiki secara sistematik. Dalam arti yang
luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengamatan tidak langsung misalnya
melalui questionnaire dan tes.

Observasi harus dilakukan pada beberapa periode waktu. Walaupun tidak ada
ketetapan waktu khusus pada pelaksanaan pengamatan, akan tetapi semakin lama dan
semakin sering dilakukan, akan memantapkan reliabilitas hasil pengamatan. Selain
itu, teknik ini perlu dilakukan pada situasi berbeda dan situasi natural karena tingkah
laku yang alami atau apa adanya akan tampil pada situasi yang alami.

Pengamatan juga harus dilakukan dalam konteks situasi keseluruhan. Dan data
hasil pengamatan harus diintegrasikan dengan data lain. Saat melakukan analisis hal
yang sangat penting adalah menyertakan semua data atau hal tentang objek yang
diamati

3
Kegiatan pengamatan juga harus dilakukan pada kondisi yang baik. Pengamat
yang lelah, situasi yang tidak menguntungkan atau banyak gangguan akan
mempengaruhi hasil pengamatan

Observasi merupakan kegiatan yang memperhatikan secara akurat, kemudiam


mencatat fenomena yg muncul selanjutnya melihat hubungan antar aspek dlm
fenomena tersebut.

1. Pengertian observasi Menurut Patton (1990: 201 dalam Poerwandari, 1998: 63)

Menegaskan observasi merupakan metode pengumpulan data esensial dalam


penelitian, apalagi penelitian dengan pendekatan kualitatif. Agar memberikan data
yang akurat dan bermanfaat, observasi sebagai metode ilmiah harus dilakukan oleh
peneliti yang sudah melewati latihan-latihan yang memadai, serta telah mengadakan
persiapan yang teliti dan lengkap

2. Pengertian observasi Menurut Moleong

Tidak memberikan batasan tentang observasi, tetapi menguraikan beberapa


pokok persoalan dalam membahas observasi, diantaranya:

 Alasan pemanfaatan pengamatan,


 Macam-macam pengamatan dan derajat peranan pengamat (Moleong,
2001: 125).

3. Pengertian observasi Menurut Flick (2002: 135)

Menjelaskan tentang observasi sebagai berikut: disamping kemampuan


berbicara dan mendengarkan sebagaimana digunakan dalam wawancara-wawancara,
observasi merupakan keterampilan harian lain sebagai secara metodelogis
disistematisir dan diterapkan dalam penelitian kualitatif. Tidak hanya persepsi visual
tetapi juga persepsi berdasarkan pendengaran, perasaan dan penciuman yang
diintegrasikan.

4
Pengamatan merupakan teknik pegumpulan data yang dilakukan secara
sistematis dan sengaja, melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala
yang diselidiki

Sebagai salah satu teknik nontes observasi memiliki nilai :

(a). Memberikan informasi yang tidak mungkin didapat melalui teknik lain.

(b). Memberikan tambahan informasi yang sudah didapat melalui teknik lain,

(c). Dapat menjaring tingkah laku nyata bila sebelumnya tidak diketahui.

(d). Pengamatan bersifat selektif.

(e). Pengamatan mendorong perkembangan subjek pengamatan

B. Fungsi dan Tujuan Observasi

Fungsi dari diadakannya observasi:

1. untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan


yang telah disusun sebelumnya.
2. untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung
3. Sebagai metode pembantu dalam penelitian yang bersifat eksploratif. Bila kita
belum mengetahui sama sekali permasalahan, biasanya penelitian-penelitian
pertama dilakukan melalui pengamatan di tempat-tempat gejala terjadi.
4. Sebagai metode pembantu dalam penelitian yang sifatnya sudah lebih mendalam.
Dalam hal ini,biasanya observasi dijadikan sebagai metode pembantu untuk
menunjang wawancara sebagai metode utama. Observasi akan membantu untuk
mengontrol/memeriksa di lapangan, seberapa jauh hasil wawancara tersebut
sesuai dengan fakta yang ada.
5. Sebagai metode utama dalam penelitian. Penelitian-penelitian yang menyangkut
tingkah laku bayi maupun hewan akan mempergunakan metode observasi.

Tujuan diadakannya observasi :

5
Dalam melakukan pengamatan, konselor harus memiliki kriteria spesifik
untuk melakukan observasi. Kita melakukan observasi untuk suatu tujuan, oleh
karena itu kita melihat karakteristik individu untuk mencapai tujuan tersebut. Hal itu
menjadi dasar untuk mengidentifikasi kriteria spesifik yang akan mengarahkan pada
kita apa yang akan diamati.

Tujuan tersebut adalah:

1. Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data tentang


suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-checkingin
atau pembuktian terhadap informasi / keterangan yang diperoleh sebelumnya
2. Mendeskripsikan kejadian, orang, kegiatan dan maknanya bagi mereka (bukan
bagi observer).
3. Memperoleh data ilmiah yang akan digunakan untuk penelitian maupun untuk
tujuan assesment.
4. untuk dapat mendeskripsikan Setting yang akan dipelajari atau di teliti, dengan
observasi ini juga kita dapat mengetahui siapa saja orang-orang yang terlibat
dalam aktifitas yang di teliti, selain itu kita juga dapat mengetahui makna dari
setiap kejadian yang terjadi.
5. mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung,
orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dan
perspektif mereka terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus
kuat, faktual, sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai hal yang tidak
relevan.

Observasi perlu dilakukan karena beberapa alasan, yaitu:

1. Memungkinan untuk mengukur banyak perilaku yang tidak dapat diukur


dengan menggunakan alat ukur psikologis yang lain (alat tes). Hal ini banyak
terjadi pada anak-anak.
2. Prosedur Testing Formal seringkali tidak ditanggapi serius oleh anak-anak
sebagaimana orang dewasa, sehingga sering observasi menjadi metode
pengukur utama.

6
3. Observasi dirasakan lebih mudah daripada cara peugumpulan data yang lain.
Pada anak-anak observasi menghasilkan informasi yang lebih akurat daripada
orang dewasa. Sebab, orang dewasa akan memperlihatkan perilaku yang dibuat-
buat bila merasa sedang diobservasi.

C. Manfaat Observasi

Manfaat dari Observasi adalah sebagai peneliti kita jadi lebih memahami suatu
kejadian yang di teliti lebih baik dan lebih dalam, kadang peneliti juga manemui hal-
hal baru dari penelitiannya tidak hanya membuktikan hal-hal yang sudah di
perkirakan, hasil penelitian dari observasi biasanya deskriptif sehingga membuat
peneliti menjadi lebih objektif dan terbuka terhadap permasalahan yang di teliti.

A. Mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks yang diteliti atau yang terjadi.
B. Peneliti lebih bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan daripada pembuktian, dan
mendekati masalah secara induktif.
C. Peneliti dapat melihat hal-hal yang oleh partisipan kurang disadari atau partisipan kurang
mampu merefleksikan pemikiran tentang pengalaman itu.
D. Memperoleh data tentang hal-halyang tidak diungkapkan secara terbuka dengan
wawancara.
E. Mengatasi persepsi selektif yang biasanya dimunculkan individu pada saat wawancara
F. Memungkinkan peneliti merefleksi dan bersikap introspektif terhadap penelitian yang
dilakukan Impresi dan perasaan pengamat menjadi bagian untuk memahami fenomena

D. Jenis-jenis Observasi

Terdapat pengertian observasi dan jenis-jenisnya yang berbeda-beda.


Pengertian observasi dan jenis-jenisnya ini memang berbeda-beda, karena cara yang
ditempuh juga berbeda-beda. Inilah beberapa jenis-jenis observasi yang sering
digunakan.

1. Observasi Partisipasi

7
Pengertian observasi dan jenis-jenisnya yakni observasi partisipasi ini
merupakan jenis pengamatan yang dilakukan dengan aktif terlibat langsung dalam
berbagai hal yang sedang diobservasi. Pengamat harus terjun langsung untuk
melakukan proses observasi dan mengamati langsung sehingga mendapat gambaran
yang jelas mengenai apa yang diamati.

2. Observasi Sistematis

Observasi sistematis ini merupakan pengamatan yang dilakukan sesuai


prosedur atau ketentuan yang sudah dirancang sebelumnya tanpa melanggar
ketentuan tersebut. Agar dapat melakukan observasi jenis ini, maka pengamat harus
menentukan dulu faktor yang mendasari untuk melakukan pengamatan.

3. Observasi Eksperimental

Pengertian observasi dan jenis-jenis yang merupakan observasi eksperimental


ini dilakukan dengan melakukan tindakan untuk mengendalikan situasi yang
kemudian melakukan pengamatan terhadap gejala atau fenomena yang diteliti.

E. Penyusunan Panduan Observasi

Adapun untuk langkah – langkah pedoman observasi adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan tujuan observasi.


2. Membuat lay-out atau kisi-kisi observasi.
3. Menyusun pedoman observasi.
4. Menyusun aspek-aspek yang akan diobservasi, baik yang berkenaan proses
belajar peserta didik dan kepribadiaanya maupun penampilan guru dalam
pembelajaran.
5. Melakukan uji coba pedoman observasi untuk melihat kelemahan-
kelemahan pedoman observasi.
6. Merevisi pedoman obsevasi berdasarkan hasil uji coba.
7. Melaksanakan observasi pada saat kegiatan berlangsung.
8. Mengolah dan menafsirkan hasil observasi.

8
Alat observasi yang digunakan dalam situasi-situasi yang berbeda-beda, antara
lain:

a. Anecdotal

Observer dengan mencatat hal hal yang penting. Pencatatan dilakukan


sesegera mungkin pada tingkah laku yang istimewa. Observasi harus
mencatat secara teliti apa dan bagaimana kejadiannya, bukan bagaimana
menurut pendapatnya. Akan tetapi kerugian dari bentuk ini adalah memakan
waktu yang lama.

b. Catatan Berkala

Dalam catatan berkala penyelidik tidak mencatat macam-macam


kejadian khusus sebagaimana pada observasi anecdotal, melainkan hanya
pada waktu tertentu

c. Check list

Check list adalah suatu daftar yang berisi nama nama subjek dan
faktor faktor yang hendak diselidiki

d. Rating scale

Rating scale adalah pencatatan gejala menurut tingkat tingkatnya.


Rating scale ini sangat populer karena pencatatannya sangat mudah dan
relative menunjukan keseragaman antar pencatat dan sangat mudah untuk
dianalisa secara statistic.

Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan observasi adalah :

a. Ordinary

Carilah sesuatu yang biasa bukan yang luar biasa, tapi catatlah hal-hal
yang mengejutkan. Hal ini dapat menantang prekonsepsi kita dan membantu

9
kita untuk membuka pikiran. Identifikasi juga detail dari kejadian yang biasa,
hal-hal yang tidak diperhatikan atau terpikirkan sebelumnya.

b. Attentive

Hati-hati ketika mencatat hanya apa yang dilihat dan didengar. Jangan
mulai menganalisis apa yang terjadi atau Anda pasti kehilangan sesuatu. Bila
Anda melakukan sesi observasi sendiri, penting untuk mendefinisikan peran
untuk tiap partisipan perusahaan. Satu orang harus memimpin sesi, satu lagi
mencatat dan satu lagi mengobservasi atau mendokumentasikannya.

c. Accurate & Objective

Inilah alasan kenapa Anda harus penuh perhatian, agar Anda


mendapatkan catatan yang akurat terhadap apa yang sebenarnya terjadinya.
Catat apa yang Anda lihat, dimana dan kapan, serta bagaimana orang
berperilaku. Anda tidak perlu bereaksi secara terbuka terhadap apa yang
dilihat dan didengar. Perhatikan bahasa tubuh Anda. Selalu tanyakan
‘mengapa?’. Walaupun kelihatannya sudah jelas, tapi mungkin saja alasannya
tidak seperti apa yang Anda pikirkan. Maka terus saja tanyak pertanyaan yang
vital.

D. Timing

Observasi dan mengerti apa yang terjadi sebelum dan sesudah


kejadian, termasuk saat kejadian saat Anda observasi. Kejadian perlu
ditempatkan pada konteks waktu dan tempat dengan gaya hidup dan
kebiasaan seseorang. Hanya ini caranya untuk memahami hubungannya,

E. . Debrief & Analysis

Observasi adalah hal yang paling berharga apabila selesai dengan sesi
tanya jawab. Orang yang melakukan observasi dapat bersama-sama berbagi,
bertanya dan mulai menganalisis apa yang sudah didengar dan dilihat.

10
F. Kelebihan dan kekurangan Observasi
Kelebihan observasi

(a). Membarikan informasi yang tidak mungkin didapat melalui teknik lain.
(b). Memberi tambahan informasi yang sudah didapat melalui teknik lain
(c). Dapat menjaring tingkah laku nyata bila saat observasi tidak diketahui
(d). Pengamatan bersifat selektif.
(e). Pengamatan mendorong perkembangan subjek pengamatan.

Kekurangan observasi

(a). Observasi tidak dapat dilakukan terhadap beberapa situasi atau beberapa
peserta didik sekaligus
(b). Hasil pengamatan pada suatu kejadian tidak dapat diulang pada waktu lain.
(c). Untuk mendapatkan gambaran menyeluruh dan ketepatan hasil, pengamatan
perlu dilakukan beberapa kali sehingga memerlukan waktu yang panjang
(d). Penafsiran terhadap hasil observasi sering kali bersifat subjektif, sehingga
diperlukan keterlibatan beberapa orang pengamat
(e). Sikap pengamat, jarak waktu yang panjang antara satu situasi dengan situasi
yang diamati, dan objektivitas pencatatan akan sangat mempengaruhi validitas
pengamatan.
(f). Orang akan salah tingkah jika ia tahu menjadi objek observasi yang dapat
menyebabkan tidak alaminya pengamatan

11
DAFTAR PUSTAKA

Winkel, W.S & Hastuti Sri. 2006. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakar
ta : Media Abadi
Djemari Marpadi. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.
Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.
Walgito,B, 2004. Bimbingan dan Konseling (Studi &Karir), Yogyakarta : CV Andi Offset
Margono S. Drs. 2007. Metologi Penelitian Pendidikan Komponen  MKDK. Jakarta : PT. Rineka 
Cipta

Riduwan. 2004. metode  Riset. Jakarta : Rineka Cipta
http://kautsarz.wordpress.com/2011/03/26/teknik-pengambilan-data-
observasiwawancarakuisionersampling/
http://rialovelyjim.blogspot.com/2013/06/makalah-observasi.html
http://astrintyas14.blogspot.com/2013/03/observasi.html

12

Anda mungkin juga menyukai