Makalah
Tugas Remedial Bahasa Indonesia
Kelompok 5
Disusun Oleh:
1. Ahmad Sofyan
2. Suro Mandala Putra
3. Firman Hidayat
4. Muhammad Syarif fudin
kelas : X-8
SMAN 1 DUKUPUNTANG
Jl Nyi Ageng Serang Desa Sindangmekar, kec.Dukupuntang kabupaten
Cirebon
|
Junior High School’s observation |5
KATA PENGANTAR
Penulis.
|
Junior High School’s observation |6
DAFTAR ISI
SAMPUL ...............................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................
iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kegiatan Observasi
...................................... 1
B. Tujuan Kegiatan Observasi
................................................... 2
C. Ruang Lingkup Kegiatan
Observasi .................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Observasi
.......................................................... 4
B. Deskripsi Hasil Observasi .....................................................
6
C. Analisis Observasi Kelas dengan Aplikasi Teori Belajar
yang Digunakan
............................................................................ 12
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................
20
B. Implikasi ..............................................................................
20
C. Saran ....................................................................................
21
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 22
|
Junior High School’s observation |7
BAB I
PENDAHULUAN
|
Junior High School’s observation |8
behavioristik; (3) teori belajar kognitif; (4) teori belajar humanistik; (5)
teori belajar kultural; dan (6) teori belajar andragogik. Teori-teori
belajar tersebut memiliki karakteristik, kelebihan, dan kelemahan
masing-masing. Aplikasi teori belajar di lembaga pendidikan, dalam
hal ini di sekolah, harus disesuaikan dengan aspek-aspek yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Aspek-aspek
tersebut seperti; usia peserta didik, karakteristik peserta didik, materi
pembelajaran, tujuan pembelajaran, kebutuhan khusus, setting atau
lingkungan belajar, dan lain sebagainya.
Aplikasi teori-teori belajar bertujuan untuk mencapai
keberhasilan, efektivitas, dan efisiensi dalam pembelajaran yang
dilangsungkan di kelas. Kenyataan bahwa pemahaman mengenai teori
-teori belajar di kalangan peserta didik memang masih menjadi hal
yang belum umum dalam penyelenggaraan pembelajaran di sekolah-
sekolah, tidak berarti bahwa selama ini praktek pembelajaran tidak
tercakup dalam teori-teori belajar. Sebenarnya pendidik telah
mengaplikasikan teori-teori belajar dalam pembelajaran yang
diampunya.
Kegiatan observasi yang dilakukan adalah untuk menganalisis
aplikasi teori belajar yang dilaksanakan di sekolah. Analisis dalam
kegiatan observasi ini berangkat dari kegiatan pengamatan yang
dilakukan oleh kelompok observer terhadap proses pembelajaran IPS
di kelas. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi aplikasi teori
belajar tertentu yang diterpakan dalam pembelajaran yang telah
dilakukan.
|
Junior High School’s observation |9
|
J u n i o r H i g h S c h o o l ’ s o b s e r v a t i o n | 10
|
J u n i o r H i g h S c h o o l ’ s o b s e r v a t i o n | 11
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Observasi
Kegiatan observasi kelompok dilaksanakan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Teori Pembelajaran IPS. Observasi dikategorikan
sebagai salah satu model pembelajaran kontekstual – aktual.
Pelaksanaan observasi memberikan gambaran secara nyata situasi
dan kondisi tertentu. Observasi pembelajaran di kelas memberikan
tambahan wawasan bagi kelompok observer mengenai praktek
pembelajaran IPS di sekolah.
Telah disebutkan di bagian pendahuluan laporan ini, metode
observasi yang digunakan oleh kelompok observer adalah dengan
partisipate observation, yakni dengan berbaur dalam situasi belajar.
Selama kegiatan observasi berlangsung, kelompok observer
melakukan pencatatan proses pembelajaran serta melakukan
kegiatan pendokumentasian pembelajaran. Pencatatan bertujuan
untuk menangkap segala aspek dalam proses pembelajaran.
Pendokumentasian pembelajaran dilakukan dengan cara merekam
proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan kamera video dan
dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen pembelajaran, seperti
silabus, hand-out materi (yang diperoleh dengan mem-foto copy buku
peganggan siswa), dan daftar presensi siswa. Berikut adalah
pelaksanaan observasi yang dilakukan oleh kelompok observer:
1. Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan observasi.
Obsevasi dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pajangan dengan
alamat Kamijoro, Sendangsari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta. Kelas
yang diobservasi adalah kelas VIII C, dengan jumlah siswa 37 anak.
Observasi dilaksanakan pada Sabtu, 10 Nopember 2012,
pada jam pelajaran ke ... - ..., yakni pada pukul 10.25 – 11.45 Dalam
|
J u n i o r H i g h S c h o o l ’ s o b s e r v a t i o n | 12
satu kali tatap muka adalah dua jam pelajaran atau 2 x 40 menit.
2. Aspek-aspek yang berkaitan dengan observasi.
Guru pengampu : Ibu Elizabeth Kurniati, S.Pd
NIP : 19610922 198412 2 001
Mata pelajaran : IPS, meliputi Ekonomi, Sejarah, dan
Geografi.
Sebelum dan sesudah kegiatan observasi pembelajaran di
kelas, kelompok observer juga melakukan wawancara dengan guru
pengampu. Diperoleh keterangan bahwa pembelajaran IPS di SMP
Negeri 1 Pajangan belum dilaksanakan secara terpadu. Kegiatan
pembelajaran IPS meliputi tiga bidang keilmuan, antara lain
Ekonomi, Sejarah dan Geografi. Pelaksanaan pembelajaran untuk
setiap bidang keilmuan dilakukan dengan bergantian setiap dua
kali tatap muka. Artinya bilamana dalam dua kali tatap muka
membahas satu bidang keilmuan maka untuk pertemuan
selanjutnya diatur pula demikian secara bergiliran. Berikut
penjelasan dalam bentuk tabel:
B u l a n / M i n ggu
No. M ap e l O ktob e r Nopem ber d st .
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Ek o n o m i
2 Se j a r a h
3 G e o gr a f i
|
J u n i o r H i g h S c h o o l ’ s o b s e r v a t i o n | 13
|
J u n i o r H i g h S c h o o l ’ s o b s e r v a t i o n | 14
tidak terbatas.
3.2.Mendeskripsikan pelaku ekonomi rumah
Memenuhi tangga, masyarakat, perusahaan, koperasi, dan
Kebutuhan negara.
3.3. Mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan
ekonomi masyarakat.
Tabel 2. SK/KD pada bagian pelaksanaan pembelajaran yang
diobservasi.
Berikut adalah silabus aplikatif, yang digunakan dalam
pembelajaran yang diobservasi. Dalam laporan observasi ini hanya
disajikan pada bagian yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran
yang diobservasi saja, yakni silabus pada KD 3.2 saja. Dalam tatap
muka yang dilakukan, pembelajaran sampai pada indikator
menggolongkan pelaku ekonomi utama dalam perekonomian
Indonesia.
SK : 3.. Memahami Usaha Manusia Memenuhi
Kebutuhan
KD: 3.2. Mendeskripsikan pelaku ekonomi rumah tangga,
masyarakat, perusahaan, koperasi, dan negara.
Nilai Karakter
Kegiatan
Indikator Materi Penilaian yang
Pembelajaran
Dikembangkan
Menggolongkan Pelaku Membaca Latihan Percaya diri dan
pelaku ekonomi ekonomi referensi dan soal kerjasama
utama dalam mendiskusikan uraian,
perekonomian pelaku ekonomi presenta
Indonesia secara bekerja si,
sama dengan diskusi
kelompok
Mengidentifikasi Peranan Mengkaji peranan Tes
peranan dan tujuan 3 dan tujuan dan tujuan 3 sektor tulis/
sektor usaha formal tiga sektor usaha formal Tes -
(BUMN, BUMS, dan usaha uraian
Koperasi). formal
Mengidentifikasi Pokok- Mengidentifikasi Tes
pokok-pokok pokok perkoperasian tulis/
perkoperasian di koperasi Indonesia Tes
Indonesia (pengertian, Indonesia uraian -
landasan, sejarah,
keanggotaan, sumber,
modal, prinsip).
Mengidentifikasi cara Pendirian Mengidentifikasi Tes -
|
J u n i o r H i g h S c h o o l ’ s o b s e r v a t i o n | 15
SK 3/ KD 3.2
Pertemuan: Kelas/ Alokasi Waktu: KKM: KBB:
Semester
VIII/ 1 2 x 40’ Percaya diri dan
kerjasama
|
J u n i o r H i g h S c h o o l ’ s o b s e r v a t i o n | 16
|
J u n i o r H i g h S c h o o l ’ s o b s e r v a t i o n | 17
Catatan:
Teknis Penugasan
Kelompok:
Guru memberikan pengarahan pada siswa agar membentuk kelompok
yang berjumlah 4 – 5 orang siswa. Pembentukan kelompok ditentukan
secara otoriter oleh guru, dimaksudkan agar pembentukan kelompok
efisien secara waktu.
|
J u n i o r H i g h S c h o o l ’ s o b s e r v a t i o n | 18
|
J u n i o r H i g h S c h o o l ’ s o b s e r v a t i o n | 19
|
J u n i o r H i g h S c h o o l ’ s o b s e r v a t i o n | 20
Latihan kelompok
Penutup
|
J u n i o r H i g h S c h o o l ’ s o b s e r v a t i o n | 22
|
Junior High School’s observation |6
|
Junior High School’s observation |7
|
Junior High School’s observation |8
Bagan 3. Posisi
TB k ki i
Proses pembelajaran IPS Ekonomi yang diobservasi sesuai
dengan teori belajar konstruktivisme Jean Piaget. Piaget berpendapat
bahwa belajar ditentukan karena adanya karsa individu, artinya
pengetahuan berasal dari induvidu. Siswa berinteraksi dengan
lingkungan sosial, yaitu teman sebayanya dibanding orang-orang yang
lebih dewasa. Penentu utama terjadinya belajar adalah individu yang
bersangkutan (siswa) sedangkan lingkungan sosial menjadi faktor
sekunder. Keaktifan siswa menjadi penentu utama dan jaminan
kesuksesan belajar, sedangkan penataan kondisi hanya sekedar
|
Junior High School’s observation |9
memudahkan belajar.
Masih menurut Piaget, proses belajar untuk membangun
kognisi seseorang, terdiri atas tiga tahapan, antara lain:
a. Asimilasi, yaitu pengintegrasian informasi baru ke struktur kognitif
yang sudah ada.
b. Akomodasi adalah proses penyesuaian struktur ke dalam situasi
baru.
c. Equilibrasi adalah penyesuaian yang berkesinambungan antara
asimilasi dan akomodasi.
|
J u n i o r H i g h S c h o o l ’ s o b s e r v a t i o n | 10
|
J u n i o r H i g h S c h o o l ’ s o b s e r v a t i o n | 11
|
J u n i o r H i g h S c h o o l ’ s o b s e r v a t i o n | 12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mempelajari teori-teori belajar akan lebih optimal jika
dilengkapi dengan pelaksanaan observasi pembelajaran di kelas.
Kegiatan observasi sangat membantu para mahasiswa untuk
mengenali, mengidentifikasi, serta melakukan analisis terhadap
aplikasi teori-teori belajar. Secara khusus, kelompok observer
melakukan pengamatan terhadap pembelajaran IPS di jenjang
pendidikan menengah pertama.
Pembelajaran IPS yang diobservasi adalah mata pelajaran
Ekonomi. Observasi dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pajangan, Bantul
pada Sabtu, 10 November 2012. Teknik observasi yang digunakan oleh
kelompok observer adalah dengan surface observation, dengan
keterlibatan seminim mungkin agar tidak mempengaruhi arah proses
pembelajaran yang mengacu pada teori belajar tententu.
Analisis hasil observasi untuk mengidentifikasi pelaksaaan
pembelajaran relevan dengan teori belajar tertentu, dilakukan dengan
cara menganalisis setiap tahapan proses pembelajaran pada kegiatan
inti. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat ditemikan jawaban
bahwa pembelajaran IPS Ekonomi yang telah diobservasi merupakan
perpaduan aplikasi teori belajar disiplin mental dan teori belajar
konstruktivisme.
B. Implikasi
Pelaksanaan observasi tersebut telah menambah wawasan
kelompok observer mengenai pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP
terkait dengan aplikasi teori belajar disiplin mental dan teori belajar
konstruktivisme. Penyusunan laporan observasi ini diharapkan
|
J u n i o r H i g h S c h o o l ’ s o b s e r v a t i o n | 13
C. Saran
Setiap pendidik agar senantiasa melakukan personal – quality
control untuk menjamin mutu pengajaran dan pembelajaran sebagai
bagian penting kewajiban seorang guru. Penggunaan teori belajar
untuk diaplikasikan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan di
kelas harus melihat pada kondisi-kondisi tertentu, seperti peserta didik,
materi pembelajaran, dan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar
pembelajaran memberikan makna bagi perubahan perilaku peserta
didik. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang tidak
hanya meningkatkan kemapuan kognitif siswa, tetapi juga mampu
mendorong perkembangan afeksi dan psikomotor siswa.
|
J u n i o r H i g h S c h o o l ’ s o b s e r v a t i o n | 14
DAFTAR PUSTAKA
|
J u n i o r H i g h S c h o o l ’ s o b s e r v a t i o n | 15