Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MODEL-MODEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penelitian Tindakan
Kelas, yang diampu oleh: Dr. Rifqi Muntaqo, M.S.I

Disusun oleh :

1. Mulla Kasyaf Among B (2019010205)


2. Widhiana Indah Rahmawati (2019010210)
3. Aya Mutia Zannuba (2019010321)

KELAS PAI 6 F

PROGAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS SAINS ALQURAN JAWA TENGAH WONOSOBO

TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah


memberikan berlimpah nikmat berupa kesehatan jasmani maupun rohani kepada
Kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Sholawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Kami menyadari tersusunnya makalah ini bukanlah semata-mata hasil


jerih payah kami sendiri, melainkan berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu,
Kami menghaturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu Kami dalam penyusunan makalah ini.

Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal dan menjadikan


amal sholeh bagi semua pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penyelesaian
makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amiin Ya Rabbal’alamin.

Wonosobo, 29 Maret 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... iii

A. Latar Belakang ............................................................................ 4


B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan ......................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 5

A. Mengidentifikasi Model PTK Kurt Lewin .................................. 5


B. Mengidentifikasi Model PTK Kemmis dan Mc Taggart ............ 6
C. Mengidentifikasi Model PTK John Elliott .................................. 8
D. Mengidentifikasi Model PTK Dave Ebbutt ................................ 9

BAB III PENUTUP ............................................................................... 10

A. Kesimpulan ................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk melakukan Penelitian Tindak Kelas (PTK),terlebih dahulu
dikemukakan model-model atau desain-desain penelitian tindakan yang
selama ini digunakan. Hal ini dimaksudkan agar wawasan kita menjadi
lebih luas dan dengan mengetahui berbagai design model penelitian
tindakan kelas, design yang dikebangkan akan menjadi lebih jelas dan
terarah.
Pada prinsipnya diterapkan PTK dimaksudkan untuk mengatasi
suatu permasalahan yang terdapat didalam kelas. Ada beberapa model
atau design yang dapat diterapkan. Design-design tersebut diantaranya : 1).
Model Kurt Lewin, 2). Model Kemmis Mc Taggart, 3). Model John
Elliot, 4). Model Dave Ebbutt.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Model PTK Menurut Kurt Lewin?
2. Bagaimana Model PTK Menurut Kemmis dan Mc Taggart?
3. Bagaimana Model PTK Menurut John Elliott?
4. Bagaimana Model PTK Menurut Dave Ebbutt?

C. Tujuan
1. Mengetahui Model PTK Menurut Kurt Lewin.
2. Mengetahui Model PTK Menurut Kemmis dan Mc Taggart.
3. Mengetahui Model PTK Menurut John Elliott.
4. Mengetahui Model PTK Menurut Dave Ebbutt.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kurt Lewin


Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya
berbagai model penelitian tindakan yang lain, khususnya PTK. Dikatakan
demikian, karena dialah yang pertama kali memperkenalkan Action
Research atau penelitian tindakan. Model-model PTK yang dipaparkan
oleh sejumlah ahli merupakan langkah-langkah pelaksanaan PTK. Di
antara model-model ini, secara umum terdapat kesamaan langkah, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Konsep pokok penelitian tindakan Model Kurt Lewin terdiri dari empat
komponen, yaitu :
a. perencanaan (planning),
b. tindakan (acting),
c. pengamatan (observing), dan
d. refleksi (reflecting).
Pertama,menyusun perencanaan(planning), pada tahap ini kegiatan
yang harus dilakukan adalah membuat rpp,mempersiapkan fasilitas dari
sarana pendukung yang diperlukan dikelas,mempersiapkan instrument
untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.
Kedua, melaksanakan tindakan(acting). Pada tahap ini peneliti
melakukan tindakan tindakan yang telah dirumuskan dalam rpp, dalam
situasi yang actual,yang meliputi kegiatan awal,inti dan penutup.
Ketiga melaksanakan pengamatan (observing)pada tahap ini yang
harus dilaksanakan adalah,mengamati perilaku siswa siswi yang sedang
mengikuti kegiatan pembelajaran.Memantau kegiatan diskusi atau kerja
sama antar kelompok mengamati pemahaman tiap tiap siswa dalam
penguasaan materi pembelajaran, yang telah dirancang sesuai dengan
PTK.

5
Keempat melakukan refleksi (reflecting) pada tahap ini yang harus
dilakukan adalah mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi,
menganalisis hasil pembelajaran,mencatat kelemahan-kelemahan untuk
dijadikan bahan penyusunan rancangan siklus berikutnya.sampai tujuan
PTK tercapai.1

B. Model Penelitan Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan MC Taggart


Konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin dikembangkan
oleh Kemmis dan Mc Taggart. Komponen tindakan (acting) dengan
pengamatan (observing) disatukan dengan alasan kedua kegiatan itu tidak
dapat dipisahkansatu sama lain karena kedua kegitan harusalah dilakukan
dalam satu kesatuan waktu. Begitu berlangsung suatu kegiatan dilakukan,
kegiatan observasi harus dilakukan sesegera mungkin2. Dalam
implementasinya, model Kemmis dan Mc Taggart menggabungkan antara
tindakan dan observasi. Hal ini dilakukan karena pada pelaksanaannya
komponen tindakan penelitian tidak terpisahkan dengan komponen
observasi. Komponen-komponen penelitian pada model Kemmis dan Mc
Taggart merupakansatu siklus tindakan yang dilaksanakan dalam satu kali
pembelajaran
Menurut model Kemmis dan Mc Taggart, alur penelitian itu terdiri
dari empat kegiatan pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi3 :
➢ Perencanaan,yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk
memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap

1
. Wiriaatmadja,Rochiati,Metode Penelitian Tindakan Kelas.PT Remaja
Rosdakarya,2005.
2
Sumini. (2010). Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Profesi
Guru.Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Sanata
DharmaYogyakarta.
Jurnal Historia Vitae vol 24
3
Arikunto, Suharsimi. (2015). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.Depdiknas. (2005).
Panduan Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi.
.

6
sebagaisolusi. Pada tahap perencanaan dilakukan dengan menyusun
perencanaantindakan berdasarkan identifikasi masalah pada obeservasi
awal sebelum penelitian dilaksanakan. Rencana tindakan ini mencakup
semua langkahtindakan secara rinci pada tahap ini segala keperluan
pelaksanaan penelititindakan kelas dipersiapkan mulai dari bahan ajar,
rencana pembelajaran,metode dan strategi pembelajaran, pendekatan
yang akan digunakan, subjek penelitian serta teknik dan instrumen
observasi disesuaikan dengan rencana.
➢ Tindakan atau pelaksanaan, yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau
peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan
yangdiinginkan. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan rencana
yang telahdibuat sebelumya. Pelaksanaan tindakan merupakan proses
kegiatan pembelajaran kelas sebagai realisasi dari teori dan strategi
belajar mengajaryang telah disiapkan serta mengacu pada kurikulum
yang berlaku, dan hasilyang diperoleh diharapkan dapat meningkatkan
kerjasama peneliti dengan subjek penelitian sehingga dapat
memberikan refleksi dan evaluasi terhadapapa yang terjadi di kelas.
➢ Observasi, yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan
yangdilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Tahap observasi
merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan
tindakan yang dilakukandalam PTK. Tujuan pokok observasi adalah
untuk mengetahui ada-tidaknya perubahan yang terjadi dengan adanya
pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung.
➢ Refleksi, yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas
hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan
hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi
perbaikan terhadap rencana awal. Melalui refleksi, guru akan dapat
menetapkan apa yang telah dicapai, serta apa yang belum dicapai, serta
apa yang perlu diperbaiki lagidalam pembelajaran berikutnya. Oleh
karena itu hasil dari tindakan perlu dikaji, dilihat dan direnungkan, baik

7
itu dari segi proses pembelajaran antara guru dan siswa, metode, alat
peraga maupun evaluasi.

C. Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut John Elliott


Model PTK dari John Elliot ini lebih rinci jika dibandingkan
dengan model Kurt Lewin dan model Kemmis-Mc Taggart. Dikatakan
demikian, karena di dalam setiap siklus terdiri dari bebrapa aksi, yaitu
anatar tiga sampai lima aksi (tindakan). Sementara itu, setiap tindakan
kemungkinan terdiri dari beberapa langkah yang terealisasi dalam bentuk
kegiatan belajar-mengajar. Model ini pun merupakan pengembangan dari
konsep dasar model K. Lewin. Di sini bahwa dalam satu “tindakan” terdiri
dari beberapa langkah (step), yaitu langkah tindakan 1, 2, dan langkah
tindakan 3. Dengan dasar pemikiran bahwa dalam suatu mata pelajaran
terdiri dari beberapa pokok bahasan (PB) dan setiap PB terdiri dari
beberapa materi yang tidak dapat diselesaikan dalam satu kali tindakan di
dalam suatu KBM.

D. Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Dave Ebbutt


Berpatokan pada desain-desain model PTK para ahli
pendahulunya, selanjutnya Hopkins (1993) menyusun desain yang dikenal
Model Ebbutt (Hopkins, 1993). Model ini menunjukkan bentuk alur
kegiatan penelitian dimulai dari pemikiran awal penelitian yang
selanjutnya dikenal dengan reconnaissance. Bagian ini, Ebbutt
berpendapat yang berbeda dengan penafsiran Elliott mengenai
reconnaissancenya Kemmis, yang seakan-akan hanya berkaitan dengan
penemuan fakta saja. Padahal menurutnya reconnaisance mencakup
kegiatan-kegiatan diskusi, negoisasi, menyelidiki kesempatan, mengakses
kemungkinan dan kendala atau dengan singkat mencakup keseluruhan
analisis. 4

4
Jurnal Ilmiah guru “COPE”, No. 01/ Tahun IX/ Pebruari 2005

8
Menurut Ebbutt, cara yang tepat untuk memahami proses
penelitian tindakan adalah dengan memikirkannya sebagai suatu seri dari
siklus yang berturut-turut, dengan setiap siklus mencakup kemungkinan
masukan balik informasi di dalam dan diantara siklus.5 Ebbutt mengakui
bahwa deskripsi penelitian tindakan ini tidak begitu rapih dibandingkan
dengan para pendahulunya dimana proses penelitian tindakan pendidikan
yang ideal seperti digambarkan oleh Hopkins (1993) sebagai berikut:

Setelah membaca desain model PTK yang dikembangkan oleh


beberapa ahli, silahkan kalian memilih desain model siapa yang akan
dijadikan desain penelitian pada proses pembelajaran. Semua desain model
penelitian diatas dapat dikembangkan kembali sesuai situasi dan kondisi
sekolah yang akan dijadikan objek penelitian.6

5
http://karimnyalina.blogspot.co.id/2013/09/Penelitian-Tindakan-tindakan-kelas
ptk.html diakses pada tanggal 29 Maret 2022
6
Srihendrawati Rifaty.Model-Model Penelitian Tindak Kelas. “model-model
PTK”, (2012)

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas (PTK) pada hakekatnya merupakan
penelitian kualitatif berupa rangkaian riset- tindakan. Riset tindakan
yang dilakukan secara siklik untuk memecahkan masalah pembelajaran
sehari-hari yang dialami oleh guru dan meningkatkan mutu
pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian
tindakan (action research) yang dilakukan dengan memperbaiki atau
meningkatkan mutu praktik pembelajaran di kelas.

10
DAFTAR PUSTAKA
Wiriaatmadja,Rochiati,2005. Metode Penelitian Tindakan, Kelas. PT Remaja
Rosdakarya.
Sumini. (2010). Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Profesi Guru.
Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Sanata
DharmaYogyakarta. Jurnal Historia Vitae vol 24
Arikunto, Suharsimi. (2015). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.Depdiknas. (2005). Panduan Pengembangan Model
Pembelajaran Berbasis Kompetensi.
Karim Nyalina, 2013.’’ Penelitian Tindakan Kelas’’
http://karimnyalina.blogspot.co.id/2013/09/Penelitian-Tindakan-tindakan-
kelas ptk.html diakses pada tanggal 29 Maret 2021
Srihendrawati Rifaty. Model-Model Penelitian Tindak Kelas. “model-model
PTK”, (2012)
Jurnal Ilmiah guru “COPE”, No. 01/ Tahun IX/ Pebruari 2005

11

Anda mungkin juga menyukai