DISUSUN OLEH :
NPM : 1705030139
A.Latar Belakang
Untuk melakukan Penelitian Tindak Kelas (PTK),terlebih dahulu dikemukakan model-
model atau desain-desain penelitian tindakan yang selama ini digunakan. Hal ini dimaksudkan
agar wawasan kita menjadi lebih luas dan dengan mengetahui berbagai design model penelitian
tindakan kelas, design yang dikebangkan akan menjadi lebih jelas dan terarah.
Pada prinsipnya diterapkan PTK dimaksudkan untuk mengatasi suatu permasalahan yang
terdapat didalam kelas. Ada beberapa model atau design yang dapat diterapkan. Design-design
tersebut diantaranya : 1). Model Kurt Lewin, 2). Model Kemmis Mc Taggart, 3). Model John
Elliot, 4). Model Dave Ebbutt
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada rumusan masalah sebagai berikut:
1Bagaimana model PTK Kurt Lewin?
2.Bagaimana model PTK Kemmis dan Mc Taggart?
3.Bagaimana model PTK John Elliott?
4. Bagaimana model PTK Dave Ebbutt?
C.Tujuan Pembelajaran
1.Untuk mengetahui model PTK Kurt Lewin.
2. Untuk mengetahui model PTK Mcel Kemmis dan Mc Taggart.
3. Untuk mengetahui model PTK John Elliott.
4. Untuk mengetahui model PTK Dave Ebbutt
BAB II
Pembahasan
Contoh:
Secara keseluruhan,empat tahapan dalam PTK tersebut membentuk suatu siklus PTK yang
digambarkan dalam bentuk spiral. Pada hakekatnya langkah-langkah PTK model Kemmis dan
Taggart berupa siklus dengan setiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan,
pelaksanaan (tindakan), pengamatan (observasi), dan refleksi yang dipandang sebagai satu
siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan-permasalahan yang perlu
dipecahkan. Pada umumnya terjadi lebih dari satu siklus. PTK yang dikembangkan dan
dilaksanakan oleh para guru di sekolah saat ini pada umumnya berdasarkan model PTK Kemmis
dan McTaggart ini.
Sementara itu, setiap aksi kemungkinan terdiri dari beberapa langkah, yang terealisasi
dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar. Maksud disusunnya secara terinci pada PTK Model
John Elliot ini, supaya terdapat kelancaran yang lebih tinggi antara taraf-taraf di dalam
pelaksanan aksi atau proses belajar-mengajar.
Selanjutnya, dijelaskan pula olehnya bahwa terincinya setiap aksi atau tindakan sehingga
menjadi beberapa langkah oleh karena suatu pelajaran terdiri dari beberapa subpokok bahasan
atau materi pelajaran. Di dalam kenyataan praktik di lapangan setiap pokok bahasan biasanya
tidak akan dapat diselesaikan dalam satu langkah, tetapi akan diselesaikan dalam beberapa hal
tersebut itulah yang menyebabkan John Elliot menyusun model PTK yang berbeda secara
skematis dengan kedua model sebelumnya.
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk melihat dan menemukan
masalah-masalah apa aja yang terjadi disekolah. Lebih khususnya lagi dalam proses
pembelajaran di kelas. Identifikasi masalah ini sangat penting posisinya karena tahapan ini
merupakan pondasi awal atau acuan awal kegiatan penelitian kedepannya. Seorang peneliti yang
baik tentunya akan bisa melihat masalah-masalah apa aja yang patut untuk dipecahkan dengan
segera dan urgent bagi sekolah tersebut.
2. Penyelidikan
3. Rencana Umum
Rencana umum merupakan seperangkat rencana awal tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh
seorang peneliti untuk menjawab masalah penelitian yang ditemukan dikelas atau disekolah.
Pada tahapan ini, seorang peneliti akan memberikan perlakuan kepada sampel agar bisa terlihat
perubahan prilaku sesuai yang diharapkan oleh peneliti. Dalam model PTK dari John Elliot,
terdapat beberapa langkah tindakan yang direncanakan oleh peneliti. Bagian inilah yang
membedakan model PTK John Elliot dengan model-model PTK yang lainnya.
Pada tahap ini, seorang peneliti akan menerapkan atau melakukan perlakuan pada kelas sampel
dengan tujuan meningkatkan, merubah atau memperbaiki masalah-masalah penelitian yang
ditemukan oleh peneliti dikelas. Tentunya dalam tahap ini, seorang peneliti akan melakukan
perlakuannya didasarkan pada langkah-langkah tindakan yang direncanakan pada tahap rencana
umum.
5. Memonitor Implementasi
Tahap ini bagi seorang peneliti akan melihat dan memantau hasil pemberian perilaku pada kelas
sampel. Peneliti akan mendata dan mencatat hasil-hasil dari implementasi pada tahap
selanjutnya. Apakah menunjukkan hasil peningkatan (positif) ataupun malah menunjukkan
peningkatan yang sebaliknya (negatif). Sudah benarkah atau belum implementasi yang
diterapkan oleh peneliti.
6. Penyelidikan
Pada tahapan ini, peneliti akan berusaha untuk mengungkap dan menjelaskan tentang kegagalan-
kegagalan pengaruh. Faktor-faktor apa aja yang bisa menyebabkan hal tersebut gagal. Tentunya
seorang peneliti akan belajar dari kegagalan dan ketidakberhasilan implementasi pada tahapan
sebelumnya.
Pada tahap ini, peneliti berbekal dari data-data yang sudah didapat pada tahap-tahap sebelumnya
akan kembali membuat rencana penelitian. Tentunya tahapan ini hanya akan dilakukan jika
implementasi telah mengalami kegagalan dan tidak memenuhi harapan serta tujuan penelitian
dari peneliti. Makanya dianggap perlu untuk melakukan siklus kedua yang diawali dengan
merevisi rencana awal.
A.Kesimpulan
Dari desain yang dilukiskan di atas tampak bahwa penelitian kelas merupakan proses
perbaikan secara terus menerus dari suatu tindakan yang masih mengandung kelemahan
sebagaimana hasil refleksi menuju ke arah yang semakin sempurna.
(1) perencanaan,
(2) pelaksanaan,
(3) pengamatan (observasi), dan
(4).refleksi
Untuk mengatasi suatu masalah,mungkin diperlukan lebih dari satu siklus.Siklus siklus
tersebut saling terkait dan berkelanjutan.Siklus kedua dilakukan apa bila masih ada hal hal yang
kurang berhasil pada siklus pertama.Siklus ketiga dilakukan karena siklus kedua belum
mengatasi masalah,begitu juga siklus siklus berikutnya.
Daftar Pustaka
Modul Penelitian Tindak Kelas,Paket 5.
Suladin,Bosrowi,Suranto,Manajemen Penelitian Tindak Kelas.Insan cendekia,2002.
Wiriaatmadja,Rochiati,Metode Penelitian Tindakan Kelas.PT Remaja Rosdakarya,2005.
http://suhadinet.wordpress.com/2009/06/08/langkah-langkah-ptk-menurut-kemmis-dan-
mctaggart/
http://www.duniaedukasi.net/2010/10/model-model-desain-penelitian-tindakan.html